Minuman Milenial “Boba Golden Cream Cheese”

Golden Prawn, Bengkong Laut, Batam

Zakaria1, Melini2, Naroja3, Idya Regina4, Nathania Cress Dachi5, Selly Andina Veronica6, Cilsa Nabila
Hilal Mandaliko7
1,2,3,4,5,6,7
Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Indonesia

*Corresponding author : nathaniacressdachi@gmail.com

ABSTRACT. Currently, various contemporary brands and drinks continue to emerge in the midst of
Indonesian companies. One of the contemporary drinks is the boba drink. Boba drink is a drink from Taiwan
which has now become a popular drink throughout the world including Indonesia and is highly appreciated by
Indonesian teenagers and adults. Boba drinks contain high levels of sugar and calories. Boba shops generally
offer various beverage flavors, toppings, sizes, choices of sugar and ice level that can be personalized. This
descriptive observational study aims to determine the boba drinks. The results of this study indicate that 83.5%
of the total 79 respondents like to consume boba drinks.

Keywords: Contemporary drink, boba, teenagers, sugar, calories

ABSTRAK. Saat ini, berbagai merek dan minuman kekinian terus bermunculan di tengah-tengah
perusahaan Indonesia. Salah satu minuman kekinian adalah minuman boba. Minuman boba adalah minuman
dari Taiwan yang kini telah menjadi minuman populer di seluruh dunia termasuk Indonesia dan sangat disukai
oleh remaja dan dewasa Indonesia. Minuman boba mengandung kadar gula dan kalori yang tinggi . Gerai-gerai
minuman boba pada umumnya menawarkan berbagai variasi rasa minuman, topping, ukuran minuman, pilihan
kadar gula, dan es batu yang dapat di pilih konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian observasional
deskriptif yang di lakukan untuk mengetahui perilaku konsumsi minuman boba. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa sebesar 83.5% dari total 79 responden suka mengkonsumsi minuman boba.

Kata Kunci: Minuman kekinian, boba, remaja, gula, kalori

PENDAHULUAN tapioka tidak memiliki rasa, sehingga rasa manis dari

Minuman adalah sesuatu atau barang yang di
minum dan kekinian berarti keadaan sekarang atau
terkini, sehingga dapat di artikan sebagai sesuatu
yang di minum di masa kini. Minuman kekinian
merupakan istilah yang di gunakan untuk minuman-
minuman yang inovatif dan populer, baik dari segi
rasa maupun ciri khasnya. Contoh jenis minuman
kekinian antara lain boba, cheese tea, coffee brown
sugar, thai tea, dan regal drink (Listioroni, 2019).
Salah satu minuman modern saat ini adalah
minuman boba. Minuman boba merupakan minuman
asal Taiwan yang saat ini telah menjadi minuman
populer di dunia, termasuk di Indonesia dan di
gemari oleh kaum remaja dan dewasa. Menurut
KBBI boba adalah bola tapioka yang kerap menjadi
isian dari minuman bubble tea. Boba berbahan dasar
tepung tapioka yang terbuat dari singkong. Tepung
boba sebagian besar berasal dari gula atau madu
yang di campurkan kemudian di rendam sebelum di
sajikan.
Gerai minuman Boba terus bermunculan di
Indonesia. Salah satunya Boba Zhen Zhu Nai Cha
atau dalam bahasa Indonesia di kenal dengan
sebutan teh susu mutiara atau lebih tepatnya teh susu
boba, Boba Milk Tea yaitu minuman berbahan dasar
teh dengan rasa buah atau susu dengan tambahan
topping berupa boba. Apalagi dengan popularitas
minuman yang luar biasa di kalangan remaja dan
dewasa muda (Dewi et al., 2015).
Selain boba, biasanya ada jenis topping
lainnya yang dapat di pilih konsumen seperti jelly
atau puding dengan berbagai macam rasa. Rasa
minuman yang di tawarkan juga bervariasi, seperti
teh susu dengan berbagai rasa, teh tanpa susu
dengan jenis daun teh yang berbeda, kopi, dan
minuman dengan rasa buah-buahan.
Gerai minuman boba juga memberikan
pilihan kadar gula, misalnya extra sugar, less sugar,
half sugar, no sugar. Pilihan kadar es batu seperti Tabel 1. Tingkat Pengembalian Google Form
less ice, half ice, no ice dan juga pilihan ukuran
minuman seperti besar, kecil, atau regular yang Jumlah Persentase
dapat di pilih oleh konsumen (Barcley et al, 2014). Google form yang di 12 15.2%
Minuman boba mengandung kadar gula dan isi responden wilayah
kalori yang tinggi. Penelitian terkait kadar gula dan Batam
kalori dalam minuman boba di lakukan oleh Jae et Google form yang di 67 84.8%
al., (2017) menunjukkan minuman teh susu boba isi responden wilayah
mengandung kadar gula dan kalori yang tinggi, Tanjungpinang
berkisar antara 38-96 gram gula dan 299-515 kkal Google form yang 20 25.4%
energi, bergantung pada jenis topping dan ukuran diisi responden
yang di pilih. mahasiswa
Konsumsi minuman berpemanis telah Google form yang 59 74.6%
menjadi kontributor utama peningkatan asupan gula diisi responden siswa
tambahan dan berkorelasi dengan peningkatan SMA/SMK
terjadinya obesitas dan diabetes melitus tipe 2
(Malik et al, 2013).
Berdasarkan data hasil google form, dari
total 79 responden anak remaja dan dewasa, sebesar
METODE PENELITIAN 66 responden (83.5%) menjawab “Ya” dan 13
responden (16.5%) menjawab “Tidak” pada
Penelitian ini merupakan penelitian pertanyaan terkait preferensi terhadap minuman
observasional deskriptif, yang di lakukan pada bulan boba, yaitu “Apakah anda suka mengkonsumsi
November hingga Desember 2021. Kriteria minuman boba?” (Tabel 2).
responden penelitian ini adalah anak remaja dan
dewasa yang tinggal di Batam dan Tanjungpinang Tabel 2. Preferensi Terhadap Minuman Kekinian
dan bersedia menjadi responden dengan mengisi
google form. Responding di pilih dengan metode Preferensi Jumlah Persentase
purposive sampling dengan menyebar link google Responden
form ke kalangan anak remaja dan dewasa secara Suka 66 83.5%
daring. Link google form yang telah di sebar di isi Tidak suka 13 16.5%
oleh total 79 responden yang masih berstatus siswa Jumlah 79 100%
dan mahasiswa.
Google form yang di sebar terdiri dari dua Data hasil google form menunjukkan bahwa
bagian besar, yaitu identitas responden dan sebagian besar responden suka mengkonsumsi
pertanyaan survey. Identitas responden terdiri dari minuman boba, yaitu dari total 79 responden, sebesar
asal sekolah, asal daerah dan pertanyaan mengenai 83.5% atau total 66 responden menjawab suka
preferensi minuman kekinian. Bagian pertanyaan mengkonsumsi minuman boba dan 16.5% atau total
survey berisi pertanyaan-pertanyaan terkait minuman 13 responden menjawab tidak suka mengkonsumsi
boba yaitu varian boba yang di sukai, merek boba. minuman boba.
Beberapa faktor yang mendorong seseorang
mengkonsumsi minuman berpemanis yaitu,
HASIL DAN PEMBAHASAN preferensi, teman sebaya, akses terhadap minuman
berpemanis, dan media sosial (Maitri et al., 2018;
Pengumpulan data di lakukan dengan Masri, 2018). Pipes dalam Ariani (2012) menyatakan
menyebar link google form secara daring melalui bahwa teman sebaya dapat mempengaruhi pilihan
aplikasi media sosial. Google form di isi oleh total makanan dan minuman seorang remaja, karena
79 responden, sebanyak 12 responden tinggal di remaja cenderung berusaha mengikuti kebiasaan
Batam dan 67 responden tinggal di Tanjungpinang. makan teman mereka supaya dapat diterima di
Yang mana sebanyak 20 responden berstatus kelompok pertemanan, selain itu juga dapat menjadi
