Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH BERDIRINYA KAMPUS ITERA BAGI PERKEMBANGAN

LINGKUNGAN TINGGAL SEKITAR DAN PEREKONOMIAN WARGA

MAKALAH (KELOMPOK 18)

Disusun untuk memenuhui tugas akhir mata kuliah

Tata Tulis Karya Ilmiah Semester I 2019/2020

Fadhlurrahman Nauval Malacca : 119150052

Faris Arif Danova : 119250086

Ridho Renaldi : 119420021

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


LAMPUNG SELATAN

2019
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “Pengaruh Berdirinya Kampus Itera Bagi Perkembangan Lingkungan
Tinggal Sekitar Dan Perekonomian Warga” ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya.
Kami membuat tugas ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berdirinya
ITERA dilahan seluas 270 hektare bagi kondisi pemukiman warga setempat.
Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi utama maupun alternatif warga
setempat sejak berdirinya ITERA, dan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Tata Tulis Karya Ilmiah Semester 1 Tahun 2019/2020. Dalam mengerjakan tugas
kami banyak sekali hambatan yang kami hadapi contohnya susah membagi waktu
untuk kerja kelompok, sulit mencari ide, dan banyak lainnya. Alhamdulilah kami
mampu menyelesaikan tugas kami berkat bantuan narasumber yang kami
wawancarai dan kepada teman – teman mahasiswa yang sudah membantu kami
saat kami kebingungan dan yang terpenting adalah bantuan dari Tuhan Yang
Maha Esa kalau bukan karnaNya tidak mungkin kami dapat menyelesaikan tugas
ini.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu Susi
Susyanti, S. Ds,. M. Ds sebagai dosen Tata Tulis Karya Ilmiah yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang begitu bermanfaat dalam
proses penyusunan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada
Ibu Ayuk Budiyanti sebagai pemilik toko bangunan dan kos – kosan, terima kasih
kepada Bapak Rizky Azhar selaku pemilik toko Aksesoris handphone dan pulsa
handphone, terima kasih juga kepada Kakak Ghazwul Fikri sebagai pemilik café
dan minuman thai tea, terima kasih kepada Ibu Rusmini sebagai pemilik warung
makan, dan terima kasih juga kepada Ibu Sri Ningsih sebagai pemilik toko alat
tulis kantor, foto copy dan pemilik kos – kosan. Mereka adalah narasumber kami
yang kami wawancari untuk menyelesaikan tugas. Dan tak lupa kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya yang

i
telah memberikan kontribusinya kepada kami baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga karya ilmiah ini bisa kami selesaikan pada waktu yang telah
ditentukan.
Kami tentu menyadari bahwa di dalam karya ilmiah yang telah kami susun
ini masih jauh dari kata sempurna serta masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik
serta saran dari para pembaca agar kedepannya karya ilmiah ini dapat menjadi
karya ilmiah yang lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga karya ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi kami dan terutama bagi para pembacanya. Kami
ucapkan banyak terima kasih.

Lampung Selatan, 18 Desember 2019

Penulis I Penulis II

Fadhlurrahman Nauval Malacca Faris Arif Danova

NIM 119150052 NIM 119250086

ii
ABSTRAK
Pembangunan Institut Teknologi Sumatera merupakan salah satu program
pemerintah untuk menyetarakan pembangunan dalam bidang Pendidikan yaitu
dengan membangun PTN berbasis Teknologi yang tak hanya berada di Pulau jawa
sehingga pelajar dari Pulau Sumatera bias mengenyam Pendidikan di Pulau
Sumatera .
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berdirinya
ITERA dilahan seluas 270 hektare bagi kondisi pemukiman warga setempat.
Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi utama maupun alternatif warga
setempat sejak berdirinya ITERA, Adapun alasan dalam pembuatan makalah ini
karena kampus ITERA sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Sumatera
apakah mempunyai pengaruh bagi perkembangan lingkungan sekitar dan
perkembangan ekonomi warga sekitar .
ITERA diketahui mempunyai dampak yang sangat baik bagi pertumbuhan
dan perkembangan bagi pemukiman disekitar kampus ITERA baik dibidang
ekonomi, dan sosial.
Metode yang kami gunakan dalam melakukan penelitan ini adalah, dengan
cara melakukan wawancara langsung ke narasumber yang berada disekitar
kampus ITERA.
Hasil yang diperoleh menunjukan kampus ITERA sangat berdampak bagi
lingkungan sekitar yang tadinya sebelum dibangunnya ITERA wilayah sekitar
ITERA masih sepi dan setelah dibangunnya ITERA kawasan sekitar ITERA
menjadi ramai. Dan juga Perkembangan perekonomian sekitar menjadi meninggat
setelah dibangunnya ITERA.

iii
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................ iii
ABSTRAK ...........................................................Error! Bookmark not defined.i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2 Pembatasan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan Peneletian .................................... Error! Bookmark not defined.
1.5 Metode dan Teknik Penelitian .................................................................. 3
1.6 Sistematika pembahasan ........................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 4
2.1 Lingkungan ............................................................................................... 4
2.2 Perumahan dan Pemukiman ..................................................................... 5
2.3 Tarah Kehidupan Masyarakat................................................................... 6
BAB III DATA DAN ANALISIS ......................................................................... 9
3.1 Hal Penunjang Perekonomian Warga Sekitar .......................................... 9
3.2 Pendapatan Perbulan Sebelum dan Sesudah Dibangunnya ITERA ....... 11
BAB IV SOLUSI ................................................................................................ 13
4.1. Peningkatan Jumlah Kebutuhan Sandang dan Pangan
Mahasiswa yang tinggal disekitar ITERA .................................................... 13
4.2 Sistem Pengelolaan Hunian Layak Tinggal Bagi Mahasiswa ................. 13
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 15
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 15
5.2 Saran ........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ............................................................. Error! Bookmark not defined.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tanggal 6 Oktober 2014, Presiden Republik Indonesia melalui
Peraturan Presiden telah meresmikan Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
sebagai Perguruan Tinggi Negeri. ITERA dirintis pendiriannya dan akan
dikembangkan serta dibina oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) selama 10
tahun kedepan dengan kualitas minimal setara dengan ITB. Program studi
yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sumatera adalah untuk
pemenuhan kebutuhan tenaga sarjana di Indonesia, khusunya di Sumatera. (
ITERA )

Sebelum diresmikannya ITERA sebagai perguruan tinggi negeri, di


Indonesia hanya memiliki 2 (dua) Institut Teknologi yang diunggulkan, yaitu
Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Teknologi Sepuluh November
(ITS) Surabaya; kedua institut tersebut terletak di Pulau Jawa. Di satu sisi,
kedua perguruan tinggi tersebut saat ini kapasitasnya sudah melebihi daya
tampung maksimalnya, sedang di sisi lain, kebutuhan akan lulusan dari institut
teknologi di tingkat nasional semakin meningkat. Atas dasar kebutuhan
tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memutuskan untuk
menambah jumlah institut teknologi di Indonesia, dalam rangka peningkatan
dan pemerataan kualitas SDM pada tingkat nasional. (ITERA)

Maka tahap selanjutnya pemilihan lokasi. Kandidat yang akan menjadi


tempat berdirinya ITERA yang dinilai strategis adalah kota palembang.
Namun, karena beberapa faktor yang salah satunya lahan atau tanah di kota
palembang tersebut belum siap pakai. Sehingga telah ditetapkan bahwa
Institut Teknologi Sumatera akan berlokasi di Kota Baru, Kabupaten
Lampung Selatan (SK Mendikbud No.060/P/2012). Berkenaan dengan
rencana tersebut, berdasarkan penugasan dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan maka pada tahap awal (sambil menunggu selesainya
pembangunan infrastruktur kampus), pengembangan dan penyelenggaraan
akan dilaksanakan oleh Institut Teknologi Bandung yang bekerja sama dengan
seluruh pemerintah Provinsi yang ada di Pulau Sumatra. (Sjachroedin, 2019)

ITERA sendiri menempati lahan seluas 270 Hektare, dimana dahulunya


lahan tersebut adalah perkebunan karet dan hutan kecil. Lahan tersebut berada
pada lokasi desa Way Huwi kecamatan Jati Agung, kabupaten Lampung

1
Selatan. Lokasi ITERA sangat strategis karena berada pada wilayah tol lintas
sumatera. (Sjachroedin, 2019)

Namun, sekitar daerah tersebut merupakan daerah rawan kejahatan dan


sedikit tertinggal sebelum dibangun kampus ITERA. Namun, sejak
pembangunan dimulai secara perlahan kondisi disekitar mengalami perubahan
dari lingkungan maupun perekonomian warga. Hal ini yang menjadi
dasarpenelitian kami yang berjudul “Pengaruh Berdirinya Kampus ITERA
Bagi Lingkungan sekitar dan Perekonomian Warga.” Dengan tujuan utama
untuk mengetahui pengaruh berdirinya kampus ITERA bagi kondisi warga
setempat

1.2 Pembatasan Masalah


Makalah di dalam penelitian ini akan difokuskan pada penelitian tentang
pengaruh berdirinya kampus ITERA terhadap pemukiman sekitar dan
perkembangan ekonomi warga. Maka dari itu dilakukan pembatasan masalah
dengan point point sebagai berikut :

1. Dampak berdirinya ITERA bagi pemukiman warga setempat


2. Dampak berdirinya ITERA bagi perkembangan ekonomi warga setempat

1.3 Rumusan Masalah


Sangat penting diketahui rumusan masalah untuk mencegah
ketidakselarasan antara penelitian dengan objek maupun subjek yang akan
diteliti. Oleh karena itu, dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah dampak berdirinya ITERA bagi kawasan pemukiman
warga setempat ?
2. Apakah dengan berdirinya ITERA dapat menjadi sumber pertumbuhan
ekonomi warga setempat ?

1.4 Tujuan
Dalam penelitian ilmiah ini yang bertujuan untuk :

1. Utuk mebegtahui pengaruh berdirinya kampus ITERA bagi kondisi


pemukiman warga setempat
2. Untuk mengetahuin pertumbuhan ekonomi warga setempat sejak
berdirinya ITERA

2
1.5 Metode dan Teknik Penelitian
1. Metode
Metode penelitian merupakan alat atau model yang digunakan di dalam penelitian
atau untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisa data. Dalam hal ini
digunakan metode penelitian yaitu dengan metode lapangan dan metode pustaka

2. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data lewat
wawancara langsung dengan narasumber atau beberapa warga setempat

1.6 Sistematika pembahasan


Untuk memahami lebih jelas laporan ini, m aka materi materi yang tertera
pada laporan karya tulis ilmiah ini dikelompokkan menjadi beberapa subbab
dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, pembatasan masalah, rumusan
masalah, tujuan, metode dan teknik penelitian, serta sistematika
penulisan

2. BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi dari
kutipan yang berkaitan dengan judul karya tulis ilmiah serta beberapa
literature review yang berhubungan dengan penelitian

3. BAB III DATA DAN ANALISIS


Bab ini berisikan serangkaian data data dari hasil wawancara yang
dilakukan untuk mendapatkan hasil dari karya tulis ilmiah ini dan
analisis data data yang berkaitan dengan materi

4. BAB IV SOLUSI
Bab ini berisikan pemecahan dari perumusan masalah yang
diajukan atau solusi atas perumusan masalah

5. BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan
analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada
bab bab sebelumnya

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Lingkungan
A. Pengertian Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat kita hidup saat ini, dimana pun kita
berada kita pasti terdapat di sekeliling lingkungan. Manusia tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan, karena lingkungan lah sebagai tempat
kehidupan manusia serta sebagai pendukung kelangsungan kehidupan
manusia. Tanpa adanya lingkungan maka manusia akan binasa dan tidak
bisa hidup seperti yang kita rasakan saat ini.

Lingkungan adalah kombinasi dari kondisi fisik meliputi keadaan


sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan
fauna yang tumbuh di darat dan di laut, dengan lembaga-lembaga yang
mencakup penciptaan manusia sebagai keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik. Lingkungan juga dapat diartikan ke dalam
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia.

Lingkungan hidup sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang


Maha Kuasa kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan
ruang bagi kehidupan dalam segala aspek dan matranya sesuai
dengan wawasan nusantara. Dalam rangka mendayagunakan sumber
daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum seperti
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup, berdasarkan
kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan
memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa
depan. Untuk itu perlu dipandang untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang
terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan hidup. (Sunarso, 2013)

4
2.2 Perumahan dan Pemukiman
A. Pengertian Perumahan dan Pemukiman
Dalam undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan
dan kawasan permukiman, yaitupermukiman adalah bagian dari
lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan. Sedangkan perumahan adalah kumpulan rumah
sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun
perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

Permukiman Menurut Hadi Sabari Yunus dalam Wesnawa


(2015:2)dapat diartikan sebagai bentukan baik buatan manusia
ataupun alami dengan segala kelengkapannya yang digunakan manusia
sebagai individu maupun kelompok untuk bertempat tinggal baik
sementara maupun menetap dalam rangka menyelenggarakan
kehidupannya. Sedangkan Perumahan dikenal dengan istilah housing.
Housing berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti kelompok
rumah. Perumahan adalah kumpulan rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal. Sebagai lingkungan tempat tinggal,
perumahan dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. (Sadana
2014:19).

Menurut Sadana (2014:20)Perbedaan nyata antara permukiman dan


perumahan terletak pada fungsinya. Pada kawasan
permukiman, lingkungan tersebut memiliki fungsi ganda yaitu sebagai
tempat tinggal dan sekaligus tempat mencari nafkah bagi sebagian
penghuniannya. Pada perumahan, lingkungan tersebut hanya berupa
sekumpulan rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi
para penghuninya. Fungsi perumahan hanya sebagai tempat tinggal,
dan tidak merangkap sebagai tempat mencari nafkah.

5
2.3 Taraf Kehidupan Masyarakat
A. Pengertian Peningkatan Taraf Kehidupan

Perubahan yang sangat penting yang sedang terjadi saat ini


adalah semakin menipisnya perbedaan antara desadan kota. Hal ini
terutama disebabkan oleh semakin menyebarnya dan meluasnya
transportasi dan komunikasi modern (dengan pelbagai media
massanya) atau sains-teknologinya. Isolasi fisik dan sosial kultural
yang dulu menciptakan kondisi bagi kuatnya tradisionalisme dalam
kehidupan masyarakat desa, kini semakin berkurang atau bahkan hilang.
Desa semakin terbuka terhadap pengaruh-pengaruh luar baik dari
lingkup regional, nasional, maupun internasional. Pengaruh-pengaruh
itu mencakup pelbagai aspek, khususnya aspek sosial dan ekonomis.
(Rahardjo,2010)

Peningkatan secara etismologi adalah menaikkan derajat taraf,


mempertinggi, memperhebat produksi dan sebagainya.8Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peningkatan adalah “proses,
cara, atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan, dan
sebagainya”.9Selanjutnya menurut Adi. S, peningkatan berasal dari
kata tingkat, yang berarti lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf dan
kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum,
peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan
kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti
penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik.
Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat,
hubungan dan sebagainya.

Sedangkan definisi taraf menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI)adalah tingkatan; derajat; mutu.(KBBI,2007:1143)

Jadi taraf hidup dapat diartikan sebagai suatu mutu atau kualitas
hidup yang dimiliki oleh seseorang atau suatu masyarakat.Taraf
hidupumumnya diukur melalui standar seperti pendapatan setiap orang dan
melaluitingkat kemiskinan.Selanjutnya dapat diukur pula oleh melalui
ketersediaan dan kualitas, kesenjangan pertumbuhan pendapatandan taraf
pendidikan juga digunakan. Standar hidup atau taraf hidup (living
standard) pada prinsipnya adalah kemampuanekonomiuntuk menghasilkan
barang dan jasa yang digunakan konsumen untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhan mereka.Sebagaimana telah disebutkan terdahulu,
pembangunan masyarakat pada dasarnya adalah proses perubahan

6
menuju pada suatu kondisi yang lebih baik. Kondisi kehidupan yang lebih
baik tersebut secara lebih konkret sering disebut juga dengan
peningkatan taraf hidup masyarakat atau peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Dengan demikian peningkatan taraf hidup dapat pula
dianggap sebagai tujuan yang hendak dicapai melalui proses
pembangunan masyarakat.Oleh karena peningkatan taraf hidup
dianggap seb agai tujuan maka sebetulnya juga dapat diposisikan
sebagaiindikator untuk melihat keberhasilan proses pembangunan
masyarakat tersebut.(Soetomo,2009:166)

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Taraf Hidup


a. Jumlah dan pemerataan pendapatan.
Hal ini berhubungan dengan masalah ekonomi.
Pendapatan berhubungan dengan lapangan kerja, kondisi usaha, dan
factor ekonomi lainnya. Penyediaan lapangan kerja mutlak
dilakukan oleh semua pihak agar masyarakat memiliki pendapat tetap
untuk memenuhi kebutuhan hidupnyan. Tanpa itu semua, mustahil
manusia dapat mencapai kesejahteraan. Tanda-tanda masih belum
sejahteranya suatu kehidupan masyarakat adalah jumlah dan
sebaran pendapatan yang mereka terima. Kesempatan kerja
dan kesempatan berusaha diperlukan agar masyarakat mampu
memutar roda perekonomian yang pada akhirnya mampu
meningkatkan jumlah pendapatan yang mereka terima. Dengan
pendapatan yang mereka ini, masyarakat dapat melakukan transaksi
ekonomi.

b. Pendidikan yang semakin mudah untuk dijangkau.


Pengertian mudah disini dalam arti jarak dan nilai yang harus
dibayarkan oleh masyarakat. Pendidikan yang mudah dan murah
merupakan impian semua orang. Dengan pendidikan yang murah
dan mudah itu, semua orang dapat dengan mudah mengakses
pendidikan setinggi-tingginya. Dengan pendidikan yang tinggi itu,
kualitas sumberdaya manusianya semakin meningkat. Dengan
demikian kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak
semakin terbuka. Berkat kualitas sumberdaya manusia yang
tinggi ini, lapangan kerja yang dibuka tidaklagi berbasis
kekuatan otot, tetapi lebih banyak menggunakan kekuatan otak.
Sekolah dibangun dengan jumlah yang banyak dan merata, disertai
dengan peningkatan kualitas, serta biaya yang murah.

7
Kesempatan untuk memperoleh pendidikan tidak hanya terbuka
bagi mereka yang memiliki kekuatan ekonomi, atau mereka yang
tergolong cerdas saja. Tapi, semua orang diharuskan untuk
memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Sementara itu,
sekolah juga mampu memberikan layanan pendidikan yang
sesuia dengan kebutuhan peserta didiknya. Pendidikan disini, baik
yang bersifat formal maupun non formal. Kedua jalur
pendidikan ini memiliki kesempatan dan perlakuan yang sama
dari pemerintah dalam memberikan layanan pendidikan kepada
masyarakat. Angka 19 melek huruf menjadi semakin tinggi,
karena masyarakatnya mampu menjangkau pendidikan dengan
biaya murah. Kesejahteraan manusia dapat dilihat dari
kemampuan mereka untuk mengakses pendidikan, serta mampu
menggunakan pendidikan itu untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya.

c. Kualitas kesehatan yang semakin meningkat dan merata.


Kesehatan merupakan faktor untuk mendapatkan
pendapatan dan pendidikan. Karena itu, faktor kesehatan ini harus
ditempatkan sebagai hal yang utama dilakukan oleh
pemerintah. Masyarakat yang sakit akan sulit memperjuangkan
kesejahteraan dirinya. Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan harus
sangat banyak. Masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan
tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Setiap saat mereka dapat
mengakses layanan kesehatan yang murah dan berkualitas. Lagi-
lagi, ini merupakan kewajiban pemerintah yang tak bisa ditawar-
tawar lagi. Apabila masih banyak keluhan masyarakat tentang layanan
kesehatan, maka itu pertanda bahwa suatu Negara masih belum
mampu mencapai taraf kesejahteraan yang diinginkan oleh rakyatnya

8
BAB III
DATA DAN ANALISIS

Pertanyaan :

1. Apakah berdirinya kampus ITERA berdampak bagi kawasan pemukiman


sekitar ?
2. Bagaimanakah kondisi lingkungan sekitar seblum dan sesudah berdirinya
kampus ITERA ?
3. Apakah dengan berdirinya ITERA perekonomian menjadi lebih baik ?
4. Apa saja yang menjadi penunjang perekenomian ?
5. Bagaimanakah pendapatan perbulan sesudah dan sebelum dibangunnya
ITERA ?

Nama Narasumber Pekerjaan

Ayuk Budiyanti Pemilik Toko Bangunan dan Kos –


Kosan

Risky Azhar Pemilik Toko Aksesoris Handphone


dan Pulsa HP

Ghazwul Fikri Pemilik Cafe minuman Thai Tea

Rusmini Pemilik Warung Makan

Sri Ningsih Pemilik Foto Copy dan ATK serta Ko


Kosan

3.1 Hal Penunjang Perekonomian Warga Sekitar.


Kampus ITERA yang berlokasi di Jalan Terusan Ryaudu, Way Hui, Kec.
Jati Agung, Kab. Lampung Selatan. Lokasinya yang berada di antara wilayah
Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan dengan masyarakat sekitar kampus ITERA khususnya Desa Way Huwi
yang karena letaknya sangat strategis dengan berdirinya kampus ITERA yang
berjarak kurang lebih 500 meter. Kami mewawancarai 5 narasumber sebagai
perwakilan data yang akan digunakan.

9
Pertama kami mewawancarai pemilik toko bangunan dan kos-kosan. Dari
5 pertanyaan yang kami ajukan didapatkan jawaban dari narasumber pertama.
ITERA sangat berpengaruh terhadap kondisi pemukiman di sekitar ITERA yang
awalnya sepi sebelum dibangunnya kini kenjadi ramai. Hal ini tentunya
berdampak pada penghasilan ekonomi narasumber. Karena sebelum didirikan
ITERA, penghasilan beliau hanya bersumber dari pendapatan pada toko
bangunannya. Kini narasumber telah memiliki 2 kos-kosan yang berada sekitar
daerah tersebut dan hingga menjalani tahap pembangunan kos kosan ketiganya.

Kedua kami mewawancarai pemilik toko aksesoris handphone dan pulsa.


Dari penuturan narasumber didapatkan jawaban yang sama dengan narasumber
pertama yaitu didirikannya kampus ITERA punya pengaruh yang besar bagi
kondisi lingkungan sekitar. Narasumber menyatakan bahwa, lahan yang ditempati
tokonya sekarang sebelumnya merupakan lahan semak belukar. Hal ini
menandakan terjadi peningkatan pembangunan dan populasi warga di area
tersebut. Narasumber juga mengatakan bahwa banyak penduduk yang bukan asli
Desa Way Huwi membuka usaha karena dinilai sangat berpeluang dan cocok
untuk membuka usaha. Saat ini narasumber memiliki 2 toko aksesoris handpone
dan pulsa. Toko pertama berlokasi di pusat kota Bandar Lampung dan toko kedua
di sekitar kampus ITERA.

Ketiga kami mewawancarai mahasiswa Prodi Fisika angkatan 2015 yang


saat ini tengah membuka usaha minuman Thai Tea. Dari penuturannya, ITERA
mempunyai peran andil yang besar dalam menambah penghasilan ekonominya.
Kebetulan narasumber menyewa kos di Desa Way Huwi karena jarak ke kampus
yang sangat dekat. Ia telah menjalani usahanya dari tahun 2018. Dari pengakuan
narasumber bahwa lingkungan sekitar sebelum dibangun ITERA relative sepi
namun bukan wilayah yang rawan dan setelah berdirinya ITERA wilayah tersebut
pun berkembang sedikit demi sedikit. Dari banyak lahan kosong di sekitar
pemukiman kini telah dibangun kos kosan untuk mahasiswa hingga penjual yang
mulain ramai berjualan di lingkungan tersebut. Dari tahun ke tahun mahasiswa
yang bertempat tinggal di Desa Way Hui ITERA semakin meningkat.

Keempat kami melakukan wawancara dengan pemilik warung makan.


Beliau telah menempati Desa Way huwi dari tahun 2013. Menurut beliau,
lingkungan tempat tinggal tinggalnya tergolong masih sepi seblum adanya
ITERA. Namun beliau juga menegaskan bahwa lingkungan tersebut tidak
tergolong rawan kejahatan. Pada tahun 2013 beliau menambahkan bahwa hanya
beliau sendiri yang membuka usaha warung makan di sekitar daerah tersebut
hingga sampai ITERA dibangun dan telah menarik minat masyarakat sekitar

10
maupun masyarakat diluar Desa tersebut untuk berlomba lomba membuka usaha
juga.

Kelima kami mewawancarai pemilik foto copy dan ATK. Menurut


penuturan beliau, lingkungan tempat tinggalnya dulu terkesan sepi dan kurang
hidup. Beliau pun menambahkan sedikitnya penjual yang ada disekitar daerah
tersebut. Beliau merupakan warga asli Desa Way Huwi yang telah tinggal disana
kurang lebih 30 tahun. Lalu semenjak dibangun ITERA kemajuan sedikit demi
sedikit mulai terlihat di lingkungannya. Hadirnya ITERA memberikan banyak
dampak yang sangat menguntungkan bagi daerah sini.

3.2 Pendapatan Perbulan Sebelum dan Sesudah dibangunnya ITERA.


Ibu Ayuk Budiyanti memiliki sumber penghasilan dari toko bangunannya
dan 2 kosan kosannya. Sebelum dibangun ITERA, beliau hanya memiliki
pemasukan dari hasil berjualan dari toko bangunannya. Beliau menuturkan bahwa
pengahsilannya hanya Rp 1.000.000,00/bulan. Namun setelah berdirinya ITERA,
beliau mempunyai rencana untuk membuat kos kosan khusus mahasiswa maka
dari itu beliau membangun 2 kos kosan untuk menambah pengahsilan ekonomi
keluarganya. Pendapatan dari semua kosan yang beliau miliki adalah Rp
20.000.000,00/bulan. Penghasilan tersebut meningkat drastis dibanding
penghasilan sebelum adanya ITERA.

Rizky Azhar memiliki sumber penghasilan yang bersumber dari 2 toko


aksesoris handphone dan pulsanya. Sebelum dibangun ITERA, ia hanya memiliki
satu toko berlokasi di pusat kota Bandar Lampung dan berpenghasilan Rp
3.000.000,0/bulan. Lalu setelah berdirinya ITERA, ditahun 2018 ia membuka
cabang konter keduanya yang berada di Desa Way Huwi. Dari konter kedua ia
meraup untung Rp 1.000.000,00/bulan.

Ghazwul Fikri memiliki sumber penghasilan hanya dari berjualan


minuman Thai Tea. Sebelum membuka usaha ini, ia hanyalah mahasiswa aktif di
ITERA dan mengandalkan uang kiriman dari orang tuanya yang berada di
Padang. Namun setelah ITERA didirikan, ia pada tahun 2018 membuka usaha ini.
Dari hasil wawancara, ia meraup keuntungan sebanyak Rp 300.000,00/hari atau
jika dihitung dalam satu bulan Rp 9.000.000,00. Menurutnya pendapatan tersebut
sudah sangat cukup memenuhi kebutuhan hidupnya selama di kota rantauan.

Rusmini memiliki sumber penghasilan dari membuka usaha rumah makan


khususnya bakso dan mie ayam. Pada tahun 2013, sebelum dibangunnya ITERA
beliau mendapatkan penghasilan Rp 1.000.000,00/hari atrau jika dihitung dalam
sebulan maka Rp 30.000.000/bulan. Namun setelah ITERA berdiri omset
penghasilannya bertambah menjadi Rp 2.500.000,00/hari dan jika dihitung dalam

11
hitungan bulan maka Rp 50.000.000,00/bulan. Beliau juga menambahkan jenis
dagangannya yaitu aneka gorengan. Sehingga kini beliau menjual bakso, mie
ayam, serta aneka gorengan.

Sri Ningsih memiliki sumber penghasilan dari foto copy & ATK serta kos
kosan. Sebelum dibangun ITERA, beliau hanya mengandalkan pengahasilan dari
kos kosan yang dimilikinya. Dari kos kosan tersebut beliau meraup pendapatan
Rp 2.500.000,00/bulan. Lalu ketika ITERA berdiri beliau berupaya menambah
penghasilan ekonominya dengan membuka usaha Foto Copy & ATK. Dari usaha
foto copynya beliau mendapatkan penghasilan Rp 350.000,00/hari atau jika
dihitung dalam 1 bulan maka Rp 10.500.000/bulan.

12
BAB IV
SOLUSI

4.1 Peningkatan Jumlah Kebutuhan Sandang dan Pangan Mahasiswa yang


Tinggal disekitar ITERA.
Berikut ini hal yang diperlukan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan
sandang dan pangan.

1. Adanya toko baju disekitar lingkungan ITERA


Pakaian merupakan kebutuhan manusia yang harus terpenuhi.
Padatnya jadwal mahasiswa di dunia perkuliahan menuntut mahasiswa
untuk berperan aktif secara akademik maupun non akademik. Bagi
sebagaian orang fashion atau style berpakaian sangat penting diperhatikan
namun ada juga beberapa mahasiswa bahwa pakaian tidak harus bagus
yang penting rapi. Dalam hal ini, toko pakaian di sekitar ITERA sangat
dibutuhkan. Apalagi dengan harga yang murah ala kantong mahasiswa dan
kualitas yang bagus. Sehingga mahasiswa tidak harus membeli pakaian di
tempat yang jauh dari lingkungan tempat tinggalnya dan dengan harga
yang mahal, seperti lingkungan Mall dan Distro hanya untuk membeli
pakaian.
2. Tersedianya rumah makan ramah kantong mahasiswa.
Tidak dapat dipungkiri makan menjadi kebutuhan paling mendasar
dari setiap manusia. Bagi mahasiswa yang tidak memiliki banyak waktu
untuk memasak secara pribadi maka alternatif yang termudah adalah
membeli makanan di luar. Hal inipun dinilai sangat efisien bagi
mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan untuk memasak makanan
bergizi. Tentunya ketersedian warung makan di sekitar lingkungan kos
harus memperhatikan kantong mahasiswa.

4.2 Sistem Pengelolaan Hunian Layak Tinggal Bagi Mahasiswa.


Berikut standar kos-kosan dan kontrakan yang memenuhi standar hunian
bagi mahasiswa.

1. Lokasi di dekat kampus


Seiring tumbuhnya minat para lulusan SMA untuk kuliah dan jauh
dari orang tua, masyarakat juga terpicu untuk membangun atau
menyewakan rumah mereka yang sudah ada, terutama di dekat kampus.

13
2. fasilitasnya yang menunjang proses pembelajaran
Kondusifitas tempat tinggal sangat berpengaruh pada kesuksesan
belajar seseorang di kampus. Ini sudah pasti, sebab kondisi yang tenang
dan nyaman, bisa meningkatkan konsentrasi belajar kamu di kampus.
Fasilitas standar yang harus terpenuhi adalah, air yang cukup, dapur yang
nyaman, serta ruang tamu untuk menerima kawan-kawan atau tempat
berkumpulnya para penghuni kos. Untuk urusan di dalam kamar, biasanya,
kos-kosan di daerah tertentu seperti di Jawa, sudah menyediakan meja
belajar, lemari, kursi, ranjang beserta kasur dan bantalnya.
3. Perlu dipertimbangkan untuk fasilitas tambahan
Sekarang, usulan internet sudah menjadi kebutuhan vital bagi
kebanyakan orang, terutama mahasiswa. Biasanya, kos-kosan atau
kontrakan yang sadar akan hal itu, sudah menyiapkan free hotspot yang
pembayarannya include dengan pembayaran bulanan.
4. Pastikan listriknya memenuhi standar
Pemilik kos kosan harus dapat mengimbangi antara jumlah kamar
kosan dengan daya listrik yang digunakan. Hal ini tentu akan sangat
berimbas kepada aktivitas mahasiswa di dalam kos kosan jika listrik yang
digunakan sering mati atau tidak stabil.
5. Pastikan ada tempat makan yang dekat
Bagi mahasiswa point ini sangat membantu apabila tidak sempat
untuk membuat hidangan sendiri. Lingkungan kos kosan yang memiliki
tempat makan yang banyak menambah nilai plus bagi tempat tinggal
tersebut.
6. Kebersihan lingkungan kos
Kebersihan lingkungan juga sangat mendukung konsentrasi
belajar. Kalau sudah di dekat kampus, usahakan lingkungan kos-kosannya
agak luas. Sebab biasanya, lingkungan yang padat cederung kurang bersih.
Ini bisa berpengaruh pada kesehatan dan mood belajar mahasiswa
7. Keamanan tempat tinggal kos
Soal keamanan, hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Sebab
banyak sekali kos kosan khusus mahasiswa yang sering mengalami
kemalingan dari barang kecil hingga sepeda motor. Apabila hal ini
disepelekan maka tentu sangat merugikan pihak mahasiswa. Suatu kos
kosan harus memiliki lahan untuk parkir kendaraan bagi mahasiswa yang
membawa kendaraan bermotor ataupun mobil serta adanya security untuk
menambah privasi dan keamanan mahasiswa.

14
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uraian wawancara diatas dapat disimpulkan
bahwa keberadaan ITERA sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar
dan perkembangan ekonomi warga sekitar lingkungan ITERA.
1) Perekonomian warga meningkat akibat berdirinya kampus ITERA
di sekitar tempat tinggal warga
2) Lahan lahan kosong sebelum adanya ITERA kini telah dibangun
banyak kos kosan khusus mahasiswa
3) Banyak warga yang bukan asli Desa Way Huwi yang ingin
berjulan di sekitar ITERA
4) Kondisi lingkungan sebelum adanya ITERA terkesan sepi namun
tidak rawan kejahatan dan kondisi sesudah berdirinya ITERA
menjadi semakin ramai dan hidup
5) Tingkat kejahatan yang rendah di sekitar Desa Way Huwi
6) Banyak mahasiswa yang memilih tinggal di Desa Way Huwi
karena lokasinya yang sangat strategis dan sangat dekat kampus
ITERA

5.2 SARAN
Setelah menjalani perkuliahan Tata Tulis Karya Ilmiah dan diberikan
materi untuk membuat makalah. Maka agar tidak terjadi adanya
plagiarisme dan hal hal yang dapat membuat makalah dinilai kurang maka.
1) Hindari mengambil sumber dari blog atau sumber sumber yang
tidak kredibel
2) Ikuti semua atutan menulis makalah yang telah diberikan oleh
dosen pembimbing agar terstruktur dan jelas
3) Selalu sertakan sitasi dalam mengambil gagasan orang lain agar
terhindar dari bentuk plagiarisme dan terhindar dari pelanggran .

15
DAFTAR PUSTAKA

ITERA.2014. Sejarah ITERA.(Online). https://www.itera.ac.id/sejarah/.


(Diakses pada tanggal 8 Desember 2019 pukul 17:45 WIB)

Rahardjo. 2010. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta:


Universitas Gadjah Mada

Sadana, Agus S. 2014. Perencanaan Kawasan Pemukiman. Yogyakarta: Graha


Ilmu

Sunarso, Siswanto. 2013. Hukum Pidana Lingkungan Hidup dan Strategi


Penyelesaian Sengketa. Jakarta: Rineka Cipta

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. Hal 1143.

Yunus, Hadi Sabari. 2014. Geografi Pemukiman dan Beberapa Permasalahan


Pemukiman di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas
Gadjah Mada

16
LAMPIRAN

(Wawancara dengan Ibu Ayuk Budiyanti pemilik toko bangunan dan kos kosan)

(Wawancara dengan kak Rizky Azhar sebagai pemilik Toko aksesoris Handphone

(Wawancara dengan kak Ghazwul Fikri sebagai pemilik toko minuman Thai Tea)

17
(Wawancara dengan Ibu Rusmini sebagai pemilik warung makan bakso dan mie
ayam dan aneka gorengan)

(Wawancara dengan Ibu Sri Ningsih sebagai pemilik foto copyan dan ATK serta
pemilik kos kosan)

18
Perkenalkan nama saya
Fadhlurrahman Nauval
Malacca biasa dipanggil
Nauval. Saya lahir pada 17
Februari 2001 di Bekasi, Jawa
Barat. Saya lahir dari Ayah
Trisno Sugiyantoro Malacca,
ST dan Ibu Sri Hartini. Saya
mempunyai kakak perempuan
yang bernama Virdi Sabrina
Malacca yang 5 tahun lebih
tua dari saya dan juga saya mempunyai dua orang adik yaitu Rafly Abizard
Malacca dan Fauziah Mulyani Putri Malacca. Saya menghabiskan masa kecil saya
di Cikarang Utara. Saya tidak mengenyam pendidikan TK namun ibu saya
mengajari saya membaca dan menulis di kontrakan kami yang berada di Cikarang
Utara. Hingga tiba saatnya memasuki SD, saya didaftarkan di SDN 12 Karang
Asih Cikarang Utara yang bernotaben sekolah terbaik di daerah tersebut.

Dilain sisi Mbah Putri dan yang Eyang kung saya yang notabennya orang tua dari
ayah saya meminta kami sekeluarga untuk pindah dan tinggal bersama dengan
mereka di Kota Mataram, NTB. Lalu ayah dan ibu saya menyetujui usulan
rencana tersebut dan pindahlah kami sekeluarga ke ibukota dari Provinsi NTB
tersebut. Rintangan yang kami hadapi pun bermulai, ketika ayah saya membeli
tiket Bus Safari Dharma Raya tujuan Jakarta – Mataram. Kami ditipu oleh agen
tersebut sehingga kami pun membatalkan keberangkatan dan kembali pulang ke
kontrakan kami. Lalu seminggu kemudian ayah saya membeli kembali tiket bus
namun bukan Safari Dharma Raya melainkan Dunia Mas dengan tujuan yang
sama tetapi kakak perempuan saya tidak ikut kami dan akan menyusul dengan
menggunakan pesawat. Selama perjalanan 3 hari di bus banyak suka dan duka
yang dilewati sampai akhirnya kami tiba di Mataram dengan perasaan yang amat
bahagia dan suasana baru yang sangat asing bagiku, sejuk dan indah. Kami pun
menaiki angkot atau bemo sebutannya bagi warga sana untuk menuju rumah
orang tua ayah saya. Setiba disana kami disambut hangat dan penuh kasih sayang.
Hari demi hari aku menjalani kehidupan baruku disini hingga mbah putri mencoba
mendaftarkan ku di SDN 16 Mataram. Di sekolah itu, saya dimasukkan ke kelas
2A sampai lulus dari SD tersebut dengan perolehan nilai UN 26,75 dari 30,00.

Dimasa ini saya sangat bimbang ingin mendaftarkan diriku di SMP mana hingga
saya menentukan pilihan di SMP 1 Mataram sebagai pilihan pertamaku dan SMP
13 Mataram sebagai pilihan kedua. Alhamdulillah saya diterima di SMPN 1
Mataram yang merupakan SMP terbaik ketiga. Selama masa SMP, saya sangat

19
menyukai pelajaran bahasa inggris. Entah mengapa tiba tiba saya menyukai
bahasa Inggris. Saya pernah mengikuti lomba menulis surat yang diikuti oleh
seluruh siswa SMP di Kota Mataram dan saya dinyatakan lolos sebagai salah satu
dari 20 peserta terbaik. Namun rezeki saya belum mendapatkan juara di ajang
lomba tersebut. Tiba hari pengumuman UN dan saya mendapatkan nilai 30,40 dari
40,00. Bahasa inggris saya yang paling besar dengan nilai 88 dari nilai saya yang
lainnya. Jalur prestasi pendaftaran SMA pun dibuka dan saya mencoba
mendaftarkan diri saya di SMAN 2 Mataram yang bernotaben SMA terbaik
ketiga.

Namun ibu saya menyuruh saya pindah dan melanjutkan SMA saya di Kota Bima.
Berat rasanya namun saya harus tetap menuruti permintaan ibu saya dan
merelakan usaha saya yang telah diterima di SMA 2 tersebut. Saya pun mengikuti
tes kembali di SMAN 1 Kota Bima yang notaben SMA terbaik dan Favorit di
Kota Bima. Alhamdulillah saya diterima sebagai siswa di SMA tersebut. Selama
masa SMA saya aktif mengikuti ekstrakulikuler paduan suara dan teater. Saya pun
turut aktif dalam organisasi Forum anak Kota Bima dan sebagai Agen perdamaian
Kota Bima yang telah diseleksi oleh pihak panitian Peace Gen Indonesia. Tiba
dimana masa SMA saya akan berakhir dan memulai dengan sibuknya pendaftaran
kuliah. Saya lolos pemeringkatan kuota SNMPTN di sekolah saya dengan rata
rata nilai raport semester 1 sampai 5 adalah 89,86. Dengan segala optimis dan
percaya diri saya membuat pilihan kampus saya yaitu Universitas Indonesia
jurusan Kimia Murni di pilihan pertama dan Universitas Mataram jurusan Kimia
Murni juga. Namun takdir berkata lain dan saya dinyatakan tidak lolos seleksi
SNMPTN 2019. Kecewa, marah, sedih, putus asa hingga berimbas kepada hasil
UN saya yang hanya 21,45 dari 40,00. Disaat itu bener bener menyakitkan. Saya
mencoba bangkit dari keterpurukan dan belajar dengan giat untuk seleksi
SBMPTN 2019.

Saya pun mengikuti UTBK sebanyak dua kali dan mendapatkan hasil 530,125 dan
526,125. Saya benar benar bimbang untuk memilih kampus tujuan saya karena
trauma SNMPTN masih membekas. Akhirnya saya membuat keputusan dengan
segala pertimbangan dan kekuatan hati yang besar jika dinyatakan tidak lolos
kembali. Saya mendaftar di Institut Teknologi Sumatera prodi Teknik
Pertambangan di pilihan pertama dan Teknik Geologi di pilihan kedua. Saya
membuat dua pilihan saya pada satu kampus saja dan alhamdulillah saya
dinyatakan lolos pada pilihan kedua Teknik Geologi. Rasanya air mata tidak dapat
dibendung kembali hingga tak terasa saya menitikan air mata saya. Lalu saya ke
bandar lampung menggunakan pesawat karena harus daftar ulang sebagai
mahasiswa ITERA. Sekarang status saya sebagai mahasiswa ITERA semester 1
program studi Teknik Geologi. Sekian dan terima kasih.

20
Nama saya Faris Arif Danova, Saya
adalah salah satu penuis makalah ini.
Saya lahir di Purbolinggo pada
tanggal 04 November 2001. Alamat
Saya berada di dusun 2 Desa
Tanjung Kesuma, Kecamatan
Purbolinggo, Kabupaten Lampung
Timur. Alamat sementara Saya saat
berkuliah di ITERA di Jalan
Tirtayasa, Gg. Rajawali, Kecamatan
Sukabumi, Kota Bandar Lampung.
Saya anak ketiga dari empat
bersaudara dari pasangan ayah saya yang bernama Juwari dan ibu saya yang
bernama Suprapti. Pekerjaan Ayah Saya sebagai guru di SMP Negeri 1
Purbolinggo dan pekerjaan Ibu Saya sebagai guru di SD Negeri 1 Labuhan Ratu 6.
Hobi Saya bermain bulutangkis. Kakak pertama Saya bernama Ervina Ari Susanti
saat ini ia tinggal bersama suaminya di kabupeten Lampung Tengah pekerjaan
kakak Saya yang pertama yaitu seorang bidan, kakak kedua Saya bernama Feni
Ari Rahmawati saat ini ia pun tinggal bersama suaminya, masih satu daerah
dengan alamat Saya yaitu di Kabupaten Lampung Timur pekerjaan kakak Saya
yang kedua yaitu Ibu rumah tangga, dan adik Saya bernama Fandi Arif
Febriansyah ia tinggal bersama Kakek dan Nenek Saya, Adik Saya sekarang
bersekolah di SMA Negeri 1 Purbolinggo. Cita cita Saya ingin menjadi polisi dan
menjadi pengusaha. Moto hidup Saya adalah hidup hanya sekali, jangan sia siakan
waktu hidupmu. Saya dibesarkan di desa Tanjung Kesuma Kecamatan
Purbolinggo Kabupten Lampung Timur provinsi Lampung. Jenjang pendidikan
Saya berawal dari TK ABA yang berada di desa Tanjung Kesuma. Saya masuk
TK pada umur 4 tahun dan lulus umur 6 tahun. Lalu saya melanjutkan pendidikan
SD pada umur 6 tahun di SD Negeri 2 Tanjung kesuma namun kelas 3 SD saya
pindah ke SD Negeri 1 Tanjung Kesuma alasan Saya pindah karena jarak rumah
saya dengan SD 1 lebih dekat dibanding SD 2 alasan yang kedua karena saat saya

21
bersekolah di SD 2 saat pulang sekolah Saya dititipkan ditempat tante yang
rumahnya tidak jauh dari SD 2 namun karena tante Saya sudah pindah rumah jadi
tidak ada yang dititipi lagi, itulah alasan Saya pindah sekolah. Kemudian saya
lulus SD umur 12 tahun dan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1
Purbolinggo, saat Saya bersekolah dijenjang SMP, Saya bertempat tinggal di
Rumah Kakek saya karena ibu dan bapak saya berpisah. Rumah Kakek Saya
berada di Desa Taman Cari Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung timur.
Saya tinggal ditempat Kakek saya bersama Nenek, Kakek, Adik dan Ibu Saya
sedangkan Ayah Saya menempati rumah lama saya. Sedangkan Kakak saya yang
pertama sudah menikah saat Saya SMP dan Kakak saya yang kedua sedang
berkuliah di Bandar Lampung. Kemudian di SMA Saya melanjutkan sekolah di
SMA Negeri 1 Way Jepara Lampung Timur. Saat Saya bersekolah di SMA
terebut saya tinggal bersama Ibu dan Ayah tiri Saya. Ibu saya menikah dengan
Ayah tiri Saya saat saya duduk di bangku SMP kelas 3. Rumah Ayah tiri Saya
berada di desa Labuhan Ratu 6 Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung
Timur. Setelah Saya lulus dari SMA, Saya ingin meraih mimpi Saya menjadi
seorang polisi. Namun impian Saya belum terwujud. Saya gagal di tes kesehatan
tahap 1. Semoga taun depan Saya bisa mewujudkan impian Saya. Saya sekarang
berkuliah di Institut Teknologi Sumatera, yang berada di Lampung Selatan yang
berbatasan langsung dengan wilayah Kota Bandar lampung. Di ITERA saya
mengambil prodi teknik lingkungan, jurusan teknologi infrastruktur dan
kewilayahan. Awalnya Saya tidak berminat kuliah di ITERA namun keinginan
orang tua saya agar anaknya bisa berkuliah akhirnya Saya berkuliah di ITERA
dan alasan Saya mengambil prodi teknik lingkungan karena awalnya Saya fikir
teknik lingkungan adalah prodi yang mempelajari sebagian besar yang
berhubungan dengan mata pelajaran biologi, namun Saya salah ternyata teknik
lingkungan tidak hanya mempelajari biologi tetapi lebih menjuru kepada pelajaran
kimia. Saat Saya berkuliah di ITERA Saya sangat merasa nyaman. Yang tadinya
Saya berfikir kuliah itu sulit ternyata tidak seperti yang Saya bayangkan. Itulah
sediki cerita tentang hidup Saya. Terima kasih untuk semuanya.

22

Anda mungkin juga menyukai