Anda di halaman 1dari 11

360

Hubungan Tingkat Pengetahuan Asupan Cairan

terhadap Status Hidrasi pada Lansia

di Posyandu Lansia Kelurahan Banjar Serasan

Kecamatan Pontianak Timur

Riska Dwi Kusuma1, Agustina Arundina TT2, Syarifah Nurul Yanti RSA3
1
Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
3
Departemen Pre Klinik Anatomi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN

Abstrak

Latar Belakang. Dehidrasi sering terjadi pada lansia karena kadar air dalam tubuhnya menurun
akibat penuaan organ-organ tubuh diantaranya peningkatan jumlah lemak pada lansia, penurunan
fungsi ginjal untuk memekatkan urin dan penurunan respons haus. Metode. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel
dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 lansia yang berusia 60
tahun keatas di 5 posyandu lansia kelurahan Banjar Serasan. Penelitian menggunakan kuesioner
dan dimulai pada bulan Februari-Juni 2015. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk
mengetahui pengetahuan asupan cairan, grafik warna urin dan dipstick untuk mengukur status
hidrasi pada lansia. Hasil. Lansia berpengetahuan baik yang mengalami dehidrasi diukur dengan
warna urin dan berat jenis urin sebanyak 20% dan 24% dan lansia pengetahuan sedang didapatkan
sebanyak 6% dan 8%, serta lansia yang berpengetahuan kurang sebanyak 18% dan 12%.
Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan asupan cairan terhadap status
hidrasi pada lansia dengan nilai P >0,005.

Kata kunci : Pengetahuan, dehidrasi, lansia

Background. Dehydration often happens to the elderly because of the deficiency in their internal
organs due to the increase of their total body fat, the kidney’s deficiency to filter urine and the
thirst response. Method. This research is a descriptive analytic with cross sectional approach. The
number of samples in this research is 50 elderly with an age over 60 years above. The sampling
technique of this research is using purposive sampling. This research is conducted in 5 posyandu
lansia located in Banjar Serasan village starting from February until June 2015. The instrument
used in this research is a questionnaire to find out about liquid intake, urine colour graphic and
dipstick to measure the hydration status on the elderly. Result. Elderly with a good knowledge had
dehydration which measured by urine colour and urine specific gravity is 20% and 24%.
Meanwhile, moderate knowledge with had dehydration is 6% and 8%, and bad knowledge with
had dehydration is 18% and 12%.Conclusion. There are no correlation between knowledge liquid
intake and hydration status with P value >0,05

Keywords : Knowledge, Dehydration, Elderly

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


361

PENDAHULUAN dan sebanyak 1,4% dehidrasi sebagai

diagnosis utama serta terjadi pada


Dehidrasi adalah
82% pasien febris yang dirawat di
berkurangnya cairan tubuh total atau
rumah sakit.1,4 Dehidrasi merupakan
ketidakseimbangan cairan tubuh
salah satu alasan utama pasien usia
dikarenakan pengeluaran lebih besar
lanjut dibawa ke ruang gawat darurat
daripada pemasukan.1,2Dehidrasi
dan salah satu dari enam diagnosis
sering terjadi pada lansia karena
utama yang berkaitan dengan
kadar air dalam tubuhnya menurun
terjadinya hendaya progresif.1
akibat penuaan organ-organ tubuh
Menurut survey National Hospital
yang mengakibatkan terjadinya
Discharge, 245.000 pasien usia 65
banyak perubahan yang dialami
tahun atau lebih di rawat dirumah
lansia, diantaranya peningkatan
sakit dan tingkat rawat inap untuk
jumlah lemak pada lansia, penurunan
lansia dengan diagnosis utama
fungsi ginjal untuk memekatkan urin
dehidrasi meningkat 40% antara
dan penurunan respons haus.3
tahun 1990 dan 2000.5,6,7 Penelitian
Perubahan inilah yang
yang dilakukan oleh Vini Cahyani di
mengakibatkan cadangan air dalam
PSTW (Panti Sosial Tresna Wherda)
tubuh lansia berkurang.3
Mulia Dharma Kabupaten Kuburaya
Survei epidemiologi di
menunjukkan bahwa lansia
Amerika Serikat menunjukkan
mengalami dehidrasi sebanyak 61%.9
bahwa dehidrasi terjadi pada sekitar
Pengetahuan mengenai
7% penderita berusia lebih dari 65
asupan cairan dapat mencegah
tahun yang dirawat di rumah sakit

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


362

kondisi dehidrasi. Penelitian yang Kehilangan air melalui

dilakukan oleh Hardiansyah tentang penguapan bergantung pada suhu

faktor risiko yang mempengaruhi lingkungan dan kelembaban

status hidrasi pada remaja dan lingkungan. Makin tinggi suhu dan

dewasa menunjukan bahwa subyek makin rendah kelembaban akan

dengan tingkat pengetahuan air meningkatkan kehilangan cairan

minum dan hidrasi yang kurang dalam tubuh.11 Pontianak dikenal

berisiko 1,43 kali mengalami sebagai kota khatulistiwa karena

dehidrasi dibandingkan dengan dilewati oleh garis nol derajat bumi,

subyek yang tingkat pengetahuannya sehingga beriklim tropis dengan suhu

sedang atau baik.11 Penelitian yang yang tertinggi (berkisar antara 28 –

dilakukan oleh Inge Permadhi di 32⁰C dan suhu rata–rata pada siang

Pejaten Barat menunjukkan bahwa hari 30⁰C).12 Pontianak memiliki

51% lansia berpengetahuan baik suhu tinggi dengan kelembaban

tentang asupan cairan sebagai tinggi,12 dimana kehilangan air

pencegahan dehidrasi.9 Menurut melalui keringat yang dikeluarkan

Khomsan, pengetahuan gizi tidak diuapkan ke lingkungan yang

seseorang berpengaruh terhadap akan mengakibatkan

sikap dan perilaku dalam memilih ketidakseimbangan antara produksi

pangan,dan konsumsi sehari- sehari panas oleh tubuh dan pembuangan

yang akhirnya berpengaruh pada gizi panas ke lingkungan.14 Kota

seseorang.10 Pontianak juga memiliki jumlah

lansia sebesar 13,36%.13

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


363

Penelitian ini dilakukan di kebugaran lansia serta promosi

Posyandu Lansia yang merupakan kesehatan.

program pengembangan dan Berdasarkan uraian diatas

kebijakan pemerintah melalui peneliti tertarik untuk melakukan

pelayanan kesehatan bagi lansia yang penelitian ini mengenai hubungan

penyelenggaraannya melalui tingkat pengetahuan asupan cairan

program Puskesmas dengan terhadap status hidrasi pada lansia di

melibatkan peran serta para lansia, Posyandu Lansia kelurahan Banjar

keluarga, tokoh masyarakat dan Serasan kecamatan Pontianak Timur.

organisasi sosial. Kelurahan Banjar

Serasan terletak di kecamatan METODE

Pontianak Timur dan merupakan Penelitian ini merupakan

daerah yang memiliki posyandu penelitian observasional dengan

lansia terbanyak, meliputi Posyandu menggunakan desain studi deskriptif

Lansia Mawar, Posyandu Lansia analitik cross sectional. Sampel

Cempaka, Posyandu Lansia Delima, dalam penelitian ini adalah 50 orang

Posyandu Lansia Baitussalam dan yang berkunjung ke Posyandu Lansia

Posyandu Lansia Melati. Jumlah Kelurahan Banjar Serasan dengan

lansia yang berkunjung di Posyandu memperhatikan kriteria inklusi dan

tersebut rata-rata setiap bulannya 22 eksklusi.Kriteria inklusi pada

orang.Upaya-upaya yang dilakukan penelitian ini lansia di Posyandu

di dalam posyandu lansia yakni Lansia yang bersedia mengisi

peningkatan kesehatan dan kuesioner dan lansia di Posyandu

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


364

Lansia yang bersedia memberikan berpengetahuan baik berada pada

sampel urin. Data tingkat tingkat pendidikan tidak sekolah.

pengetahuan diperoleh dengan Pengetahuan responden yang baik

wawancara berdasarkan kuesioner kemungkinan dapat dipengaruhi

tentang asupan cairan. Data status pengalaman, lingkungan serta sarana

hidrasi diukur dengan menggunakan informasi. Pengetahuan tidak hanya

urin pagi (midstream) dengan didapat secara pendidikan formal

menggunakan indikator warna urin melainkan juga pengalaman dan

dan dipstick. lingkungan yang mempengaruhi

proses masuknya pengetahuan.

HASIL Pengetahuan bisa didapat kan

Responden berpengetahuan melalui sarana informasi yang

baik yaitu sebanyak 23 orang (46%) tersedia dirumah, kemudahan

pada kelompok umur 60-74 tahun, memperoleh informasi dapat

sehingga semakin tua umur membantu mempercepat seseorang

seseorang semakin bijaksana, untuk memperoleh pengetahuan yang

semakin banyak informasi yang baru.16,17

dijumpai dan semakin banyak hal Menggunakan warna urin

yang dikerjakan sehingga menambah didapatkan sebanyak 29 orang (58%)

pengetahuannya karena terpaparnya dengan hidrasi baik dan 21 orang

informasi.15 (42%) mengalami dehidrasi

Berdasarkan tingkat sedangkan dengan berat berat jenis

pendidikan sebanyak 16 orang (32%) menunjukkan bahwa responden

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


365

sebanyak 28 orang (56%) hidrasi oleh Fatmah bahwa lansia lebih

baik dan 22 orang (44%) responden rentan terjadi dehidrasi karena

mengalami dehidrasi. Hasil ini lebih perubahan fungsi fisiologis tubuhnya

rendah dari penelitian yang seperti menurunnya sensasi haus,3

dilakukan oleh Vini Cahyani di Panti dan ketidaknyamanan sering buang

Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma air kecil menyebabkan populasi ini

Kabupaten Kuburaya yang menurunkan asupan cairan serta

mengatakan bahwa 61% lansia disabilitas fisik pada lansia

mengalami dehidrasi.9 berpengaruh terhadap penurunan

Berdasarkan kelompok umur asupan cairan pada lansia.19,20

dengan menggunakan warna urin, Terlebih lagi berdasarkan jenis

responden terbanyak yang kelamin pada warna urin dan berat

mengalami hidrasi baik sebanyak 23 jenis urin perempuan lebih banyak

orang (46%) dan mengalami mengalami dehidrasi 14-15

dehidrasi sebanyak 18 orang (36%) orang.Hasil ini sejalan dengan

yaitu pada kelompok umur 60-74 penelitian Bennet yang mengatakan

tahun, sedangkan menggunakan berat bahwa perempuan lebih banyak

jenis urin kelompok umur 60-74 mengalami dehidrasi, selain karena

tahun mengalami dehidrasi sebanyak faktor hormonal komposisi lemak

19 orang (38%) dan hidrasi baik tubuh pada perempuan lebih banyak

sebanyak 22 orang (44%), persentase dibandingkan laki-laki sehingga

subjek dehidrasi cukup besar, sejalan komponen air menjadi lebih

dengan pendapat yang diungkapkan sedikit.21,22 Menurut Lawrence efek

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


366

dehidrasi pada perempuan lebih seseorang. Semakin tinggi

sensitif dibandingkan laki-laki. pendidikan, semakin baik

Dehidrasi sebesar 1,3 persen sudah pengetahuan dan semakin baik pula

memiliki dampak seperti turunnya perilaku seseorang terutama dalam

konsentrasi dan daya ingat, kelelahan asupan cairan.

dan ketegangan, sementara pada laki- Metode berat jenis urin

laki dehidrasi sebanyak 1,5 persen memiliki kolerasi kuat dengan warna

baru akan mengalami gejala seperti urin, dari hasil dapat dilihat bahwa

itu.25 terdapat perbedaan yang tidak

Tingkat pendidikan dengan signifikan terjadi pada kedua metode

tidak sekolah yang banyak ini yaitu pengukuran warna urin

mengalami dehidrasi, dengan didapatkan bahwa 21 orang yang

pengukuran warna dan berat jenis mengalami dehidrasi dan pada

urin. Pendidikan berarti bimbingan pengukuran berat jenis urin 22 orang

yang diberikan seseorang kepada yang mengalami dehidrasi.

orang lain terhadap suatu hal agar Pengukuran dengan warna urin tidak

mereka dapat memahami. Semakin memberikan nilai dan tingkat akurasi

tinggi pendidikan seseorang semakin yang sama seperti berat jenis urin,

mudah pula mereka menerima tapi dengan warna urin bisa

informasi, dan pada akhirnya makin mengestimasi status hidrasi selama

banyak pula pengetahuan yang aktivitas setiap hari.24

dimilikinya.17,18 Pengetahuan Hasil analisis data

merupakan domain dalam perilaku menunjukkan bahwa tidak terdapat

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


367

hubungan tingkat pengetahuan lansia penting karena lansia lebih

asupan cairan terhadap status hidrasi rentan mengalami dehidrasi akibat

pada lansia dengan nilai P 0,347 dan fungsi fisiologis yang mengalami

1,000 (p<0,05). Hal ini diduga penurunan seiring pertambahan

karena sebagian besar lansia usianya,3 dan karena tingkat

memiliki tingkat pengetahuan asupan pengetahuan gizi seseorang

cairan yang sudah baik tetapi tidak berpengaruh terhadap sikap dan

diimbangi dengan perilaku asupan perilaku dalam memilih pangan yang

cairan yang sesuai anjuran, sehingga pada akhirnya berpengaruh pada

tingkat pengetahuan tidak keadaan gizi seseorang.10

berhubungan dengan status hidrasi. Menurut Hardiansyah

mengatakan bahwa pengetahuan

PEMBAHASAN konsumsi cairan dan hidrasi yang

Sebagian besar lansia rendah akan berpengaruh terhadap

memiliki pengetahuan asupan cairan hidrasi seseorang.11 Hasil yang

baik dan status hidrasi baik, tapi ditunjukkan pada penelitian di

persentase lansia yang mengalami Singapura oleh Asian Food

dehidrasi juga cukup besar. Sejauh Information Centre (AFIC) pada

ini, belum ada penelitian sejenis yang tahun 1998 berbeda, yaitu orang

menghubungkan tingkat pengetahuan yang pengetahuannya baik tetapi

asupan cairan terhadap status hidrasi asupan airnya belum memenuhi

pada lansia. Meskipun demikian, jumlah yang dianjurkan.

pengetahuan asupan cairan pada Pengetahuan asupan cairan yang baik

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


368

tidak diimbangi perilaku minum akibatnya terdapat

yang baik karena sebesar 70% ketidakseimbangan antara produksi

responden minum hanya ketika haus, panas dan pembuangan panas.

20% responden lupa untuk minum, Ketidakseimbangan ini akan

inilah yang menyebabkan asupan mengakibatkan peningkatan suhu

cairan belum memenuhi kebutuhan.24 tubuh, dimana peningkatan suhu

Lansia memiliki pengetahuan tubuh 1⁰C akan kehilangan volume

baik tetapi mengalami dehidrasi 100-150 ml melalui pernapasan dan

sebanyak 13-16 orang. Hal ini karena keringat.14

fungsi ginjal dalam memekatkan urin Lansia yang berpengetahuan

mengalami penurunan sehingga kurang tetapi status hidrasi baik

frekuensi berkemih meningkat, tidak sebanyak 4-7 orang. Cairan yang

diimbangi dengan asupan cairan dikonsumsi sudah memenuhi

yang cukup akibat terjadi penurunan kebutuhan karena kebiasaan minum

sensasi haus dan ketidaknyamanan lansia yang sudah baik, yang tidak

sering buang air kecil menyebabkan minum hanya ketika haus, minum air

lansia menurunkan asupan cairan.19,20 putih ketika bangun tidur pagi dan

Asupan cairan dipengaruhi oleh suhu minum sebelum melakukan aktivitas

lingkungan dan kelembaban, di serta memilih jenis minuman air

Pontianak dengan suhu dan putih dibanding jenis minuman yang

kelembaban tinggi sehingga lain, walaupun responden tidak

pembuangan panas melalui keringat menyadari bahwa dari segi

tidak diuapkan ke lingkungan,

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


369

pengetahuan asupan cairan masih 1st ed. Philadelphia : Lippincott


Williams & Wilkins.2012.p.235
3. Fatmah. Gizi Usia Lanjut.Jakarta :
kurang. Erlangga.2010.p.8,24,30,118-121
4. Rikket,O.Dehydration Geriatrics.
2010. Diakses tanggal 30 Agustus
2014 dari
KESIMPULAN http://www.medscape.com
5. National Center for Healt
Statistics.National Hospital
Tidak Terdapat hubungan antara Discharge Survey. Diakses tanggal
17 Oktober 2014 dari
tingkat pengetahuan terhadap status http://www.cdc.gov
6. Xiao,H.,Barber,J.,& Campbell,
E.Economic burden of dehydration
hidrasi pada lansia.Pengetahuan among hospitalized elderly
patients.American Journal of
lansia mengenai asupan cairan Health-System Pharmacy.2004.61 :
2534-2540
dengan kategori baik sebesar 7. Kozak, L.J., Hall, M.J.,&Owings,
M.F.National Hospital Discharge
Survey:2000 annual summary with
74%.Pengukuran dengan warna urin detailed diagnosis and procedure
data.Vital and Health
dan berat jenis urin lansia yang Statistics.2002.153:1-194
8. Permadhi, I. Pengetahuan sikap dan
perilaku lansia terhadap asupan air
mengalami dehidrasi sebanyak 42% dan faktor faktor yang berhubungan
di Pejaten Barat, Jakarta.2014
dan 44%. Perlu diadakan penyuluhan [Skripsi]
9. Cahyani, V. Konsumsi cairan dan
yang melibatkan kader posyandu Status Hidrasi pada Lansi di PSTW
Mulia Dharma Kabupaten
Kuburaya.2014.[Skripsi]
lansia mengenai penting asupan 10. Khomsan,A.Teknik Pengukuran
Pengetahuan Gizi. Jurusan Gizi
cairan. Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga. Bogor : IPB.2000.p
11. Hardiansyah, Dodik B,et al. Studi
kebiasaan minum dan status hidrasi
pada remaja dan dewasa di dua
DAFTAR PUSTAKA wilayah ekologi yang Berbeda.
Bogor : Perhimpunan Peminat Gizi
1. Kuswardhani R.A. Tuty dan Sari dan Pangan (PERSAGI),
Kemala Nina. Dehidrasi dan Departemen Gizi Masyarakat
Gangguan Elektrolit. In : Sudoyo FEMA IPB.2009 [Skripsi]
AW, Setiyohadi B, Alwi I, 12. Pemkot. Kota Pontianak.2011
Simadobrata KM, Setiati Diakses 17 Juli 2014 dari
S,editors.Buku Ajar Ilmu Penyakit www.pontianakkota.go.id/pemkot/d
Dalam Jilid I Ed.V.Jakarta : eskripsi.html
Internal Publishing.2009.p.790-9 13. Panggabean, M.Potret Penduduk
2. Kraemer WJ, Fleck SJ, Deschenes Lansia di Kalimantan Barat.2011
MR. Exercise physiology: Diakses 27 Agustus 2014 dari
integrating theory and application. www.bkkbn.go.id

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016


370

14. Giriwijoyo, S.Ilmu Faal Olahraga.


Bandung : FPOK-UPI.2004.p23
15. Darmojo,BR dan Martono H.Buku
Ajaran Geriatri (Ilmu Kesehatan
Usia Lanjut).Jakarta : Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
(FKUI).2004.p97
16. Notoatmodjo, S. Pendidikan dan
Prilaku Kesehatan.Jakarta : PT.
Rineka Cipta.2003.p.127-130
17. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan
teori dan aplikasinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta; 2010. p. 50-7.
18. Mubarak WI, Chayatin N, Rozikin
K, Supradi. Promosi kesehatan:
sebuah pengantar proses belajar
mengajar dalam pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007. p.
28-31.
19. El-Sharkawy AM, Sahota O,
Maughan RJ, Lobo DN. The
pathophysiology of f uid and
electrolyte balance in the older
adult surgical patient. Clin Nutr.
2014;33(1):6-13.
20. Grandjean AC, Grandjean NR.
Dehydration and cognitive
performance. J Am Coll Nutr.
2007;26(5 Suppl):549-54
21. Depkes RI.Komposisi Tubuh
Lansia.2010 Diakses 3 September
2014 dari http://gizi.depkes.go.id
22. Bennett JA, Thomas V, Riegel B.
Unrecognized Chronic Dehydration
in Older Adults: Examining
Prevalence Rates and Risk Factors.
J Gerontol Nurs. 2004;30(11):22-
28.
23. Kolasa K, Lackey dan Grandjean
A.Hydration and Health
Promotion.Nutrition today 44
(5).2009.p190-3
24. Asian Food Information Center
(AFIC).Singapore Drinking Habit
Survey.1999 Diakses 24 Juni 2015
dari http://www.afic.org/hydration
25. Armstrong LE, Ganio MS, Lee E,
et al.Mild dehydration degrades
mood and symptoms, not cognitive
performance ine in females: a
placebo-controlled study. 2010.
FASEB J24, p991-7

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai