PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
BARTOLOMIUS CHRISTOFFEL
18021103043
Berdasarkan jarak penyaluran maka sistem transmisi tenaga listrik dibagi atas 3 bagian
yakni : transmisi jarak pendek, transmisi menengah dan transmisi panjang. Untuk transmisi jarak
panjang diperlukan analisa gelombang, disebabkan oleh panjang saluran yang membuat terjadi
ketidaksesuaian antara karakteristik impedansi saluran transmisi dengan impedansi beban,
sehingga sebagian gelombang yang merambat dipantulkan kembali kearah sumber gelombang
tersebut. Hal tersebut dapat memberikan kerugian dalam penyaluran energi listrik. Ada beberapa
metoda yang digunakan dalam menganalisis permasalahan pada transmisi tenaga listrik salah
satunya adalah metoda The Smith chart.
Dengan hal-hal di atas maka penulis mencoba untuk meneliti bagaimana menerapkan
metoda The Smith Chart dalam perhitungan pada sistem transmisi tenaga listrik tipe panjang
dengan menggunakan perangkat lunak SimNec 1.2
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, rumusan masalah dapat
dirumuskan antara lain :
1. Dalam perhitungan dibatasi hanya untuk jaringan transmisi tanpa adanya rugi-rugi
2. Melakukan analisa gelombang pantul dengan menggunakan perangkat lunak SimNec
1.2
3. Penelitian dilakukan pada saluran transmisi dengan rating tegangan 70 kV
Manfaat dari penelitian ini adalah unuk mempermudah perhitungan analisis dalam
transmisi tenaga listrik dengan menerapkan Metoda Smith Chart menggunakan perangkat lunak
SimNec 1.2
BAB II
DASAR TEORI
Sistem transmisi tenaga listrik merupakan sub-sistem pengiriman energi listrik dari pusat
pembangkit menuju ke gardu-gardu induk transmisi, sehingga dapat disalurkan sampai kepada
konsumen. Pada umumnya, pusat-pusat pembangkit dan gardu-gardu induk terpisah dengan jarak
(𝑙) berkisar antara 160 km < 𝑙 < 1700 km. Akibatnya, panjangnya jarak tersebut bisa berdampak
pada besarnya rugi-rugi di sepanjang saluran transmisi. Salah satu cara untuk memperkecil
besarnya rugi-rugi listrik tersebut saat proses penyaluran adalah dengan memperbesar nilai dari
tegangan listriknya. Standar tegangan pada sistem transmisi di Indonesia diklasifikasi sebagai
tegangan ekstra tinggi (TET) yaitu dengan nominal 500 kV dan tegangan tinggi (TT) dengan
nominal 70 kV dan 150 kV.
Kontruksi transmisi terdiri dari 2 bagian yaitu, Saluran Udara dan Saluran Kabel yang terdiri
dari, Saluran udara (Overhead Lines) Tegangan Tinggi ((SUTT) / Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET), Saluran Kabel Tanah (Underground Line) Tegangan Tinggi (SKTT), Saluran Kabel
Laut (Submarine Line) Tegangan Tinggi (SKLTT). Pada transmisi saluran udara terdapat beberapa
komponen pendukung yang penting yaitu : Konduktor, Tower/ Tiang Penyangga, Isolator dan
Kawat Tanah.
2.2.1. Umum
𝐺𝑀𝐷
𝐿′ = 2 × 10−7 ln 𝐻/𝑚
𝐺𝑀𝑅
Tegangan yang ada diantara dua kawat penghantar akan membangkitkan medan
listrik. Medan listrik ini juga merupakan timbunan energi yang mungkin juga saling
berimpit dengan medan listrik lain disekitarnya, sehingga akan timbul kapasitansi
diantara dua kawat penghantar. Untuk saluran yang panjang, induktansi dan
kapasitansi itu akan menyebar secara merata pada sepanjang saluran dan besarnya
tergantung pada frekuensi sinyal atau gelombang yang merambat didalamnya.
2𝜋𝜀
𝐶′ = 𝐹/𝑚
𝐺𝑀𝐷
ln
𝐺𝑀𝑅
Setiap jenis saluran transmisi dua kawat juga mempunyai suatu nilai konduktansi
yakni nilai yang merepresentasikan kemungkinan banyaknya elektron yang mengalir
(arus) melewati atau menembus bahan dielektrik saluran. Jika saluran dianggap
semode (uniform), dimana semua nilai besaran-besaran tersebut sama disepanjang
saluran, maka potongan kecil saluran dapat dianggap merepresentasikan panjang
keseluruhan.
gambar 2.2. Saluran transmisi dengan parameternya (R’, L’, G’, C’)
2.2.3. Perambatan Gelombang pada Saluran Transmisi
Dengan adanya beberapa parameter dalam saluran transmisi, maka solusi untuk
menentukan tegangan saluran V (z, t) dan arus I (z, t) dapat dirumuskan dalam bentuk
eksponensial sebagai berikut :
𝛾 = 𝛼 + 𝑗𝛽
𝑅 ′ + 𝑗𝜔𝐿′
𝑍0 = √ ′
𝐺 + 𝑗𝜔𝐶′
Keterangan.
𝑒 = bilangan euler
𝑡 = waktu (s)
𝛾 = 𝑗√𝜔 2 𝐿′𝐶′
Dimana
𝛼 =0 (lossless line)
𝐿′
𝑍0 = √
𝐶′
Pada terminal penerima terdapat tegangan (𝑉̃𝐿 ) dan arus (𝐼̃𝐿 ) yang melalui suatu
̃𝐿 ).
impedansi beban (𝑍
𝑉̃𝐿
̃𝐿 =
𝑍
𝐼̃𝐿
𝑉0− 𝑍𝐿 − 𝑍0
= = Γ
𝑉0+ 𝑍𝐿 + 𝑍0
1 + |Γ|
𝑆=
1 − |Γ|
ML = −10 log10 |1 − Γ 2 | , dB
SimNec 1.2 adalah perangkat lunak (open source), yang dapat mendukung sistem
manajemen kelistrikan khususnya untuk analisa pada sistem saluran transmisi. Perangkat ini bisa
beroperasi offline untuk simulasi dalam menghitung koefisien refleksi tegangan antara beban
dengan saluran transmisi untuk ditampilkan kedalam bentuk The Smith Chart.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti memakai metode penelitian kuantitatif. Karena datanya
diperoleh dapat diukur sehingga bisa menggunakan penyelesaian matematika dalam
pengujiannya
Mulai
𝐿′
𝑍0 = √
𝐶′
A
A
Menghitung
VSWR
Return Loss
Missmatch Loss
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Stevenson W. D. (1984). Analisis Sistem Tenaga Listrik (Edisi ke-empat). Jakarta Pusat : Penerbit
Erlangga