The study from home method was first implemented on March 16th. The online classroom was not
ready at that moment. Mr. Rudi, my homeroom teacher, instructed my class leader to create a
WhatsApp group for our class. When my class leader had created the group, he added all contacts of our
class members and also Mr. Rudi into the group. After that, Mr. Rudi told us that we had an assignment
from Miss Caca, our Biology teacher, to make a summary about virus and send it to her email when we
have done it.
My friends and I started working on Miss Caca’s assignment from 10 a.m in the morning. The assignment
was quite challenging without Miss Caca’s presence, because we couldn’t discuss it with her right away
every time we stumbled upon some technical terms that we have never heard before. It felt even more
challenging to do the assignment alone by our self at home. We then decided to have online discussion
by using WhatsApp group call. Finally, we managed to finish the assignment at 2 p.m. and sent it right
away to Miss Caca.
The next day, Mr Rudi informed us that the online classroom were ready. He told us to download Google
Classroom on our phone so that we could access the class. We started the class at 7.30 a.m. just like our
usual school hours. Our first lesson that day was Math with Mr. Fendi. Since it was an online classroom,
we weren’t required to wear our uniform. I personally enjoyed it, especially when Mr. Fendi told us that
we could have some snacks during the class.
Mr. Fendi’s class ended on 9.30. At the end of the meeting, he gave us a homework that we had to
present on our next meeting. The next class was supposed to be Mr. Kiki’s, but for some personal
reason, he couldn’t make it. So he gave us an individual homework where we have to draw basketball
court along with players’ position on it. We work on the assignment until 11.30 and then we sent the
result to Mr. Kiki’s email.
We had our break at 12.00 and continued the class at 13.00. The next lesson was chemistry with Mr.
Basuki. He conducted the class through a teleconference by using Zoom Aps. It was fun because we
finally get to experience a real teleconference where we could interact to each other in real time. Mr.
Basuki gave us a project this time. He told us to make hand sanitizer by using home ingredients. Each of
us tried to follow the step by step guidance provided by Mr. Basuki and tried to produce our own hand
sanitizer. At the end of the class, we presented the result to Mr. Basuki.
That was my experience of studying at home during this Coronavirus outbreak. The activities was fun
because my friend and I get to experience new way of learning and I personally think that it is good for
student like us to use these kind of technologies in our learning process. But, I miss my friends so much,
so I hope this outbreak ends soon.
RELATED POSTS
Orientation:
Pada awal Maret 2020, COVID-19 mulai menyebar di Jakarta. Dalam beberapa hari, penularan nya mulai
mencapai kota-kota lain di sekitar Jakarta dan beberapa tempat di seluruh Indonesia. Dengan keadaan
ini, pemerintah mengeluarkan peringatan dan memerintahkan semua sekolah dan universitas untuk
menghentikan semua kegiatan di sekolah dan menggantinya dengan kegiatan belajar daring. Alhasil,
saya telah belajar di rumah sejak saat itu.
Events:
Metode belajar dari rumah pertama kali dilaksanakan pada tanggal 16 Maret. Kelas online nya belum
siap pada saat itu. Pak Rudi, wali kelas saya, memerintahkan ketua kelas saya untuk membuat sebuah
grup WhatsApp untuk kelas kami. Saat ketua kelas saya telah membuat grup itu, dia menambahkan
kontak semua anggota kelas dan juga pak Rudi kedalam grup itu. Setelah itu, pak Rudi memberitahu
kami bahwa kami mendapat tugas dari bu Caca, guru Biologi kami, untuk membuat ringkasan tentang
virus dan mengirimkannya ke email beliau saat kami telah menyelesaikannya.
Teman-teman saya dan saya mulai mengerjakan tugas dari bu Caca mulai dari jam 10 pagi. Tugas itu
cukup menantang tanpa kehadiran bu Caca, karena kami tidak bisa mendiskusikan secara langsung
setiap kali kami terbentur dengan istilah teknis yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Tugas itu
terasa semakin sulit karena kami harus melakukannya sendirian di rumah. Kami pun memutuskan untuk
mengadakan diskusi online dengan menggunakan telepon grup WhatsApp. Akhirnya, kami berhasil
menyelesaikan tugas itu pada pukul 2 siang dan segera mengirimkannya ke bu Caca.
Keesokan harinya, pak Rudi memberitahu kami bahwa kelas online nya sudah siap. Ia meminta kami
untuk mengunduh Google Classroom di hape kami supaya kami bisa mengakses kelas itu. Kami memulai
kelas pada pukul 7.30 pagi sama seperti jam sekolah biasa. Pelajaran pertama kami hari itu adalah
Matematika dengan pak Fendi. Karena itu adalah kelas online, kami pun tidak diminta untuk
mengenakan pakaian seragam kami. Saya pribadi menyukai hal itu, terlebih lagi saat pak Fendi
mengatakan bahwa kami boleh sambil makan cemilan selama kelas berlangsung.
Kelas pak Fendi selesai pada jam 9.30. Di akhir pertemuan itu, ia memberikan kami PR yang harus kami
tampilkan pada pertemuan berikutnya. Kelas selanjutnya seharusnya adalah kelas pak Kiki, tapi karena
beberapa alasan pribadi, beliau tidak bisa melaksanakannya. Karena nya beliau memberikan kami tugas
individu dimana kami harus menggambar lapangan basket beserta posisi pemain pada gambar tersebut.
Kami mengerjakan tugas itu hingga pukul 11.30 kemudian kami mengirimkan hasilnya ke email pak Kiki.
Kami beristirahat pukul 12 dan melanjutkan kelas pada jam 13.00. Pelajaran selanjutnya adalah
pelajaran kimia bersama pak Basuki. Beliau mengadakan kelas itu lewat sebuah telekonferensi dengan
menggunakan aplikasi Zoom. Pengalaman ini menyenangkan karena kami akhirnya bisa merasakan
sebuah kegiatan telekonferensi sungguhan dimana kami bisa berinteraksi satu sama lain pada saat yang
bersamaan. Pak Basuki memberikan kami sebuah proyek kali ini. Beliau meminta kami untuk membuat
hand sanitizer dengan menggunakan bahan-bahan rumahan. Masing-masing kami mencoba mengikuti
panduan tahap-tahap yang disediakan oleh pak Basuki dan mencoba menghasilkan hand sanitizer
buatan kami sendiri. Di akhir kelas, kami menampilkan hasilnya pada pak Basuki.
Reorientation:
Begitulah pengalaman saya belajar di rumah selama wabah virus Corona ini. Kegiatannya menyenangkan
karena teman-teman dan saya mendapatkan kesempatan untuk merasakan cara baru dalam belajar dan
saya pribadi berpikir bahwa ini merupakan hal yang bagus bagi pelajar seperti kami untuk menggunakan
teknologi semacam ini dalam proses pembelajaran kami. Namun, saya sangat merindukan teman-teman
saya, oleh karena itu saya berharap wabah ini cepat berlalu.
Selesai sudah contoh recount text singkat tentang virus Corona kali ini, semoga bermanfaat. Terimakasih
bagi sobat pengunjung yang telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya, semoga teks yang
saya sajikan bisa menambah wawasan sobat pembaca semua, khususnya dalam bidang Bahasa Inggris.
Bagi sobat yang menginginkan penjelasan tentang COVID-19, sobat bisa membaca Descriptive Text
tentang Virus Corona yang sudah saya terbitkan kemarin.
Advertisement
Share
PREV POST
NEXT POST
Contoh Procedure Text How to Make Hand Sanitizer Dan Artinya
READING
READING
4 Comments
Reply
Hello Bu Ning 😀
Admin Bigbanktheories
Reply
Reply
Permission Granted 😀
Kak Dikta
Admin Bigbanktheories
Reply
Leave A Reply
Your Comment
Your Name *
Your Email *
Your Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
Search...
Valueimpression
00:00/00:00
Related Posts