TELEKOMUNIKASI
Saluran Transmisi
Fakultas : FTI
Program studi : TEKNIK ELEKTRO
Tatap Maya
02
Kode Matakuliah : W5319031
Disusun oleh : Dr. Yohanes Galih
Adhiyoga, S.Pd., M.T.
ABSTRAK TUJUAN
Mata kuliah ini berisi pemahaman jenis dan Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat
fungsi berbagai rangkaian sub sistem dalam saluran transmisi pada frekuensi tinggi.
sistem telekomunikasi dan memberikan
kemampuan perancangan rangkaian
elektronika untuk sub sistem telekomunikasi
antara lain : Resonator, Filter pasif, Rangkaian
penyesuai impedansi (IMC), Rangkaian
penguat sinyal kecil, rangkaian osilator dan
mixer. Juga dibahas penggunaan Smith Chart
sebagai alat bantu perancangan dan
implementasi rangkaian dalam bentuk saluran
transmisi/ microstrip.
MODUL 2
SALURAN TRANSMISI
1.1 Pendahuluan
Penyampaian informasi dari sumber informasi (komunikator) ke penerima informasi
(komunikan) hanya dapat terlaksana bila ada semacam sistem alat penghubung (media) di antara
keduanya. Sistem tersebut disebut dengan sistem transmisi. Bila jarak antara komunikator dan
komunikan saling berdekatan, maka sistem transmisi cukup dengan penggetaran udara di
sekitarnya. Tetapi bila jaraknya cukup jauh, maka dibutuhkan sistem transmisi yang lebih
kompleks.
Suatu sistem transmisi terdiri dari lebih dari satu media transmisi, yang secara umum dibedakan
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :
1) Arus akan mengalir di sepanjang saluran dan akan membangkitkan medan magnet yang
menyelimuti penghantar itu sendiri dan adakalanya medan magnet ini akan saling
berimpit dengan medan magnet lain yang berasal dari kawat penghantar lain yang
berasal dari kawat penghantar lain disekitarnya. Medan magnet yang dibangkitkan oleh
kawat penghantar berarus listrik ini merupakan suatu timbunan energi yang tersimpan
dalam kawat penghatar tersebut. Gejala tersebut menyebabkan saluran bersifat induktif.
2) Akan terjadi beda tegangan antara ke dua kawat penghantar sehingga membangkitkan
medan listrik. Medan ini juga merupakan timbunan energi yang mungkin juga akan
terjadi tumpang tindih dengan medan listrik lain disekitarnya. Gejala tersebut
menyebabkan saluran bersifat kapasitif.
3) Gejala-gejala tersebut di atas akan menyebabkan terjadinya aliran energi gelombang
elektromagnetik dalam saluran transmisi.
Kedua macam komponen itu terdistribusi secara merata sepanjang saluran transmisi. Arus yang
mengalir di sepanjang saluran transmisi akan menimbulkan suatu medan magnet di sepanjang
saluran, yang kemudian karena adanya medan magnet itu, maka akan timbul pula suatu tegangan
induksi sebesar L.di/dt. Induktansi ini juga terdistribusi merata sepanjang saluran, dengan
satuan Henry per meter. Sedangkan kapasitansi yang terdistribusi merata sepanjang saluran itu
dapat dibayangkan sebagai kapasitansi yang timbul karena dua konduktor pada saluran
transmisi letaknya sejajar satu sama lain.
𝑍𝐿 + 𝑗𝑍𝑜 tan 𝛽𝑙
𝑍𝑖𝑛 = 𝑍𝑜
𝑍𝑜 + 𝑗𝑍𝐿 tan 𝛽𝑙
Dimana, β merupakan konstanta propagasi (β = 2π/λ) dan panjang saluran l dinyatakan dalam
panjang gelombang (λ).
1.4 Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)
Bila saluran transmisi dengan beban tidak sesuai (missmatch), dimana Zo RL, dan gelombang
dibangkitkan dari sumber secara kontinyu, maka dalam saluran transmisi selain ada tegangan
datang V+ juga terjadi tegangan pantul V-. Akibatnya, dalam saluran akan terjadi interferensi
antara V+ dan V- yang membentuk gelombang berdiri (standing wave).
Suatu parameter baru yang menyatakan kwalitas saluran terhadap gelombang berdiri disebut
dengan Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), yang didefenisikan sebagai perbandingan (atau
ratio) antara tegangan rms maksimum dan minimum yang terjadi pada saluran yang tidak match,
sehingga dapatlah dituliskan:
|𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 |
𝑉𝑆𝑊𝑅 =
|𝑉𝑚𝑖𝑛 |
1 + |Γ|
𝑉𝑆𝑊𝑅 =
1 − |Γ|
Kabel Koaksial merupakan jenis kabel yang pada dasarnya menggunakan dua buah konduktor.
Dengan pusat kebel yang berupa inti kawat yang padat dan dilingkupi sekat, kemudian dililit lagi
dengan menggunkan kawat yang berselaput konduktor. Jenis kabel ini umumnya digunakan
untuk sebuah jaringan bandwith yang tinggi. Selain itu kabel coaxial mampu pengalir pada
tembaga (centre core). Kabel ini juga umunya lebih banyak digunakan untuk men-transmisikan
data sinyal frekuensi dengan ketinggian mulai dari 300 kHz keatas. Karena kabel ini mempunyai
kemampuan dalam menyalurkan frekuensi tinggi, maka oleh sebab itulah sistem transmisi ini
menggunakan kabel koaksial yang pada dasarnya memiliki kapasitas kanal yang memang cukup
besar. Kegunaan kabel coaxial adalah untuk melakukan sebuah transmisi data dengan kecepatan
tinggi, selain itu juga biasa digunakan untuk membagi sinyal broadband atau sinyal frekuensi.
Kabel coaxial dapat kita temukan pada barang-barang elektronik misal seperti antena TV,
parabola dan masih banyak lagi.
Gambar 1. Penampang kabel koaksial dengan bagian-bagiannya
Secara umum bagian-bagian kabel koaksial digambarkan seperti pada Gambar 1. Adapun bagian-
bagian inti dari kabel koaksial adalah:
a) Centre Core
Pada bagian kabel Coaxial terdapat kabel tembaga yang berada di tengah, dimana kabel
tersebut berfungsi sebagai media pengantar aliran listrik.
b) Dielectric Insulator
Adalah lapisan plastik, lapisan ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan
lapisan metal yang membalutnya.
c) Metallic Shield
Lapisan metal ini berfungsi sebagai pelindung untuk bagian inti dari kabel, dan juga
berfungsi sebagai pelindung dari pengaruh gelombang elektromagnetik dari luar.
d) Plastic Jacket
Lapisan plastik terluar, pada bagian ini adalah bagian yang melindungi keseluruhan
komponen kabel yang berada di dalam, dan juga bagian yang langsung berhubungan
dengan tangan manusia.
Kabel koaksial memang merupakan kabel data yang paling umum digunakan dalam perangkat
telekomunikasi. Hal ini dikarenakan kabel ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
2) Twisted Pair
Twisted pair merupakan sebuah kabel yang mempunyai dua konduktornya yang digabung,
dengan tujuan lain akan dapat mengurangi gangguan pada elektromagnetik yang dapat terjadi
diluar. Contoh seperti halnya dengan radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit yang
tidak terlindung (UTP cables), atau (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Selain itu kabel twisted pair merupakan media guided yang paling hemat dan paling banyak
digunakan. Jenis media transmisi ini adalah media transmisi yang umum dipakai terutama dalam
dunia jaringan kompoter. Jenis ini terdiri dari dua kawat yang disusun serta disekat dalam suatu
pola spiral beraturan. Sepasang kawat mempunyai tugas sebagai satu jalur komunikasi tunggal.
Jenis konektor yang digunakan pada kabel twisted Pair adalah konektor RJ (Registered Jack) dan
tergantung dari jenis kategorinya. Untuk kategori 2 sampai 4 menggunakan RJ11 (4-pin).
Sedangkan untuk kategori 5 keatas menggunakan RJ45 (8 pin). Kabel ini dapat mentransmisikan
sinyal baik analog maupun sinyal digital. Pada umunya banyak kabel ini banyak digunakan
sebagai saluran utama pada sebuah local area network (LAN).
Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan
digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu
lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi. Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan halus
(diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia.
Berlainan dengan media transmisi lainnya, maka pada serat optik gelombang pembawanya tidak
merupakan gelombang elektromagnet atau listrik, akan tetapi berupa sinar/cahaya laser.
Komponen jaringan tersebut mempunyai kecepatan transmisi yang sangat tinggi dengan
menggunakan pembiasan cahaya. Sumber cahaya yang digunakan dalam proses transmisi
disebut dengan laser (LED). Fiber optik merupakan salah satu komponen yang populer dalam
dunia telekomunikasi. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan transmisi akses yang
sangat tinggi. Sehingga dengan demikian banyak yang menggunkan sebagai kebel utama saluran
komunikasi.
Sebuah kabel serat optik dibuat sekecil-kecilnya (mikroskopis) agar tak mudah patah/retak,
tentunya dengan perlindungan khusus sehingga besaran wujud kabel akhirnya tetap mudah
dipasang. Satu kabel serat optik disebut sebagai core. Untuk satu sambungan/link komunikasi
serat optik dibutuhkan dua core, satu sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Variasi
kabel yang dijual sangat beragam sesuai kebutuhan, ada kabel 4 core, 6 core, 8 core, 12 core, 16
core, 24 core, 36 core hingga 48 core. Satu core serat optik yang terlihat oleh mata kita adalah
masih berupa lapisan pelindungnya (coated), sedangkan kacanya sendiri yang menjadi inti
transmisi data berukuran mikroskopis, tak terlihat oleh mata.
Serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari
core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali
cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. Secara rinci bagian-bagian
dari fiber optik dijelaskan sebagai berikut.
Terdapat dua jenis mode transmisi yakni Single Mode yang memanfaatkan sinar laser sebagai
media transmisinya dan Multi Mode yang menggunakan media LED. Biasanya jenis kabel Fiber
Optik ini lebih sering dipakai pada suatu instalasi jaringan dengan kelas menengah hingga atas.
Berikut adalah jenis-jenis kabel fiber optik yang dibedakan menjadi dua jenis yang didasarkan
pada mode transmisinya.
Dibandingkan dengan media transmisi kabel lain, fiber optik memiliki keunggulan antara lain:
Namun demikian, terdapat kelemahan dari penggunaan kabel fiber optik, antara lain:
a) Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya
b) Membutuhkan sumber cahaya yang kuat
c) Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan
kelancaran transmisi cahaya
Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang
radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke
telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi
hanya dibilang itu cuma merupakan induksi. Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan
1888, pertama kali membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa
radiasi radio memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan
partial disebut persamaan gelombang.
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek
bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini
berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi
elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.Gelombang
elektromagnetik lainnya, yangmemiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma,
sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik
tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian
dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi. Meskipun kata 'radio'
digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun
transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon
genggam pada umumnya.
Berdasarkan spektrum frekuensi pada Gambar 4, media transmisi tak terbimbing (wireless)
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Gelombang Radio
merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki rentang frekuensi sekitar 3 kHz
hingga 300 MHz dan rentang panjang gelombang sekitar 0,1 m hingga 100 m. Gelombang
radio banyak digunakan dalam berbagai perangkat komunikasi seperti walkie talkie,
perangkat berbasis wifi dan Bluetooth. Selain itu, gelombang radio digunakan dalam
sistem kendali jarak jauh yang ada dalam mobil atau pesawat mainan.
2) Gelombang mikro
merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki rentang frekuensi sekitar 0,3 GHz
sampai 300 GHz dan rentang panjang gelombang sekitar 1 nm hingga 1 m. gelombang
mikro banyak digunakan dalam sistem radar. Sistem gelombang mikro tidak boleh
terhalang objek apapun karena dapat mempengaruhi proses pengiriman dan penerimaan
informasi, maka diperlukan menara-menara tinggi dalam proses transmisi informasi.
3) Gelombang inframerah
merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki rentang frekuensi sekitar 300 GHz
sampai 30.000 GHz dan rentang panjang gelombang sekitar 8 x 10-7 m sampai 10-3 m.
Teknologi ini digunakan untuk mentransmisikan informasi pada jarak yang dekat secara
langsung. Dalam kehidupan sehari-hari teknologi inframerah digunakan pada sistem
remote control alat elektronik rumah tangga.
Tegangan, arus dan medan elektromagnetik saling memiliki pengaruh secara timbal balik satu
sama lain, sehingga bila pada medan elektromagnetik mengalir mengikuti suatu kawat
penghantar, serta bila karena sesuatu hal tegangan berubah, maka medan elektromagnetik akan
mengikuti perubahan itu. Atau sebaliknya, apabila ada sesuatu hal yang menyebabkan medan
elektromagnetik itu berubah, maka tegangan dan arus akan mengikutinya.
3 × 108
𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡 (𝑐) =
√𝜀
Bila diketahui distribusi induktansi L dan kapasitansi C, maka cepat rambat gelombang dalam
suatu saluran transmisi tanpa rugi-rugi (lossless) dapat dinyatakan dengan persamaan:
1
𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡(𝑐) =
√𝐿𝐶
1.6.2 Frekuensi
Frekuensi menyatakan banyaknya gelombang dalam satu detik, dan dinyatakan dengan ‘hertz’
(disingkat Hz). Dalam perambatan gelombang dalam saluran transmisi, cepat rambat dan panjang
gelombang boleh jadi akan berubah jika memasuki medium (bahan dielektrik) yang berbeda,
tetapi frekuensi gelombang akan selalu tetap tanpa pengaruh medium yang dilewatinya. Jika
periode gelombang dinyatakan dengan T (detik), maka frekuensi gelombang tersebut merupakan
kebalikan dari T, dan dinyatakan:
1
𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝑓) =
𝑇
𝐿
𝑍𝑜 = √
𝐶
Dari dasar teori medan, telah kita ketahui bersama bahwa akan terdapat hubungan anatara
medan listrik dan medan magnet, dan arah rambatan gelombang elektromagnetik seperti
ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 5. Gelombang Berjalan pada Saluran Transmisi dari kawat terbuka
Dari sudut pandang ini, kita melihat bahwa medan listrik dan medan magnet tampak berjalan
bersama pada kecepatan yang sama dalam medium. Gambar 5 mengilustrasikan medan listrik
dan medan magnet jika dilihat secara melintang dari ujung-ujung kawat. Gelombang seperti itu,
mempunyai ciri tidak ada medan listrik dan medan magnet dalam arah rambatan gelombang.
Mode seperti ini disebut mode TEM (transverse electric and magnetic), yaitu medan listrik dan
medan magnet yang melintang dari arah rambatan. Apabila medan listrik saja yang melintang
dari arah rambatan, maka mode seperti ini disebut mode TE (transverse electric). Dan apabila
medan magnetnya saja yang melintang dari arah rambatan, maka mode ini disebut mode TM
(transverse magnetic). Mode TE dan TM akan dapat terjadi di dalam suatu pipa berongga
pemandu gelombang (waveguide), seperti pada gambar 6.
Besarnya sinyal yang kembali menuju sumber ini tergantung pada bagaimana ketidaksamaan
antara impedansi karakteristik saluran terhadap impedansi beban. Perbandingan level tegangan
yang datang menuju beban dan yang kembali ke sumbernya lazim disebut koefisien refleksi dan
dinyatakan dengan simbol Γ. Harga koefisien refleksi ini dapat bervariasi antara 0 (tanpa
pantulan/perfect matching) sampai 1 (perfect missmatching), yang berarti sinyal yang datang ke
beban seluruhnya dipantulkan kembali ke sumbernya. Hubungan antara koefisien refleksi,
impedansi karakteristik dan impedansi beban dapat ditulis:
𝑍𝐿 − 𝑍𝑂
Γ=
𝑍𝐿 + 𝑍𝑂