DISUSUN OLEH :
MUH. ALAM RIFAI ( A031181303 )
Jadi Kerangka teoritis adalah sesuatu yang sangat penting karena merupakan fondasi
untuk dapat menyusun hipotesis. Bahkan, dalam kasus tertentu yang dirasa tidak perlu
untuk menyusun hipotesis, kerangka teoritis tetap penting disusun sebagai dasar untuk
memeriksa permasalahan yang akan diteliti.
B. Jenis-Jenis Variabel
Telah dijelaskan bahwa kerangka teoritis merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah riset. Sebagaimana juga telah didefinisikan bahwa kerangka teoritis terdiri atas
model, yaitu korelasi antarvariabel dan teori, yaitu penjelasan atas korelasi antarvariable
tersebut. Dengan demikian, perlu dipahami jenis-jenis variabel dalam sebuah riset.
Variabel adalah segala sesuatu yang memiliki nilai yang dapat berubah-ubah,
misalnya unit produksi, ketidakhadiran, motivasi, dan lain-lain. Variabel dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis utama, yaitu:
Baik variabel bebas maupun variabel terikat harus bersifat kovarian, yaitu
perubahan variabel bebas dapat diasosiasikan dengan perubahan variabel terikat.
Variabel bebas harus mendahului variabel terikat.
Terdapat teori yang menjelaskan secara logis pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
3. Moderating Variable
Moderating variable merupakan sebuah variabel yang memiliki pengaruh kuat
terhadap korelasi di antara variabel bebas dan terikat. Artinya, moderating variable
tersebut dapat memperkuat ataupun memperlemah korelasi di antara variabel bebas
dan terikat tersebut.
Variabel yang akan mengalami perubahan setelah adanya perubahan variabel bebas,
tetapi sebelum terjadinya perubahan variabel terikat.
C. Kerangka Teoritis
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kerangka teoritis merepresentasikan hubungan di
antara variabel-variabel, teori yang menjelaskan hubungan tersebut, serta sifat dan arah
dari hubungan tersebut. Dengan demikian, komponen-kompoen dari kerangka teoritis
adalah sebagai berikut.
D. Penyusunan Hipotesis
1. Definisi Hipotesis
Definisi merupakan sebuah pernyataan yang tentatif, tetapi dapat diuji, yang
memprediksikan penemuan yang diharapkan oleh periset. Hipotesis dapat diturunkan dari
teori yang mendasari model konseptual dan bersifat relasional. Dengan demikian,
hipotesis dapat didefinisikan sebagai perkiraan yang logis atas korelasi di antara dua
variabel atau lebih yang dinyatakan dalam pernyataan-pernyataan yang dapat diuji.
2. Format Pernyataan Hipotesis
“Pegawai yang lebih sehat akan lebih jarang mengajukan izin sakit”
“Jika pegawai lebih sehat maka mereka akan lebih jarang mengajukan izin sakit”
“Semakin besar stress yang dialami dalam menjalankan sebuah pekerjaan, semakin
rendah tingkat kepuasan kerja yang diperoleh”
Contoh pasangan hipotesis nol dan alternatif yang bersifat direksional, yaitu “Wanita
memiliki motivasi kerja lebih tinggi daripada laki-laki” adalah sebagai berikut.
H0: µM = µW
atau
H0: µM - µW = 0
dan
HA: µM < µW
atau
HA: µW > µM
Adapun contoh pasangan hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang bersifat
nondireksional, yaitu “Terdapat perbedaan nilai etika kerja di antara pekerja Amerika
dan Asia” adalah sebagai berikut.
atau
dan
Dengan H0 sebagai hipotesis nol, HA sebagai hipotesis alternatif, serta µAM dan
µAS adalah etika kerja pegawai Amerika dan Asia.