Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Minuman Boba

Minuman boba merupakan salah satu jenis minuman kekinian yang banyak

bermunculan di tengah masyarakat Indonesia sejak beberapa tahun terakhir.

Minuman boba pertama kali ditemukan pada tahun 1980 di Taiwan berupa zhen zhu

nai cha, atau yang dalam bahasa Indonesia berarti teh susu mutiara atau lebih

dikenal dengan nama teh susu boba. Teh susu boba adalah minuman berbasis teh

yang dicampur dengan rasa buah atau susu, dengan tambahan topping berupa

bola-bola bertekstur kenyal yang terbuat dari campuran tepung tapioka

dengan brown sugar dan bewarna kehitaman yang dikenal dengan sebutan

”boba”. (Veronica dan Ilmi, 2020).

Rasa boba yang kenyal memang menjadi daya tarik tersendiri bagi

penggemar minuman manis. Bahan utama boba adalah tepung tapioka. Tapioka

sendiri tidak punya rasa, namun rasa manis boba berasal dari gula atau madu yang

direndam sebelum disajikan. Pada zaman dahulu, para imigran Cina yang datang

ke Taiwan mendirikan kedai teh yang mana mencoba manyajikan teh dingin dengan

memasukan bola-bola tapioka kedalam minuman. Boba juga ikut menyebar ke

negara-negara Eropa namun belum bisa mengalahkan inovasi dari Cina. Cina

sendiri menawarkan boba milk tea instan yang mana kita dapat menyimpan

stock-nya di rumah dan menyeduhkan ketika dingin (Tinambunan dkk., 2020).

Boba merupakan bola kenyal yang biasa terdapat di dalam milk tea, tetapi

seiring dengan perkembangannya, boba mulai ditambahkan pada berbagai pilihan

lain yang dapat digunakan untuk menambahkan tekstur atau topping untuk

minuman lainnya seperti smoothies atau kopi, atau pada dessert seperti pancake dan

es krim.
2.1.1 Kandungan Gizi Minuman Boba

Minuman boba secara umum memiliki komposisi seperti bubuk minuman

dengan varian rasa, bola tapioka (boba), sirup, gula dan susu kental manis. Aspek

kualitas gizi dari konsumsi minuman boba tidak banyak diketahui oleh para

konsumen. Hal ini dikarenakan banyak para konsumen yang tidak memahami

dampak konsumsi minuman boba terhadap kesehatan yang diketahui memiliki

kandungan kalori cukup tinggi (Safitri dkk., 2021). Minuman boba dan sejenisnya

merupakan minuman yang tergolong dalam kelompok sugar sweetene beverage

(SSB). Konsumsi minuman sejenis SSB yang cukup sering memiliki kontribusi

yang cukup besar dalam peningkatan asupan gula tambahan serta berdampak pada

peningkatan faktor resiko penyakit degeneratif berupa obesitas dan diabetes

mellitus (Veronica dan Ilmi, 2020).

Minuman boba mengandung kadar gula dan kalori yang tinggi. Penelitian

terkait kadar gula dan kalori dalam minuman boba yang dilakukan oleh Jae (2017)

menunjukkan bahwa minuman teh susu boba mengandung kadar gula dan kalori

yang tinggi, yaitu berkisar antara 38-96 gram gula dan 299-515 kkal energi,

bergantung pada jenis topping dan ukuran yang dipilh, selain itu minuman boba

merupakan bagian dari kelompok sugar sweetened beverage (SSB) atau minuman

berpemanis yang umumnya mengandung pemanis berupa high fructose corn syrup

/HFCS (55% fruktosa, 45% glukosa) atau sukrosa (50% fruktosa, 50%

glukosa) (Veronica dan Ilmi, 2020).

DAFTAR PUSTAKA
Safitri, R. A., Sunarti, S., Parisudha, A., dan Herliyanti, Y., 2021, Kandungan Gizi
dalam Minuman Kekinian “Boba Milk Tea”, Journal of Public Health, 4(1):
55-61.
Tinambunan, E.C., Syahra, A.F., dan Nurmalatipah, 2020, Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Minat Milenial Terhadap Boba vs Kopi di Kota Medan,
Journal of Business and Economics Research, 1(2): 80-86
Veronica, M.T., dan Ilmi, I.M.B., 2020, Minuman Kekinian di Kalangan Mahasiswa
Depok dan Jakarta, Indonesian Jurnal of Heaalth Development, 2(2):83-91.

Anda mungkin juga menyukai