TT-3101 (bagian ke 2)
1
Medan Elektromagnetika II (bagian ke 2)
• Buku Acuan
1. Magdy F. Iskander, “Electromagnetic Fields and Waves”(Bab 7 & 8).
2. Matthew Sadiku, “Elements of Electromagnetics”(Bab 11 & 12).
3. Nathan Ida, “Engineering Electromagnetics” (Bab 14 – 17).
• Materi Bahasan
1. Saluran Transmisi (Transmission Line)
2. Bumbung Gelombang (Waveguide)
• Ujian
1. Tes / Kuis
2. Ujian Akhir Semester (UAS)
2
SALURAN TRANSMISI
3
Saluran Transmisi
4
Pendahuluan (1)
• Fungsi: mentransmisikan daya gelombang elektromagnetik dari satu
titik ke titik lain
• Contoh:
Antena
TX / RX
5
Pendahuluan (2)
• Struktur: terdiri atas dua konduktor yang disusun sedemikian rupa
dalam suatu medium dielektrik.
6
Pendahuluan (3)
• Struktur (saluran koaksial dan saluran 2 kawat)
7
Pendahuluan (4)
• Struktur (saluran microstrip)
8
Pendahuluan (5)
• Data kabel koaksial standar
9
Karakteristik propagasi gelombang di saluran transmisi
10
Parameter saluran transmisi (1)
• Saluran transmisi mepunyai 3 jenis parameter, yaitu:
1. Parameter dimensional: termasuk panjang, dimensi tiap konduktor
(tebal, lebar, diameter, dan sebagainya), jarak antara konduktor,
ketebalan dielektrik, dan lain-lain. Parameter ini mendefinisikan
konfigurasi fisik saluran tetapi juga berperan dalam mendefinisikan
karakteristik elektriknya.
2. Parameter bahan: saluran terbuat dari bahan konduktor dan dielektrik.
Parameter bahan-bahan ini adalah konduktivitas (σ), permittivitas (ε), ), permittivitas (ε), ),
dan permeabilitas (μ)-nya. Satuan dari σ (sigma) adalah mhos/m atau )-nya. Satuan dari σ), permittivitas (ε), (sigma) adalah mhos/m atau
Siemen/m, satuan ε), (epsilon) adalah Farad/m, dan satuan μ)-nya. Satuan dari σ (sigma) adalah mhos/m atau (mu)
adalah Henry/m.
3. Parameter elektrik: parameter ini adalah resistansi (R), kapasitansi (C),
induktansi (L), dan konduktansi (G) per satuan panjang saluran.
11
Parameter saluran transmisi (2)
13
Parameter saluran transmisi (4)
• Parameter saluran transmisi pada frekuensi tinggi
14
Parameter saluran transmisi (5)
• Contoh perhitungan:
• Sebuah saluran transmisi 2 kawat terbuat dari kawat tembaga
berpenampang bundar dan bekerja pada frekuensi 400 Hz. Kedua
kawat saluran harus menembus tembok tebal yang terbuat dari
alumina dan dihubungkan ke sensor temperature di dalam oven.
Karena tembaga tidak tahan
temperature tinggi, maka
bagian di dalam tembok
terbuat dari tungsten
dengan dimensi yang sama.
Geometrinya digambarkan
pada gambar di samping ini.
15
Parameter saluran transmisi (6)
• Hitung parameter saluran untuk bagian di dalam tembok alumina dan
yang di luar tembok.