mahasiswa dan 59 responden berstatus siswa sarana solidaritas dalam pertemanan. Sejalan dengan
SMA/SMK. itu, penelitian Masri (2018) mengenai faktor penentu
Tabel 1 menunjukkan rincian tingkat konsumsi minuman berkalori tinggi pada remaja
pengembalian atau jumlah google form yang di menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang
gunakan sebagai data survey. mengkonsumsi minuman berkalori pada kelompok
yang mendapat pengaruh dari teman sebaya.
 Seseorang yang memiliki akses mudah
terhadap minuman berkalori cenderung lebih banyak
mengkonsumsi minuman tersebut dibandingkan yang
aksesnya sulit (Masri, 2018; Keihner, 2012). Saat ini,
baik di pinggir jalan maupun di pusat perbelanjaan,
gerai– gerai minuman kekinian seperti minuman
boba dapat dengan mudah ditemukan, ditambah
dengan layanan delivery makanan pada aplikasi
transportasi daring yang semakin memudahkan akses
seseorang terhadap jenis minuman tinggi kalori.
Ketersediaan minuman–minuman kekinian
memudahkan akses dan mempengaruhi konsumsi
seseorang terhadap minuman tersebut. Data salah
satu layanan transportasi daring mencatat bahwa
jumlah pesanan teh susu boba melalui aplikasi
tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat besar
pada tahun 2018, yaitu sebesar 3000% di Asia
Tenggara dan Indonesia menduduki peringkat
pertama pertumbuhan penjualan minuman tersebut
dengan angkaa >8500%. Berdasarkan data tersebut,
juga didapatkan bahwa dalam satu bulan setiap
penduduk Asia Tenggara mengkonsumsi rata–rata 4
gelas dan penduduk Indonesia mengkonsumsi rata–
rata 3 gelas teh susu boba melalui layanan delivery
makanan transportasi daring tersebut (Grab
Indonesia, 2019).
Paparan terhadap media juga dapat
mempengaruhi seseorang untuk mengkonsumsi
minuman manis dan tinggi kalori (Masri, 2018).
Selain televisi, radio, dan media cetak seperti koran,
berbagai jenis bisnis, termasuk bisnis minuman boba
banyak yang menggunakan bentuk pemasaran yang
disebut dengan viral marketing. Definisi viral
marketing adalah strategi pemasaran yang
merangsang orang untuk menyebarkan iklan produk
atau merek dengan pesan pemasaran kepada orang
lain melalui media sosial, atau dengan kata lain
pesan pemasaran tersebarkan secara alami dengan
mendorong pelanggan untuk berbagi informasi
tentang produk atau merek suatu bisnis kepada
teman atau jaringan sosial mereka. Prinsip strategi
marketing ini berasal dari pemasaran word of mouth
(dari mulut ke mulut), namun dilakukan dengan
jangkauan yang lebih luas melalui jaringan sosial
(Muala, 2018). Beberapa penelitian telah
menunjukkan hasil yang positif mengenai pengaruh
viral marketing terhadap ketertarikan konsumen
terhadap suatu produk atau merek beberapa jenis
bisnis (Hamed, 2017; Sawaftah et al.,2020;
Sembiring & Ananda, 2019). Promosi minuman
berpemanis secara besar-besaran diketahui
berkontribusi terhadap peningkatan konsumsi
minuman manis secara global, terutama di negara-
negara berpendapatan rendah dan menengah (Malik
et al., 2013). Selain itu, penelitian Hawkins et al.,
(2020) menunjukkan bahwa lingkaran sosial daring
dapat secara implisit mempengaruhi kebiasaan
makan, yang mana dalam penelitian tersebut
sebanyak 369 mahasiswa diminta untuk
memperkirakan jumlah buah, sayuran, cemilan tinggi
kalori, dan minuman manis yang dikonsumsi oleh
rekan atau teman mereka di aplikasi Facebook setiap
hari, kemudian informasi tersebut dibandingkan
dengan kebiasaan makan para partisipan yang
sebenarnya dan menunjukkan bahwa mereka yang
lingkaran sosialnya lebih banyak mengkonsumsi
junk food juga mengkonsumsi makanan tersebut
lebih banyak. Begitu juga dengan partisipan yang
memiliki lingkaran sosial mengkonsumsi lebih
banyak makanan sehat mengkonsumsi lebih buah
dan sayuran dengan porsi yang lebih banyak.
KESIMPULAN
Berdasarkan data di atas, dapat di simpulkan
bahwa sebagian besar responden remaja dan dewasa
muda yang tinggal di wilayah Batam dan
Tanjungpinang memiliki preferensi suka
mengkonsumsi minuman boba. Dengan persentase
dari 79 responden (100%), 83.5% atau total 66
responden suka minuman boba dan 16.5% atau total
13 responden tidak suka minuman boba.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, S. 2012. Hubungan Antara Faktor
Individu dan Lingkungan dengan Konsumsi
Minuman
Ringan Berpemanis pada Siswa/I Sma Negeri 1
Bekasi Tahun 2012. Skripsi Program
Sarjana. Universitas Indonesia.
Barcley A, Sandall P, Shwide-Slavine, C. 2014.
The Ultimate Guide to Sugars & Sweeteners :
Discover the Taste, Use, Nutrition, Science, and
Lore of Everything from Agave Nectar to
Xylitol. New York : The Experiment.
Dewi, LAP, Rachmawati, I, & Prabowo,
FSA.2015. Analisis Positioning Franchise
Bubble
Drink Berdasarkan Persepsi Konsumen Di Kota
Bandung. E-Proceeding of
Management, 2(3): 2511–2517.
Grab Indonesia. 2019. Demam Bubble Tea di
Grabfood!. diakses 27 November 2021.
https://www.grab.com/id/press/tech-
product/demam-bubble-tea-di-grabfood/.
Jae, EM, Green, DB, & Kim, L. 2017. Calories
and sugars in boba milk tea: implications for
obesity risk in Asian Pacific Islanders. Food
Science and Nutrition, 5(1):38–45
KBBI Daring. 2016. Arti Kata Minuman.
diakses 26 November 2021.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/minuman.

KBBI Daring. 2016. Arti Kata Kekinian. diakses

26 November 2021.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kekinian

Listiorini. 2019. Yuk, Cobain 5 Minuman yang

Lagi Hits dan Kekinian di 2020 Ini. diakses 27
November 2021.
https://bacaterus.com/minuman-yang-lagi-hits/.

Malik, VS, Pan, A, Willett, WC, & Hu, FB.

2013. Sugar-sweetened beverages and weight
gain in children and adults : a systematic review
and meta-analysis. The American
Journal of Clinical Nutrition, 98:1084–1102.

Maitri, AK, Dewi, FTS, Latifah, L. 2018.

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan
Konsumsi
Minuman Berpemanis pada Siswa SMA Kota
Samarinda. Tesis Program Pasca Sarjana.
Universitas Gadjah Mada.

Masri, E. 2018. Faktor Determinan Perilaku

Konsumsi Minuman Berkalori Tinggi pada
Mahasiswa. SCIENTIA, 8(1):53-63.

Keihner,AJ, Linares, AM, Rider, CD, Sugerman,

S, Mitchel, PR, Hudes, M. 2012.
SugarSweetened Beverage Consumption Among
California Children, Teens, and Adults
1Education, Diet, and Environmental Factors
Influence Sugar-Sweetened Beverage
Consumption Among California Children,
Teens, and Adults. Public Health Institutes :
California. https://www.phi.org/thought-
leadership/education-diet-andenvironmental-
factors-influence-sugar-sweetened-beverage-
consumption-amongcalifornia-children-teens-
and-adults/.