Anda di halaman 1dari 8

ATRIBUT DAN KODE ETIK

AKUNTAN FORENSIK SERTA


STANDAR AUDIT INVESTIGATIF
NAMA KELOMPOK :
1. NAFI RIZKY FAUZAN (142170079)
2. ANISSA CITA A. (142170071)
3. TAUFIQURIZAL FATHONI (142170083)
4. SILVIA PRATIWI A. (142170085)
PENGANTAR

 Anggota suatu profesi mempunya ciri-ciri khas sesuai tuntutan


profesinya. Demikian juga dengan akuntan forensik. Akuntan frensik
memiliki ciri-ciri seorang akuntan dan auditor yang tunduk pada kode
etik. Khususnya dalam fraud audit mewarnai ciri-ciri atau atribut
seorang akuntan forensik.
Atribut Seorang Akuntan Forensik

 Howard R. Davia memberi lima nasihat kepada seorang auditor pemula


dalam melakukan investigasi terhadap fraud, sebagai berikut :
1. Hindari pengumpulan fakta dan data yang berlebihan secara prematur.
2. Fraud auditor harus mampu membuktikan “niat pelaku melakukan
kecurangan”.
3. Seorang fraud auditor harus kreatif, berpikir seperti pelaku fraud, jangan
dapat ditebak.
4. Auditor harus tahu bahwa banyak kecurangan yang dilakukan dengan
persengkongkolan.
5. Dalam memilih proactive fraud detection strategy (strategi untuk menemukan
kecurangan dalam investigasi proaktif), si auditor mesti mempertimbangkan
apakah kecurangan dilakukan di dalam pembukuan atau di luar pembukuan.
Karakteristik Seorang Pemeriksa
Fraud
 Berdasarkan asosiasi penilai fraud bersertifikat, pemeriksa fraud harus
memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Pemeriksa fraud harus memiliki kemampuan yang unik disamping keahlian
teknisnya.
2. Pemeriksa harus memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kepercayaan
pada diri orang lain.
3. Karena setiap orang itu “unik” (tiada duanya), maka pemeriksa pun harus
mampu berbicara dalam “bahasa” mereka.
4. Pemeriksa fraud harus memiliki kemampuan teknis untuk memahami
konsep keuangan, dan kemampuan untuk menarik kesimpulan
terhadapnya.
Kualitas Akuntan Forensik

Menurut Robert J. Lindquist menyatakan bahwa kualitas yang harus dimiliki


oleh akuntan forensik sebagai berikut :
1. Kreatif
2. Rasa ingin tau
3. Tak menyerah
4. Akal sehat
5. Business sense
6. Percaya diri
Independen, Objektif, dan Skeptis

 3 sikap dan tindak pikir yang selalu melekat pada seorang auditor, yaitu
independen, objektif, dan skeptis. Ketiga sikap dan tindak pikirjuga tidak
dapat dipisahkan dari pekerjaan akuntan forensik.
Kode Etik Akuntan Forensik

 Kode etik adalah bagian dari kehidupan berprofesi. Kode etik mengatur
hubungan antara anggota profesi dengan sesamanya, dengan
pemakaian jasanya dan stakeholder lainnya, dan dengan masyarakat
luas.
Standar Audit Investigatif

 K. H. Spencer Pickett merumuskan beberapa standar untuk melakukan investigasi


terhadap fraud. Konteks yang mereka rujuk adalah investigasi atas fraud yang
dilakukan oleh pegawai di perusahaan. Standar tersebut adalah :
a. Seluruh investigasi harus dilandasi praktik terbaik yang diakui.
b. Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian sehingga bukti-bukri tadi dapat
diterima dipengadilan.
c. Pastikan bahwa seluruh dokumentasi dalam keadaan aman, terlindungi dan diindeks,
dan jejak audit tersedia.
d. Pastikan bahwa investigator menerti hak-hak asasi pegawai dan senantiasa
menghormatinya.
e. Beban pembuktian yang ada pada pegawainya melakukan kecurangan.
f. Cukup seluruh substansi investigasi.
g. Liput seluruh tahapan dalam proses investigasi.

Anda mungkin juga menyukai