Anda di halaman 1dari 7

HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ADRIAN GERSON PARDEDE
NIM : 03041282227135

PROPAGANSI SINYAL DALAM SALURAN TRANSMISI

Propagasi gelombang radio dapat didefinisikan sebagai proses perambatan


gelombang radio dari pemancar (transmitter) ke penerima (receiver). Transmisi
sinyal dengan media non-kawat membutuhkan antena untuk meradiasikan sinyal
radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Gelombang
elektromagnetik akan merambat melalui udara bebas menuju antena penerima
dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di
antena penerima, energi sinyal sudah sangat lemah. Gelombang elektromagnetik
dalam perambatannya menuju antenna penerima dapat melalui berbagai macam
lintasan. Jenis lintasan yang diambil tergantung pada frekuensi sinyal, kondisi
atmosfir dan waktu transmisi. Terdapat beberapa jenis lintasan dasar yang dapat
dilalui, diantaranya melalui permukaan tanah (gelombang tanah), melalui pantulan
dari lapisan ionosfer di langit (gelombang langit), dan perambatan langsung dari
antenna pemancar ke antenna penerima tanpa ada pemantulan (gelombang
langsung). Propagasi gelombang tanah merambat dekat permukaan tanah dan
mengikuti lengkungan bumi, sehingga dapat menempuh jarak melampaui horizon.
Perambatan melalui permukaan tanah sangat kuat pada daerah frekuensi 30 KHz –
3 MHz. Di atas frekuensi tersebut permukaan bumi akan meredam sinyal radio
karena benda-benda di bumi menjadi satu ukuran dengan panjang gelombang
sinyal. Propagasi gelombang langit diradiasikan oleh antenna ke lapisan ionosfer
yang terletak di atmosfir bagian atas dan dibelokkan kembali ke bumi. Lapisan ini
hanya ada pada siang hari dan cenderung menyerap sinyal pada daerah frekuensi
300 kHz – 3 MHz. Lapisan F terdiri dari lapisan F1 dan F2, mempunyai kadar
ionisasi yang paling tinggi karena dekat dengan matahari, sehingga ada pada
siang maupun malam hari. Lapisan ini yang paling mempengaruhi sinyal radio,
dimana pada daerah frekuensi 3 – 30 MHz, sinyal yang sampai ke lapisan ini pada
sudut tertentu akan dibelokkan kembali ke bumi, sehingga sangat bermanfaat untuk
transmisi sinyal. Sinyal yang sampai ke lapisan tersebut pada sudut yang besar
terhadap bumi, akan dilewatkan ke ruang angkasa. Propagasi gelombang langsung
merupakan propagasi dimana sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ADRIAN GERSON PARDEDE
NIM : 03041282227135

langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line
Of Sight (LOS).
(Dkutip dari : https://elektronika-dasar.web.id/propagasi-gelombang-radio-
gelombang -elektromagnetik/ Diakses pada tanggal 21 Februari 2024).

Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk


mentransmisikan tenaga listrik dari generator station / pembangkit listrik sampai
distribution station hingga mencapai konsumen atau pengguna listrik. Tenaga
listrik di transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang mengalirkan tipe saluran
transmisi listrik. Pada sistem tenaga listrik, jarak antara pembangkit dengan beban
yang cukup jauh akan menimbukan adanya penurunan kualitas tegangan yang
diakibatkan pada saluran yang mengalami tegangan jatuh. Dengan demikian,
sebuah saluran transmisi harus memiliki berbagai komponen untuk menjaga
kestabilan kualitas listrik hingga tersalurkan kepada konsumen. Jenis saluran
transmisi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Kabel Tegangan
Tinggi (SKTT). Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di Indonesia
umumnya digunakan pada pembangkit dengan kapasitas 500kV. Tujuannya adalah
agar tegangan jatuh dari penampang kawat dapat direduksi secara maksimal,
sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat
permasalahan mendasar dalam pembangunan SUTET diantaranya konstruksi tiang
(tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan banyak
isolator, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam
pembangunan SUTET adalah masalah sosial yang berdampak pada masalah
pembiayaan. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) memiliki tegangan
operasional antara 30kV sampai 150kV. Konfigurasi jaringan untuk saluran udara
tegangan tinggi pada umumnya yaitu single atau double sirkuit, dimana 1 sirkuit
terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar
netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya yang
disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri dari dua atau
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ADRIAN GERSON PARDEDE
NIM : 03041282227135

empat kawat (double atau qudrapole) dan berkas konduktor disebut bundle
conductor. Saluran Kabel Tegangan Tinggi, saluran kabel bawah tanah
(underground cable), saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui
kabel yang dipendam dalam tanah. Kategori saluran seperti ini adalah favorit untuk
pemasangan didalam kota karena berada tidak mengganggu keindahan kota dan
juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca atau kondisi alam. Namun,
kekurangan yang dimiliknya antara lain mahal dalam instalasi dan investasi serta
sulitnya menentukan titik gangguan dan perbaikkannya. Saluran tranmisi terdiri
dari konduktor, isolator, dan infranstruktur. Kawat konduktor digunakan untuk
menghantarkan listrik yang ditransmisikan, kawat konduktor untuk saluran
transmisi tegangan tinggi selalu tanpa pelindung/isolasi, hanya menggunakan
isolasi udara. Jenis konduktor yang digunakan yaitu tembaga (cu), alumunium (Al)
dan baja (steel,) tetapi jenis yang sering digunakan adalah jenis alumunium dengan
campuran baja. Jenis-jenis penghantar Alumunium, yaitu AAC (All-Alumunium
Conductor), merupakan kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari
alumunium, AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari campuran alumunium, ACSR (Alumunium Conductor
Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium berinti kawat baja, dan
ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat penghantar
alumunium yang di perkuat dengan logam campuran. Isolator pada sistem transmisi
tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian konduktor terhadap ground.
Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan
isolasi sintetik juga sering digunakan. Bahan isolator harus memiiki resistansi yang
tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya
(sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi
sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap
goncangan apapun dan beban konduktor. Infrastruktur adalah sarana yang
digunakan saluran transmisi sebagai media penyaluran. Secara umum, ada dua jenis
penyaluran infrastruktur dari saluran transmisi, yaitu saluran udara dan saluran
bawah tanah/laut. Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara
dan saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Saluran
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ADRIAN GERSON PARDEDE
NIM : 03041282227135

Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang melewati medium bawah air
(laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh lautan.
(Dikutip dari : https://elektro.uma.ac.id/2021/03/21/saluran-transmisi-listrik/
Diakses pada tanggal 21 Februari 2024).

Saluran transmisi sistem tenaga adalah media yang digunakan untuk


mentransfer energi listrik dari pusat tenaga ke sistem distribusi. Di dalam jaringan,
daya distribusi berjauhan sehingga tegangan transmisi dapat dinaikkan menjadi
tegangan maksimum 500 kV atau tegangan tinggi 150 kV untuk mengurangi rugi-
rugi daya keluaran. Bagian utama dalam saluran transmisi meliputi konduktor,
isolator, meneara transmisi, dan kawat tanah. Konduktor adalah media untuk
mentransmisikan energi listrik dari pembangkit listrik ke gardu induk. Konduktor
ini harus memiliki sifat konduktivitas tinggi, kekuatan tarik mekanik tinggi, pusat
gravitasi, biaya rendah, dan ketahanan terhadap kerusakan. Jenis konduktor yang
digunakan umumnya tembaga, aluminium dan baja. Isolator pada sistem saluran
transmisi tenaga listrik berfungsi untuk mencegah adanya aliran arus listrik dari
konduktor melalui tiang menara / memisahkan bagian yang bertegangan dengan
yang tidak bertegangan. Pada sistem transmisi isolator yang digunakan biasanya
menggunakan isolator rantai, yang terdiri dari kepingan dielektrik yang saling
dipisahkan oleh konduktor, sehingga dianggap sebagai sebuah kapasitor karena
terdiri dari susunan konduktor-dielektrik-konduktor. Menurut bahan yang
digunakan isolator yang digunakan biasanya berbahan keramik atau kaca. Dimana
kedua bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menara
atau tiang pada saluran transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran transmisi
yang bisa berupa menara baja/tiang baja. Konstruksi tower besi baja merupakan
jenis konstruksi saluran transmisi tegangan tinggi (SUTT) ataupun saluran
transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang paling banyak digunakan di
jaringan PLN, karena mudah dirakit terutama untuk pemasangan di daerah
pegunungan dan jauh dari jalan raya, pemeliharaan yang mudah serta harganya
yang terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan saluran bawa tanah. Kawat
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ADRIAN GERSON PARDEDE
NIM : 03041282227135

tanah atau grounding wires juga disebut kawat pelindung (shield wires) digunakan
sebagai pelindung penghantar atau kawat phase terhadap sambaran petir. Sistem
pentanahan ini dipasang di atas kawat fasa. Pada umumnya kawat pelindung ini
berbahan baja yang lebih murah, tetapi tidak jarang digunakan ACSR. Prinsip kerja
sistem transmisi yaitu tegangan keluaran dari transformator pembangkit listrik
dinaikkan menggunakan transformator step up, pada umumnya tegangan generator
< 50 kV, tegangan tersebut dinaikkan ke tegangan tinggi 150 KV atau tegangan
ekstra tinggi 500KV. Tegangan tersebut disalurkan sepanjang saluran transmisi
yang berjarak raturan kilometer membentang dari barat ke timur dan sebaliknya.
Tegangan kemudian diturunkan ke tegangan menengah 20 KV pada Gardu Induk
untuk selanjutnya didistribusikan ke konsumen.
(Dikutip dari: https://rakhman.net/electrical-id/saluran-transmisi-sistem-tenaga-
listrik/ Diakses pada tanggal 21 Februari 2024).

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan


penerima informasi, karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi informasi. Media transmisi digunakan
pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan
penerima supaya dapat melakukan pertukaran informasi. Beberapa alat elektronika,
seperti telepon, komputer, Telekomunikasi dan radio membutuhkan media
transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon. Sebagai contoh
media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah
kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda
dalam pengiriman informasinya. Media transmisi memiliki 2 jenis yaitu Guided
Transmission Media dan Undguided Transmission Media. Guided Transmission
Media terdiri dari open wire, media telekomunikasi tradisional yang paling lama
dipakai. Open wire terdiri dari kabel tunggal tanpa pelindung yang ditarik dab
dibentang dengan tiang panjang setiap 20 meter. Lalu ada Twisted pair cable atau
kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan
tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ADRIAN GERSON PARDEDE
NIM : 03041282227135

seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UPT), dan


crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Kabel Koaxsial, suatu jenis
kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk
mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz ke atas. Karena
kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem
transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang
cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cable
(mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih
kecil). Dan Fiber Optic Kabel Kaca, saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau
plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas
Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas
transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal
cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah
terbakar. Untuk Unguided Transmission Media terdiri dari Gelombang Mikro yang
merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam
satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro
banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan
internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar
menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya
murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi
tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan
mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya. Yang kedua adalah
satelit, media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi
dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian
36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital
velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap
bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada
prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : ADRIAN GERSON PARDEDE
NIM : 03041282227135

tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih
murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau
permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah,
meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup
menarik secara komersial. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh,
misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan
inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah
mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih
tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas,
tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan
penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya
matahari.
(Sumber : Sudjendro. Herry. 2013. Teknik Dasar Telekomunikasi. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia).

Sistem telekomunikasi adalah seperangkat hal-hal tentang proses


penyampaian informasi atau pesan yang berhubungan satu sama lain dan
membentuk satu kesatuan. Atau lebih jelasnya, bahwa system telekomunikasi
adalah seluruh unsur atau elemen, baik infrastruktur, perangkat, sarana dan
prasarana telekomunikasi maupun penyelenggara telekomunikasi sehingga
komunikasi jarak jauh dapat dilakukan. Dalam system telekomunikasi, sinyal
adalah sinyal elektromagnetik sebagai cara untuk menyampaikan informasi atau
juga sinyal adalah pelambangan elektris atau elektromagnetik terhadap data.
Dengan kata lain sinyal pada hakikatnya merupakan lambing yang terbentuk secara
tepat dari media atau transduser yang telah dipilih sebagai pembawanya, yang
dilambangkan melalui variasi dari sifat tertentu media terhadap waktu. Dan dapat
juga dikatakan, sinyal adalah besaran fisik yang (Dikutip dari : Purbawanto,
Sugeng. 2020. Media Transmisi Telekmonikasi. Yogyakarta : Deepublish).

Anda mungkin juga menyukai