• Solusi:
1. Untuk saluran tembaga di udara luar:
17
Parameter saluran transmisi (8)
• Konduktansi dan kapasitansi per satuan panjang untuk saluran
tungsten di dalam tembok alumina:
19
Persamaan Saluran Transmisi (2)
• Rangkaian ekivalen dari saluran dengan panjang ∆z
20
Persamaan Saluran Transmisi (3)
• Dengan hukum Kirchhoff (tegangan) dapat diperoleh persamaan:
(1)
• Dengan hukum Kirchhoff (arus) dapat diperoleh persamaan:
(2)
21
Persamaan Saluran Transmisi (4)
• Persamaan Telegrapher
(3)
(4)
(5) (7)
(6)
(8)
22
Persamaan Saluran Transmisi (5)
• Dimana adalah konstanta
propagasi, yang juga fungsi frekuensi. α disebut konstanta redaman
(nepers/m) dan β disebut konstanta phasa (radians/m)
• Solusi gelombang merambat untuk persamaan (7) dan (8) adalah:
V z V e z V e z (9)
I z I e z I e z (10)
23
Impedansi Karakteristik (1)
• Impedansi karakteristik saluran (Zo) didefinisikan sebagai
perbandingan antara amplitude tegangan maju (V+) dan amplitude
arus maju (I+): Z V I o
I e z I e z V e z V e z G jC (12)
• Bila dianggap hanya ada gelombang datang saja V
0, I ,0maka (11) dan
(12) menjadi:
z
V e z
I e R j L dan I e z
V e z
G jC
V R j L R j L
• Maka: Zo Zo
I G jC G jC
V R j L
• Maka: Zo
I
G jC
• Jadi: V V R j L R j L
Zo
I I G jC G jC
• Panjang gelombang dan kecepatan phasa:
2
dan v p
26
Impedansi Karakteristik (4)
• Contoh perhitungan:
• Sebuah saluran transmisi mempunyai parameter sbb:
R 2 /m G 0,5 mS/m f = 1 GHz
L 8 nH/m C 0, 23 pF
• Hitung: (a) Impedansi karakteristik, (b) Konstanta propagasi
• Solusi:
a) Impedansi karakteristik
R j L 2 j 2 109 8 10 9
Zo
G jC 0,5 103 j 2 109 0, 23 10 12
50,3187, 72o
4
181,39 8, 40 o
179, 44 j 26,50
15, 29 10 70,91o
27
Impedansi Karakteristik (5)
b) Konstanta propagasi
R j L G jC 50,3187, 72 15, 29 10
o 4
70,91o
28
Saluran transmisi tanpa rugi (1)
• Saluran transmisi disebut tanpa rugi (lossless) jika konduktor saluran
sempurna / ideal (σ), permittivitas (ε), c = ∞) dan medium dielektriknya lossless (σ), permittivitas (ε), = 0).
• Dalam prakteknya kondisi ideal tersebut sulit dipenuhi, hanya bisa
didekati.
• Dari table parameter saluran transmisi terlihat bahwa bila σ), permittivitas (ε), c = ∞ dan
σ), permittivitas (ε), = 0, maka R = 0 = G. Ini adalah kondisi agar saluran menjadi lossless.
• Maka untuk saluran transmisi lossless:
0
j R j L G jC j LC
LC rad/m
R j L L
Zo Zo
G jC C
29
Saluran transmisi tanpa rugi (2)
• Maka untuk saluran transmisi lossless (lanjutan):
2 2
Panjang gelombang didefinisikan sebagai: m
LC
30
Saluran transmisi tanpa rugi (3)
• Contoh perhitungan 1 :
• Sebuah saluran transmisi terbuat dari 2 kawat yang dipegang oleh
dielektrik tipis sehingga berbentuk kabel datar. Impedansi
karakteristik kabel adalah 300 Ω. Jika konduktor terbuat dari tembaga
dengan diameter 1 mm dan dianggap medium udara, hitunglah:
a) Jarak antara kedua kawat agar impedansi karakteristik 300 Ω.
b) Kecepatan phasa dan konstanta phasa saat dilalui gelombang
dengan frekuensi 63 MHz dan 803 MHz.
• Solusi:
a) Impedansi
Karakteristik:
31
Saluran transmisi tanpa rugi (4)
• Untuk μ = μo dan ε = εo dan dengan a = 0,0005 m,
32
Saluran transmisi tanpa rugi (5)
• Contoh perhitungan 2:
• Sebuah kabel koaksial dibuat mempunyai impedansi karakteristik 75
ohm. Diameter konduktor dalam 0,5 mm dan diameter dalam
konduktor luar 8 mm.
a) Hitung konstanta dielektrik yang dibutuhkan untuk bahan antara
konduktor. Anggap permeabilitas bahan sama seperti
permeabilitas ruang bebas.
b) Hitung kecepatan phasa di saluran.
• Solusi:
a) Impedansi karakteristik
33
Saluran transmisi tanpa rugi (6)
• Menghitung ε), :
• Permittivitas relatif:
• Kecepatan phasa:
34
Saluran transmisi tanpa distorsi (1)
• Saluran transmisi tanpa distorsi (distortionless) adalah saluran transmisi
dimana konstanta redamannya α tidak tergantung frekuensi, sedangkan
konstanta phasanya β tergantung secara linier kepada frekuensi.
• Konstanta propagasi dan impedansi karakteristik saluran pada umumnya
didapat dari persamaan:
R j L
j (G jC )( R j L) dan Z o
G jC
• Walau disini konstanta propagasi dan impedansi karakteristik fungsi
frekuensi, tetapi tidak masalah bila saluran transmisi digunakan untuk
menyalurkan gelombang frekuensi tunggal, karena nilai α, β, dan Zo
tetap.
35
Saluran transmisi tanpa distorsi (2)
• Tetapi bila gelombang mempunyai pita frekuensi dengan banyak
frekuensi, maka tiap komponen frekuensi akan diredam berbeda-
beda, phasa tiap komponen akan berpropagasi dengan kecepatan
berlainan, dan tiap komponen akan melihat impedansi saluran yang
berlainan. Jelas hal ini menyebabkan distorsi kepada gelombang.
• Pertanyaannya adalah bagaimana mendesain saluran yang konstanta
redaman, kecepatan phasa, dan impedansi karakteristiknya tidak
tergantung kepada frekuensi. Jika bisa, maka diperoleh saluran
transmisi yang distortionless.
• Jika diambil R/L = G/C, maka konstanta propagasi menjadi:
36
Saluran transmisi tanpa distorsi (3)
• Dari persamaan tersebut, diperoleh konstanta redaman dan konstanta phasa:
38
Saluran transmisi tanpa distorsi (5)
• Solusi:
• Syarat distortionless R/L = G/C
a) Substitusi parameter saluran 2 kawat pada syarat distortionless:
Dimana
Maka
39
Saluran transmisi tanpa distorsi (6)
b) Untuk menghitung impedansi karakteristik dan konstanta redaman
dibutuhkan parameter saluran. Dengan data pada gambar dan
persamaan parameter saluran untuk saluran 2 kawat, diperoleh:
40
Impedansi masukan saluran transmisi (1)
• Tinjau sepotong saluran transmisi dengan panjang dengan
konstanta propagasi dan impedansi karakteristik Zo , ditutup
dengan beban ZL .
41
Impedansi masukan saluran transmisi (2)
• Dengan mengacu pada gambar saluran transmisi di atas, solusi umum
untuk gelombang tegangan dan arus dinyatakan dengan:
V z V e z V e z
V z V z
I z e e
Zo Zo
VL = ILZL
42
Impedansi masukan saluran transmisi (3)
• Substitusi ke persamaan solusi umum gelombang tegangan dan arus:
• Maka:
43
Impedansi masukan saluran transmisi (4)
44
Impedansi masukan saluran transmisi (5)
• Dengan beban hubung singkat (ZL=0)
• ZL=0 ,
(Saluran lossless)
• Juga L 1 dan SWR
45
Impedansi masukan saluran transmisi (6)
• Dengan beban terbuka (ZL= ∞)
• ZL= ∞
• Juga L 1 dan SWR
(Saluran lossless)
•
47
Impedansi masukan saluran transmisi (8)
• Dari rumus:
e x e x
sinh x
2 e x e x 1 e 2 x
tanh x x x
e x e x e e 1 e 2 x
cosh x
2
1,84 j 2
2 3,68 j 4
1 e 1 e
tanh 2
3,68 j 4
1,033 j 0,03929
1 e 1 e
V e V V
51
Koeffisien Refleksi (2)
52
Standing Wave Ratio (1)
• Standing Wave Ratio (SWR atau S) didefinisikan sebagai perbandingan
antara tegangan (arus) maksimum dan tegangan (arus) minimum di
saluran transmisi, yaitu:
Tegangan atau arus maksimum Vmax I max
SWR =
Tegangan atau arus minimum Vmin I min
• Telah diketahui bahwa:
V j z
e
j z
V ( z) V e
V e j z j z
=V e 1 j z V j z
e 1
L e 2 j z
V e
L e j
12
2
V ( z ) V 1 4 sin z
2
2
53
Standing Wave Ratio (2)
• Persamaan terakhir ini memperlihatkan bahwa |V(x)| berosilasi
antara harga:
• Maksimum (Vmax): V 1 L
bila sin z 2 0 atau z 2 n , n 0,1, 2,..
• Minimum (Vmin): V
1 L
bila sin z 2 1 atau z 2 m 2, m 0,1, 2,..
1 L SWR 1
• Maka SWR dan diperoleh L SWR 1
1 L
54
Standing Wave Ratio (3)
• Dengan memasukkan z = -dmax dan n = 0, maka diperoleh posisi
tegangan maksimum pertama (dari beban) dmax = φ/2β
• Dengan memasukkan z = -dmin dan m = 0, maka diperoleh posisi
tegangan minimum pertama (dari beban) dmin = (φ + π)/2β
/2
g
Vmax
Vmin
56
Standing Wave Ratio (5)
Magnituda tegangan maju:
V 25 2 j1 25 5 55,9 V
Tegangan maksimum dan minimum di saluran:
Vmax V 1 L 55,9 1 1/ 5 80,9 V