Anda di halaman 1dari 2

Apakah Boleh Mengonsumsi Boba?

Bubble tea, atau yang biasanya dikenal dengan istilah boba adalah minuman yang
sedang hits di kalangan para remaja. Bahkan anak-anak pun ikut mengonsumsi boba. Selain
mempunyai rasa yang enak, boba juga memiliki rasa yang bermacam-macam seperti brown
sugar, bubble matcha, bubble taro, dan masih banyak rasa yang lainnya. Boba pertama kali
ditemukan oleh Lin Hsui Hui di Taiwan. Pada tahun 1980-an, Lin Hsui Hiu menginovasikan
minuman yang ada di kedainya dengan menambahkan pearl atau boba yang terbuat dari
tepung tapioka. Apa yang ia lakukan membuat membuat minuman teh di kedainya ini
menjadi pelopor boba. Boba juga mudah untuk dibuat karena bahan utama boba adalah
tepung tapioka. Berbicara tentang Boba, terdapat banyak pendapat tentang dampak negatif
dan dampak positif mengonsumsi boba.

Banyak pihak yang menganggap bahwa boba bermanfaat bagi mereka. Pihak yang
menyetujui pengonsumsian boba mempunyai pendapat tersendiri. Manfaat dari mengonsumsi
boba yang pertama adalah dapat menguatkan sistem kekebalan tubuh. Boba dapat
menguatkan system kekebalan tubuh bila dicampur dengan teh hijau. Pasalnya, kedua
campuran ini mampu menghasilkan senyawa polifenol dan katekin yang bisa membantu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Yang kedua, boba dapat memperbaiki suasana hati. Hal ini disebabkan karena adanya
rasa manis pada boba yang mampu mengatasi keadaan ini. Pasalnya, konsumsi makanan
manis akan meningkatkan hormon serotonin yang menjadi pemicu menurunnya stres.
Hormon serotonin sendiri merupakan hormon yang berfungsi untuk menghadirkan perasaan
bahagia dan positif. Dan beberapa dampak positif mengonsumsi boba lainnya.

Namun, adapula pihak yang menentang kebiasaan meminum boba bagi remaja dan
anak-anak. Rasa boba yang enak dan manis hingga menjadi kesukaan kebanyakan remaja dan
anak-anak membuat mereka terlalu sering mengonsumsi boba. Boba juga mempunyai
dampak negatif bila dikonsumsi terlalu banyak. Dampak negatif pertama adalah dapat
mengganggu system pencernaan tubuh. Boba yang terbuat dari tepung tapioka memiliki
tekstur yang kenyal dan sangat lengket, sehingga sulit untuk dicerna oleh organ pencernaan
dan dapat menyebabkan kerusakan pada bagian pencernaan. Pengonsumsian boba yang
berlebihan juga dapat menyebabkan penyakit kanker, karena dapat menyebabkan
perkembangan sel kanker pada tubuh. Boba juga dapat menimbulkan jerawat. Tak hanya
kandungan gula yang terdapat pada minuman yang satu ini, tetapi kandungan susunya pun
dapat mengganggu keseimbangan hormon sehingga dapat menyebabkan gangguan kulit
seperti jerawat maupun komedo. Masih banyak dampak negatif yang akan terjadi bila
mengonsumsi boba secara berlebihan.

Memang, kalau dilihat dari dampaknya lebih banyak dampak negatif bila
mengonsumsi boba berlebihan. Pengonsusmsian boba untuk para remaja dan anak-anak harus
disikapi dengan bijaksana. Contohnya seperti diberikan edukasi dan bahaya mengonsumsi
boba berlebihan. Harus ada kesadaran dan kebijaksanaan dalam pengonsumsian boba agar
tidak terlalu sering dan tidak terlalu banyak. Ketika mengonsumsi boba, sebaiknya diiringi
juga dengan mengonsumsi air yang banyak. Apalagi stelah meminum minuman yang rasanya
manis. Jika ingin menikmati boba, nikmatilah dengan cara yang aman. Yakni dengan
membatasi pengonsumsian agar tidak berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai