Anda di halaman 1dari 6

Akuntansi Forensik & Audit Investigasi

Oleh:

Kelompok 2

Nama Anggota:

Ni Putu Surya Arisma Prashanti (202033121086)


Ni Wayan Tisna Dianti (202033121301)
I Made Rio Mahesa Putra (202033121306)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Warmadewa

Denpasar
2023
A. Ruang Lingkup Forensik

Bologna dan Lindquist, perintis mengenai akuntansi forensik mengemukakan


beberapa istilah dalam perbendaharaan akuntansi, yakni: fraud auditing. forensie
accounting, investigative accounting. litigation support, dan valuation analysis.
Namun, istilah tersebut tidak didefinisikan secara jelas.

Mereka menambahkan bahwa dalam penggunaan sehari -hari litigation support


merupakan istilah yang paling luas serta mencakup keempat istilah lainnya.

Mereka juga menambahkan bahwa akuntan tradisional mash ingin membedakan


pengertian fraud auditing dan forensie accounting. Menurut kelompok akuntan ini,
fraud auditing berurusan dengan pendekatan dan metodologi yang bersifat proaktif
untuk meneliti fraud. Sedangkanakuntan forensic baru dipanggil ketika bukti-bukti
terkumpul atau ketika kecurigaan (suspicion) naik ke permukaan melalui tuduhan
(allegation), keluhan (complaint), temuan (discovery), atau tip-off dari whistleblower.

Jasa-jasa di bidang forensik antara lain:

a. Fraud & financial investigation

b. Analitve & forensic technology

c. Fraud risk management

d. CPA reviews and investigation

e. Inti money laundering service

f. whistleblower hotline

g. litigation support

h. intellectual property protection

i. clien training

A. Fradud dan Akuntansi Forensik

Akuntansi forensik pada dasarya menangani fraud. Oleh karena itu para akuntan
forensik di Amerika Serikat menamakan asosiasi mereka Association of Certified
Fraud Examiners (ACFE). ACFE ini mempublikasikan penelitiannya tentang /raud,
seperti konsep Fraud Tree dan Report to the Nation.

B. Praktik di Sektor Pemerintahan

Pada sektor publik praktik akuntan forensik serupa dengan apa yang digambarkan
pada sektor swasta, perbedaannya adalah tahap-tahap dalam seluruh rangkaian
akuntansi forensik di antara berbagai lembaga. Disamping itu keadaan politik dan
macam-macam kondisi lain akan memepengaruhi lingkup akuntansi forensik yang
diterapkan.termasuk pendekatan hukum dan non hukum.

Bab 4

Atribut Dan Kode Etik Akuntan Forensik Serta Standar Audit

Investigatif

A. Atribut

Howard R. Davia mengatakan bahwa dalam melaksanakan investigasi terhadap fraud,


auditor pemulasebaiknya:

• Menghindari pengumpulan fakta dan data yang berlebihan secara prematur.

• Mampu membuktikan niat pelaku melakukan kecurangan.

• Kreatif dan berpikir seperti pelaku kejahatan, jangan mudah ditebak dalam hal arah
pemeriksaan, penyelidikan, atau investigasi yang dilakukan.

• Tahu bahwa banyak kecurangan dilakukan dengan persekongkolan.

Dalam menyusun strategi, perlu mempertimbangkan apakah kecurangan dilakukan di


dalam pembukuan atau di luar pembukuan

Dari nasihat tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

• Dari awal upayakan menduga siapa pelaku fraud.

Fokus pada pengambilan bukti dan barang bukti untuk pengadilan.

Kreatif, jangan mudah ditebak.

Investigator harus memiliki intuisi yang tajam untuk merumuskan teori mengenai
persekongkolan.

• Kenali pola fraud.

Karakteristik Pemeriksa Fraud Berdasarkan Association of Certified Fraud Examine:

• Memiliki kemampuan mengumpulkan fakta-fakta dari berbagai saksi secara fair,


tidak memihak. sahihdan akurat, serta pelaporan secara lengkap dan akurat.

• Mempunyai kepribadian yang menarik dan mampu memotivasi orang lain untuk
membantunya.

• Mampu berkomunikasi dalam "bahasa" mereka.


• Memiliki kemampuan teknis untuk mengerti konsep-konsep keuangan dan mampu
untuk menarik kesimpulan.

Kualitas Akuntan Forensik menurut Robert J. Lindquist

• Kreatif;

• Rasa ingin tahu;

• Tak mudah menerah;

• Memiliki akal sehat

• Business sense; dan

• Percaya diri.

B. Kode Etik

Kode etik berisi nilai-nilai luhur yang amat penting bagi eksistensi profesi. Profesi
bisa eksis karena ada integritas (sikap jujur walaupun tidak diketahui orang lain), rasa
hormat dan kehorma tan, dan nilai-nilar luhur lainnya yang menciptakan rasa percaya
dari pengguna danstakeholders lainnya.

Standar Audit Investigatif menurut K.H. Spencer Pickett dan Jennifer Pickett:

• Seluruh investigasi harus dilandasi praktik terbaik yang diakui

• Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian schingga bukti tadi dapat


diterima di pengadilanPastikan bahwa seluruh dokumentasi dalam keadaan aman,
terlindungi dan diindeks, dan jejak audit tersedia.

• Pastikan bahwa para investigator mengerti hak-hak asasi pegawai dan senantiasa
menghormatinya.

Beban pembuktian ada pada yang menduga pegawainya melakukan kecurangan. dan
pada penuntut umum yang mendakwa pegawai tersebut baik dalam kasus hukum
administratif maupun hukum pidana

• Mencakup seluruh substansi investigasi

• Meliputi seluruh tahapan kunci dalam proses investigasi, termasuk perencanaan,


pengumpulan bukti dan barang bukti, wawancara, kontak dengan pihak ketiga,
pengamanan mengenai hal-hal yang bersifat rahasia, ikuti tata cara atau protokol,
dokumentasi dan penyelenggaraan catatan, keterlibatan polisi, kewajiban hukum, dan
persyaratan mengenai pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai