TEKNIK TRANSMISI
NILAI : ………………………………………………………………...
KETERANGAN : ………………………………………………………………...
I. TUJUAN
Walaupun tidak berlaku umum, saluran transmisi dapat dimodelkan sebagai berikut :
Konduktor
Dielektrik
Luar
a Konduktor
dalam
b
Dilihat dari gambar di atas, saluran koaksial memiliki dua konduktor, yaitu konduktor
dalam atau inner conductor dengan jari-jari a dan konduktor luar atau outer conductor dengan
jari-jari b . Konstanta primer dari saluran koaksial adalah sebagai berikut :
Resistansi saluran per satuan panjang dari saluran koasial terdiri dari resistansi dalam
per satuan panjang dan resistansi luar per satuan panjang. Atau :
Resistansi saluran per satuan panjang untuk konduktor dalam dari saluran koasial memenuhi
persamaan berikut :
1
R (1.2)
2..a..
Resistansi per satuan panjang untuk konduktor luar dari saluran koasial memenuhi persamaan
berikut :
1
R (1.3)
2..b..
dengan asumsi bahwa konduktivitas ( ) kedua konduktor dan harga efek kulit ( ) sama.
Disini :
1
(1.4)
f r o
Untuk mengukur resistansi saluran dapat digunakan alat bantu berupa rangkaian
jembatan Wheatstone, dapat dilihat pada gambar 1.3, dimana kondisi saluran untuk mengukur
resistansi total (resistansi konduktor dalam + resistansi konduktor luar) dibuat seperti pada
gambar 1.3 bagian I dan kondisi saluran untuk mengukur resistansi konduktor dalam dibuat
seperti pada gambar 1.3 bagian II. Sedangkan untuk mengetahui besar resistansi konduktor
luar adalah resistansi konduktor total dikurangi resistansi konduktor dalam. Dengan mengatur
potensiometer dari jembatan, sehingga jembatan setimbang (Uy1 = 0), akan dapat diketahui
nilai resistansi saluran (Rx) dengan menggunakan persamaan berikut :
R3 R 4
(1.5)
RX R2
Rx
R Ohm/meter (1.6)
100meter
Atau secara umum untuk panjang saluran sembarang, resistansi saluran per satuan panjang
dinyatakan dalam :
RX
R (1.7)
Induktansi saluran per satuan panjang dari saluran koasial dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut :
L ln( b / a ) (1.8)
2.
Dengan :
ro
r 1
Untuk mengukur induktansi saluran dapat digunakan alat bantu jembatan Maxwell
(gambar 1.4). Pada kondisi jembatan Maxwell setimbang, berlaku :
L x R 2 .R 3 .C (1.9)
R 2 .R 3
dan Rx (1.10)
R4
dari sini juga dapat dihitung faktor kualitas yang dihasilkan :
.L x
Q 1 (1.11)
Rx
Kapasitansi per satuan panjang dari saluran koasial dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut :
2..
C (1.12)
ln( b / a )
Dengan :
1
o permitivitas ruang hampa = .10 9 Farad/meter
36
Untuk mengukur kapasitansi saluran dapat digunakan alat bantu jembatan Wien-
Robinson (gambar 1.5). Pada kondisi jembatan Wien- Robinson setimbang, berlaku :
C.R 4 R .R
Cx , Rx 2 3 (1.13)
R3 R4
Konduktansi saluran per satuan panjang dari saluran koasial dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut :
2..
G (1.14)
ln( b / a )
Dengan :
Gx 1 (1.15)
Rx
Resistansi dan konduktansi dari saluran mewakili redaman pada saluran. Resistansi
mewakili redaman pada konduktor sedangkan konduktansi mewakili redaman pada dielektrik.
Kapasitansi dan induktansi dari saluran mewakili energi yang dapat disimpan dalam saluran,
kapasitansi mewakili energi listrik sedangkan induktansi mewakili energi magnet.
Selain konstanta primer, saluran transmisi juga memiliki konstanta sekunder, yaitu
salah satu diantaranya adalah impedansi karakteristik saluran dan konstanta propagasi saluran.
