SALURAN TRANSMISI
2.1 Umum
Saluran transmisi adalah penghantar, baik berupa konduktor ataupun
isolator (dielektrika), yang digunakan untuk menghubungkan suatu pembangkit
sinyal, disebut juga sumber, dengan sebuah penerima/pemakai atau disebut juga
beban. Karena sinyal elektrik merambat hanya dengan kecepatan cahaya, maka
sinyal elektrik juga memerlukan suatu waktu tempuh tertentu untuk merambat
dari suatu tempat, misalnya beban [1].
Dalam sistem transmisi data, saluran transmisi adalah jalur fisik antara
pemancar dan penerima. Baik sinyal analog maupun digital dapat dipancarkan
melalui saluran transmisi yang sesuai. Seiring dengan perkembangan teknologi
khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang
ditawarkan. Tentu saja sesuai dengan kebutuhan, saluran transmisi digunakan
pada setiap bidang kelistrikan karena merupakan bagian yang mendasar untuk
menyampaikan data ke tujuan yang diinginkan [2].
Selain itu saluran transmisi yang dipergunakan biasanya mengandung
kerugian, sehingga sinyal yang masuk akan mengalami peredaman (attenuation)
dalam perambatannya, amplitudo sinyal yang melalui saluran transmisi yang
mengandung kerugian itu lama-kelamaan akan mengecil (lossy transmission line).
Dua persoalan di atas akan menjadi lebih kompleks, jika kecepatan rambat
dan peredaman tersebut merupakan fungsi dari frekuensi. Hal yang disebut
1
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dispersi ini akan menyebabkan terjadinya perubahan pada bentuk sinyal (distorsi
sinyal) [1].
Media transmisi dapat dikelompokkan menjadi terpandu (guided) atau
tidak terpandu (unguided). Pada kedua kasus, komunikasi terjadi dalam bentuk
gelombang-gelombang elektromagnetik. Pada media terpandu, gelombanggelombang dipandu sepanjang media padat, seperti twisted pair, kabel koaksial,
ataupun serat optik. Atmosfer dan ruang angkasa adalah contoh-contoh media
tidak
terpandu,
yang
menyediakan
cara
memancarkan
sinyal-sinyal
1
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2.1)
1
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Di mana
adalah sudut
)+
(2.2)
Dengan merujuk Gambar 2.1, persamaan tegangannya dapat ditulis sebagai
berikut:
( )
/(
..(2.3)
(
)
.
..(2.4)
Dengan mengambil limit
(2.5)
, didapatkan:
(
(2.6)
2
0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2.10)
Persamaan 2.9 dan Persamaan 2.10 adalah persamaan umum untuk gelombang
pada saluran transmisi.
konstanta sekunder.
2
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
H/m, dan
(2.11)
..(2.12)
/
F/m dan
..(2.14)
(
)
2
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk nilai konstanta primer beberapa saluran transmisi dapat dilihat pada Tabel
2.1 [6, 7].
Tabel 2.1 Konstanta primer beberapa jenis saluran transmisi
Kabel koaksial
L
Parallel wire
Two-wire
Parallel plate
C
(
R
)
,
)-
G
(
)
2a
d
D
2D
2d
2
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
)(
(2.15)
Bentuk persamaan di atas dapat juga dituliskan dalam bentuk kompleks:
..(2.16)
Ekspresi dari
imajiner dari
dan
.
(
.(2.17)
(
.(2.18)
Persamaan di atas akan menghasilkan:
.(2.19)
(
) ..
(2.20)
Oleh karena itu dapat dituliskan [6]:
0 2,(
)(
)-
)(
)-
31 (2.21)
0 2,(
31 ....(2.22)
sebagai saluran tak terhingga karena pada semua titik, termasuk pada terminal
beban, perbandingan antara tegangan dan arus akan sama dengan
. Jadi
2
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
karakteristik
(2.24)
Dalam sistem gelombang mikro resistansi ditentukan sangat rendah, sehingga
Persamaan 2.23 dapat disederhanakan menjadi:
.(2.25)
dan RG dapat
.(2.27)
] ..
(2.28)
Lebih lanjut, jika rugi-rugi dielektrik sangat kecil dibandingkan dengan rugi-rugi
konduktor, maka:
2
7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2.29)
2
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
( )
Impedansi karakteristik
transmisi
Kabel koaksial
)
Parallel line
)
Shielded
parallel line
)
.
Stripline
Microstrip
/1
2
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
0
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Kabel koaksial
Kabel ini biasanya banyak digunakan untuk mentransmisikan
sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz ke atas. Karena kemampuannya
dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi
dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup
besar. Kabel koaksial dapat bekerja pada frekuensi gelombang mikro.
Untuk frekuensi rendah dielektrik dapat berupa polyethylene, namun untuk
frekuensi yang lebih tinggi teflon dan bahan lain dapat digunakan. Dalam
beberapa aplikasi juga digunakan udara kering dan nitrogen kering.
Struktur fisik dan pola medannya dapat dilihat pada Gambar 2.3 dimana
garis putus-putus menunjukan medan magnet dan garis yang tidak putus
menunjukan medan listrik [9].
3
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
impedansi karakteristik dari saluran. Tetapi, struktur yang terbuka ini lebih
mudah pembuatannya, dan komponen farik dapat ditambahkan ke
rangkaian dengan mudah.
Pada saluran-strip, medan terbatas pada daerah dielektrikum, dan
ini lebih menyerupai sebuah versi yang cacat dari distribusi medan saluran
koaksial. Kedua saluran transmisi jenis ini biasanya digunakan untuk
bekerja pada daerah dengan frekuensi gelombang mikro dan digunakan
untuk menghubugkan piranti elektronik yang berjarak dekat [5].
Saluran mikrostrip biasanya dibuat dalam bentuk Printed Cabling
Board (PCB) dengan bahan khusus dengan rugi-rugi rendah pada
frekuensi gelombang mikro. Struktur fisik dan pola medannya dapat
dilihat pada Gambar 2.5.
3
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Konstanta dielektrik beberapa bahan isolator ditampilkan pada Tabel 2.3 [10].
Ruang hampa
1,00
Udara
1,006
Teflon
2,1
PVC
3,3
Nylon
4,9
Polyethylene
2,5
Dapat dilihat bahwa semakin besar harga konstanta dielektrik suatu bahan
maka akan memperkecil cepat rambat gelombang elektromagnetik di dalam bahan
tersebut dan sebaliknya semakin kecil harga konstanta diekletrik bahan cepat
rambat gelombang elektromagnetik akan mendekati kecepatan cahaya. Konstanta
ini melambangkan rapatnya fluks elektrostatik dalam suatu bahan bila diberi
potensial listrik. Untuk saluran transmisi tanpa rugi-rugi (losses line), kecepatan
rambat gelombang dalam saluran dapat dituliskan sebagai berikut:
..(2.31)
Di mana:
l = Panjang potongan saluran (meter)
3
6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6.2
Panjang Gelombang
Panjang gelombang didefenisikan sebagai jarak dimana gelombang
tersebut bergeser atau berjalan sejauh satu siklus (identik dengan perubahan sudut
2). Bila suatu sinyal frekuensi tinggi merambat pada suatu saluran transmisi,
maka panjang gelombang sinyal tersebut didalam saluran akan bergantung pada
harga konstanta dielektrik (k) dari bahan isolator tersebut menurut hubungan:
(
) .
(2.32)
Di mana:
c = Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik pada ruang hampa (3.
m/s)
yang dikirim dan lebih lanjut akan terlihat bahwa rugi-rugi ini merupakan fungsi
dari frekuensi [8].
Tegangan maupun arus dari sinyal yang merambat disepanjang saluran
transmisi akan mengalami penurunan seiring dengan jarak yang makin panjang
atau dengan kata lain gelombang mengalami atenuasi (pelemahan) dengan
bertambahnya jarak propagasi.
Ada tiga macam rugi-rugi yang terdapat pada saluran transmisi yang
dilalui oleh sinyal listrik, yaitu rugi-rugi tembaga, rugi-rugi dielektrik dan rugirugi radiasi dan induksi [10]:
a. Rugi-rugi tembaga
Rugi-Rugi ini antara lain berupa disipasi daya yang berupa panas yang
bersifat resistif dan rugi-rugi akibat efek kulit (skin effect). Makin tinggi
frekuensi, makin besar resistansi yang timbul akibat skin effect ini, sehingga
ini mengakibatkan rugi-rugi saluran makin besar. Jadi selain disebabkan oleh
resistansi penghantarnya sendiri, rugi-rugi tembaga ini juga disebabkan oleh
skin effect, yang menyebabkan resistansi penghantar pada frekuensi tinggi
juga meningkat.
b. Rugi-rugi dielektrik
Rugi-rugi ini timbul diakibatkan oleh pemanasan yang terjadi pada kawat
penghantar sewaktu dilalui arus bolak-balik. Daya yang dikirimkan sumber
sinyal sebagian berubah menjadi panas yang terjadi pada bahan dielektrik.
Ketika dilalui arus bolak-balik, maka struktur atom dari bahan dielektrik akan
mengalami perubahan dan perubahan ini membutuhkan energi. Energi inilah
yang mengakibatkan timbulnya rugi-rugi daya. Semakin sulit struktur atom
3
8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA