PUTIH DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI AIR PUTIH PADA SISWA SMP KATOLIK
MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA TAHUN 2014
ABSTRAK
Air putih adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia yang memenuhi syarat-syarat, yaitu
tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak
mengandung logam berat. Perilaku mengkonsumsi air putih adalah perbuatan memakai atau menggunakan
air murni atau air bening yang tidak bercampur zat tambahan. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku
mengkonsumsi air putih, diantaranya faktor lingkungan, gaya hidup, pengetahuan dan sikap siswa. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dan sikap siswa tentang manfaat air putih
dengan perilaku mengkonsumsi air putih.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 160 orang dengan jumlah sampel sebanyak 146
orang. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner. Pengolahan data menggunakan program Windows SPSS versi 21 dan data diuji dengan Chi-
Square.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan tingkat pengetahuan siswa tentang manfaat air
putih dengan perilaku mengkonsumsi air putih diperoleh nilai p=0,001 dan nilai α=0,05 jadi p<α. Sedangkan
untuk hubungan sikap siswa dengan perilaku mengkonsumsi air putih diperoleh nilai p=0,002 dan nilai
α=0,05 jadi p<α. Berarti ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap siswa tentang manfaat air putih dengan
perilaku mengkonsumsi air putih.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara pengetahuan siswa
tentang manfaat air putih dengan perilaku mengkonsumsi air putih sehingga semakin tinggi pengetahuan
yang dimiliki siswa tentang manfaat air putih maka akan mempengaruhi perilakunya dalam mengkonsumsi
air putih dan juga ada hubungan yang positif antara sikap siswa dengan perilaku mengkonsumsi air putih
sehingga semakin positif sikap yang dimiliki siswa maka akan mempengaruhi perilakunya dalam
mengkonsumsi air putih.. Saran yang diharapkan agar siswa selalu memperhatikan perilaku mengkonsumsi
air putih khususnya dalam hal memilih minuman yang baik dan mempunyai manfaat bagi tubuh.
213
214 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 213- 219
yang mengetahui akibat kurang air minum makan, hang out, dan lain-lain. Banyak
44,2 persen yang mengetahui empat gejala minuman-minuman yang menawarkan
kekurangan air pada tubuh. Peranan berbagai rasa, warna dan sebagainya,
pentingnya air putih sudah sepatutnya membuat sebagian mereka lebih tertarik
diimbangi dengan pengetahuan dan perilaku mengkonsumsi minuman-minuman tersebut.
masyarakat agar air putih kini menjadi Mereka beranggapan dengan minuman-
prioritas utama dalam menjaga kesehatan minuman tersebut juga sudah dapat
tubuh, karena pada kenyataannya sebagian menggantikan air putih dalam asupan air putih
besar masyarakat Indonesia lebih menyukai bagi tubuhnya. Jauh dari itu mereka tidak
minuman manis dibandingkan dengan air mengetahui manfaat lebih dari air putih bagi
putih. Saat ini banyak remaja dan orang kesehatan tubuh walaupun tidak berwarna
dewasa yang mengkonsumsi minuman- ataupun berasa (Maulana, 2010).
minuman selain air putih, seperti minuman Berdasarkan observasi yang telah
yang bersoda, minuman yang mengandung dilakukan oleh peneliti di lingkungan SMP
kaffein, atau bahkan mengkonsumsi Katolik Makale, diperoleh hasil bahwa
minuman beralkohol, yang sebenarnya minuman yang mengandung bahan pengawet
apabila dikonsumsi secara terus menerus dan pemanis buatan masih menjadi hal yang
dan menjadi sebuah kebiasaan akan sangat menarik untuk dikonsumsi oleh siswa
merugikan kesehatan bagi dirinya sendiri dibandingkan dengan air putih. Keadaan ini
(Fauziyah, 2011). menunjukkan bahwa pengetahuan para siswa
Kurangnya pengetahuan mengenai akan pentingnya air putih bagi kesehatan
manfaat lebih dari air putih bagi kesehatan masih minim. Sebagian besar dari mereka
tubuh juga memberikan peluang bagi hanya minum air sebagai kebutuhan sehari-hari
remaja untuk tidak memperhatikan air tanpa mengetahui jenis minuman apa yang
putih bagi tubuhnya. Selain kebiasaan baik untuk tubuh dan juga berapa krusialnya
minum air putih hanya pada saat rasa haus peran air untuk kesehatan.
saja, minum air putih hanya sebagai pelengkap
bagi rasa haus pada saat makan, atau METODOLOGI PENELITIAN
sesegera minum saat makan, bahkan tidak A. Desain Penelitian
jarang di tempat-tempat makan mereka justru Desain penelitian yang digunakan
makan tidak disertai dengan air putih, ini dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
menjadi pola kebiasaan yang jauh dari pola deskriptif analisis dengan pendekatan cross
kesehatan minum yang baik dan benar sectional study yaitu penelitian yang
(Maulana, 2010). menekankan waktu pengukuran observasi data
Air putih kini bukan minuman independen dan dependen hanya satu kali pada
prioritas utama bagi remaja. Kebiasaan sulit satu saat.
untuk membiasakan minum air putih di B. Tempat dan Waktu penelitian
kalangan remaja ini karena banyaknya 1. Tempat Penelitian
stimulan dari luar atau dengan kata lain remaja SMP Katolik Makale Kabupaten Toraja
sudah terbiasa dengan minuman selain air Utara.
putih. Berdasarkan hasil lapangan yang 2. Waktu Penelitian
dilakukan oleh Maulana dengan responden Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal
remaja di SMU Muthahari Bandung, 02 September -02 Desember 2014
menyatakan bahwa perilaku remaja hampir
semua tidak minum air putih, baik itu saat
Ranteallo, Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Siswa 215
C. Definisi Operasional
Tabel 1
Defenisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Kriteria Objektif Skala
Pengetahuan Pengetahuan merupakan segala Kuesioner Tinggi : jika menjawab Ordinal
sesuatu yang di pahami atau pertanyaan dengan
diketahui responden mengenai jumlah benar >10
manfaat air putih bagi tubuh. Rendah : jika menjawab
pertanyaan dengan
jumlah benar < 10
Sikap Sikap adalah tanggapan atau reaksi Kuesioner Positif : jika skor > 25 Ordinal
responden tentang perilaku Negatif : jika skor < 25
mengkonsumsi air putih.
Perilaku Perilaku mengkonsumsi air putih Kuesioner Baik : jika menjawab Ordinal
mengkonsumsi adalah mengkonsumsi air putih 8 pertanyaan dengan
air putih gelas (2.000 cc) dalam 1 hari, bukan jumlah jawaban = 6
dalam bentuk kemasan dan sesuai Kurang : jika menjawab
syarat kualitas air minum. pertanyaan dengan
jumlah jawaban < 6
Tabel 2
Hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Manfaat Air Putih
Dengan Perilaku Mengkonsumsi Air Putih Pada Siswa
SMP Katolik Makale Tahun 2014
Perilaku
Total P
Pengetahuan Baik Kurang
n % n % N %
Tinggi 82 56,2 29 19,9 111 76,0
0,001
Rendah 15 10,3 20 13,7 35 24,0
Total 37 22,2 130 77,8 167 100
Sumber: Data Primer, 2014 OR=3,770
b. Hubungan sikap siswa tentang manfaat air putih dengan perilaku mengkonsumsi air putih pada
siswa SMP Katolik Makale Tahun 2014.
Tabel 3
Hubungan Sikap Siswa Tentang Manfaat Air Putih Dengan Perilaku
Mengkonsumsi Air Putih Pada Siswa SMP Katolik Makale Tahun 2014
Perilaku
Total P
Sikap Baik Kurang
n % n % N %
Positif 87 59,6 34 23,3 121 82,9
0,002
Negatif 10 6,8 15 10,3 25 17,1
Total 97 66,4 49 33,6 146 100
Sumber: Data Primer, 2014 OR= 3,838
216 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 213- 219
pengetahuan mengenai manfaat lebih dari individu untuk berperilaku baik sehingga
air putih bagi kesehatan tubuh juga individu menerima stimulus yang ada
memberikan peluang bagi siswa untuk dengan baik. Hasil penelitian ini sesuai
tidak memperhatikan air putih bagi dengan pendapat Wawan dan Dewi
tubuhnya. Selain kebiasaan minum air (2010), yang mendefenisikan sikap
putih hanya pada saat rasa haus saja, merupakan hasil evaluasi terhadap objek
minum air putih hanya sebagai pelengkap sikap, yang diekspresikan ke dalam
bagi rasa haus pada saat makan, atau proses-proses kognitif, afektif dan
sesegera minum saat makan, bahkan perilaku. Melalui sikap maka seseorang
tidak jarang di tempat-tempat makan dapat memahami proses kesadaran yang
mereka justru makan tidak disertai menentukan tindakan nyata dan tindakan
dengan air putih, ini menjadi pola yang mungkin dilakukan individu dalam
kebiasaan yang jauh dari pola kesehatan kehidupan sosialnya.
minum yang baik dan benar. Responden yang memiliki sikap
2. Hubungan sikap siswa tentang positif dengan perilaku kurang sebanyak
manfaat air putih dengan perilaku 34 orang (23,3%). Hal ini dikarenakan
mengkonsumsi air putih faktor internal dari dalam diri siswa, yang
Hasil dari penelitian yang dimana setiap orang memiliki karakter
diperoleh dari 146 responden, kepribadian yang berbeda-beda sehingga
disimpulkan bahwa responden yang adanya perbedaan reaksi atau respon
memiliki sikap positif sebanyak 121 terhadap stimulus dari luar yang
orang (82,9%), diantaranya dengan berkaitan dengan mengkonsumsi air
perilaku kurang sebanyak 10 orang putih. Meskipun siswa memiliki sikap
(6,8%) dan perilaku baik sebanyak 87 yang positif, tapi jika siswa tersebut tidak
orang (59,6%). Sedangkan responden mampu menanggapi atau
yang memiliki sikap negatif sebanyak 25 mengembangkan mekanisme koping
orang (17,1%), diantaranya mempunyai yang efektif dalam dirinya , maka hal itu
perilaku kurang sebanyak 15 orang dapat mempengaruhi perilaku siswa
(10,3%) dan yang mempunyai perilaku dalam mengkonsumsi air putih. Hal ini
baik sebanyak 34 orang (23,3%). sesuai dengan pendapat Newcomb
Berdasarkan hasil uji statistik dalam Fitriani (2011), sikap belum
Chi-Square dengan α (0,05) diperoleh merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
nilai p = 0,002 yang menunjukkan p lebih akan tetapi merupakan predisposisi
kecil dari α (0,05). Hal ini berarti Ha tindakan atau perilaku. Selain itu
diterima atau ada hubungan sikap siswa menurut WHO dalam Notoatmodjo
tentang manfaat air putih dengan perilaku (2007), mengatakan bahwa sikap
mengkonsumsi air putih pada siswa SMP positif terhadap nilai-nilai kesehatan
Katolik Makale Tahun 2014. Hasil tidak selalu terwujud dalam suatu
tersebut sejalan dengan pendapat Azwar tindakan nyata.
(2005), bahwa sikap seseorang akan Responden yang memiliki sikap
dicerminkannya dalam bentuk tendensi negatif dengan perilaku baik sebanyak 10
perilaku terhadap objek. Menurut Neil orang (6,8%). Hal tersebut disebabkan
Niven (2006), sikap positif seseorang karena ada faktor lain yang
terhadap kesehatan kemungkinan tidak mempengaruhi sikap tersebut, seperti
otomatis berdampak pada perilaku pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki
seseorang menjadi positif tetapi sikap tinggi dan mekanisme koping yang
negatif terhadap kesehatan hampir pasti dimiliki efektif sehingga meskipun sikap
berdampak negatif pada perilakunya. siswa negatif, hal itu tidak menjadi
Dari hasil penelitian didapatkan hambatan atau halangan bagi siswa
jumlah responden yang memiliki sikap dalam mengkonsumsi air putih. Hal ini
positif dengan perilaku baik sebanyak 87 sejalan dengan pendapat Notoatmodjo
orang (59,6%). Hal ini dikarenakan siswa (2005), bahwa pengetahuan memegang
yang memiliki perilaku positif telah peranan penting dalam penentuan
mampu menyesuaikan diri untuk sikap, selain itu pengetahuan atau
mengurangi dampak negatif dari perilaku kognitif merupakan domain yang
mengkonsumsi air putih. Selain itu sikap sangat penting untuk terbentuknya
yang positif dapat mempengaruhi tindakan seseorang. Pendapat lain juga di
218 Jurnal AgroSainT, Volume VI No. 3, Agustus 2015 –November 2015 Hal : 213- 219
Tini, Elim Secaba. 2012. Hubungan antara EN Sebayang. 2011. Gambaran Pengetahuan Dan
pengetahuan dengan sikap seksual Perilaku Masyarakat, (Online), diakses 13
pranikah pada remaja. Tallunglipu : SMP Mei 2014,
Katolik Makale. <http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
Wawan. A dan M. Dewi. 2010. Pengetahuan, 56789/24623/4/Chapter%20II.pdf>.
Sikap, dan Perilaku Manusia. Cet. Ke-1, Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan Tubuh
Agustus. Yogyakarta: Nuha Medika. Manusia, (Online), diakses 13 Mei 2014,
<http://manfaat.co.id/manfaat-air-putih>.
Wiboworini, Budiyanti. 2007. Gizi Kesehatan.
Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka.