Anda di halaman 1dari 15

PENTINGNYA KONSUMSI AIR PUTIH DARIPADA

MINUMAN MANIS PADA ANAK USIA DINI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0


International License

Keywords: Abstract
Water, early Air is an important natural resource that has a crucial role
childhood, sweet in human survival. Water is very important for the human
drinks body because the human body consists of around 70% fluid.
This research uses library research methods and aims to
educate people about the importance of consuming water
rather than drinks, especially for young children. Research
results show that consuming sweet drinks can cause various
health problems, such as obesity and disorders of the body's
organs. Therefore, education regarding water consumption
is very important, especially among young children. Sweet
drinks, such as soda, energy drinks, milk and fruit flavored
drinks with added sugar, are often preferred by children to
water. Sweet drinks in Indonesia contain sugar in amounts
that are four times more than the recommended amount.
Consuming excessive sweet drinks can increase the risk of
diabetes, heart disease, obesity, hypertension, atc.
Kata kunci: Abstrak
air putih, anak Air merupakan sumber daya alam penting yang
usia dini, memiliki peran krusial dalam kelangsungan hidup
minuman manis manusia. Air putih sangat penting bagi tubuh
manusia karena tubuh manusia terdiri dari sekitar
70% cairan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengedukasi tentang pentingnya konsumsi air putih
daripada minuman manis, terutama bagi anak usia
dini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsumsi minuman manis dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan
gangguan pada organ tubuh. Oleh karena itu, edukasi
mengenai konsumsi air putih sangat penting,
terutama di kalangan anak usia dini. Minuman manis
seperti soda, minuman berenergi, minuman rasa susu
dan buah dengan tambahan gula, seringkali lebih
disukai oleh anak-anak daripada air putih. Minuman
manis di Indonesia mengandung gula dalam jumlah
yang empat kali lebih banyak dari rekomendasi yang
dianjurkan. Konsumsi minuman manis secara
berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes,
penyakit jantung, obesitas, hipertensi, dll.

I. PENDAHULUAN Elemen penting yang ada


Air merupakan salah satu dalam tubuh manusia adalah air,
sumber daya alam yang memiliki kebutuhan cairan setiap individu
fungsi sangat penting. Air adalah salah menyumbang sekitar 80%, dengan sisa
satu aset alam yang memegang yang diperoleh melalui asupan
peranan krusial dalam kelangsungan makanan. Cairan yang dibutuhkan
hidup semua makhluk ciptaan tuhan, setiap orang dipengaruhi oleh
termasuk manusia. Air adalah sumber beragam faktor yakni usia, gender,
segala kehidupan di bumi. Kehidupan keaktifan gerak, kondisi sekitar, dan
berakar dari air, dan perkembangan status gizi. Secara alami cairan tubuh
peradaban manusia bersumber dari semakin berkurang melalui paru-paru
keberadaan air. Proses kehidupan saat bernafas, saat berkeringat, melalui
dalam segala aspeknya bergantung urine, dan ketika buang air besar.
pada kehadiran air, oleh karena itu, Pentingnya mengganti cairan yang
penyediaan air menjadi perhatian dan dikeluarkan tubuh supaya keadaan
prioritas utama. Ingatlah bahwa tanpa dan peranan cairan tubuh tetap terjaga
air, banyak aktivitas kehidupan tidak secara optimal (Aprillia & Khomsan,
mungkin dilakukan (Samekto & 2014).
Winata, 2010). Indonesia memiliki potensi
ketersediaan air tahunan sebesar 694
miliar meter kubik. Jumlah ini pada memadai menjadi salah satu perhatian
awalnya mewakili potensi optimasi, mendasar di Indonesia (Sukartini &
namun saat ini baru sekitar 23% yang Saleh, 2016)
benar-benar dimanfaatkan. Sekitar 20 Di Indonesia, hanya sekitar
persen dari jumlah ini digunakan 72% rumah tangga yang kini memiliki
untuk memenuhi kebutuhan air akses ke air minum yang memadai,
limbah domestik, kota dan industri, yang berarti masih ada 28% atau setara
sementara 80 persen digunakan untuk dengan 190 juta rumah tangga yang
irigasi (Samekto & Winata, 2010). belum memiliki akses ke air minum
Air minum adalah kebutuhan yang memadai (Zora et al., 2022).
pokok bagi kelangsungan hidup Menurut WHO, rata-rata
manusia. Manusia tidak dapat konsumsi air minum per orang di
bertahan hidup tanpa asupan air. Air negara maju adalah 60-120 liter,
minum sangat penting bagi sedangkan di negara berkembang
kelangsungan hidup manusia. seperti Indonesia rata-rata
Manusia tidak bisa hidup tanpa konsumsinya adalah 30-60 liter per
minum air. Manusia bisa hidup tanpa orang. (Zora et al., 2022). Survei
makan selama dua bulan, tapi hanya Kesehatan dan Pemeriksaan Nasional
dua sampai tiga hari tanpa minum. (NHANES) menunjukkan bahwa
Nutrisi seperti protein dan vitamin anak-anak di Amerika Serikat
masuk ke dalam tubuh dengan air. mengonsumsi lebih sedikit air
Keseimbangan dari suhu tubuh itu daripada yang dibutuhkan tubuh
sangat bergantung terhadap air yang mereka. Pada kelompok umur 9-13
berperan sebagai bentuk jaringan tahun, rata-rata asupan air putih untuk
tubuh dan bantalan sendi, tulang, dan jenis kelamin perempuan adalah 1,6
otot. Tubuh setiap makhluk hidup liter dan jenis kelamin laki-laki 1,7
sebagian besar terdiri dari air, dan liter. Data Riskesdas 2010 menyatakan
tanpa hidrasi, seseorang akan lebih bahwa pada umumnya konsumsi air
cepat meninggal dibandingkan tanpa minum pada anak Indonesia terbilang
makanan. Asupan air putih harian rendah. Pada umumnya Asupan air
yang dianjurkan bagi manusia adalah putih pada anak usia 8-12 tahun
8 gelas, yang diperlukan untuk adalah 905 ml per hari untuk anak
kelancaran proses metabolisme dalam laki-laki dan 887 ml per hari (Bakri,
tubuh (Nikmawati, 2007) 2019).
Perbandingan kebutuhan air Jumlah yang mencukupi air
secara internasional mengindikasikan dan elektrolit setiap individu berbeda-
bahwa kebutuhan konsumsi air yang beda. Bagi penduduk Indonesia,
normal per individu adalah sekitar 20 jumlah kecukupan air berkisar antara
liter per hari, dengan rincian 4 liter 0.8-2.8 liter per hari, bergantung pada
untuk konsumsi langsung dan sisanya faktor- faktor seperti usia, jenis
digunakan untuk kegiatan lainnya. kelamin, tingkat aktivitas, dan suhu
Masalah kebutuhan air minum yang lingkungan. Meskipun demikian, ada
dugaan bahwa banyak masyarakat akumulasi nutrisi, terlebih lagi
yang minum air kurang dari karbohidrat, lemak, dan protein.
kebutuhannya (Briawan et al., 2011). Keadaan tersebut muncul akibat
Siswa sekolah dasar seringkali asupan energi dan kebutuhan atau
belum menyadari betapa pentingnya penggunaan energi tidak seimbang.
kebutuhan tubuh akan air. Anak-anak Disamping itu, kalori dalam minuman
lebih menyukai minuman berpemanis kemungkinan tidak terdeteksi pada
seperti minuman bersoda, minuman sistem rasa lapar, sehingga banyak
berenergi, susu, serta jenis minuman orang tetap mengkonsumsi makanan
jus rasa manis sebagai penggantinya. meskipun mereka sudah minum
Sebuah penelitian di Inggris banyak minuman manis. Oleh karena
melibatkan 1.456 anak menemukan itu, penelitian ini bertujuan untuk
bahwa 56% dari subjek usia 7-10 tahun memberikan edukasi mengenai
mengonsumsi air putih kurang konsumsi air putih sebagai alternatif
memadai setelah melakukan aktivitas daripada minuman manis, khususnya
fisik. Mayoritas anak-anak usia 11-12 pada anak usia dini (Qoirinasari et al.,
tahun mengonsumsi minuman manis 2018).
setiap hari (Maktum et al., 2022). Air termasuk dalam kategori
Minuman manis masuk dalam zat yang bergizi, akan tetapi masih
kategori karbohidrat sederhana, dan banyak yang mengabaikan air di
karbohidrat tersebut memiliki peran masyarakat untuk menjaga
penting dalam tubuh untuk kesehatannya. Banyak orang tua masih
mencadangkan gula sederhana untuk mengabaikan kebiasaan anak-anak
sel dalam tubuh, yang akan diolah mengonsumsi minuman manis secara
menjadi energi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, karena anak-anak
berlebih, karbohidrat tersebut cenderung lebih menyukai minuman
disimpan dalam hati berbentuk manis dibandingkan air putih
glikogen dengan jumlah terbatas, (Briawan et al., 2011). Oleh karena itu,
digunakan untuk kebutuhan energi berdasarkan latar belakang yang telah
dalam beberapa waktu. Namun, dijelaskan, peneliti berupaya
mengkonsumsi secara berlebih dapat memberikan edukasi mengenai
menyebabkan transformasi konsumsi air putih sebagai alternatif
karbohidrat menjadi lemak terhadap dari minuman manis, khususnya pada
tubuh, yang bisa menyebabkan berat anak usia dini.
badan meningkat drastis (Qoirinasari
et al., 2018). II. METODE
Dalam minuman manis Penelitian menggunakan
mengandung tambahan energi yang jenis/metode penelitian berupa
bisa menyebabkan masalah berat penelitian kepustakaan. Peneliti
badan berlebih atau obesitas. kondisi menggunakan metode penelitian
dimana berat badan seseorang deskriptif karena fokus pada masalah
melebihi batas normal karena yang diteliti. Metode yang digunakan
peneliti yaitu sebuah metode yang berkaitan dengan topik yang diteliti
mempelajari dokumen, dengan cara (Syafitri & Nuryono, 2020).
membaca, mempelajari dan mencatat Peneliti mengumpulkan data
hal-hal yang berkaitan dengan dengan mendapatkan artikel di jurnal
permasalahan yang akan diteliti. ilmiah akreditasi terkait topik yang
Penelitian kepustakaan dipilih adalah pelatihan pengelolaan
mengacu pada segala upaya peneliti air atau minuman manis anak,
untuk mengumpulkan informasi yang kemudian diupload dan dipelajari.
relevan tentang topik atau masalah Teknik pengumpulan data yang
yang sedang atau akan diteliti. digunakan dalam penelitian
Informasi dapat diperoleh dari karya kepustakaan ini adalah dengan
ilmiah, laporan penelitian, karangan metode dokumentasi. Metode
ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan dokumentasi adalah teknik
perundang-undangan, daftar pustaka, mengumpulkan data terkait suatu hal
ensiklopedia dan lain-lain baik tertulis atau variabel berbentuk catatan, buku,
maupun elektronik lainnya (Azizah & makalah, artikel, jurnal, dan
Purwoko, 2017). sebagainya.
Penelitian kepustakaan atau
biasa disebut dengan penelitian III. PEMBAHASAN
perpustakaan adalah serangkaian Tujuan dari penelitian ini
proses yang berkaitan dengan metode untuk mengedukasi tentang
pengumpulan data perpustakaan, pentingnya mengkonsumsi air putih
membaca, mencatat, dan mengolah daripada minuman manis terutama
bahan penelitian Tinjauan pustaka bagi anak usia dini. Di zaman sekarang
merupakan teknik pengumpulan data beberapa manusia tidak menghiraukan
yang bertujuan untuk melakukan pentingnya mengkonsumsi air minum,
penelitian menyeluruh terhadap buku, khususnya air putih. Hal ini terjadi
dokumen, catatan, dan laporan terkait karena mereka sibuk serta adanya
permasalahan yang dihadapi (Syafitri beragam minuman modern yang
& Nuryono, 2020). mengiringi perubahan zaman.
Penelitian kepustakaan yaitu Minuman tersebut bisa menimbulkan
sebuah penelitian kualitatif apa pun pengaruh buruk terhadap tubuh anak,
dilakukan di perpustakaan melalui sehingga timbul berbagai jenis
manuskrip, arsip dan jenis dokumen penyakit yang menyerang tubuh.
lainnya sebagai alat penelitian. Dari Penyakit tersebut diantaranya
pengamatan di atas dapat kita dehidrasi, obesitas, diabetes, karies
simpulkan bahwa penelitian gigi, gangguan pada ginjal, kencing
kepustakaan merupakan suatu metode batu, dan penyakit lainnya.
yang dapat digunakan dalam Berdasarkan hasil penelitian diketahui
penelitian dengan cara membaca dan bahwa masih banyak anak yang lebih
mempelajari dokumen-dokumen yang memilih minuman manis
dibandingkan dengan air putih. Oleh
karena itu perlunya edukasi pada Air merupakan komponen
masyarakat agar para penerus bangsa utama dalam tubuh manusia. Sekitar
memiliki pemahaman tentang 80% dari kebutuhan individu
pentingnya air minum terhadap merupakan kontribusi dari cairan
kesehatan tubuh. Beberapa termasuk air, dan sisanya diperoleh
pembahasan terkait dengan hasil dari makanan (Kusumawardani &
penelitian, peneliti uraikan sebagai Larasati, 2020).
berikut.
Cairan yang dibutuhkan setiap
orang dipengaruhi oleh beragam
Air putih
faktor yakni usia, gender, keaktifan
Air putih merujuk pada air
gerak, kondisi sekitar, dan status gizi.
murni yang tidak dicampur dengan
Secara alami cairan tubuh semakin
zat lain, tidak memiliki warna, dan
berkurang melalui paru-paru saat
tidak memiliki aroma. Air dibutuhkan
bernafas, saat berkeringat, melalui
untuk segala hal kehidupan, manusia
urine, dan ketika buang air besar.
juga termasuk. Masyarakat
Pentingnya mengganti cairan yang
menggunakan air bersih terutama
dikeluarkan ini untuk menjaga agar
untuk tujuan ini makanan atau
kondisi dan fungsi cairan tubuh tetap
minuman sehari-hari. Intinya, air yang
optimal (Aprillia & Khomsan, 2014).
digunakan adalah air murni dan
mempunyai standar tertentu agar Air memiliki peranan besar
dapat diminum (Tilong, 2015). terhadap tubuh manusia. Apabila
Air merupakan sumber daya asupan air dalam tubuh rendah, yang
alam terpenting kedua bagi manusia. disebabkan dari minimnya konsumsi
Sekitar 70% dalam tubuh adalah air. air ataupun disebabkan oleh faktor
Menurut beberapa ahli dalam lain akan memberikan efek negatif
penelitiannya, setidaknya 95% otak bagi tubuh. Keadaan tersebut bisa
manusia terdiri dari air, 82% air menimbulkan kelainan pada berbagai
bergolongan A di dalam darah, 75% organ dan sistem dalam tubuh. Dalam
air terdapat di jantung, 86% terdapat proses pencernaan dan pembuangan
di paru-paru dan sekitar 83% air zat sisa metabolisme, dibutuhkan
ditemukan di ginjal. Ini adalah faktor peran penting air. Begitu pula dalam
utama yang menjadikan air memiliki menyerap, sirkulasi, perpindahan
peran paling utama daripada zat lain nutrisi, prosedur pembuatan air ludah,
bagi manusia. Manusia mampu dan menjaga suhu tubuh (Tilong,
bertahan hidup beberapa waktu tanpa 2015).
makanan, namun berbeda halnya
Dalam meminimalisir
dengan air. Manusia tidak mampu
persentase racun didalam tubuh
melanjutkan keberlangsungan
diperlukan peran penting air putih.
hidupnya tanpa adanya air minum
Air putih membantu pengeluaran
(Kusumawardani & Larasati, 2020).
racun dalam tubuh yang dikeluarkan
lewat urine. Dengan demikian, delapan tahun, 2.100 ml per hari
frekuensi air minum yang dikonsumsi teruntuk anak perempuan, dan 2.400
akan sangat mempengaruhi proses ml per hari truntuk anak dengan
penurunan kadar racun dalam tubuh. rentang usia sembilan hingga tiga
Dengan syarat frekuensi air putih belas tahun (Kusumawardani &
dengan takaran yang sewajarnya. Larasati, 2020).
Apabila mengkonsumsi air sesuai
Bila terjadi perubahan yang
takaran yang telah ditetapkan, tubuh
dirasakan dimulut dan hipotalamus
akan sehat karena racun dalam tubuh
(pusat otak yang mengontrol
dikeluarkan secara teratur (Tilong,
pemeliharaan keseimbangan cairan,
2015).
suhu tubuh dan lambung) hal ini
Kebutuhan cairan setiap disebabkan oleh yang rasa haus dan
individu sangat bervariasi tergantung kenyang apa bila meminum air. Jika
aktivitas fisiknya ras, umur, cuaca konsentrasi zat dalam darah terlalu
(temperatur), pola makan. tinggi, udara akan keluar. Mulut Anda
Menentukan jumlah air yang menjadi kering dan Anda ingin minum
dibutuhkan per hari yang akan air untuk membasahi mulut Anda.
dijadikan sumber energi yang Ketika hipotalamus mendeteksi bahwa
digunakan tubuh. Di usia dewasa konsentrasi darah terlalu tinggi,
membutuhkan 1,0-1,5 ml/kkal, sebaiknya diminum secara oral.
sedangkan untuk bayi 1,5 ml/kkal. Pengaturan konsumsi alkohol juga
Elemen penting yang dalam dalam dilakukan oleh saraf lambung. Meski
tubuh manusia adalah air. Kebutuhan haus, ia tetap mengonsumsi udara.
individu berasal dari cairan sekitar Dalam kasus di mana udara dihasilkan
70% dan itu juga termasuk air, dengan cepat, seringkali ini bukan saat
sedangkan sisanya berupa makanan yang tepat untuk mengganti jumlah
bernutrisi (Kusumawardani & udara yang diperlukan
Larasati, 2020). (Kusumawardani & Larasati, 2020).

Rekomendasi indeks angka Air merupakan sumber daya


kecukupan gizi (AKG) bagi rakyat alam terpenting kedua setelah
Indonesia ialah 1900 ml kepada anak makhluk hidup dengan oksigen.
yang berusia tujuh hingga sembilan Minum air adalah kebiasaan sehat
tahun, kemudian untuk anak usia yang penting. Tubuh sebaiknya
sepuluh tahun hingga duabelas tahun minum satu hingga dua setengah liter
yaitu 1.800 ml menurut peraturan air minum putih, atau enam hingga
kementerian kesehatan Republik delapan gelas setiap hari. Air dianggap
Indonesia No 75 Tahun 2013. sebagai nutrisi penting, namun
Sementara itu, AI dari US Institute of pemahaman masyarakat masih kurang
Medicine (IOM) merekomendasikan dan di masa kanak-kanak berfungsi
asupan air sebanyak 1.700 ml per hari berdasarkan perannya untuk
teruntuk anak usia empat hingga memprediksi kesehatannya karena
masih banyak yang kurang didalamnya. Dari 1.456 anak yang
mengkonsumsi air putih yang cukup. menjadi subjek penelitian di Inggris,
Dengan mengkonsumsi air yang ditemukan bahwa 56% dari mereka
cukup akan mencegah terjadinya yang berusia 7-10 tahun mengalami
dehidrasi. kurangnya konsumsi air putih setelah
beraktivitas fisik. Selain itu, mayoritas
Selain dehidrasi, kurang
anak usia 11-12 tahun mengonsumsi
minum air putih juga menimbulkan
minuman manis setiap hari (Maktum
akibat lain yaitu berbagai penyakit
et al., 2022).
seperti batu ginjal, diabetes, obesitas,
serta gangguan pencernaan dan
Manfaat Air Putih bagi Tubuh
jantung. Tubuh mengeluarkan cairan
melalui keringat, pernapasan dan urin. Pangan dan gizi merupakan
Apabila tubuh hanya mengeluarkan salah satu sumber energi yang
cairan tanpa diimbangi dengan cairan dibutuhkan manusia dalam
yang dimasukkan kedalam tubuh, menjalankan kehidupan sehari-hari.
dapat menyebabkan dehidrasi karena Salah satunya adalah kebutuhan
pengeluaran dan pemasukan cairan minum air putih. Dalam tubuh
dalam tubuh tidak sebanding. Untuk manusia 70% terdiri dari cairan. Oleh
dapat menormalkan kembali asupan karenanya, manusia membutuhkan
air dalam tubuh, masyarakat harus supply air yang cukup untuk menjaga
rutin meminum air putih (Putri & Z, kesegaran dan kebugaran jasmani
2020). (Sari, 2014).

Akan tetapi beberapa Tubuh membutuhkan 1 hingga


kelompok masyarakat termasuk anak- 2,5 liter air mineral atau 6-8 gelas
anak, remaja, dan orang dewasa air setiap hari. Konsumsi air mineral yang
bukan lagi minuman utama. Hal ini baik dan berkualitas dapat membantu
disebabkan dengan munculnya tubuh dalam proses pencernaan,
beragam minuman baru yang mengatur metabolisme, teratur zat
mengikuti tren zaman. Beragamnya makanan dalam tubuh dan pengaturan
jenis minuman baru ini membuat keseimbangan tubuh (Sari, 2014).
mereka cenderung terbiasa meminum
Dalam keadaan tertentu seperti
minuman tersebut dibandingkan
demam, olahraga, dan suhu
meminum air putih (Putri & Z, 2020).
lingkungan yang tinggi, kebutuhan
Kurangnya kesadaran anak tubuh manusia akan air dapat
sekolah dasar mengenai akan air putih meningkat sehingga menimbulkan
di tubuhnya. Disebabkan oleh dirinya rasa haus di hipotalamus. Orang yang
sendiri karena lebih memilih minum bertempat tinggal pada suatu daerah
yang bersoda, minum berenergi, susu dengan suhu rendah biasanya
serta jenis minuman rasa buah-buahan mengabaikan asupan air minum.
yang memiliki gula tambahan Mereka tidak merasakan haus, dengan
demikian mereka jarang meminum ginjal dapat berfungsi dengan baik dan
banyak air minum. Jika seseorang menyaring air dengan baik (Putri & Z,
hanya minum air saat haus, maka 2020).
pendapat tersebut tidak tepat (Putri &
Banyak sekali manfaatnya bagi
Z, 2020).
orang yang gemar minum air putih
Di lingkungan dingin orang secara rutin, dan bukan hanya karena
cenderung mengeluarkan lebih banyak haus. Oleh karena itu, manusia sangat
cairan melalui urin dan pernapasan. dianjurkan untuk mengonsumsi air
Oleh karena itu, disarankan untuk minum sesuai takaran pada situasi apa
memperbanyak minum air putih pun, di lingkungan tropis maupun di
meski tidak haus. Selain itu, minum air daerah yang memiliki suhu rendah.
putih dapat mencegah kekeringan Upaya tersebut diharapkan bisa
kulit. Kebutuhan air meningkat saat menjadi solusi untuk menghindari
demam, begitupun saat terjadi proses terjadinya dehidrasi serta tidak mudah
respirasi. Keadaan tersebut terkena penyakit (Putri & Z, 2020).
menunjukkan pentingnya asupan air
Salah satu zat gizi adalah air
putih bukan sekadar memenuhi rasa
yang penting akan tetapi untuk
kehausan, melainkan untuk
menjaga kesehatan di masyarakat
dikonsumsi secara rutin berdasarkan
masih ada beberapa kecenderungan
pada pedoman gizi yang telah
untuk mengabaikan peranan air.
ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Masih banyak orang tua yang
Dengan rutin mengkonsumsi air putih,
mengabaikan kebiasaan anak
tubuh akan terhindar dari dehidrasi
mengkonsumsi minuman manis
dan berbagai jenis penyakit (Putri & Z,
berlebihan. Anak lebih antusias
2020).
meminum minuman ber pemanis dari
Air minum juga berperan pada air putih (Briawan et al., 2011).
dalam membersihkan sisa-sisa
makanan yang tidak tercerna di Minuman Manis
saluran pencernaan. Apabila air yang Minuman manis adalah
dikonsumsi tidak diatur dengan baik, minuman yang mengandung
fungsi ginjal menurun dan urin yang tambahan kalori dan pemanis untuk
dihasilkan berwarna gelap. Hal ini meningkatkan energi, tetapi nutrisi
dapat menyebabkan infeksi saluran lain tersedia hanya ada sedikit di
kemih dan batu saluran kemih. Selain dalamnya. Minuman manis adalah
itu, postur tubuh saat minum alkohol minuman apa saja dengan tambahan
juga harus benar untuk menghindari gula yang mengandung tinggi sukrosa
kerusakan ginjal. Mengikuti ajaran dan fruktosa (Pradana, 2023). Jenis-
Nabi Muhammad SAW yang jenis minuman manis mengandung
mengajarkan umatnya makan dan gula seperti jenis minuman buahan,
minum sambil duduk sambil minum, minuman untuk olahraga, minuman
dianjurkan duduk sambil minum agar pengganti elektrolit, serta jenis
minuman kopi dan teh yang tanpa memikirkan bahan yang
didalamnya berisi pemanis atau gula terkandung dalam jajanan tersebut.
tamban (Tarigan, 2020). Anak sekolah banyak beraktivitas di
luar ruangan dan seringkali
Minuman yang ada dalam
melupakan waktu makan, sehingga
kemasan tercampur gula yaitu 300-500
terkadang mereka membeli jajanan di
ml mengandung lebih dari 54 gram
sekolah untuk mengisi perutnya.
gula per porsinya. Jumlah ini empat
Permasalahan perilaku jajanan tidak
kali lipat dari jumlah yang disarankan,
sehat di kalangan pelajar perlu diatasi
yaitu 6-12 gram (310-420 kkal). Sesuai
untuk mencegah berbagai risiko
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
penyakit (Tarigan, 2020).
30 Tahun 2013, jumlah gula yang
dianjurkan dikonsumsi setiap orang Anak-anak sering menerima
per hari iyalah 4 sendok makan uang jajan dari orang tua mereka dan
dengan ukuran (50 gram). Ini setara menggunakannya untuk membeli
dengan 10% dari total energi harian makanan dan minuman di sekitar
(200 Kkal). Menurut informasi dari sekolah nya, sehingga mereka
lembaga riset Pasar Euromonitor cenderung mengkonsumsi jajanan
Internasional di tahun 2018, yang yang ada di sekolah mereka baik
mengkonsumsi minuman berpemanis berupa makanan maupun minuman.
ringan per orang secara global Anak yang menerima uang belanja
menjangkau 91,9 liter, yang semakin mereka dalam jumlah besar memiliki
memiliki peningkatan dari 84,1 liter di kemungkinan empat kali lebih besar
tahun 2013 (Fahria & Ruhana, 2022). mengalami obesitas karena mereka
lebih cenderung membeli jajanan
Anak usia sekolah termasuk
seperti minuman dan makanan
konsumen yang paling rentan karena
kemasan (Maktum et al., 2022).
mereka termasuk dalam kelompok
usia tersebut Anak-anak mulai
menjadi konsumen aktif. Anak-anak
memilih dan memutuskan sendiri
makanan apa yang ingin dimakannya
dan tidak lagi sepenuhnya bergantung
pada orang dewasa di sekitarnya.

Konsumen yang rentang


menjadi konsumen aktif yaitu anak
usia sekolah. Makan yang
Gambar 1. Ilustrasi anak
diinginkannya akan dipilih dan
mengkonsumsi minuman manis di
diambil sendiri sesuai dengan
sekolah
keputusan nya sendiri yang akan
dikonsumsinya. Anak akan membeli
jajanannya berdasarkan kesukaannya
Dampak Minuman Manis Bagi Perkembangnya industri
Tubuh minuman ringan, khususnya minuman
manis diduga juga menjadi salah satu
Terlalu banyak mengonsumsi
faktor penyebab meningkatnya kasus
minuman manis meningkatkan risiko
obesitas saat ini. Beberapa penelitian
diabetes, mengalami penyakit jantung,
menunjukkan bahwa mengkonsumsi
mengalami obesitas, terkena tekanan
minuman manis dalam jumlah besar
darah tinggi, serta mengalami kanker,
dapat meningkatkan obesitas dan
bahkan dapat menyebabkan kematian
meningkatkan risiko penyakit
sejak dini. Schulze et al. (2010)
metabolik. Konsumen minuman manis
mencatat bahwa individu yang
terutama wanita, berisiko lebih tinggi
meningkatkan frekuensi konsumsi
terkena penyakit stroke ischemic
minuman berpemanis dari sekali
(Fatmala et al., 2022).
seminggu menjadi sekali sehari
memiliki risiko lebih tinggi untuk Asupan gula berlebih berkaitan
mengalami diabetes mellitus dan dengan meningkatnya prevalensi anak
penyakit kardiovaskular akibat akan mengalami kelebihan berat
konsumsi berlebihan minuman manis badan atau obesitas. Anak-anak dan
(Maktum et al., 2022). remaja dengan asupan gula
menambahkan 10% atau lebih dari
Kebiasaan anak-anak terhadap
total asupan energi setiap hari, dua
gula atau minuman berkarbonasi,
kali rentan yang mengalami obesitas.
minuman ringan, teh kemasan) dan
Asupan gula tambahan ini terutama
makanan ringan misalnya gorengan,
berasal dari permen, biji-bijian olahan,
makanan cepat saji sehingga
sereal dan minuman manis. Gula
meningkatkan risiko kelebihan berat
sederhana yang ditemukan dalam
badan atau obesitas hampir dua kali
makanan yang memiliki indeks
lipat (Banjarnahor et al., 2022).
glikemik tinggi dan mengakibatkan
Obesitas disebabkan oleh suatu
tingginya efek hormon anabolik
kondisi di mana sejumlah besar lemak
karena meningkatnya sekresi insulin.
tubuh menumpuk dan terjadi
Selain itu, tambahan gula juga banyak
penambahan berat badan melampaui
dikonsumsi termasuk terkait gizi
batas ideal. Peningkatan kondisi
buruk pada anak dan remaja
obesitas disebabkan oleh berbagai
rendahnya asupan sayur buah, serat,
faktor, antara lain aktivitas fisik dan
dan protein (Banjarnahor et al., 2022).
pola makan. Faktor lain yang
menyebabkan obesitas pada anak Anak yang memiliki frekuensi
diantaranya yaitu konsumsi makanan konsumsi minuman manis tinggi,
olahan serba instan, minuman bersoda beresiko mengalami kerusakan gigi,
dan makanan ringan seperti makanan kondisi ini terkait dengan suku, usia,
cepat saji yang berlebihan (Rate et al., lingkungan, ekonomi, serta faktor
2021). demografi. Berdasarkan data di
Georgia, 52,2% siswa kelas tiga
mempunyai riwayat karies terbanyak meningkatkan risiko penyakit
disebabkan karena konsumsi kardiovaskular serta diabetes mellitus
minuman manis minimal dua kali tipe 2. Penelitian di Amerika pada
sehari. Anak usia sekolah dasar lebih tahun 2017 menyebutkan bahwa
mudah terkena karies gigi akibat konsumsi minuman berpemanis
kebiasaan mengkonsumsi makanan memiliki kontribusi menambah berat
dan minuman manis serta lengket badan, meningkatkan risiko diabetes
(Wijayati & Anastasia, 2023). mellitus tipe 2 dan penyakit
kardiovaskuler (Suratri et al., 2017).
Frekuensi dan durasi dalam
mengkonsumsi makanan atau Kebiasaan yang sering
minuman manis bisa menghasilkan dilakukan anak adalah meminum susu
asam pada rongga mulut, akibatnya manis dan makan manisan tertinggi
dapat memicu terjadi karies gigi pada terdapat di Provinsi Serang rata-rata
anak. Anak-anak yang gemar 79,45% dan terendah di Kota
mengonsumsi minuman manis dua Yogyakarta rata-rata 67,3%. Minum
kali dalam satu hari memiliki tingkat susu botol atau rutin makan yang
karies buruk. Seringnya konsumsi manis-manis bisa menyebabkan
minuman manis bisa mengakibatkan kerusakan gigi, sehingga ini
pasokan glukan dan fruktan, merupakan kebiasaan buruk.
akibatnya bakteri dapat hidup dan Kerusakan gigi pada anak disebabkan
menyebar di permukaan gigi (Wijayati oleh konsumsi makanan manis dan
& Anastasia, 2023). lengket (Suratri et al., 2017).

Penelitian lain juga Penyakit yang tersebar luas


menunjukkan frekuensi dalam yaitu penyakit gigi serta mulut.
mengkonsumsi minuman manis secara Penyakit gigi dan mulut terjadi tanpa
berlebihan bisa memicu timbulnya memandang usia, jenis kelamin, ras
karies gigi. Berdasarkan hasil atau kebangsaan. Penyakit mulut yang
penelitian Worotijan et.al menyatakan paling banyak ditemui di masyarakat
bahwa di desa Kiawa, rata-rata anak adalah penyakit periodontal dan
sekolah dasar terkena karies pada kerusakan gigi merupakan masalah
empat giginya. Pola konsumsi kesehatan mulut yang paling umum
minuman yang mengandung kalori dijumpai di kalangan masyarakat.
tinggi yaitu minuman isotonik dengan Menurut Survei Kesehatan Rumah
frekuensi 1-3 kali per minggu (Wijayati Tangga (SKRT) tahun 2011, 90%
& Anastasia, 2023). populasi Indonesia mengalami
penyakit periodontal, sementara 60%
Survei di Amerika
mengalami kerusakan gigi aktif atau
menunjukkan bahwa tahun 2017
kerusakan gigi yang tidak
adalah tahun minum minuman keras
mendapatkan perawatan. Berdasarkan
Permen berkontribusi terhadap
informasi dari (WHO), kerusakan gigi
penambahan berat badan, yang
adalah suatu proses patologis lokal
yang terjadi setelah gigi muncul yang susu, jus, atau minuman manis
disebabkan oleh faktor eksternal. sebelum tidur bisa menjadi
Proses ini dimulai dengan email gigi penyebabnya. Gula yang berada dalam
yang mengalami kerusakan, menjadi kemasan minuman langsung dimasuki
lunak, dan pada akhirnya oleh bakteri yang ada di plak dan
menyebabkan kerusakan gigi berubah menjadi asam. Oleh karena
(Nugroho, 2020). itu, dalam situasi ini, aliran air liur
meningkat saat anak tidur sehingga
Penyebab tingginya prevalensi
dapat menyebabkan gigi berlubang
penyakit gigi serta mulut pada saat ini
(Nugroho, 2020).
dapat disebabkan beberapa faktor hal,
antara lain perilaku kurang perhatian, Di Indonesia tahun 2009
keterbatasan pengetahuan, dan prevalensi karies gigi pada balita usia
kebiasaan mengkonsumsi makanan tiga sampai lima tahun pada sudah
yang tidak sehat. Kebiasaan makan mencapai 81,7%. Berdasarkan rentang
yang manis-manis sebelum tidur dan usia, prevalensi usia tiga tahun 60%,
memberikan susu botol kepada anak usia empat tahun 85% dan usia lima
kecil sebelum tidur merupakan contoh tahun 86,4%. Tingginya angka
pola makan yang tidak sehat prevalensi terjadi dikarenakan masih
(Nugroho, 2020). banyak orang tua kurang memahami
arti penting merawat kesehatan gigi
Kerusakan gigi akibat
anak di fase pertumbuhannya. Oleh
mengkonsumsi susu botol merupakan
karena itu disarankan untuk
kegiatan yang sering terjadi pada
melakukan pemeliharaan gigi sejak
anak-anak, apalagi mereka sering
dini di usia satu sampai tiga tahun,
meminum nya yang berisi minuman
karena usia ini merupakan fase sensitif
berpemanis. Misalnya, memberi anak
pada karies gigi (Nugroho, 2020).

VI. SIMPULAN batu, dan lain-lain. Keanekaragaman


Pada era sekarang, air putih minuman baru ini membuat kalangan
sudah tidak menjadi minuman utama masyarakat lebih gemar meminum
berbagai kelompok masyarakat mulai minuman manis daripada meminum
dari anak-anak, remaja, hingga orang air putih.
dewasa. Hal ini dikarenakan Padahal Ada banyak manfaat
munculnya beragam jenis minuman dari minum air putih secara rutin,
baru yang mengikuti tren zaman. tidak hanya saat Anda haus. Oleh
Minuman manis ini dapat karena itu, manusia sangat dianjurkan
menimbulkan efek buruk bagi tubuh, untuk mengonsumsi air minum sesuai
sehingga muncul beragam jenis takaran yang telah dianjurkan dalam
penyakit yang menyerang tubuh situasi apa pun, di lingkungan tropis
seperti dehidrasi, obesitas, diabetes, maupun dingin. Upaya tersebut
karies gigi, kerusakan ginjal, kencing diharapkan bisa menjadi solusi untuk
menghindari terjadinya dehidrasi 02(02), 95–99.
serta tidak mudah terkena penyakit. Fatmala, T., Rohmah, M., & Septimar,
Z. M. (2022). HUBUNGAN
KONSUMSI MINUMAN
DAFTAR PUSTAKA
BERPEMANIS DENGAN
OBESITAS PADA REMAJA.
Aprillia, D. D., & Khomsan, A. (2014). Nusantara Hasana Journal, 2(1),
Konsumsi Air Putih penelitian 215–220.
Amerika. Jurnal Gizi Dan Kusumawardani, S., & Larasati, A.
Pangan, 9(3), 167–172. (2020). Analisis Konsumsi Air
https://journal.ipb.ac.id/inde Putih Terhadap Konsentrasi
x.php/jgizipangan/article/vie Siswa. Jurnal Holistika, 4(2), 91.
w/9083 https://doi.org/10.24853/holi
Azizah, A., & Purwoko, B. (2017). stika.4.2.91-95
Studi Kepustakaan Mengenai Maktum, U., Mareti, S., & Zamziri.
Landasan Teori Dan Praktik (2022). Peningkatan
Konseling Naratif. Doctoral Pengetahuan dan Tindakan
Dissertation, State University of Siswa Dalam Mengkonsumsi
Surabaya, 10. Air Putih Setelah Melakukan
Bakri, S. (2019). Status gizi, Aktivitas Fisik Melalui
pengetahuan dan kecukupan Edukasi Di SDN 21 Kota
konsumsi air pada siswa SMA Pangkal Pinang. Jurnal Ners,
Negeri 12 Kota Banda Aceh. 6(2), 37–41.
AcTion: Aceh Nutrition Journal, Nikmawati, E. E. (2007). Pentingnya
4(1), 22. Air dan Oksigen bagi
https://doi.org/10.30867/acti Kesehatan Tubuh Manusia.
on.v4i1.145 Universitas Pendidikan
Banjarnahor, R. O., Banurea, F. F., Indonesia, 76(1), 61–68.
Panjaitan, J. O., Pasaribu, R. S. Nugroho, C. (2020). Gambaran Karies
P., & Hafni, I. (2022). Faktor- Dengan Kebiasaan Minum
faktor risiko penyebab Susu Botol Pada Anak Balita.
kelebihan berat badan dan Jurnal Ilmiah Keperawatan Gigi,
obesitas pada anak dan remaja: 1(1), 34–41.
Studi literatur. Tropical Public https://doi.org/10.37160/jikg.
Health Journal, 2(1), 35–45. v1i1.504
https://doi.org/10.32734/trop Pradana, F. A. (2023). HUBUNGAN
hico.v2i1.8657 KONSUMSI MAKANAN
Briawan, D., Rachma, P., & Annisa, K. RINGAN DAN MINUMAN
(2011). Kebiasaan konsumsi MANIS DENGAN OBESITAS
minuman dan asupan cairan ANAK USIA 6-12 TAHUN.
pada anak usia sekolah di UNIVERSITAS ISLAM
perkotaan. Jurnal Gizi Dan SULTAN AGUNG
Pangan, 6(3), 186–191. SEMARANG.
Fahria, S., & Ruhana, A. (2022). Putri, N. P., & Z, A. F. (2020). Manfaat
Konsumsi Minuman Manis Air Minum bagi Kesehatan
Kemasan Pada Mahasiswa Peserta Didik pada Tingkat
Prodi Gizi Universitas Negeri MI/SD. Al-Adzka: Jurnal Ilmiah
Surabaya. Jurnal Gizi Unesa., Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, 10(1), 33. Syafitri, E. R., & Nuryono, W. (2020).
https://doi.org/10.18592/alad Studi Kepustakaan Teori
zkapgmi.v10i1.3622 Konseling “Dialectical
Qoirinasari, Simanjuntak, B. Y., & Behavior Therapy.” Jurnal BK
Kusdalinah. (2018). Unesa, 11, 53–59.
Berkontribusikah konsumsi https://core.ac.uk/download
minuman manis terhadap /pdf/287304825.pdf
berat badan berlebih pada Tarigan, R. N. B. (2020). GAMBARAN
remaja? AcTion: Aceh Nutrition KONSUMSI AIR PUTIH DAN
Journal, 3(2), 88–94. MINUMAN MANIS, SOFT
https://doi.org/10.30867/acti DRINK/MINUMAN
on.v3i2.86 BERKARBONASI, MINUMAN
Rate, S., Yusuf, K., & Wahyuni, F. BERENERGI PADA REMAJA
(2021). Gaya Hidup Terhadap JURUSAN BOGA SMK
Kejadian Overweight Pada Anak NEGERI 1 BERINGIN
SD di Kabupaten Pangkep. 13(2). KABUPATEN DELI
Samekto, C., & Winata, E. S. (2010). SERDANG. POLITEKNIK
Potensi Sumber Daya Air di KESEHATAN KEMENKES
Indonesia. Potensi Sumber Daya MEDAN.
Air Di Indonesia. Tilong, A. D. (2015). Dahsyatnya Air
Sari, I. P. T. P. (2014). Tingkat Putih (Hira (ed.)). Flashbook.
Pengetahuan Tentang Wijayati, D. F., & Anastasia, D. (2023).
Pentingnya Mengkonsumsi SYSTEMATIC REVIEW:
Air Mineral Pada Siswa Kelas HUBUNGAN KEBIASAAN
IV Di Sd Negeri Keputran a KONSUMSI MINUMAN
Yogyakarta. Jurnal Pendidikan MANIS DENGAN KARIES
Jasmani Indonesia, 10(2), 55–61. GIGI ANAK. Jurnal Kesehatan
Sukartini, N. M., & Saleh, S. (2016). Gigi Dan Mulut Vol.5, 5(1).
Akses Air Bersih di Indonesia. Zora, M., Gustina, E., & Ulfah, M.
Jurnal Ekonomi Kuantitatif (2022). Analisis Faktor-Faktor
Terapan, 9(2), 89–98. yang Berhubungan Dengan
https://ojs.unud.ac.id/index.p Akses Air Minum Aman di
hp/jekt/article/view/27421 Wilayah Kerja Dinas
Suratri, M. A. L., Jovina, T. A., & N, I. Kesehatan Kabupaten OKU
T. (2017). Pengaruh ( pH ) Tahun 2021. Jurnal Kesehatan
Saliva terhadap Terjadinya Saelmakers PERDANA, 5(1), 73–
Karies Gigi pada Anak Usia 84.
Prasekolah. Buletin Penelitian https://doi.org/10.32524/jksp
Kesehatan, 45, 241–248. .v5i1.392

Anda mungkin juga menyukai