Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK PANUM

“SYOK HIPOVOLEMIK “

Disusun oleh:

1. Dwi Nugrohowati
2. Desman Akbar Hidayat
3. Vinny Tumbal
4. Tri Mutiara Yulianasari
5. Meryan Sarah
6. Dita Hapsari
7. Riza Sabflihani
8. Christivania Ferini
9. Fitkie Arba Putra
10. Jemy Iskandar
11. Gabriella Egandini Maga
12. Mareta Invika Anggani
13. Riska Kusuma Ardani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2024
No Komponen Isi
Peneliti dan tahun penelitian Peneliti : Iis Hasanah, Emi Yuliza, Irma Herliana
1
Tahun penelitian : 2023
2 Judul Monitoring Book Mempengaruhi Balance Cairan pada Pasien DBD Anak
Latar Belakang / alasan diteliti Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 pasien DBD yang dimana 8 orang
merupakan pasien anak yang terjangkit DBD, dilaporkan bahwa kondisi pasien tersebut
datang dalam keadaan kekurangan volume cairan yang ditandai dengan tekanan darah yang
sangat rendah serta mulut dan kulit sangat kering. Pasien anak dalam kasus DBD di RS Bina
Husada terjadi karena pola hidup yang buruk serta cairan tubuh yang tidak seimbang. Alasan
kekurangan pemberian carian tubuh pada pasien anak tersebut salah satunya adalah dengan
tidak adanya pemantauan dari orangtuanya terhadap monitoring pemberian cairan tubuh
untuk anak. Metode suportif yang dapat dilakukan yang dapat berpengaruh untuk
3
kesembuhan anak dari DBD adalah monitoring pemberian cairan terhadap anak. Kontrol
keseimbangan cairan dan elektrolit perlu diperhatikan oleh perawat. Keadaan yang
menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit harus diatasi sebelum terganggunya
fungsi dari sel, jaringan, dan organ. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
disebabkan oleh berbagai penyakit, dari yang bersifat ringan sampai berat. Terapi cairan dan
elektrolit bertujuan untuk membantu mekanisme kompensasi tubuh untuk mengatasi
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tersebut. Untuk itu, perlu adanya buku
monitoring terhadap pemberian cairan pada anak dalam masa kesembuhan DBD
4 Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Mengidentifikasi Pengaruh Monitoring Book untuk Balance Cairan pada Pasien DBD
Anak.
2. Tujuan khusus
a. Menganalisis Monitoring Book
b. Menganalisis Balance Cairan pada pasien DBD Aank
Tinjauan Pustaka 1. DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus flavivirus, dan family flaviviridae. 1
Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes Aegypti, terutama
Aedes Aegypti Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang
seluruh kelompok umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan
dan perilaku masyarakat.

5
2. Monitoring Book
monitoring pemberian cairan terhadap anak. Kontrol keseimbangan cairan dan elektrolit
perlu diperhatikan oleh perawat. Keadaan yang menyebabkan ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit harus diatasi sebelum terganggunya fungsi dari sel, jaringan, dan organ.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit disebabkan oleh berbagai penyakit, dari
yang bersifat ringan sampai berat. Terapi cairan dan elektrolit bertujuan untuk membantu
mekanisme kompensasi tubuh untuk mengatasi gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit tersebut.
6 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain
penelitian yang digunakan adalah pre-experiment design dengan bentuk one shot case study.
One shot case study adalah desain penelitian yang hanya melibatkan satu kelas eksperimen
yang dilaksanakan tanpa kelas pembanding/kontrol dan tanpa tes awal. Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien dengan kriteria inklusi: pasien DBD anak yang telah dirawat
dengan demam selama 4-6 hari di RS Bina Husada, pasien DBD anak yang bersedia menjadi
responden, dan keluarga pasien DBD anak. Sample penelitian ini berjumlah 20 responden
pasien DBD anak. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan memberikan lembar
observasi pelayanan monitoring book. Lembar observasi ini digunakan untuk memantau
penerapan monitoring book dalam memantau kebutuhan cairan pasien anak DBD selama
perawatan
7 Hasil dan kesimpulan 1. Hasil
a. Usia responden terbanyak berusia 0-5 tahun sebanyak 16 responden (80%) dan
jumlah usia 5-11 tahun sebanyak 4 responden (20%). Sedangkan usia responden
terbanyak memiliki berat badan 16-20 kg sebanyak 8 responden (40%), berat badan
21-25 kg sebanyak 7 responden (35%), berat badan 26-30 kg sebanyak 3 responden
(15%), berat badan 31- 35 kg sebanyak 1 responden (5%) dan berat badan 41-45 kg
sebanyak 1 responden (5%)
b. Cairan responden sebelum dilakukan intervensi berupa monitoring book paling
banyak adalah 2600-2800 cc sebanyak 6 responden (30%) dan cairan responden
sebelum dilakukan intervensi berupa monitoring book paling sedikit adalah 3800-
4000 cc, 4100-4300 cc, dan >4400 cc adalah 1 responden (5%) pada masing-masing
interval cairan responden
c. cairan responden setelah dilakukan intervensi berupa monitoring book paling banyak
adalah 2900-3100 cc sebanyak 5 responden (25%) dan cairan responden sebelum
dilakukan intervensi berupa monitoring book paling sedikit adalah 2600-2800 cc,
3500-3800 cc, dan 4100-4300 cc adalah 1 responden (5%) pada masing-masing
interval cairan responden.
d. menunjukkan hasil uji paired t-test dengan hasil sig. (2-tailed) 0,002 sehingga (p <
0,05) Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa adanya efektifitas sebelum dan
setelah penerapan monitoring book terhadap balance cairan pasien DBD anak di RS
Bina Husada
2. Kesimpulan
Dapat di tarik beberapa kesimpulan bahwa pasien anak dengan rentang usia 0-5 tahun
lebih banyak terkena DBD dengan gejala ringan-berat, pasien dengan kebutuhan cairan
sebelum penerapan monitoring book terbanyak ada pada 1600-2000 cc adalah sebanyak 7
responden (35%) dan responden dengan kebutuhan cairan paling sedikit 3100-3500 cc
adalah sebanyak 1 responden (5%), pasien dengan kebutuhan cairan setelah penerapan
monitoring book terbanyak ada pada 1600-2000 cc adalah sebanyak 8 responden (40%)
dan responden dengan kebutuhan cairan paling sedikit 2100-2500 cc dan 3100-3500 cc
adalah masing-masing sebanyak 2 responden (10%). Serta adanya efektifitas dalam
pemantauan kebutuhan cairan pada pasien DBD anak dengan penerapan monitoring
book.
Saran penggunaan monitoring book balance cairan pada pasien anak DBD dapat menjadi
8
penatalaksanaan yang tepat dalam pencegahan dehidrasi pada pasien anak DBD
JURNAL 2

