Anda di halaman 1dari 7

49

B. Metode Pengumpulan Data


1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dengan
menggunakan angket atau kuesioner yang sudah valid.
Pengumpulan data dilakukan di kelurahan Pondok Aren dengan
proses sebagai berikut:
a. Setelah proposal mendapat persetujuan dari pembimbing akademik
dilanjutkan dengan membuat surat permohonan dari STiKes Ichsan
Medical Centre Bintaro yang ditujukan kepada Kelurahan Pondok
Aren.
b. Setelah itu peneliti melakukan penseleksian calon responden dengan
teknik Total Sampling dengan dibantu oleh Kader setempat.
c. Kemudian peneliti menjelaskan ke responden tentang cara pengisian
kuesioner tentang data demografi, tingkat pengetahuan, dan kuesioner
tingkat kecemasan menghadapi menopause.
d. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner dan
memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika masih
ada yang belum jelas.
e. Jika ada responden yang tidak bisa membaca dan menulis, maka
peneliti membantu membimbingnya dalam pengisian kuisioner.
f. Setelah seluruh pertanyaan dalam kuesioner dijawab, kemudian
peneliti mengumpulkan dan memeriksa kembali kelengkapan data.
g. Setelah proses pengumpulan data selesai, peneliti mengucapkan
terimakasih kepada responden atas partisipasinya.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. (Notoatmodjo, 2012).
Alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan seputar hubungan tingkat pengetahuan
wanita dengan tingkat kecemasaan dalam menghadapi menopause yang diisi
oleh responden.
50

Kuesioner terdiri dari 14 pertanyaan tentang tingkat pengetahuan


wanita tentang menopause dan 14 pertanyaan tentang tingkat kecemasan
menghadapi menopause. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penelitian yaitu perlu didahulukan dengan uji validitas dan uji reabilitas dengan
jumlah responden 20 orang.

a. Uji Validitas
Uji validitas adalah indeks yang menunjukkan apakah kuesioner yang
digunakan benar-benar mengukur apa yang hendak diukur, sehingga perlu
diuji kolerasi antara skor (nilai) tiap item pertanyaan dengan skor total
kuesioner tersebut. Apabila kuesioner tersebut memiliki validitas konstruk
atau bermakna. Berarti semua item pertanyaan yang ada dalam kuesioner
mengukur konsep yang diukur (Notoatmodjo, 2012).
Cara mengukur validitas (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan
cara melakukan kolerasi antar skor masing-masing variabel dengan skor
variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya.
Teknik kolerasi yang digunakan korelasi Person Product Moment.

N (∑XY) − (∑X∑Y)
𝑟=
V[N∑X 2 − (∑X)2 ][N∑Y 2 − (∑Y)2 ]

Keterangan:
r : koefisien korelasi
n : jumlah responden
∑X 2 : jumlah skor item
∑Y 2 : jumlah skor total (item)
∑XY : skor pertanyaan x skor total

Keputusan Uji
Bila r hitung lebih besar dari r tabel Ho ditolak, artinya variabel valid
Bila r hitung lebih kecil dari r tabel Ho gagal ditolak, artinya variabel
tidak valid
51

Uji validitas ini dilakukan pada tanggal 10 Februari 2019 di RT 004


RW 01 Kelurahan Parung Serab Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
Provinsi Banten pada 20 responden. Perhitungan uji validitas tingkat
pengetahuan tentang menopause ini diselesaikan dengan menggunakan
SPSS 25. Dari 14 item pertanyaan skala tingkat pengetahuan tentang
menopause terdapat item-item Total Correlation > 0,444, yang artinya
pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas menurut Notoatmodjo, (2012) adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Berarti hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih dengan
gejala yang sama dan dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji
reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Alpha
Cronbach α, dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya: bila
r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.
Hasil dari uji reliabilitas penelitian menunjukkan nilai Alpha
Cronbach (α) dari variabel tingkat pengetahuan adalah 0,866. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa pertanyaan yang berada dalam kuesioner
dapat dikatakan reliabel.

D. Etika Penelitian
a. Prinsip-prinsip Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi
subyek penelitian adalah manusia, maka peneliti harus memahami hak
dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,
sehingga peneliti yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi
kebebasan manusia. Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus
dipahami antara lain:
52

1) Prinsip Manfaat
Prinsip aspek maka segala bentuk manfaat adalah segala bentuk
penelitian yang dilakukan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan
membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada
manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian
yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan
antara aspek risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang
dilakukan dapat mengalami dilema etik.
2) Prinsip Menghormati Manusia
Manusia mempunyai hak dan merupakan makhluk yang mulia
yang harus di hormati, karena manusia berhak untuk menentukan
pilihan antara mau dan tidak untuk diikut sertakan menjadi subyek
penelitian.
3) Prinsip Keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia
dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak
menjaga privasi manusia dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap
manusia.

b. Masalah Etika Penelitian


Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus
diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah
sebagai berikut:
1) Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memeberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
53

tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka


mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden
tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut
antara lain: partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis
data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial
masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang
mudah dihubungi, dan lain-lain.
2) Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan
cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3) Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset (A. Aziz Alimul Hidayat, 2008).

E. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisa Univariat dilakukan. Dalam penelitian ini analisis
univariat dilakukan untuk menganalisa variabel tingkat pengetahuan
wanita tentang menopause dengan variabel tingkat kecemasan dalam
menghadapi menopause. Analisa yang digunakan adalah analisa uraian
yaitu dimaksudkan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel
yang diamati, sehingga dapat mengetahui karakteristik atau gambaran dari
variabel yang diteliti.
54

b. Analisa Bivariat
Dalam penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan wanita tentang menopause dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi menopause. Uji statistik yang digunakan
adalah chi-square dengan derajat kepercayaan 95%. Uji Chii Square yaitu
membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi
harapan (ekspektasi) untuk melihat kemaknaan perhitungan sistem dengan
membandingkan nilai p < α (0.05) maka ada hubungan yang bermakna
antara variabel dependent dan independent. Sebaliknya jika p > α (0.05)
maka tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel dependent dan
independent (Luknis Sabri dan Sutanto Priyo Hastono, 2014)

Sebagai rumus dasar dari uji Kai Kuadrat adalah:

2
(0 − E)2
𝑥 =∑
E

Keterangan :
O = Frekuensi hasil observasi
E = Frekuensi yang diharapkan.
Nilai E = (Jumlah sebaris x Jumlah Sekolom) / Jumlah data
Mencari Nilai X2

df = (b-1) (k-1)
k = Banyaknya kolom
b = Banyaknya baris
55

F. Penyajian Data
Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data ini melalui
beberapa tahap sebagai berikut:
a. Editing
Secara umum editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan
perbaikan isian formulir atau kuesioner. Editing data dapat dilakukan pada
tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Coding adalah mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna
dalam memasukkan data (data entry).
c. Entry Data atau Processing
Data yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
atau “software” komputer. Dalam poses ini dituntut ketelitiannya untuk
melakukan “data entry”.
d. Pembersihan Data (Cleaning)
Pembersihan data apakah semua data dari setiap sumber atau
responden sudah lengkap atau belum, cleaning (pembersihan data)
merupakan kegiatan pengecekan kembali data yag sudah di entry apakah
ada kesalahan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai