Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

Laporan F2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Topik : Pengawasan Kesehatan Air


Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Kandangan
Kabupaten Kediri

Disusun oleh :

Johanna Clarissa Chrestella, dr.

Program Dokter Internsip Indonesia

Kabupaten Kediri

JawaTimur
Halaman Pengesahan

Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat


Laporan F2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Topik: Pengawasan Kesehatan Air

Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Kandangan
Kabupaten Kediri

Disusun oleh :

Johanna Clarissa Chrestella, dr.

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal 3 Juni 2016

Oleh
Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Kandangan

dr. Linda Tjahjono


NIP. 19610805 198901 2 003
LATAR Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan
BELAKANG atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk
melakukan kegiatannya. Tempat umum tersebut
dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan
apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan
dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna,
penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus
memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya
kecelakaan.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
tahun 2006, sebanyak 24 % dari penyakit global
disebabkan oleh segala jenis faktor lingkungan yang dapat
dicegah serta lebih dari 13 juta kematian tiap tahun
disebabkan faktor lingkungan yang dapat dicegah. Empat
penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan yang
buruk adalah diare, infeksi Saluran Pernapasan Bawah,
berbagai jenis luka yang tidak intens, dan malaria. Di
Indonesia sendiri, penyakit berbasis lingkungan masih merupakan
masalah kesehatan terbesar masyarakat. Hal ini tercermin dari
tingginya angka kejadian dan kunjungan penderita beberapa
penyakit ke sarana pelayanan kesehatan seperti infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA), TB Paru, penyakit diare, malaria, demam
berdarah dengue (DBD), keracunan makanan,cacingan, serta
ganggu kesehatan/ keracunan karena bahan kimia dan pestisida.
Dalam register rawat jalan puskesmas kandangan tahun 2015 juga
disebutkan bahwa penyakit berbasis lingkungan tersebut menempati
peringkat 10 besar penyakit.
Air merupakan hal yang paling dibutuhkan manusia. Tanpa air
manusia tidak dapat hidup. Air yang tidak higienis dapat menjadi
sumber penularan penyakit terutama air untuk diminum.

PERMASALAHAN Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi


permasalahan kesehatan yang besar di masyarakat.
Penularan penyakit melalui air banyak di jumpai di
masyarakat. Pemerintah harus menyediakan air bersih
yang memenuhi syarat kesehatan bagi masyarakat. Karena
itu diperlukan pengawasan kualitas air di tempat-tempat
umum (perkantoran, hotel, restoran, dll) melalui
pengambilan dan pemeriksaan sampel air dan perbaikan
kualitas air dan pembinaan pemakaian air.
PERENCANAAN Intervensi yang dipilih adalah pengambilan sampel air dan
DAN PEMILIHAN pemeriksaan di laboratorium untuk melihat bakteri
INTERVENSI berbahaya untuk kesehatan dan apakah layak untuk di
minum. Pengambilan dilakukan di tempat-tempat umum
serta depot air minum di wilayah Kandangan.
PELAKSANAAN Pada tanggal 3 Mei 2016 dilakukan kegiatan
pengambilan sampel air
1. RS Islam Siti Halimah
2. Puskesmas pembantu Kemiri
3. Depot Air Minum Mu’if
4. Depot Air Minum Sumber Alam
5. Depot Air Minum Ridho Kandangan
6. Depot Air Minum Maharani Aquatic
7. Puskesmas Kandangan
MONITORING Secara keseluruhan, kunjungan dan pengambilan
DAN EVALUASI sampel air sangat lancar. Hasil sampel akan diberikan ke
Laboratorium Dinas Kesehatan Kediri kemudian kira-kira
dalam waktu seminggu dikirim ke tempat terkait.

Komentar/Umpan Balik:

Kediri, 3 Juni 2016

Peserta Pendamping

Johanna Clarissa Chrestella , dr. dr. Linda Tjahjono


NIP. 19610805 198901 2 003

Anda mungkin juga menyukai