Rumah Sakit sebagai sebuah organisasi memiliki tujuan yang harus dicapai dalam
pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap para pelanggan baik internal
maupun eksternal. Untuk peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit diperlukan adanya
audit operasional karena manajemen rumah sakit harus dapat menciptakan serta
mendorong pelayanan yang terbaik bagi masyarakat baik itu dari segi pelayanan, kinerja
pegawai, persediaan obat-obatan dan alat-alat medis yang memadai serta kegiatan
operasional lainnya. Berdasarkan hal tersebut manajemen rumah sakit perlu mendorong
efektivitas pelayanan kesehatan masyarakatnya untuk meningkatkan kinerja pelayanan di
rumah sakit perlu adanya audit operasional manajemen rumah sakit dalam pengelolaan
pelayanan kesehatan.
Satuan Pengawas Internal (SPI) dengan paradigma baru yaitu sebagai konsultan
dalam pelaksanaan operasional dan fungsi manajemen di rumah sakit serta unit kerja yang
membantu Top Manajer dalam mengawasi dan mengevaluasi pengendalian sistem
manajemen dan pelayanan rumah sakit sehingga mengarahkan jalannya manajemen dan
operasional rumah sakit ke jalur yang benar.
Dalam penyelenggaraan rumah sakit, keberadaan SPI diharapkan dapat menjadi
mitra kerja yang baik bagi manajemen dalam menilai setiap kegiatan yang diselenggarakan
oleh Rumah Sakit dan juga dituntut untuk profesionalisme dalam menajalankan fungsinya.
Sikap profesionalisme yang ditunjukkan berarti memiliki tanggungjawab dan berprilaku
yang lebih dari sekedar memenuhi Undang-Undang dan peraturan masyarakat.
Pekanbaru, 2022
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1
1.2 TUJUAN............................................................................................................. 2
1.3 VISI DAN MISI.................................................................................................. 2
1.4 FUNGSI.............................................................................................................. 2
1.5 STRUKTUR ORGANISASI.............................................................................. 3
1.6 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB............................................................... 3
1.7 WEWENANG..................................................................................................... 3
1.8 LINGKUP KERJA.............................................................................................. 4
BAB II STANDAR AUDIT
1.1 KETENTUAN UMUM ...................................................................................... 5
1.2 PERSYARATAN PROFESIONALISME AUDITOR DAN SPI......................... 5
1.3 PERSYARATAN LINGKUP KERJA AUDIT................................................... 7
1.4 PERSYARATAN PELAKSANAAN DAN PELAPORAN AUDIT................... 9
1.5 PERSYARATAN PENGELOLAAN UNIT SPI................................................. 11
BAB III KODE ETIK
4.1 KETENTUAN UMUM....................................................................................... 14
4.2 STANDAR PERILAKU INTERNAL AUDITOR............................................. 14
BAB IV PROGRAM KERJA SPI
4.4. PROGRAM KERJA BIDANG........................................................................... 15
4.5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN......................................................... 16
4.6. SASARAN.......................................................................................................... 17
4.7. JADWAL............................................................................................................ 18
4.8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN
............................................................................................................................. 18
4.9. PENCATATA, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN....................... 19
4.10.............................................................................................................................PEN
UTUP.................................................................................................................. 19
ii
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal dan SK
Menkes Nomor 938/Menkes/SK/XI/1992 tentang perlunya pembentukan SPI pada rumah sakit.
Rumah sakit untuk mencapai standar harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan
akuntabel. Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai Visi dan Misi Rumah
Sakit dengan menjalankan tata kelola organisasi dan tata kelola klinis yang baik melalui
pelaksanaan prinsip utama manajemen yaitu planning, organizing, actuating dan controling.
Satuan Pengawas Internal (SPI) sebagai pelaksana dari salah satu fungsi manajemen
(controlling) untuk melakukan audit terhadap pelaksanaan manajemen dalam sebuah organisasi.
Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independent dan objektif yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasional organisasi.
Audit internal untuk mencapai tujuannya dilakukan suatu pendekatan yang sistematis dan
teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko pengendalian.
Pengendalian internal diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi,
menjamin ketelitian dan kebenaran laporan keuangan atau informasi dari organisasi serta
mendorong agar manajemen dalam organisasi patuh terhadap hukum dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Hal tersebut dilaksanakan untuk menghindari dari kemungkinan
tuntutan hukum dalam proses pelaksanaan fungsi manajemen rumah sakit.
1.3 VISI
Menjadi Strategi Bussines Partner yang tanggap dan terpercaya bagi pejabat pengelola, pejabat
pelaksana dan jajarannya di Rumah Sakit SANSANI.
MISI
1. Menjadi mitra kerja dalam pengawasan yang tanggap, terpercaya, jujur dan objektif untuk
kepentingan internal dan eksternal Rumah Sakit SANSANI.
2. Meningkatkan kompetensi audit internal yang bebas resiko, transparansi, akuntabilitas dan
konsisten sehingga menjadi audit internal profesional.
3. Membantu semua unit kerja struktural maupun fungsional didalam organisasi Rumah Sakit
SANSANI dalam meningkatkan kinerja rumah sakit serta pemanfaatan sumber daya yang
efektif dan efesien, berkeadilan dan berkelanjutan.
1.4 FUNGSI
a. SPI adalah unit internal yang bersifat independen dan berfungsi untuk :
1. Membantu Direktur agar dapat secara efektif mengamankan investasi dan aset rumah
sakit.
2. Melakukan penilaian desain dan implementasi pengendalian internal, apakah cukup
memadai dan dilaksanakan sistem pengendalian internal yang diciptakan untuk dapat
menjamin data-data keuangan dapat dipercaya.
3. Melakukan analisis dan evaluasi efektifitas sistem dan prosedur pada semua bagian
dan unit kegiatan rumah sakit.
b. Dalam menjalankan fungsinya SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur rumah
1.7 WEWENANG
SPI mempunyai kewenangan dalam hal :
1. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk antara lain
menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit.
2. Akses terhadap semua dokumen, pencatatan, personal dan fisik, informasi atas obyek audit
yang dilaksanakannya untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugasnya.
3. Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperolehnya dalam
2. Standar Keahlian
Audit internal haruslah dilaksanakan oleh auditor-auditor internal yang baik secara
individu ataupun secara kolektif mempunyai kecakapan profesional yang memadai dan
kecermatan yang seksama untuk bidang tugasnya.
Tanggung jawab unit SPI untuk memenuhi standar kecakapan profesionalisme meliputi :
a. Rekruitmen, seleksi dan penugasan tenaga auditor internal yang memenuhi syarat
tuntutan tugas audit baik dari segi pendidikan, kemampuan teknis, luas cakupan dan
kompleksitas tugas audit tersebut.
b. Pemenuhan kebutuhan tenaga-tenaga yang mempunyai kecakapan sesuai dengan
variasi bidang kerja dan disiplin ilmu yang menjadi tugas dari unit SPI bila perlu dapat
dilaksanakan melalui tenaga ahli dari luar (out sourcing) paling lama 6 bulan.
c. Menugaskan seorang Ketua Tim Auditor yang berpengalaman dan ahli sehingga
terlaksana supervisi yang baik mulai sejak perencanaan audit, pelaksanaan audit,
pelaporan hingga pemantauan tindak lanjut hasil audit. Supervisi ini dilaksanakan secara
seksama dan terdokumentasi dengan baik serta dapat diuji efektivitasnya.
4. SPI harus menindaklanjuti laporan hasil audit untuk mendapatkan kepastian bahwa
langkah yang tepat atas hasil temuan audit telah dilaksanakan. Jika pimpinan unit kerja
yang bersangkutan memutuskan untuk tidak mengikuti saran tindak lanjut atas suatu
pertimbangan tertentu maka SPI harus melaporkan hal tersebut.
2. Kepala SPI harus menerbitkan program kerja unit SPI yang berisikan :
a. Rencana Kerja unit SPI yang sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan SPI (Internal Audit
Charter). Rencana Kerja ini haruslah mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Tujuan, jenis dan macam kegiatan/ program, jadual pelaksanaan dan pelaporannya
3. Kepala SPI harus mempunyai program untuk pemenuhan kebutuhan sumber daya
manusia dan program pengembangannya yang meliputi :
a. Uraian tugas setiap jenjang auditor .
b. Persyaratan kualifikasi dan kemampuan individu dari setiap jenjang tersebut.
c. Program pelatihan dan pengembangan bagi setiap auditor.
d. Penilaian kinerja, coaching dan konseling bagi tiap auditor sebagai bagian dari proses
pengembangan profesionalisme mereka.
4. Kepala SPI harus mengadakan koordinasi dengan dewan pengawas dan auditor
eksternal untuk menghindari tumpang tindih dan memperkecil kemungkinan duplikasi
kegiatan audit.
Hal ini dapat dilakukan melalui :
a. Rapat periodik dengan dewan pengawas dan auditor eksternal membahas
kepentingan bersama rencana audit.
b. Penyelarasan program audit dan akses timbal balik terhadap program audit dan kertas
kerja masing-masing.
c. Pertukaran laporan hasil audit dan rekomendasi manajemen dari auditor eksternal.
d. Persamaan persepsi mengenai tehnik, metode dan terminologi audit sehingga dapat
diperoleh keseragaman dalam penggunaannya.
5. Kepala SPI harus mempunyai dan melakukan program jaminan mutu untuk dapat
mengevaluasi kinerja unitnya dengan tujuan agar memperoleh keyakinan yang memadai
bahwa kinerja SPI telah sesuai dengan Internal Audit Charter dan tujuan rumah sakit.
c. Program Kerja Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan dengan kegiatan sebagai
berikut:
1. Review dan audit terhadap penerapan Standar Pelayanan Medis (SPM);
2. Review dan audit terhadap penerapan dan pelaksanaan SPM dan SOP pada rawat jalan;
8. Rekonsiliasi
Teknik Rekonsiliasi yaitu penyesuaian antara dua golongan data yang berhubungan tetapi
masing-masing dibuat oleh pihak-pihak yang independen untuk mendapatkan data yang
benar.
9. Trasir
Trasir merupakan cara memeriksa dengan jalan menelusuri proses suatu keadaan, kegiatan
maupun masalah sampai pada sumber atau bahan pembuktiannya.
10. Rekomputasi
Rekomputasi merupakan cara menghitung kembali kalkulasi yang telah ada untuk
menetapkan kecermatannya.
11. Scanning
Scanning berarti melakukan penelaahan secara umum dan cepat untuk menemukan hal-hal
yang memerlukan audit lebih lanjut.
5.3 SASARAN
Sasaran Satuan Pengawas Internal (SPI) rumah sakit yaitu :
No Unit Jenis
1 Instalasi Gawat Darurat
2 Poli rawat jalan
3 Rawat inap Tulip
4 Rawat inap Bougenville
Unit Pelayanan Medis dan
5 Rawat inap Jasmine
Keperawatan
6 Rawat inap Sakura
7 Intensive
8 Ruang operasi
9 Hemodialisa
10 Laboratorium Unit Penunjang
11 Farmasi : rawat jalan dan rawat inap
12 Radiologi
5.4 JADWAL
Jadwal pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawas Internal (SPI) Rumah Sakit SANSANI,
sebagaimana terlampir.
5.7 PENUTUP
Demikian Program Kerja SPI Tahun 2022 ini dibuat sebagai Pedoman Kerja SPI Rumah Sakit
SANSANI.
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Maret April Me Juni Juli Agust Sep Ok Nov De
i t s
1 Program Kerja √
2 Rapat rutin SPI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Audit unit pelayanan medis dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
keperawatan
4 Audit unit penunjang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Audit unit administrasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 Audit unit keuangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 Audit unit umum √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 Pelaporan Direktur √
Minggu
Kegiatan
I II III IV
1 Rapat rutin SPI √
2 Audit unit pelayanan medis dan keperawatan √
3 Audit unit penunjang √
4 Audit unit administrasi √
5 Audit unit keuangan √
6 Audit unit umum √
7 Pelaporan √
8 Presentasi laporan ke Direktur √