BAB II
TEORI DASAR SALURAN TRANSMISI
2.1 Umum
Penyampaian imformasi dari suatu sumber informasi kepada penerima
informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampai diantara
keduanya jika jarak antara sumber informasi dengan penerima informasi dekat,
maka sistem transmisi yang dipakai ckup melalui media udara. Namun jika jarak
keduanya jauh dan sangat jauh maka di butuhkan suatu sistem transmisi yang
lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri dari satu atau lebih media
transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik
(kabel) maupun nonfisik (nirkabel).
Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk
fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau
serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas.
Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam
sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem transmisi
nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dengan
antena pemancar dan penerima dengan antena penerima.
Walaupun gelombang yang merambat pada saluran transmisi berupa
medan listrik dan medan magnet yang terdapat diantara kedua penghantarnya,
tetapi dapat dimodelkan sebagai suatu rangkaian listrik yang memiliki tegangan
dan arus sehingga dapat dianalisis, dimana yang membedakan analisis pada
saluran transmisi dengan rangkaian listrik adalah ukuran dan karakteristik listrik
saluran transmisi.
6
yang lain dalam yang sama. Kedua kawat penghantarnya dipisahkan oleh
bahan dielektrik polyethylene atau Teflon. Saluran transmisi ini paling banyak
digunakan untuk mengirimkan energi dengan frekuensi radio (RF), baik dalam
sistem pemancar maupun penerima. Impedansi karakteristiknya beragam,
mulai dari 50Ω sampai 75Ω.
c. Balance Shielded line
Merupakan perpaduan dari saluran two-wire line dan coaxial, dimana kedua
kawat penghantarnya saling sejajar, namun untuk mengurangi rugi-rugi radiasi
digunakan pelindung (shielded) dari jalinan serat logam seperti pada saluran
coaxial. Kabel ini mempunyai karakteristik yang lebih baik dibanding kabel
two-wire.
d. Microstrip dan stripline
Merupakan saluran transmisi yang bentuk fisiknya berupa kabel yang bersifat
kaku. Saluran transmisi jenis ini biasanya digunakan untuk bekerja pada
daerah frekuensi gelombang mikro (orde GHz) dan digunakan untuk
menghubungkan piranti elektronik yang berjarak dekat. Saluran microstrip
biasanya dibuat dalam bentuk Printed Cabling Board (PCB)
e. Bumbung gelombang (waveguides)
Merupakan saluran transmisi yang berbentuk konduktor berongga, akan tetapi
masih bisa dikategorikan sebagai saluran transmisi, karna masih berfungsi
untuk menyalurkan gelombang walaupun yang disalurkan didalamnya bukan
lagi berupa arus atau tegangan, namun berupa gelombang elektromagnetik
pada frekuensi tinggi, diatas 1 GHz, saluran transmisi sudah tidak efektif lagi
sebagai media transmisi gelombang elektromagnetik, karena pada frekuensi
tersebut efek radiasi dari redaman saluran sudah terlalu besar.
Impedansi karakteristik dan mode perambatan gelombang pada jenis ini
berbeda dengan jenis sebelumnya. Salah satu aplikasi dari bumbung
gelombang ini adalah serat optik. Walaupun kondisinya berbentuk kabel
namun serat optik merupakan saluran transmisi jenis bumbung gelombang.
8
dapat dianggap sama dengan perbandingan antara tegangan dan arus setelah
mencapai ujung lainnya. Dapat diartikan bahwa arus dan tegangan diantara kedua
kawat penghantar saluran itu memandang saluran transmisi sebagai suatu
impedansi. Impedansi inilah yang di sebut sebagai impedansi karakteristik (Z0).