Anda di halaman 1dari 16

Variable Costing

KELOMPOK 4
Nama Anggota
1. Muhammad Iqbal Satrio 223030302381
2. Serli Sapitri 223030302341
3. Julira 223030302393
4. Al Kausar 223030302389
5. Egi Indra Saputra 223030302398
6. Rive Clarisa Oskayola 223030302388
7. Pitra Sapitri 223030302437
8. Tedi Wisesa 223030302423
9. Dheminggus Rico Octario 223030302444
10. Renopasi 223030302397
11. Ayu Firnanda 223030302413

2
Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai
pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang
berguna untuk masa yang datang, atau mempunyaui
manfaat melebihi satu periode akuntansi.
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
kemungkinan yang akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada
empat unsur pokok dalam defenisi biaya tersebut:
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
b. Di ukur dalam satuan uang
c. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi
d. Pengorbanan tersubut untuk tujuaan tertentu

3
Pengertian Akuntansi Biaya
Menurut Mulyadi “Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi: akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen. Oleh karena itu, sebelum membahas akuntansi biaya, perlu diketahui
lebih dahulu perbedaan karakteristik dua tipe pokok akuntansi tersebut.
Pengertian akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya. Proses akutansi biaya dapat ditunjukan
pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Dengan demikian akuntansi biaya merupakan
bagian dari akuntansi keuangan.
Proses akuntansi biaya dapat ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan.
Dalam hal ini baiaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajajemen. Dengan demikian
akuntansi baiaya meruapakan bagian dari akuntansi manajemen.
4
Tujuan Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mempunyai 3 tujuan pokok :
1. Penentuan kos produksi,
2. Pengendalian biaya,
3. dan Pengambilan keputusan khusus.
Untuk memenuhi tujuan penentuan kos produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan
meringkas biaya-biaya pembuatan produk dan penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan
disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu atau historis. Umumnya akuntansi biaya
untuk menentukan kos produk ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan.
Oleh karena itu, untuk melayani kebutuhan pihak luar tersebut, akuntansi biaya untuk 8 menentukan
kos produk tunduk pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Disamping itu, penentuaan kos produk
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilayani oleh akuntansi manajemen yang tidak selalu terikat
dengan prinsip akuntansi yang lazim. Lihat misalnya metode variable costing untuk menentukan kos
produk dan penyajian informasi biaya untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan jangka pendek.
5
Perbedaan Metode full Costing Pengan metode
Variabel Costing
Sebelum kita memasuki perbedaan antara Full Costing dan Variabel Costing,alangkah baiknya kita cari
tahu dulu, apasih itu Full Costing dan Variabel Costing. Nah penjelasan kedua point itu sudah kami
paparkan dibawah ini, Yaitu sebagai berikut:
1. Full Costing
Full costing merupakan suatu metode dalam dunia akuntansi yang menjelaskan bahwa semua biaya yang
timbul pada proses produksi, seperti biaya variabel, biaya tetap, biaya langsung, biaya investasi, dan
semua biaya yang digunakan dalam proses produksi digunakan sebagai indikator penting untuk
menghitung total keseluruhan dari biaya utama.
2. Variable Costing
Variable costing adalah suatu metode penghitungan biaya secara keseluruhan yang dipakai untuk
membuat sebuah produk, di mana biaya tersebut memiliki peluang untuk terus berubah mengikuti
volume kegiatan usaha. Maksud dari perubahan tersebut adalah keberadaan biaya juga mengalami
fluktuasi sebanding dengan kuantitas output serta volume produksi. 6
Perbedaan Metode full Costing Pengan metode
Variabel Costing
itu tadi adalah pengertian atau penjelasan dari Full Costing dan Variabel Costing, lalu kita akan membahas apasih
perbedaan antara Full costing dan Variabel Costing Yaitu sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan atas Laporan Laba Rugi
Jika menggunakan metode full costing maka biaya overhead akan dilaporkan dalam laporan keuangan saat produk
sudah terjual, sedangkan untuk metode variable costing biaya overhead akan tetap dilaporkan dalam laporan
keuangan.
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi yang Berbeda
Untuk menghitung harga pokok produksi di sebuah perusahaan, perbedaan yang paling mencolok antara keduanya
adalah bahwa metode full costing menggunakan lebih banyak biaya overhead pabrik tetap dan variabel, sedangkan
pada metode variable costing hanya menghitung biaya overhead variabel.
3. Biaya Per Periode
Di dalam metode full costing, biaya yang terdapat pada per periode akan dinilai sebagai biaya yang tidak berkaitan
dengan biaya produksi tapi tetap akan mengurangi laba perusahaan. Biaya periode yang ada variable costing ini akan
ikut dibebankan di dalam produksi. 7
Perhitungan Biaya Produksi –
Metode Variabel Costing
Metode Variabel Costing merupakan metode yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja
dalam menentukan nilai persediaan yang akan dijual perusahaan. Dengan kata lain biaya produksi
hanya meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead variabel saja.
Metode variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.

8
Perhitungan Biaya Produksi –
Metode Variabel Costing
Perhitungan harga pokok produksi dengan metode variabel costing dapat dirumuskan sebagai berikut :
Biaya bahan baku variabel Rp xx
Biaya tenaga kerja variabel Rp xx
Biaya overhead pabrik variabel Rp xx +
Harga pokok produksi Rp xx
Kedua metode penentuan harga pokok tersebut mempunyai perbedaan pokok pada perlakuan terhadap
biaya produksi yang bersifat tetap. Hal ini mengakibatkan perbedaan pada :
a) Penentuan harga pokok produksi, dan
b) Penyajian laporan laba rugi.

9
Metode Pengumpulan dan Pencatatan
Biaya Produksi – metode Variabel Costing
Harga pokok produksi adalah pembebanan unsur biaya produksi terhadap produk yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, artinya penentuan biaya yang melekat pada produk jadi dan persediaan barang
dalam proses. Cara penentuan harga pokok produksi sendiri ada dua yaitu full costing dan variabel
costing.
Metode pengumpulan harga pokok produksi adalah cara mengumpulkan unsur-unsur biaya ke dalam
harga pokok produksi. Dalam mengumpulkan unsurunsur biaya ke dalam harga pokok produksi,
terdapat dua pendekatan yaitu:
1. Biaya Proses (Process Cost)
2. Biaya Pesanan (Job Order)

10
Metode Penentuan Biaya Produksi
Metode penentuan harga pokok produksi ialah langkah memasukkan unsur biaya ke dalam harga pokok
produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan metode harga
pokok penuh dan metode harga pokok variabel.
1. Metode Harga Pokok Penuh (Full Costing)
Metode harga pokok penuh (Full Costing), yakni saat seluruh biaya produksi diperhitungkan untuk
menentukan harga pokok produksi. Pengeluaran tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya umum (overhead).
2. Metode Harga Pokok Variabel (Variabel Costing)
yakni metode yang hanya memperhitungkan biaya produksi berupa perilaku variabel saja. Misalnya, untuk
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead pabrik Penuh biaya merupakan
metode lokasi harga pokok produksi yang memperhitungkan semua tidak ada biaya produksi ke dalam
harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik baik yang berperilaku variabel maupun temengetuk. Menurut LM Samryn full costing adalah
"Penuh biaya adalah metode lokasi harga pokok yang memperhitungkan semua biaya produksi yang terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan atas tanpa memperhatikan perilakunya.
11
Variable Biaya
Variabel biaya merupakan metode lokasi harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya
produksi yang laku variabel ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrvariabel Dalam pendekatan ini biaya-biaya yang
diperhitungkan sebagai harga pokok adalah biaya Produksi variabel yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya Tenaga kerja langsung dan biaya lebih kepala pabrik.
Pendekatan variabel biaya dikenal sebagai kontribusi mendekati merupakan suatu format laporan laba
Rugi yang mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya dimana biaya-biaya dipisahkan menurut
kategori biaya variabel dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi-fungsi produksi,
administrasi dan penjualan. Dalam pendekatan ini biaya-biaya berubah sejalan dengan perubahan
keluar meletakkan yang diperlakukan sebagai elemen harga pokok produk Laporan laba kerugian yang
dihasilkan dari pendekatan ini banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal oleh
karena itu tidak harus disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

12
Penggolongan Biaya Produksi-
Metode Harga Pokok Proses
Metode pengumpulan biaya produksi biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk
perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi masa, karakteristik produksinya adalah sebagai berikut:
 Proses produksi bersifat terus menerus dan produk yang dihasilkan merupakan produk massa yang
bersifat standar. Biaya produksi dikumpulkan dengan dicatat dalam setiap departemen produksiyang
ada, untuk jangtka waktu tertentu (umumnya satu bulan).
 Harga pokok per unit produk dihitung dari harga pokok produk selesai periodedibagi dengan unit
produk yang telah selesai dalam periode yang bersangkutan.
 Harga pokok produk dihitung pada akhir periode tertentu.
 Biaya bahan tidak perlu dipisahkan dari biaya bahan baku dan biaya bahanpembantu, dan biaya tenaga
kerja tidak dipisahkan menjadi biaya tenaga kerjalangsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
 Produk yang belum selesai (masih dalam proses) pada akhir periode, dicatat kedalam rekening
persediaan Produk Dalam Proses.

13
Kesimpulan
Pimpinan perusahaan hendaknya memperhatikan lebih cermat dan teliti dalam menetapkan harga
pokok produksi karena ketepatan dalam menentukan harga pokok produksi akan mempengarnhi besar
kecilnya harga jual, lebih dari itu juga akan mempengarnhi besar kecilnya voulume penjualan yang pada
akhirnya akan mempengarnhi laba dan tingkat rentabilitas yang diperoleh perusahaan, baik itu
rentabilitas modal sendiri maupun rentabilitas ekonomis.

14
THANK
YOU!
Maaf Jika banyak kesalahan, Karena
Kesempurnaan hanyalah milik Yang
Maha Kuasa
Sesi Tanya Jawab
Jika Teman- Teman sekalian tidak paham dengan Materi kami, silahkan Bertanya
Karena lebih baik di ungkapkan Dari pada di Pendam

16

Anda mungkin juga menyukai