R jL
Zo (Ohm) (1.16)
G jC
L
Zo (Ohm) (1.17)
C
5. Multimeter : 1 buah
V. LANGKAH PERCOBAAN :
7. Ulangi langkah 1, tetapi untuk kondisi saluran koasial II (ini untuk mencari resistansi
konduktor dalam saluran)
8. Tentukan nilai resistansi konduktor luar dari saluran, yaitu resistansi total
(hasil 1) – resistansi konduktor dalam (hasil 2).
9. Hitung resistansi per satuan panjang dari saluran dengan menggunakan
persamaan (1.7)
keseimbangan).
5. Hitung induktansi saluran per satuan panjang, dengan cara hasil Lx dibagi
R x total
Resistansi saluran per satuan panjang : R = = 0,439 Ω/meter
R2 = 50 Ω
R4= 130 Ω
Lx = L x R 2 .R 3 .C = 50 µH
2𝜋𝑓𝐿x
Q= = 0,163
𝑅x
𝐿x
L= = 0,5 𝐻
𝑙
Lx merupakan nilai induktansi ketika dalam keadaan setimbang, dapat dicari dengan
mengalikan nilai R2, R4 dan nilai kapasintansi dari saluran. Q merupakan nilai dari faktor
kualitas suatu saluran. Nilai faktor kualitas saluran akan selalu bernilai dibawah 1. L
merupakan nilai induktansi per satuan panjang, karena panjang saluran ialah 100 m maka nilai
induktansi dibagi dengan 100.
R2 = 4 Ω
R4= 102 Ω
𝑅4 .𝐶
Cx = =1,02 x10 -8 F
𝑅3
1
Gx = 𝑅x = 0,255 ℧
1,02 x10 −8 F
C= =1,02 x10 -10 F/m
100 𝑚
0,255 ℧
G= =2,55 x10 -10 ℧/m
100 𝑚
𝑅2.𝑅3
Rx = = 3.92 Ω
𝑅4
= √(0,439 + 𝑗2𝜋20. 10−3 .50.10−6 )(2,55. 10−3 + 𝑗2𝜋20. 10−3 . 1,02. 10−10 )
Impedansi karakteristik saluran ialah nilai dari konstatnta sekunder saluran. Selain itu ada
pula konstanta propagasi saluran yang dimana nilai riilnya berupa konstanta redaman dan
nilai imajinernya berupa konstanta fasa, nilai dihitung perpanjang saluran yang dimana
panjangnya adalah 100 m. Nilai dari impedansi dapat diketahui dari rumus yang telah
𝑅+𝑗𝜔𝐿
diberikan yaitu Zo = √𝐺+𝑗𝜔𝐶 yang didapatkan hasil 49,6 Ω < 43,025 ˚. Konstanta propagasi
saluran didapatkan dari perhitungan √(𝑅 + 𝑗𝜔𝐿)(𝐺 + 𝑗𝜔𝐶) dan didapatkan hasil 0,092 <
𝑗0,086 ˚. Hsil dari nilai riil nya ialah konstanta redaman dan nilai imajinernya adalah
konstanta fasa.
VIII. KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini ialah melakukan pengukuran konstanta primer pada saluran
yaitu resistansi saluran, induktansi saluran, kapasitansi, impedansi dan konduktansi
karakteristik saluran. Ketika menghitung konstanta primer dapat diketahui dari nilai dari
konstanta sekunder karena konstanta sekunder yang berupa konstanta propagasi yang
dimana pada bagian riilnya berupa satuan dari konstanta redaman dan pada bagian
imajinernya merupakan satuan dari konstanta fasa. Dalam perhitungan konstanta dapat
dihitung dengan hasil pengukuran dibagi dengan 100 meter karena panjang saluran yang
dihitung ialah 100 meter. Semakin besar redaman pada suatu saluran maka semakin besar
pula frekuensinya. Dalam praktikum ini dapat diketahui hasil dari nilai impedansi
karakteristik (nilai dari konstanta sekunder) yaitu 49,6 Ω. Dan nilai konstanta
propagasainya ialah 0,12 < 𝑗0,086 ˚ yang dimana nilai konstanta redamannya ialah 0,092
dan nilai konstanta fasa nya 0,086.
IX. REFERENSI
2. Lehr dan Messgerate, “Measurement on Coaxial Transmission Lines”, Lucas Nulle, TAT.
5/1, TAT. 5/2 dan TAT. 5/3.