04 Nov
TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH SISTEM TENAGA LISTRIK
SOAL
Bagaimana cara menghitung nilai GMD dan GMR? Berikan contoh perhitungannya!
JAWABAN
Saluran transmisi merupakan salah satu bagian dari komponen sistem transmisi tenaga listrik
yang berfungsi untuk mengalirkan atau mengirim tenaga listrik dari suatu tempat ke tempat lain,
misalnya dari pembangkit ke sistem distribusi pada sistem tenaga listrik. Pada dasarnya terdapat
tiga buah elemen pada saluran transmisi dalam sistem tenaga listrik, yaitu :
1. Konduktor
2. Isolator
3. Infrastruktur tiang penyangga
Konduktor merupakan elemen yang berfungsi untuk mengirim atau menghantarkan tenaga
listrik. Konduktor yang digunakan pada saluran transmisi ini terbuat dari logam. Jenis-jenis
logam yang biasa digunakan untuk konduktor adalah tembaga (Cu), aluminium dan steel. Berikut
karakteristik dari tembaga, aluminium dan steel secara umum:
Tabel 1. Karakteristik Tembaga, Aluminium dan Steel
No
.
Jenis
Logam
Tembaga
Karakteristik
Aluminium
Steel
Berat
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kabel atau saluran transmisi putus adalah :
1. Tersandar pohon, misalnya tempat saluran transmisinya di gunung
2. Sambaran petir, jika beban puncak dan melebihi titik leleh konduktor
3. Binatang, seperti ular dan tikus.
Isolator merupakan elemen yang berfungsi untuk memisahkan bagian konduktor bertegangan
terhadap ground dan berfungsi juga sebagai konstruksi. Isolator yang biasa digunakan biasanya
terbuat dari bahan polietelin, plastik, kertas dan bahkan udara pun dapat digunakan sebagai
isolator. Kawat konduktor pada saluran transmisi tegangan tinggi biasanya tidak menggunakan
pelindung atau isolator, namun menjadikan udara sebagai isolatornya. Namun, terdapat saluran
transmisi tegangan tinggi yang menggunakan kertas sebagai isolator, yaitu saluran transmisi
tegangan tinggi bawah laut.
Infrastruktur sistem transmisi listrik merupakan bentuk pemasangan saluran transmisi termasuk
tower listrik dan komponen lainnya. Tower listrik biasanya terbuat dari bahan baja dan disangga
dengan kokoh menggunakan pondasi beton. Infrastruktur sistem transmisi disesuaikan dengan
wilayah geografis dan standar dari masing-masing wilayah atau negara. Berikut jenis-jenis tower
listrik :
1. Dead end tower
2. Section tower
3. Suspension tower
4. Tension tower
(1)
, dengan L adalah induktansi, adalah flux linkage dan I adalah arus.
Pada dasarnya induktansi pada saluran transmisi dibagi menjadi dua, yaitu induktansi internal
dan induktansi eksternal. Induktansi internal dikarenakan adanya fluks magnetik di dalam
konduktor, sedangkan induktansi eksternal dikarenakan adanya fluks magnetik di luar konduktor.
Untuk menghitung induktansi internal dan eksternal saluran transmisi, maka fluks internal dan
fluks eksternal harus dihitung dan kemudian dibagi dengan arus yang mengalir.
Berikut perumusan untuk fluks internal dan induktansi internal :
, dengan r adalah permeabilitas relatif bahan, sedangkan untuk fluks ekternal dan juga
induktansi eksternal diantara dua titik D1 dan D2 dapat dirumuskan sebagai :
Dan dengan menganggap D1 sama dengan jari-jari konduktor r dan D 2 sama dengan D, maka
persamaan (6) akan menjadi:
Dari persamaan (4) dan (7), maka induktansi konduktor karena fluks internal dan eksternal dapat
ditentukan sebagai berikut:
Induktansi konduktor lain (Lb, Lc,.Ln) dapat didapat juga dengan menggunakan cara yang
sama, sedangkan induktansi rata-rata dari salah satu berkas pada kelompok konduktor x
dinyatakan sebagai:
Konduktor x terdiri dari n-berkas konduktor yang terhubung secara paralel. Meskipun induktansi
dari berkas yang berbeda bernilai tidak sama, induktansi rata-rata dari masing-masing berkas
tersebut bernilai sama dengan Lav,x. Dengan mengasumsikan bahwa induktansi rata-rata yang
diberikan di atas merupakan induktansi dari n-berkas yang diparalelkan, maka total induktansi
pada konduktor x adalah
GMR (Geometric Mean Radius) merupakan jari-jari fiktif konduktor berketebalan nol, sehingga
tidak mempunyai fluks internal. Namun, tetap mempunyai induktansi yang sama dengan
konduktor berjari-jari r, sedangkan GMD (Geometric Mean Distance) merupakan suatu nilai
yang menggantikan konfigurasi asli konduktor-konduktor dengan sebuah jarak rata-rata hipotesis
(hypothetical mean distance) sehingga induktansi bersama dari konfigurasi tersebut tetap sama.
Besarnya GMD dan GMR adalah :
Induktansi konduktor y dapat dicari dengan cara yang sama. Geometric Mean Radius GMRy
akan berbeda nilai dengan GMRx. Akan tetapi, nilai GMD-nya akan tetap sama.
Pada saluran transmisi tiga fasa, untuk mendapatkan induktansi yang seimbang (sama pada tiap
phasa), saluran transmisi perlu ditransposisikan sebanyak tiga kali
..(22)
Contoh soal
1. Jika saluran transmisi tiga fasa dengan masing-masing satu fasa terdiri dari empat kawat
dengan konfigurasi sebagai berikut:
r
D
= 30 mm = 0.03 m
= 500 mm = 0.5 m
Durat = 7000 mm = 7 m
Dengan nilai permeabilitas r = 1, maka:
Mencari GMD :
Asumsi :
500 mm < 7000mm, maka 500mm bisa diabaikan dengan dianggap kecil.
Dab = 7 m
Dbc = 7 m
Dac = 14 m
1. Mencari GMD
2. Mencari L