Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PERBAIKAN GIZI (KEGIATAN

PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN


SAMPEL AIR MINUM DAN AIR
BERSIH)
BULAN JULI TAHUN 2022

OLEH :
PJ. KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS CAPKALA
LATAR BELAKANG

Selain gizi buruk, penyebab tingginya stunting terhadap anak


adalah kondisi air dan sanitasi yang buruk.

Menurut riset Kementerian Kesehatan, stunting yang


disebabkan oleh tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk
mencapai 60%, sementara yang dikarenakan gizi buruk adalah
40%.
DASAR HUKUM

1. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 tahun 2017 tentang


Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2011 tentang


persyaratan Kualitas Air Minum.
MAKSUD & TUJUAN

1. MAKSUD

Agar air minum yang dikonsumsi dan air bersih yang digunakan
untuk kebutuhan sehari-hari oleh anak stunting dapat diperiksa dan
diketahui kualitasnya airnya.
MAKSUD & TUJUAN

2. TUJUAN

Kegiatan pengambilan sampel air minum adalah untuk Untuk


mengetahui apakah air minum yang dikonsumsi dan air bersih yang
digunakan oleh anak stunting telah memenuhi syarat kesehatan.
HASIL KEGIATAN

1. Pengambilan sampel air dilakukan di rumah anak


penderita stunting.
2. Sampel air yang diambil adalah air minum konsumsi dan
air bersih
3. Pemeriksaan sampel air menggunakan Sanitarian KIT
Hasil Pemeriksaan sebagai berikut :

1. Desa Capkala
AIR BERSIH

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4

Total coliform (CFU/ml) 50 CFU/100 ml 164 58 168 224

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 4 1 2 20

Nitrat, sebagai N (mg/L) 10 mg/L 0,620 0,322 0,349 0,710

Nitrit, sebagai N (mg/L) 1 mg/L 0,016 0,005 0,000 0,007

Kromium (valensi 6) (mg/L) 0,05 mg/L 0,05 0,02 0,01 0,08

Permenkes No. 32 Tahun 2017

AIR MINUM

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4

Total coliform (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 1 19 24 18

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 1 0

Permenkes No. 492 Tahun 2010


Hasil Pemeriksaan sebagai berikut :

2. Desa Sebandut
AIR BERSIH

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Total coliform (CFU/ml) 50 CFU/100 ml 57 448 166

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 13 1

Nitrat, sebagai N (mg/L) 10 mg/L 0,256 0,483 0,288

Nitrit, sebagai N (mg/L) 1 mg/L 0,022 0,001 0,010

Kromium (valensi 6) (mg/L) 0,05 mg/L 0,12 0,03 0,02

Permenkes No. 32 Tahun 2017

AIR MINUM

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Total coliform (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 13 1 2

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 0

Permenkes No. 492 Tahun 2010


Hasil Pemeriksaan sebagai berikut :

3. Desa Aris
AIR BERSIH

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Total coliform (CFU/ml) 50 CFU/100 ml 24 0 6

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 0

Nitrat, sebagai N (mg/L) 10 mg/L 0,268 0,309 0,285

Nitrit, sebagai N (mg/L) 1 mg/L 0,001 0,001 0,001

Kromium (valensi 6) (mg/L) 0,05 mg/L 0,03 0,06 0,05

Permenkes No. 32 Tahun 2017

AIR MINUM

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Total coliform (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 0

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 0

Permenkes No. 492 Tahun 2010


Hasil Pemeriksaan sebagai berikut :

4. Desa Setanduk
AIR BERSIH

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Total coliform (CFU/ml) 50 CFU/100 ml 44 140 100

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 5 1

Nitrat, sebagai N (mg/L) 10 mg/L 0,480 0,303 0,339

Nitrit, sebagai N (mg/L) 1 mg/L 0,003 0,060 0,012

Kromium (valensi 6) (mg/L) 0,05 mg/L 0,07 0,00 0,02

Permenkes No. 32 Tahun 2017

AIR MINUM

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Total coliform (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 472 25 60

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 0

Permenkes No. 492 Tahun 2010


Hasil Pemeriksaan sebagai berikut :

5. Desa Mandor
AIR BERSIH

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4

Total coliform (CFU/ml) 50 CFU/100 ml 440 240 98 21

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 1 1 3 0

Nitrat, sebagai N (mg/L) 10 mg/L 0,368 0,376 0,725 0,379

Nitrit, sebagai N (mg/L) 1 mg/L 0,004 0,001 0,004 0,003

Kromium (valensi 6) (mg/L) 0,05 mg/L 0,03 0,02 0,02 0,05

Permenkes No. 32 Tahun 2017

AIR MINUM

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4

Total coliform (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 13 0 0 5

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 0 0

Permenkes No. 492 Tahun 2010


Hasil Pemeriksaan sebagai berikut :

6. Desa Pawangi
AIR BERSIH

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4

Total coliform (CFU/ml) 50 CFU/100 ml 41 15 408 3

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 0 0 0

Nitrat, sebagai N (mg/L) 10 mg/L 0,421 0,385 0,465 0,313

Nitrit, sebagai N (mg/L) 1 mg/L 0,005 0,002 0,001 0,005

Kromium (valensi 6) (mg/L) 0,05 mg/L 0,04 0,06 0,04 0,05

Permenkes No. 32 Tahun 2017

AIR MINUM

Parameter Air NAB Unit Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4

Total coliform (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 96 38 12

E. Coli (CFU/ml) 0 CFU/100 ml 0 2 0 0

Permenkes No. 492 Tahun 2010


KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil pengambilan dan pemeriksaan


sampel air yang telah dilakukan adalah :

1. Desa Capkala (4 sampel air bersih tidak memenuhi syarat dan 4 sampel air minum tidak
memenuhi syarat)
2. Desa Sebandut (4 sampel air bersih tidak memenuhi syarat dan 4 sampel air minum tidak
memenuhi syarat)
3. Desa Aris (2 sampel air bersih tidak memenuhi syarat, 1 sampel air bersih memenuhi
syarat dan 3 sampel air minum memenuhi syarat)
4. Desa Setanduk (3 sampel air bersih tidak memenuhi syarat dan 3 sampel air minum tidak
memenuhi syarat)
5. Desa Mandor (3 sampel air bersih tidak memenuhi syarat, 1 sampel air bersih memenuhi
syarat, 2 sampel air minum memenuhi syarat dan 2 sampel air minum tidak memenuhi
syarat)
6. Desa Pawangi (2 sampel air bersih tidak memenuhi syarat, 2 sampel air bersih memenuhi
syarat, 1 sampel air minum memenuhi syarat dan 3 sampel air minum tidak memenuhi
syarat)
KETERANGAN

• Total Coliform adalah suatu kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran. Total
Coliform yang berada dalam air menunjukan kemungkinan adanya mikroba toksigenik yang berbahaya bagi
kesehatan. Berdasarkan penelitian, bakteri coliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan
kanker.
• Escherichia coli (E. Coli) adalah salah satu bakteri yang tergolong Coliform dan hidup secara normal didalam
kotoran manusia maupun hewan.
• Air yang terdapat bakteri coliform dan E. Coli tidak diperbolehkan, karena jika dikonsumsi oleh manusia akan
menimbulkan penurunan tingkat kesehatan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, muntaber,
disentri, gatal-gatal dan penyakit-penyakit lainnya.
• Nitrat adalah senyawa yang banyak dihasilkan dari limbah, baik limbah dari kotoran manusia, limbah industri,
atau limbah organik lain seperti: hasil samping penggunaan pupuk pertanian. Nitrat yang masuk dalam tubuh
akan berikat dengan hemoglobin dan akan menghambat darah melepaskan oksigen ke sel-sel tubuh. Akibatnya,
tubuh kekurangan oksigen. Dampak yang terjadi pada bayi adalah sesak nafas, seluruh tubuhnya membiru.
• Nitrit adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus nitrogen.Nitrit sangat berbahaya
untuk tubuh terutama bayi dibawah umur 3 bulan, karena dapat menyebabkan methaemoglobinemia yaitu
keadaan dimana nitrit akan mengikat hemoglobin (Hb) darah dan menghalangi ikatan Hb dengan oksigen.
• Kromium adalah mineral yang ditemukan di kerak bumi, air laut, dan makanan tertentu. Jenis mineral ini
terbagi menjadi dua macam, yak trivalen (kromium 3+) dan heksavalen (kromium 6+). Kromium (valensi 3)
merupakan unsur penting organisme, ketika disis harian terlalu rendah, dapat mengganggu metabolisme gula
dan menyebabkan kondisi jantung. Sedangkan Kromium (Valensi 6) beracun untuk organisme. Kromium yang
melebihi NAB atau nilai normal dalam tubuh mengakibatkan munculnya efek toksik bagi tubuh manusia
diantaranya gagal ginjal, faal paru, gangguan pernafasan, reaksi alergi, ruam kulit dan kanker.

Anda mungkin juga menyukai