Anda di halaman 1dari 2

Contoh Autobiografi Diri Sendiri 1

Namaku Dewi Anggini, lahir di Majalengka, 12 Desember 1997. Aku adalah anak kedua
dari lima bersaudara, buah dari pasangan Dimas Koswara dan Nyimas Ratuwangi. Dewi
adalah panggilan akrabku, Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahku
seorang pegawai negeri sipil di lingkungan Pemda. Sedangkan Ibuku adalah seorang guru
di sebuah madrasah tsanawiyah tak jauh dari rumah. Sejak kecil Ayah selalu menasehatiku
agar rajin beribadah, bersikap jujur dan baik terhadap sesama.

Ketika berumur 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDN 1 Pasawahan, Majalengka,


kemudian setelah lulus melanjutkan pedidikan di SMPN 4 Majalengka di tahun 2009.
Selepas lulus SMP di tahun 2012. Aku pindah ke kota Bandung dan tinggal bersama
Tanteku di sekitaran daerah Buah Batu dan melanjutkan pendidikan di salah satu SMA
yang tak jauh dari sana.

Ketika menginjak tahun kedua di SMA, aku mengikuti perlombaan menulis cerpen antar
SMA se-kota Bandung, dan ketika itu puisiku yang berjudul “Senja di Timur Cikapundung”
menjadi juara 2 dalam perlombaan tersebut. Aku sangat gembira, hari itu menjadi hari yang
tak akan pernah kulupakan dalam hidupku.

Momen pada saat namaku disebut oleh juri diatas panggung adalah momen yang tak
terlupakan, apalagi ketika aku berjejer diatas panggung, disalami, diberi sebuah piagam
penghargaan dan piala oleh pak Walikota Bandung, Ridwan Kamil. ‘

Setelah peristiwa itu, semangatku dalam menulis semakin menggebu-gebu, aku berharap
suatu hari nanti aku dapat menjadi penulis yang terkenal yang karya-karyanya selalu
ditunggu-tunggu dan dapat menginspirasi orang lain.

Saat ini aku masih duduk di kelas XI SMA jurusan Bahasa,Selepas lulus SMA nanti, aku
berencana melanjutkan kuliah di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

Contoh Autobiografi Diri Sendiri 2

Aku lahir di Papua 12 Januari 1997, Namu saat ini aku tinggal di kota Jakarta dan menjadi
salah satu siswa di kelas X, SMA Negeri 21 Jakarta Jurusan IPS.

Aku memiliki hobi-hobi yang berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan dan juga berolahraga,
terutama olahraga jogging. Bagiku tumbuhan dan kesehatan adala dua hal penting yang
berkaitan antara satu dengan lainnya.

Semasa kecil aku pernah tinggal di dekat sungai Ciliwung, setiap musim hujan rumahku
pasti kebanjiran oleh luapan sungai tersebut. Aku bersama keluargaku kemudian
mengungsi ketempat pengungsian sementara sampai banjir mereda. Hal itu terus saja
terulang dari tahun ketahunnya seperti tanpa ada pemecahan.

Menginjak tahun pertama di SMA, aku mulai sadar bahwa permasalahan banjir sebetulnya
bukan sekedar tanggung jawab pemerintah saja. Masyarakat juga harus ikut bertanggung
jawab mengatasi masalah tersebut. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuang
sampah sembarangan apalagi membuang sampah ke sungai.

Sejak saat itu, kemudian aku mulai bergabung dengan Komunitas Peduli Lingkungan.
Komunitas ini bergerak setiap minggunya untuk mensosialisasikan berbagai cara yang
dapat dilakukan untuk mencegah banjir dan juga pola-pola hidup sehat. Tak lupa juga
kadang kami mengadakan bakti sosial di setiap kelurahan yang dikunjungi.

Kini aku merasa lebih bermanfaat bagi orang lain. Dengan berbagi ternyata membuat orang
menjadi lebih tahu dan kita menjadi tahu lebih.

Saat ini aku tinggal bersama ayahku yang bekerja di salah satu perusahaan Negeri di
wilayah Jakarta Pusat. Selain aktif di komunitas peduli lingkungan, aku juga aktif di
komunitas Goowes Jakarta dan juga Komunitas parkour Batavia.

Anda mungkin juga menyukai