Howard R. Davia memberi 5 (lima) nasihat kepada auditor pemula dalam melakukan
1. Hindari pengumpulan fakta serta data yang berlebihan secara premature, identifikasi
terdahulu. Pikirkan pada siapa atau kemungkinan pelaku, tidak perlu terlalu berkutat
2. Seorang farud auditor harus mampu membuktikan niat dari pelaku yang melakukan
kejahatan.
3. Seorang auditor harus berpikir kreatif, berpikir seperti pelaku fraud jangan ditebak,
yaitu dapat berpikir layaknya seorang pelaku fraud agar dapat mengantisipasi
langkah-langkah yang akan diambil pelaku fraud jika mereka mengetahui bahwa
Auditor harus mengenali pola fraud yang dilakukan oleh pelaku, pendeteksian dan
Pemeriksa fraud harus memiliki kepribadian atau kemampuan yang unik, serta
memiliki kemampuan mengumpulkan fakta fair, tidak memihak, sahih dan akurat. Seorang
auditor juga mampu melaporkan fakta dan keakuratan dari data yang dikumpulkan.
Berikut Kualitas yang harus dimiliki seorang akuntan forensik, menurut Robert J.
Lindquist:
6. Percaya diri – kemampuan percaya diri hingga dapat bertahan di bawah cross
examination
Seorang auditor harus selalu memiliki sikap Independen, Objektifitas, dan Skeptis dalam
dirinya. Ketiga sikap ini bersikap wajib dimiliki oleh seorang auditor,
c. Nilai-nilai luhur lainnya yang menciptakan rasa percaya (trust) dari penggunadan
stakeholder lainnya.
Standar adalah ukuran mutu. Dengan standar, pihak pemakai jasa audit dapat
mengukur kinerja auditor K.H. Spencer Pickett dan Jennifer Pickett merumuskan
beberapa standar untuk melakukan investigasi terhadap fraud yang dilakukan oleh
pegawai di perusahaan:
1. Seluruh investigasi harus dilandasi praktik terbaik yang diakui (accepted best
practices). Tersirat dua hal, (1) Adanya upaya membandingkan antara praktik-praktik
yang ada dengan merujuk kepada yang terbaik saat itu (benchmarking), (2) Upaya
2. Mengumpulkan data dan informasi dengan prinsip kehati-hatian (due care) yangdapat
diterima di pengadilan.
3. Memastikan seluruh dokumentasi dalam keadaan aman, terlindungi dan diindeks; dan
4. Memastikan bahwa para investigator memahami dan menghormati hak asasi pegawai.
Apabila melanggar hak asasi pegawai, yang bersangkutan dapat menuntut perusahaan
dan investigatornya.
pada penuntut umum yang mendakwa pegawai tersebut, baik dalam kasus hukum
6. Mencakup seluruh substansi investigasi dan kuasai seluruh target yang sangat kritis
ditinjau dari segi waktu. Adanya keterbatasan waktu membuka peluang menghilangkan
barang bukti.
pengumpulan bukti dan barang bukti, wawancara, kontak dengan pihak ketiga,
pengamanan mengenai hal-hal yang bersifat rahasia, ikuti tata cara atau protokol,
pemeriksaan.
2. Tidak praktis bagi pemeriksa untuk menetapkan suatu ketentuan peraturan perundang-
tertentu dari program yang diperiksa (tujuan pengendalian intern, kegiatan, operasi,
output, outcome).
undangan.
pemeriksaan.
a. Lemahnya manajemen yang tidak bisa menerapkan pengendalian intern yang ada
11. Suatu pemeriksaan yang dilaksanakan sesuai standar pemeriksaan ini akan
jawab langsung ke Dewan Komsaris. Dan kepada penegak hukum jika penugasan
a. Sumber daya manusia yang memiliki keahlian teknis, Pendidikan dan pengalaman
mengikutipendidikan berkelanjutan.
h. Kehati-hatian professional.
4. Lingkup Penugasan: Akuntan Forensik harus memahami dan mengkaji tugas yang
undangan.
hasil penugasan