REMAJA
Febriansyah Naufal Akbar
Teknik Telekomunikasi, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung,
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35365
febriansyah.119400040@student.itera.ac.id
ABSTRAK
Minuman boba menjadi minuman yang paling populer belakangan ini di kalangan
remaja. Minuman kekinian yang hits ini mencuri hati banyak orang dan kerap
menjadi minuman yang paling diincar. Banyak orang menyukai minuman boba
karena tekstur dari boba itu sendiri yang kenyal seperti permen dan rasanya yang
manis. Minuman ini disebut-sebut dapat memperlambat penuaan, meningkatkan
kekebalan tubuh, membantu mengurangi berat badan, dan meningkatkan
kesadaran mental.Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan remaja tentang dampak dari minuman boba bagi kesehatan. Selama
ini remaja yang gemar mengonsumsi minuman boba sering mengabaikan bahwa
dibalik rasanya yang unik dan mengenyangkan, minuman boba ternyata
berdampak pada masalah kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan teknik sampling yang
digunakan adalah Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan ialah melalui kuesioner. Hasil penelitian diharapkan bagi remaja dapat
meningkatkan pengetahuan tentang minuman boba dan bagi peneliti selanjutnya
diharapkan untuk melakukan penelitian tentang minuman boba untuk populasi
yang lebih luas.
PENDAHULUAN
Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang
harus dipenuhi. Salah satu bentuk makanan dan minuman pada saat ini yang
menjadi alternatif dikehidupan sehari-hari adalah makanan jajanan atau makanan
cepat saji. Makanan jajanan berupa makanan dan minuman yang disajikan atau
dijual di pinggir jalan atau tempat umum lainnya, sudah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan bagi masyarakat, khususnya dikalangan remaja (Mudjajanto.
2005).
Kemajuan di bidang sosial ekonomi mengakibatkan perubahan pola konsumsi
ke arah yang lebih beragam .Hal ini seiring dengan perubahan zaman ke arah
modern yang menyebabkan perubahan pola hidup masyarakat, salah satunya
perubahan pola konsumsi. Salah satu dampak perubahan pola konsumsi ini adalah
munculnya bisnis industri minuman di Indonesia. Salah satu wujud lain dari
perkembangan industri minuman adalah hadirnya industri minuman buble atau
yang lebih dikenal dengan minuman boba (Sanusi, 2004).
Minuman boba berasal dari Taiwan dan telah ada sejak 1980an. Minuman ini
awalnya merupakan minuman rutin yang disajikan pada perayaan pasar malam di
musim panas. Minuman ini menjadi sangat popular sehingga dalam
perkembangannya menjadi sangat dikenal oleh setiap kalangan masyarakat di
Taiwan. Bahkan perkembangan minuman boba ini sudah menyebar hingga
beberapa negara di dunia, seperti Amerika, Hong Kong, Jepang, Filipina, dan
Singapura.
Di Indonesia sendiri, minuman boba pertama kali muncul pada awal tahun
2000an. Kehadirannya ternyata disambut baik oleh masyarakat Indonesia,
khususnya kalangan remaja di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,
dan Medan sehingga mengakibatkan ramainya gerai-grai minuman hingga ke
pusat-pusat perbelanjaan dan tempat-tempat starategis lainnya.
Minuman boba menjadi minuman yang paling populer belakangan ini di
kalangan remaja. Minuman kekinian yang hits ini mencuri hati banyak orang dan
kerap menjadi minuman yang paling diincar. Banyak orang menyukai minuman
boba karena tekstur dari boba itu sendiri yang kenyal seperti permen dan rasanya
yang manis. Minuman boba memang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan
dengan minuman–minuman lainnya, di mana minuman ini menggunakan tepung
tapioca di dalam minumannya dan ditambahkan bubuk perasa sesuai permintaan
konsumen.
Minuman kekinian seperti minuman boba ini sangat dirasakan kebutuhan dan
manfaatnya oleh para penikmat itu sendiri karena selain memberi kesan
terjangkau, serta cita rasanya yang enak dan cocok dengan selera kebanyakan
orang, minuman ini juga memiliki jumlah dan varian rasa yang beragam. Tidakh
hanya itu saja, minuman boba juga memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh.
Manfaat yang pertama adalah meningkatkan berat badan, ketika seseorang
mengonsumsi minuman boba secara teratur, maka berat badan akan bertambang
seiring waktu. Kedua, minuman ini memiliki kandungan karbohidrat dan gula
yang bermanfaat terhadap tubuh dengan memberikan energy yang besar dalam
menjalani aktivitas sehari-hari. Tidak hanya itu, manfaat kesehatan dari minuman
boba lainnya yakni menguatkan sistem pertahanan tubuh. Terakhir khasiat
minuman boba yang secara tidak langsung dapat dirasakan adalah memperbaiki
suasana hati. Ketika stress meningkat banyak orang menghabiskan waktunya
dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis. Adanya rasa manis pada
minuman boba pun mampu mengatasi keadaan ini.
Meskipun minuman ini memiliki manfaat-manfaat tersebut, ternyata minuman
ini masih bisa berisiko terhadap kesehatan karena memungkinkan minuman ini
terkontaminasi oleh mikrobe. Pengolahan minuman boba yang tidak baik, begitu
juga dengan air yang digunakan bisa saja tidak dimasak hingga mendidih atau
proses pengolahan dan penyimpanan air yang tidak baik ditambah lagi
penggunaan es batu yang dicampurkan pada pada minuman ini bisa saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatan karena proses pembuatan yang tidak baik. Hal
ini lah yang sering kali diabaikan oleh para remaja penikmat minuman boba.
Berdasarkan adanya kemungkinan bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang
biak pada minuman boba, serta kemungkinan zat perwarna buatan yang terdapat
di dalamnya dan juga proses pembuatan dan pengolahannya yang tidak baik
ditambah lagi kurangnya kesadaran para remaja yang gemar mengonsumsi
minuman boba secara berlebih maka penulis ingin menjelaskan mengenai dampak
minuman boba bagi kesehatan.
METODE
Penelitian ini menitik beratkan pada dampak dari minuman boba bagi
kesehatan para remaja yang acab kali mengabaikan kandungan yang terdapat dari
minuman boba itu sendiri dan juga faktor-faktor yang mengakibatkan kurangnya
kesadaran para remaja akan bahaya dari mengonsumsi minuman boba secara
berlebih. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian ini dikategorikan sebagai
penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti dan dimulai pada
bulan April 2020 hingga bulan Mei 2020.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Institut Teknologi Sumatera
yang masih berada di tingkat TPB (Tahap Persiapan Bersama) yang berasal dari
31 prodi berbeda dengan jumlah mahasiswa yaitu sebanyak 3660 mahasiswa.
Adapun sampel yang digunakan ialah sebanyak 20 mahasiswa sebagai responden,
yang terdiri dari 10 mahasiswa dan 10 mahasiswi.
Instrument yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner dengan
memanfaatkan media google formulir (Google Form). Diberikan 6 pertanyaan
dengan tipe yang berbeda yaitu berupa pertanyaan maupun pernyataan dengan
beberapa alternatif jawaban serta pertanyaan yang berbentuk esai ataupun isian
singkat.
Setelah data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya data-data tersebut
dianalisis dan diteliti kembali kebenarannya melalui Teknik deskriptif kualitatif.
Penyajian data dengan menggunakan teknik ini dapat berupa diagram, bagan,
tabel, grafik, dan sebagainya, lalu data tersebut dianalisis secara kualitatif.
Minuman boba atau yang dikenal dengan minuman bubble tea merupakan
minuman menyegarkan yang terdiri dari campuran teh dan kombinasi dari berbagi
macam rasa buah-buahan dan sirup perasa, disajikan dengan susu/tidak serta
dengan butiran sagu mutiara/tidak. Butiran sagu mutiara yang berbentuk bulat
terbuat dari tepung tapioka yang dipanaskan dengan air dan Karamel. Pada
awalnya istilah “bubble” pada minuman boba diartikan sebagai buih buih atau
gelembung udara pada permukaan minuman yang dihasilkan dari kocokan yang
keras pada saat pembuatannya. Namun pada saat ini, istilah “bubble” pada
minuman boba atau boba itu sendiri menunjuk pada butiran sagu mutiara yang
terdapat di dalamnya (Maulida, 2015).
Minuman boba pertama kali diciptakan pada tahun 1980an di daerah Taichung,
Taiwan. Minuman ini terinspirasi dari melihat kopi yang disajikan dingin.
Sebelumnya, teh biasanya disajikan panas, sehingga itu dianggap sebagi ide baru
untuk mendinginkan teh dengan es dan mencampurnya dengan berbagi bahan.
Keberadaan minuman boba ini ternyata dapat diterima di seluruh kalangan
masyarakat di Taiwan, bahkan kegemaran akan minuman boba telah meluas
hingga ke beberapa negara. Pada perkembangannya minuman boba disebut sebagi
“Drinks of the Decade” atau diartikan sebagai minuman abad ini karena minuman
ini terus berkembang dengan varian rasa hingga lebih dari dua dekade (Maulida,
2015).
Bahan utama minuman boba adalah tepung tapioka sehingga kandungan utama
dalam minuman boba adalah karbohidrat. Minuman boba memiliki kandungan
vitamin dan mineral yang sangat rendah, bahkan minuman boba juga hanya
mengandung sedikit serat. Konsumsi minuman boba terlalu banyak dapat
meningkatkan risiko terjadinya konstipasi atau sembelit. Segelas minuman boba
terbuat dari kombinasi antara teh, susu, gula, dan bola-bola tapioka yang
dipadukan ke dalam satu gelas ukuran sedang hingga besar. Bahan-bahan ini lah
yang mempengaruhi kandungan minuman boba itu sendiri, di mana
kandungannya itu berupa kalori, lemak, karbohidrat, gula, protein, vitamin dan
mineral (Adelia, 2019).
Minuman boba memang minuman yang paling popular belakangan ini
khususnya dikalangan remaja. Pada dasarnya kandungan yang terdapat pada boba
itu baik bagi tubuh. Meski demikian, mengonsumsi boba yang berlebihan pun
dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Boba mengandung kadar
gula yang tinggi, jika terlalu sering dikonsumsi dapat menimbulkan risiko
diabetes di usia muda. Selain kadar gula yang tinggi, boba juga memiliki kalori
yang tinggi, tentu saja kalori yang berlebihan ini berisiko untuk menaikkan berat
badan. Minuman boba sendiri mengandung sedikit serat yang nantinya dapat
menyebabkan sembelit jika dikonsumsi secara rutin. Risiko stroke dan serangan
jantung juga tinggi jika terlalu sering mengonsumsi boba sebab banyaknya
kandungan gula yang akhirnya menumpuk, menyebabkan kerusakan dan
penyumbatan di saraf oksigen yang dialirkan ke jantung akan terhambat dan
menyebabkan masalah hingga kematian (Yayuk, 2019).
Minuman boba juga sedang menjadi yang paling digemari oleh kalangan
milenial. Dengan beragam varian yang dimiliki oleh minuman ini dan tambahan
boba sebagai pelengkapnya. Tanpa kita ketahui bahwa minuman kekinian ini
ternyata bisa menjadi racun bagi tubuh kita. Konsultan kesehatan Dr Tan Wee
Yong mengatakan gula yang terdapat di dalam kandungan minuman boba menjadi
penyebab utama minuman kaum milenial tersebut bisa merusak kesehatan. "Rata-
rata, pada secangkir minuman boba mengandung 20 sendok teh gula. Padahal,
orang dewasa yang sehat, disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari delapan
sendok teh gula sehari," ucapnya. Menurut Pakar diet Kong Woan Fei,minuman
boba bisa juga menyebabkan tubuh mengalami obesitas. minuman boba sama
sekali tidak mengandung nutrisi. Selain berdampak pada obesitas,minuman boba
ini juga dapat menyebabkan munculnya jerawat. Karena,boba biasanya terbuat
dari gula, tapioka dan susu yang merupakan penyebab jerawat muncul . sehingga,
kulit kita mungkin tidak dapat beradaptasi terhadap laktosa dan hormon yang ada
dalam susu sehingga dapat bereaksi dengan testosteron dalam tubuh dan ini dapat
meningkatkan produksi sebum di kulit yang menyebabkan jerawat. Selain itu,
kandungan gula yang dimiliki indeks glikemiknya tinggi, akan menghasilkan
peningkatan terhadap insulin dan sekresi androgen, peradangan dan produksi
minyak. Semua hal tersebut dapat memainkan peran penting dalam perkembangan
jerawat. Karena efek negatifnya yang tinggi, Dr Tan menyarankan agar minuman
boba sebaiknya dihindari oleh semua orang dari berbagai jenis kalangan usia.
10%
14%
Sering
Jarang
Tidak Pernah
76%
8%
≤ 15 Tahun
16 - 23 Tahun
≥ 23 Tahun
92%
10%
15%
Sangat Suka
Biasa Saja
75% Tidak Suka
7%
11% 25%
Original
Coklat
Red Velvet
22% Green Tea
Varian Rasa Lain
35%
12
10
0
SETUJU TIDAK SETUJU
SIMPULAN
Jadi minuman boba adalah minuman kekinian yang sangat disenangi oleh
seluruh kalangan masyarakat, khususnya dikalangan para remaja. Minuman boba
sendiri sudah seperti minuman sehari-hari yang wajib untuk dikonsumsi karena
tingginya intensitas konsumsi minuman boba itu sendiri dikalangan para remaja.
Minuman boba memiliki berbagai macam varian rasa dan juga topping yang
beraneka ragam yang di mana akan terus berinovasi dalam menciptakan varian
rasa baru. Mengonsumsi minuman boba dapat menimbulkan efek samping setelah
kita meminumnya, yakni seperti kekenyangan, sakit perut,dan kembung . Hal ini
dikarenakan minuman boba memiliki kandungan yang kaya akan gula dan kalori.
Minuman boba yang kayak akan kandungan gula dan kalori tentunya sangat
berbahaya bagi kesehatan gula tubuh dan tentu saja tidak boleh dikonsumsi secara
rutin atau terus menerus. Sangat disayangkan juga masih banyaknya para remaja
yang tidak mengetahui bahwa minuman boba itu sangat tidak baik bagi kesehatan
dan juga memiliki kandungan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh jika
dikonsumsi secara berlebihan. Namun, para remaja lain yang telah mengetahui
bahwa boba itu tidak boleh dikonsumsi terus menerus masih saja
mengabaikannya. Masih banyak para remaja yang belum memiliki kesadaran akan
menjaga kesehatan tubuhnya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Adelia. (2019). Minum Segelas Bubble Tea, Apa Saja Kandungannya?.
honestdocs. https://www.honestdocs.id/kandungan-bubble-t
Maulida, D.,A. (2015). Darimana Asal "Bubble", si Mutiara Hitam yang Kenyal Enak?.
Detikfood. www.food.detik.com
Mudjajanto E.S. (2005). Keamanan Makanan Jajanan Tradisional dalam Makan Sehat.
Jakarta : Kompas.
Sanusi Seshdi Yasmin. (2004). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN
PEMBELIAN MINUMAN BUBBLE TEA. Jurnal Manajemen Agribisnis.
Yayuk Widiarti. (2019). Jadi Minuman Paling Tren, Ini Dampak Negatif
Konsumsi Boba. Tempo.co.
https://gaya.tempo.co/read/1288699/jadi-minuman-paling-tren-ini-dampak-negatif-
konsumsi-boba