Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN SEWA MENYEWA TOKO ANTARA SURMIATI LATIN DENGAN AKHIRMAN

Pada hari ini Kamis, tanggal Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Tiga Belas (04-072013) betempat di Kota Solok, yang bertanda tangan di bawah ini : I. SURMIATI LATIN, lahir di Solok, tanggal Dua bulan Februari tahun Seribu Sembilan Ratus Enam Puluh Tujuh (02-02-1967), beralamat di Perum Cemara 2 Blok ii No.5 RT. 004 RW.001 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Kota Padang, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 1377104202670007. Untuk selanjutnya disebut sebagai : Pihak Pertama II. AKHIRMAN, lahir di Pariaman, tanggal Dua bulan Juli tahun Seribu Sembilan Ratus Lima Puluh Delapan (02-07-1958), beralamat di Sawah Kubang Jorong Sawah Kelurahan/Desa Salayo Kecamatan Kubung Kabupaten Solok, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 1302100207580003. Untuk selanjutnya disebut sebagai : Pihak Kedua Pihak Pertama dan Pihak Kedua, selanjutnya secara bersama-sama disebut Para Pihak. Para Pihak dalam kedudukannya masing-masing tersebut di atas, terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa menurut keterangannya, Pihak Pertama telah mendapatkan persetujuan dari Basri Tasmin sebagai suami, untuk perbuatan hukum yang akan diuraikan di bawah ini. 2. Bahwa Pihak Pertama adalah pemilik sah dari Toko dan berikut bangunan tempat tinggal dibelakangnya yang menjadi satu kesatuan dengan bangunan Toko (satu lantai) dan fasilitasnya yaitu aliran listrik dari PLN , saluran telepon dengan nomor: 0755-22771 dan saluran Air dari PDAM terletak di : - Propinsi : Sumatera Barat - Kota : Solok - Kecamatan : Lubuk Sikarah - Kelurahan : Kampai Tabu Kerambil (KTK) Setempat dikenal sebagai Jalan By Pass No. 211 (samping rumah makan Sari Bundo).

3. Bahwa Pihak Kedua bermaksud akan menyewa Toko dan berikut bangunan tempat tinggal dibelakangnya yang menjadi satu kesatuan dengan bangunan Toko (satu lantai) milik Pihak Pertama tersebut untuk keperluan usaha (Showroom Kendaraan Bermotor) Pihak Kedua serta untuk keperluan lain sehubungan dengan kegiatan usaha Pihak Kedua. 4. Bahwa Pihak Pertama bersedia menyewakan Toko dan berikut bangunan tempat tinggal dibelakangnya yang menjadi satu kesatuan dengan bangunan Toko (satu lantai) miliknya sebagaimana pada butir 2 kepada Pihak Kedua untuk keperluan usaha (Showroom Kendaraan Bermotor) Pihak Kedua serta untuk keperluan-keperluan lain sehubungan dengan kegiatan usaha Pihak Kedua. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka Para Pihak sepakat untuk membuat dan mengadakan Perjanjian Sewa Menyewa Toko, yang selanjutnya disebut Perjanjian, dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : Pasal 1 Objek Sewa Pihak Kedua dengan ini setuju untuk menyewa Toko dan berikut bangunan tempat tinggal dibelakangnya yang menjadi satu kesatuan dengan bangunan Toko (satu lantai) pada Pihak Pertama dan sebaliknya Pihak Pertama setuju untuk menyewakan 1 (satu) unit Toko berikut bangunan tempat tinggal di belakangnya kepada Pihak Kedua yang terletak di Jalan By Pass No. 211 (samping rumah makan Sari Bundo) Kelurahan Kampai Tabu Kerambil (KTK), Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok Propinsi Sumatera Barat, berikut dengan segala turutannya dan fasilitasnya yaitu aliran listrik dari PLN, saluran telepon dengan nomor : 0755-22771 dan saluran Air dari PDAM, termasuk pula hak pemakaian atas Area Parkir bagian depan bangunan Toko dapat menampung kendaraan roda empat dan sepeda motor. Pasal 2 Tujuan Pihak Kedua akan menggunakan Toko yang disewa tersebut sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk keperluan usaha (Showroom Kendaraan Bermotor) Pihak Kedua, serta keperluan-keperluan lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha Pihak Kedua. Pasal 3 Jangka Waktu Sewa Menyewa (1). Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu sewa selama 1 (satu) tahun, terhitung mulai tanggal Lima bulan Juli tahun Dua Ribu Tiga Belas (05-072013) sampai dengan tanggal Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Empat Belas (04-07-2014), dan dapat diperpanjang lagi atas kesepakatan Para Pihak. (2). Dalam hal Pihak Kedua melakukan perpanjangan jangka waktu sewa, maka Pihak Kedua wajib memberitahukan secara lisan dan/atau tertulis kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum jangka waktu Perjanjian berakhir.

(3). Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak diterimanya pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, Pihak Pertama belum atau tidak memberikan jawabannya, maka dengan demikian Pihak Pertama dianggap telah menyetujui perpanjangan jangka waktu sewa dan karenanya Perjanjian ini diperpanjang kembali untuk jangka waktu sesuai yang maksud dalam pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini atau untuk jangka waktu 1 (satu) tahun apabila tidak ditetapkan dalam pemberitahuan tertulis dimaksud. (4). Apabila pada saat Perjanjian ini berakhir atau diakhiri sebelum jangka waktu berakhirnya Perjanjian masih terdapat kewajiban-kewajiban yang belum diselesaikan oleh masing-masing Pihak, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini tetap berlaku sampai diselesaikannya kewajiban tersebut oleh masing-masing Pihak. (5). Para Pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap Perjanjian ini, sehingga pemutusan dengan alasan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini secara sah cukup dilakukan dengan pemberitahuan tertulis dari masingmasing Pihak tanpa melalui putusan Pengadilan. Segala hak maupun kewajiban dari masing-masing Pihak yang masih ada pada saat Perjanjian berakhir tetap melekat dan wajib dipenuhi oleh masing-masing Pihak. Pasal 4 Biaya-Sewa (1). Pihak Pertama berhak menerima biaya sewa dari Pihak Kedua sebesar Rp 15.000.000.000,- (lima belas juta rupiah) untuk jangka waktu (satu) tahun. (2). Biaya sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dibayarkan sekaligus selambat-lambatnya Tujuh (7) hari setelah ditandatanganinya Perjanjian ini. (3). Biaya sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak termasuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penghasilan (PPh). (4). Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ditanggung oleh Pihak Pertama. Pasal 5 Tata Cara Pembayaran Biaya Sewa 1. Pembayaran biaya sewa oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) Perjanjian ini, dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah ditandatanganinya Perjanjian ini. 2. Pembayaran biaya sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan ke rekening Pihak Pertama yang ada pada Pihak Kedua.

Pasal 6 Kewajiban Pihak Pertama (1) Menyerahkan Toko yang disewakan tersebut dalam keadaan kosong/tanpa penghuni, dan siap untuk digunakan oleh Pihak Kedua paling lambat tanggal Tujuh (7) Hari Kalender setelah ditandatangani Perjanjian ini. (2) Mengijinkan Pihak Kedua untuk melakukan renovasi terhadap bangunan Toko yang telah ada untuk keperluan Pihak Kedua dengan terlebih dahulu memberitahu Pihak Pertama bagian/ruangan mana dari bangunan yang akan direnovasi. (3) Renovasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini dilakukan dalam jangka waktu sewa sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) Perjanjian ini dengan biaya sendiri dari Pihak Kedua. (4) Memperbaiki dan menyelesaikan kerusakan-kerusakan besar terhadap bangunan Toko, yang terjadi bukan diakibatkan kesalahan Pihak Kedua, termasuk namun tidak terbatas pada akibat kesalahan konstruksi, dan pekerjaan pekerjaan lain yang diharuskan oleh Pemerintah. (5) Pihak Pertama tidak menjaminkan Toko kepada pihak manapun selama jangka waktu sewa menyewa berdasarkan Perjanjian ini. Pasal 7 Kewajiban Pihak Kedua 1. Pihak Kedua wajib menggunakan Toko yang disewa dengan baik sesuai dengan tujuan/penggunaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Perjanjian ini. 2. Pihak Kedua wajib selama jangka waktu sewa atas biayanya sendiri memelihara segala sesuatu yang disewanya tersebut sebaik-baiknya, menjaga kebersihan dan memperbaiki segala kerusakan yang timbul karena kesalahan/kelalaian Pihak Kedua serta melakukan perbaikan kecil sehari-hari yang meliputi perbaikan kunci, pintu, rolling door, jendela dan sebagainya. 3. Kewajiban Pihak Kedua untuk melakukan perbaikan-perbaikan atas kerusakankerusakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini tidak berlaku terhadap kerusakan yang disebabkan akibat bencana alam, peperangan, revolusi dan peristiwa huru hara atau aksi unjuk rasa. Pasal 8 Perubahan Bangunan yang Disewa (1) Selama jangka waktu Perjanjian ini dan setelah mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Pertama, Pihak Kedua diperbolehkan untuk mengadakan perubahan terhadap unit Toko yang disewa dan/atau melakukan penambahan peralatan/fasilitas lainnya sehubungan dengan tujuan Pihak Kedua sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Perjanjian ini.

(2) Menyimpangi ketentuan ayat (1) Pasal ini, Pihak Kedua tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu berhak menambah daya aliran listrik dan apabila jangka waktu sewa telah berakhir dan tidak diperpanjang, maka daya tersebut harus dikembalikan sebagaimana semula. (3) Semua perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini dilakukan atas biaya Pihak Kedua. Pasal 9 Biaya-Biaya Selama perjanjian ini berlangsung, biaya langganan atas rekening listrik, air PDAM, telepon, dan keamanan (jika ada) menjadi tanggung jawab Pihak Kedua dan wajib dibayar tepat waktu, sedangkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dibayar oleh Pihak Pertama. Pasal 10 Pengalihan (1) Pihak Kedua tidak dapat mengalihkan atau memindahkan hak sewanya kepada pihak lain baik sebagian ataupun seluruh bangunan Toko yang disewa kecuali atas persetujuan Pihak Pertama. (2) Pihak Pertama tidak dapat menjual dan/atau mengalihkan Toko yang disewakan kepada pihak lainnya tanpa persetujuan Pihak Kedua. (3) Penjualan dan/atau pengalihan toko sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, tidak mengakibatkan Perjanjian ini berakhir. Pasal 11 Kewajiban Menyerahkan Kembali (1) Pada saat perjanjian ini berakhir, Pihak Kedua wajib menyerahkan kembali Toko yang disewanya kepada Pihak Pertama dalam keadaan pemeliharaan yang baik, kosong dan dalam kondisi bangunan toko terakhir yang telah dilakukan renovasi/perubahan oleh Pihak Kedua. (2) Apabila Pihak Kedua lalai menyerahkan kembali Toko yang disewanya kepada Pihak Pertama pada saat berakhirnya Perjanjian ini, maka dalam hal ini Pihak Kedua dianggap lalai dan untuk itu Pihak Kedua harus membayar denda kepada Pihak Pertama sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu Rupiah) untuk setiap hari keterlambatan, denda mana harus dibayar dengan seketika dan sekaligus oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama pada saat kunci toko diserahkan. Pasal 12 Keadaan Salah Satu Pihak Meninggal Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggalnya salah satu pihak, melainkan diteruskan/dilanjutkan oleh ahli waris dari masing-masing pihak atau yang mendapat hak dari padanya.

Pasal 13 Keadaan Memaksa 1. Apabila Toko yang disewa rusak dan hancur baik sebagian maupun seluruhnya karena keadaan memaksa, termasuk tetapi tidak terbatas pada kejadian-kejadian seperti bencana alam, banjir, gempa, angin topan, epidemik, pemberontakan, perang, huru hara dan/atau keadaan memaksa lainnya, maka Para Pihak dibebaskan dari tuntutan hukum atas tidak terpenuhinya pelaksanaan Perjanjian ini. 2. Apabila keadaan memaksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini hanya mengakibatkan kerusakan ringan dari toko yang disewa, maka Pihak Pihak Pertama wajib memperbaiki toko tersebut paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya kerusakan. 3. Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana tersebut di atas maka pihak yang mengalami keadaan memaksa (force majeure) tersebut wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kerja terhitung sejak tanggal terjadinya Force Majeure tersebut. 4. Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sejak diterimanya pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, Pihak yang menerima pemberitahuan tertulis tersebut belum atau tidak memberikan jawabannya, maka dengan demikian Pihak tersebut dianggap telah menerima peristiwa tersebut sebagai force majeure. 5. Segala akibat yang timbul dari terjadinya force majeure menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak. Pasal 14 Addedum Setiap perubahan yang akan dilakukan serta hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan ditetapkan kemudian secara musyawarah oleh Para Pihak serta akan dituangkan dalam Addendum Perjanjian yang merupakan bagian dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. Pasal 15 Penyelesaian Perselisihan 1. Dalam hal terjadi perselisihan dan/atau perbedaan pendapat yang timbul diantara Para Pihak mengenai pelaksanaan dan/atau penafsiran Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui jalan musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) kari Kalender jalan musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak dapat menyelesaikan perselisihan dan/atau perbedaan pendapat, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannnya melalui Pengadilan Negeri Solok

Pasal 16 Domisili Hukum Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Solok. Pasal 17 Lain-Lain (1) Dalam hal terdapat ketentuan dalam Perjanjian ini yang dinyatakan batal atau tidak berlaku oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka ketentuan lain dalam Perjanjian ini dinyatakan tetap berlaku dan mengikat Para Pihak. (2) Apabila terdapat perbedaan antara dokumen-dokumen yang dibuat sebelum adanya Perjanjian ini dengan Pasal-pasal Perjanjian ini, maka yang berlaku dan mengikat adalah Pasal-pasal dalam Perjanjian ini. (3) Perjanjian ini, baik yang telah ada maupun yang akan ada merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan mengikat Para Pihak. Perjanjian ini ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sama bagi Para Pihak. PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

SURMIATI LATIN

AKHIRMAN

SAKSI :

1.

2. ....

Anda mungkin juga menyukai