No Komponen Isi
Peneliti dan tahun penelitian Peneliti : Muhammad Agung Baderuddin, Makkasau Plasay, Hamza Tasa
1
Tahun penelitian : 2022
Judul HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TATALAKSANA SYOK
2 HIPOVOLEMIK PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT DI RS DR. SUMANTRI
PAREPARE
Latar Belakang / alasan diteliti Apabila syok hipovolemik berkepanjangan tanpa penanganan yang baik maka mekanisme
kompensasi akan gagal mempertahankan curah jantung dan isi sekuncup yang adekuat
sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi/perfusi jaringan, hipotensi, dan kegagalan organ.
3 Pada keadaan ini kondisi pasien sangat buruk dan tingkat mortalitas sangat tinggi. Apabila
syok hipovolemik tidak ditangani segera akan menimbulkan kerusakan permanen dan
bahkan kematian. Perlu pemahaman yang baik mengenai syok dan penanganannya guna
menghindari kerusakan organ lebih lanjut
Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum
Mengidentifikasi Pengaruh hubungan pengetahuan perawat dengan tatalaksana syok
hipovolemik
4
2. Tujuan khusus
c. Menganalisis pengetahuan perawat
d. Menganalisis tatalaksana syok hipovolemik
5 Tinjauan Pustaka 1. Syok Hipovolemik
Shock hipovolemik merupakan shock yang terjadi akibat berkurangnya volume plasma di
intravaskuler. Shock ini dapat terjadi akibat perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang
menyebabkan perpindahan cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional, dan
dehidrasi berat oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat. Kasus-kasus shock
hipovolemik yang paing sering ditemukan disebabkan oleh perdarahan sehingga shock
hipovolemik dikenal juga dengan shock hemoragik. Perdarahan hebat dapat disebabkan
oleh berbagai trauma hebat pada organ-organ tubuh atau fraktur yang yang disertai
dengan luka ataupun luka langsung pada pembuluh arteri utama
2. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik
secara sengaja maupun tidak sengaja setelah dilakukan pengamatan pada suatu objek
yang dapat menjadi bagian penting untuk terbentuk nya suatu tindakan seseorang
(Notoatmodjo, ). Tindakan keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional
melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam
memberikan asuhan keperawatan atau sesuai dengan lingkungan wewenang dan
tanggung jawabnya
6 Metode Penelitian Pnelitian dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua perawat di Di Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Sumantri. Teknik penagmbilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total sampling, Jumlah sampel sebanyak 34 perawat. Penumpulan
data dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada tanggal 14 november sampai 14 desember
2019. Uji Hipotesis dengan menggunakan uji chi-square dengan α = 0,05
Hasil dan kesimpulan 3. Hasil
penelitian menggunakan uji chi square didapatkan p = 0,001 < a = 0,005 . Pengetahuan
perawat dengan penatalaksanaan syok hipovolemik dalam kategori baik yaitu 68,8 % .
4. Kesimpulan
7 penatalaksanaan awal pasien syok hipovolemik di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Dr.
Sumatri Pare-pare Tahun 2019 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan
penatalaksanaan awal pasien syok hipovolemik baik. Ada hubungan yang bermakna
pengetahuan perawat dengan penatalaksanaan awal pasien syok hipovolemik di Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Dr. Sumatri Pare-pare Tahun 2019.
Saran Hasil penelitian ini diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar meneliti variabel lain yang
8
belum diteliti dengan sampel yang lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai