Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PERJALANAN DINAS

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (Pengambilan Sampel Air Sarana Air Minum)

1.1 Latar Belakang


Upaya perbaikan gizi adalah kegiatan yang bertujuan meningkatkan mutu gizi serta konsumsi
pangan, sehingga berdampak pada perbaikan keadaan atau status gizi, terutama status gizi kurang
dan status gizi buruk, serta mempertahankan status gizi baik. Status gizi kurang dan status gizi buruk
yang menjadi perhatian pemerintah pusat maupun daerah adalah masalah stunting pada anak.
Stunting adalah kondisi anak berperawakan badan lebih rendah dari standar usianya akibat
asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Tidak hanya tumbuh pendek dibanding usia normal,
anak-anak yang mengidap stunting dapat mengalami gangguan pada perkembangan otak, fisik,
metabolisme dan kecerdasan. Anak-anak mudah terkena penyakit sehingga menghambat
kesempatan anak untuk berprestasi dan akhirnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Stunting disebabkan oleh gizi yang buruk. Selain gizi buruk, penyebab tingginya stunting
terhadap anak adalah kondisi air dan sanitasi yang buruk. Menurut riset Kementerian Kesehatan,
stunting yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk mencapai 60%, sementara
yang dikarenakan gizi buruk adalah 40%. Akibat dari mengkonsumsi air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan terhadap stunting adalah terletak pada banyaknya mikroorganisme (patogen dan bakteri
E. coli) pada air yang dikonsumsi dapat mengganggu sistem tubuh manusia.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia untuk memenuhi standar
kehidupan secara sehat. Berdasarkan Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air, air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Berdasarkan
Permenkes No. 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum, air minum adalah air yang
melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
Kualitas air yang diminum harus memenuhi persyaratan kesehatan, sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif bagi kesehatan. Kualitas air minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan
mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan antara lain; penyakit pencernaan seperti, diare, kolera,
typus, muntaber. Kualitas air minum yang tidak memenuhi syarat dapat terjadi karena diantara lain;
perilaku pengguna air pada saat mengambil dan memanfaatkan air, belum terlindunginya sumber air
bersih dari faktor risiko pencemaran, serta kurangnya pemeliharaan terhadap sarana air bersih
seperti storage/ tank, bak penampungan, hidran atau kran sebagai tempat keluaran air.
Berdasarkan hal-hal tersebut, perlu pengambilan sampel air yang kemudian dilakukan
pemeriksaan untuk menilai apakah air tersebut layak dikonsumsi serta digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari seperti mencuci, mandi, cuci kakus dan lain-lain.

2.1 Dasar Hukum


Landasan Hukum untuk melaksanakan Upaya Perbaikan Gizi Kegiatan Pengambilan Sampel Air
Minum yaitu :
1. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,
Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2011 tentang persyaratan Kualitas Air Minum.

3.1 Maksud dan Tujuan


3.1.1 Maksud
Pelaksanaan Upaya perbaikan gizi kegiatan Pengambilan Sampel Air Sarana Air Minum
bermaksud agar sampel air yang dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh anak
stunting yang ada di Desa Aris dapat diperiksa kualitasnya airnya.
3.1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan upaya perbaikan gizi kegiatan Pengambilan Sampel Air Sarana Air
Minum adalah untuk keperluan pemeriksaan kualitas air minum yang dikonsumsi dan keperluan
pemeriksaan kualitas air bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh anak stunting yang
ada di Desa Aris apakah memenuhi syarat kesehatan.

4.1 Pelaksanaan Kegiatan


4.1.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Botol sampel.
2. Cool box.
3. Kendaraan roda 2.
4. Tas lapangan.
5. Formulir.
6. ATK (spidol).
7. Kertas Label.
8. Surat Tugas.

4.1.2 Bahan
1. Alkohol.

5.1 Hasil Kegiatan


Upaya perbaikan gizi kegiatan pengambilan sampel air minum dilaksanakan pada tanggal 14
November Tahun 2022 di Desa Aris. Kegiatan Pengambilan Sampel Air Sarana Air Minum dilakukan
pengambilan air di sarana air minum dan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti, masak,
mencuci, cuci kakus dan lain-lain (PAH dan Sumur Gali). Sampel air tersebut kemudian dibawa ke
Puskesmas Capakala untuk dilakukan pemeriksaan menggunakan Sanitarian KIT.

6.1 Kesimpulan
1. Pengambilan sampel air dilaksanakan di Desa Aris
2. Pengambilan sampel air dilakukan di sarana air minum dan air bersih yaitu PAH dan Sumur Gali
3. Sampel air dibawa ke Puskesmas Capakala untuk keperluan pemeriksaan menggunakan
Sanitarian KIT.

Capkala, 14 November 2022


Pelapor,

1. Herningsih, A.Md.KL

2. Nurlina, A.Md.GZ

3. Kurniasari Effendy, A.Md.

Anda mungkin juga menyukai