Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN HASIL

RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN II


TANGGAL
DI PUSKESMAS SELAPARANG

Oleh:

KETUA MANAJEMEN MUTU

Romadilah, SST

PUSKESMAS SELAPARANG
KOTA MATARAM
2020
1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
karuniaNYA, kami Tim Manajemen Mutu Akreditasi dapat menyelesaikan Laporan Rapat
Tinjauan Manajemen Puskesmas Selaparang
Laporan Rapat Tinjauan Manajemen pada tanggal 18 Desember 2019 ini disusun
sebagai pertanggung jawaban dan wujud komitmen kami mempersiapkan Puskesmas
Selaparang sebagai persyaratan yang harus dilakukan dalam Akreditasi puskesmas.
Harapan kami semoga Laporan Rapat Tinjauan Manajemen ini dapat memberikan
gambaran tentang persiapan pelaksanaan Akreditasi Puskesmas Selaparang dan meningkatkan
mutu pelayanan di Puskesmas Selaparang.
Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini,
sehingga laporan ini selesai pada waktunya.

Mataram, 18 Desember 2019


Kepala Ketua Tim ManajemenMutu
Puskesmas Selaparang Puskesmas Selaparang

Dr.yulia Sari Risnawati Romadillah, SST


NIP. 19860726201101 2 005 NIP. 19710803199303 2 009

2
DAFTAR ISI
HALAMAN
Kata pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG
BAB II LAPORAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN ........................................ 2
2.1 Pembukaan ........................................................................................................ 3
2.2 Sambutan Kepala Puskesmas ........................................................................... 4
2.3 Pemaparan Hasil Audit Internal ....................................................................... 5
2.4 Pemaparan Hasil hasil Umpan Balik/Keluhan Pelanggan…………………… 6
2.5 Pemaparan Survey Kepuasan pelanggan ........................................................... 8
2.7 Pemaparan hasil SMD ..................................................................................... 9
2.9 TinjauanTindak Lanjut Sebelumnya ................................................................. 15
2.10 Rencana Perbaikan Sistem Manajemen Mutu ...................... 15

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 16


LAMPIRAN 1 : HASIL UMPAN BALIK/KELUHAN PELANGGAN
LAMPIRAN 2 : RESUME HASIL SURVEY KEPUASAN PASIEN
LAMPIRAN 3 : RESUME HASIL SURVEY MAWAS DIRI

LAMPIRAN 4 : DOKUMENTASI KEGIATAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.
Tinjauan manajemen adalah salah satu klausul yang penting dalam penerapan
sistem manajemen mutu.Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen mutu
organisasinya ,dalam selang waktu yang direncanakan ,untuk memastikan kelanjutan
kesesuaian ,kecukupan dan efektifitasnya.Tinjauan manajemen biasanya dilakukan
secara rutin tahunan yang pelaksanaannya tergantung penetapan dari
organisasi/institusinya.Dalam Akreditasi Puskesmas ,Tinjauan manajemen dilaksanakan
sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dan tertulis dalam Manual
Mutu,biasanya pelaksanaannya setiap enam bulan sekali. Tinjauan manajemen
umumnya dilakukan dengan cara rapat bersama dengan semua unsur yang ada yang
meliputi tim mutu (tim survey ,tim audit), Unit pelaksana, dan seluruh staff untuk
memaparkan pencapaian ,temuan-temuan yang ditemukan waktu dilakukan audit oleh
audit internal serta kendala yang dihadapi,oleh karena itu disebut Rapat Tinjauan
Manajemen. Pelaksanaan dari tinjauan manajemen harus dipelihara catatannya namun
disini juga terkadang menjadi kendala bagi Institusi untuk membuat laporan hasil
tinjauan manajemen yang baik. Sehingga seringkali dijumpai, meski sudah dilaksanakan
namun masih juga mendapatkan temuan pada saat adanya Audit Eksternal, hal ini
dikarenakan masih adanya kekurangan dalam penyampaian dan laporan tinjau
manajemen.

B. TUJUAN
1. Umum
Sebagai alat yang sangat kuat dalam Identifikasi yang tepat untuk mencapai
peningkatan organisasi/Institusi agar kualitas pelayanan/produk yang dihasilkan
menjadi bermutu dan menjamin sistem manajemen mutu berjalan sesuai yang
diharapkan dihadapan Top Manajemen.
2. Khusus
a. Menilai peluang peningkatan.
b. Menilai kebutuhan perubahan Sistim Manajemen Mutu (SMM), termasuk
kebijakan mutu dan sasaran mutu
4
BAB II

PELAKSANAAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN I

Dilaksanakan Pada :Rabu ,18 Desember 2019

Dimulai : Pukul 11.00 S/D Selesai.

Rapat Dihadiri :

1. Kepala Puskesmas Puskesmas Selaparang


2. Kepala Tata Usaha Puskesmas Selaparang
3. Ketua Manajemen Mutu Beserta Tim Mutu
4. Penanggung Jawab Program UKM & UKP
5. Seluruh Staf Puskesmas Selaparang

Dalam RTM ini terdapat 2 tinjauan yaitu :

1. Tinjauan Input, yang terdiri dari :

a. Kinerja Proses
b. Hasil audit mutu internal dan eksternal
c. Penanganan keluhan pelanggan
d. Perubahan sistem manajemen mutu
e. Pengendalian tindakan perbaikan dan pencegahan
f. Saran-saran perbaikan

2. Tinjaun output, terdiri dari :

a. Perbaikan efektifitas Sistem Manajemen Mutu (UKP,UKM )


b. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan yang diminta oleh pelanggan
c. Identifikasi perubahan yang perlu dilakukan pada SMM ( UKP,UKM )
d. Perbaikan yang dikaitkan dengan sumber dayan manusia yang diutuhkan

AGENDA RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN

1. Pembukaan oleh penanggung jawab mutu


2. Pengarahan oleh Kepala Puskesmas
3. Pembahasan hasil audit internal
4. Pembahasan umpan balik / keluhan pelanggan
5. Pembahasan hasil survey kepuasan pasien / pelanggan
6. Pembahasan hasil SMD
7. Pembahasan hasil penilaian kinerja
8. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan Sistem Manajemen Mutu dan
9. pelayanan UKP dan UKM
10. Rekomendasi untuk perbaikan

5
11. Rencana perbaikan/ perubahan yang perlu dilakukan
12. Penutup ( kesimpulan dan rekomendasi)

LAPORAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN I

2.1 Pembukaan
Rapat tinjauan manajemen dipimpin oleh ketua Manajemen Mutu dan dihadiri oleh
kepala Puskesmas Selaparang dan seluruh Staff Puskesmas.

2.2 Sambutan Kepala Puskesmas


Kepala Puskesmasm enyampaikan bahwa semua ketua tim baik, Admin, UKM, UKP dan
Manajemen Mutu yang membawahi 4 tim yaitu tim Audit Internal, tim Manajemen
Survey, tim Manajemen Komplain dan tim Manajemen Resiko harus melaksanakan tugas
dan tanggung jawab sesuai dengan SOP. Pembagian tim tersebut dimaksudkan agar
pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.

2.3 Pemaparan Hasil Temuan Audit Internal Yang Dilaksanakan Pada Bulan
Desember 2019, Oleh Koordinator Audit Internal : Drg. Baiq Miftahul Fatia

I. Tujuan audit:

Tujuan Umum:
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian proses pelayanan, dan capaian kinerja
program P2 TB Paru.
Tujuan Khusus:
1. Melakukan penilaian pengobatan TB Paru (Dots BTA Positif) dan capaian
penanganan.
2. Melakukan penilaian pengobatan penderita TB Paru (Dots) BTA Negatif Rontgen
Positif dan penanganan.
3. Melakukan penilaian terhadap angka konversi pada penderita BTA+.
4. Melakukan penilaian mengenai angka kesembuhan pasien TB.

II. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan:

a. Lingkup audit:

1. Cakupan Program TB Paru : Penemuan & Penanganan Pasien TB Paru


BTA (+) dan BTA (-) di Puskesmas Selaparang.
6
2. Angka konversi penderita BTA (+)

3. Pelacakan angka kesembuhan pasien TB paru.

b. Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan:

1. Audit di Puskesmas:
a) Melakukan audit terhadap capaian program TB Paru.
b) Melakukan audit kesesuaian pemeriksaan spesimen dahak pasien
suspek TB Paru.
c) Melakukan audit kesesuaian kegiatan pelacakan pasien TB Paru
mangkir berobat.

III. Cara melakukan kegiatan:

a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:

1. Target cakupan penemuan dan penanganan pasien dengan BTA (+)


2. Target cakupan penemuan dan penanganan pasien BTA (-)
3. Pedoman / Kerangka Acuan Program TB Puskesmas Selaparang
berdasarkan Permenkes 67 Tahun 2016.

b. Metoda untuk melakukan audit internal:

Observasi, wawancara, dan melihat dokumen bukti pelaksanaan

c. Instrumen Audit: (terlampir)

IV. Sasaran (Objek) audit:

1. Terlaksananya audit capaian penemuan pasien BTA (+) & penanganannya


2. Terlaksananya auditcapaian pasien TB Paru berobat sesuai standar
3. Terlaksananya audit kesesuaian proses pelacakan pasien TB Paru mangkir.
4. Terlaksananya audit kesesuaian proses pelaksanaan kunjungan rumah dan
pemantauan proses pengobatan pasien TB Paru.
5. Terlaksananya auditkesesuaian proses pengambilan spesimen dahak pada
suspek TB Paru.

7
V. Jadwal dan alokasi waktu :
1. Telusur data kinerja program TB Paru di Puskesmas : 8 Desember 2019
2. Analisis dan penyusunan laporan audit : 9-10 Desember 2019
VI. Kriteria Audit

Kriteria yang digunakan adalah Permenkes 67 tahun 2016 tentang


Penanggulangan Tuberkulosis, Standar Pelayanan Minimal Tahun 2018, Hasil
Pendataan PIS-PK, Pedoman Penyelenggaraan Program TB Paru Puskesmas
Kerta Mukti, SOP Pengambilan Spesimen Dahak, SOP Pelacakan Pasien TB
Paru Yang Mangkir Berobat, SOP Penemuan Suspek Pasien TB Paru.

VII. Proses Audit

Proses Audit dilaksanakan pada tanggal 8 Desember -10 Desember


2019 yang terbagi menjadi :

1. Telusur data kinerja program TB Paru di Puskesmas : 8 Desember 2019


dengan metode wawancara & telaah dokumen.
2. Analisis dan penyusunan laporan audit : 9-10 Desember 2019 dengan
menggunakan data sekunder dan penggalian langsung dari hasil observasi
lapangan.

8
VIII. Hasil & Analisis Tindak Lanjut

Ketidaksesuaian Standar / Kriteria/ Tanggal


Tindakan
No Uraian Ketidaksesuaian Bukti-bukti Objektif Terhadap Standar / Persyaratan yang Tindakan Perbaikan Waktu
Pencegahan
Kriteria / Instrumen digunakan Penyelesaian

1 Capaian penemuan dan Capaian penemuan dan Ketidaksesuaian terhadap SPM Membuat SOP yang runut Juni 2018
penanganan kasus TB Paru penanganan kasus TB capaian SPM dan lengkap mengenai
belum mencapai target Paru 17,2% penyelenggaraan Program
TB Paru yang mengacu
pada Permenkes 67 Tahun
2016

2 Cakupan pasien TB Paru Cakupan pasien TB Paru Ketidaksesuaian terhadap SPM & PIS PK Melaksanakan kegiatan Juni 2018
berobat sesuai standar belum berobat sesuai standar capaian SPM & PIS PK pelacakan dan pemantauan
mencapai 70% 71% pasien TB Paru agar
berobat sesuai standar.

Cakupan pasien TB Paru Ketidaksesuaian terhadap Permenkes 67 tahun 2016, Melaksanakan advokasi Juni 2018
berobat sesuai standar capaian SPM & PIS PK SOP, dan Pedoman kepada pemerintah desa,
71% aktivasi kader dan
memantau pada PMO

3 Petugas belum melakukan Cakupan pasien TB Paru Ketidaksesuaian terhadap Permenkes 67 tahun 2016, Membuat buku register Juni 2018
pencatatan dan pelaporan berobat sesuai standar Permenkes 67 tahun 2016, SOP, dan Pedoman pencatatan dan pelaporan
pasien TB Paru dengan suspek TB Paru, pasien TB

9
membuat laporan yang 71% SOP, dan Pedoman Paru, pemantauan
lengkap dan terinci. pengobatan pasien TB Paru

4 Belum memiliki dokumentasi Cakupan pasien TB Paru Ketidaksesuaian terhadap Permenkes 67 tahun 2016, Membuat buku kerja dan Juni 2018
kegiatan dan buku kerja berobat sesuai standar Permenkes 67 tahun 2016, SOP, dan Pedoman dokumentasi kegiatan.
pemegang program 71% SOP, dan Pedoman

5 Pelacakan pasien TB Paru Cakupan pasien TB Paru Ketidaksesuaian terhadap Permenkes 67 tahun 2016, Melakukan kegiatan Juni 2018
yang tidak berobat standar berobat sesuai standar Permenkes 67 tahun 2016, SOP, dan Pedoman pelacakan, kunjungan
hanya dilakukan pada 20% 71%, dan hanya 20% SOP, dan Pedoman rumah untuk mencapai
kasus yang loss follow up kasus yang loss follow up cakupan pasien TB Paru
berobat sesuai standar
sebesar 100%

6 Ketidakpatuhan petugas Pemantauan ESO dan Ketidaksesuaian terhadap Permenkes 67 tahun 2016, Melakukan pemantauan Juni 2018
terhadap SOP resistensi obat hanya Permenkes 67 tahun 2016, SOP, dan Pedoman ESO dan resistensi Obat
dilakukan pada 50% SOP, dan Pedoman pada 100% kasus,
kasus sosialisasi SOP pada
petugas

10
IX. Rekomendasi & Waktu Penyelesaian Tindak Lanjut

1. Dalam melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan Tuberkulosis pada unit


P2TB agar dapat membuat SOP per kegiatan dengan mengacu pada Permenkes No
67 Tahun 2016.
2. Petugas dapat melakukan advokasi kepada tokoh masyarakat, pemerintah desa,
aktivasi kader dan memantau PMO secara berkala untuk meningkatkan cakupan
pengobatan pasien TB Paru sesuai standar.
3. Petugas agar dapat lebih aktif dalam melakukan kegiatan penjaringan dengan
melibatkan lintas program dan lintas sektor agar dapat memenuhi angka
pemeriksaan suspek pasien TB Paru.
4. Petugas agar dapat memanfaatkan metode penjaringan pasif dengan efektif &
efisien, melalui penyuluhan, aktivasi kader dan promosi media.
5. Petugas dapat melakukan pembuatan buku kerja yang memuat laporan harian secara
terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan serta memiliki dokumentasi kerja.
6. Petugas memperbaiki register pencatatan dan pelaporan pasien.
7. Petugas dapat melakukan koordinasi lintas program dengan farmasi untuk
memantau ESO serta resistensi OAT pada pasien dengan mengacu pada SOP.
8. Petugas membuat komitmen untuk melaksanakan program sesuai pedoman atau
kerangka acuan yang mengacu pada Permenkes No 67 Tahun 2016 dan mematuhi
kebijakan serta SOP yang telah dibuat.
9. Petugas dapat melakukan perbaikan dalam pelaksanaan program sesuai dengan
rekomendasi tindak lanjut paling lambat 3 minggu sejak dilaksanakan audit.

11
2.4. Pemaparan hasil umpan balik/keluhan pelanggan oleh : Baiq Rita

Waktu survey : 26-28 Juni 2019

KELUHAN/SARAN ANALISA PENYEBAB Rencana Tindak Lanjut


- Gunakan Pakaian/ Menertibkan pegawai/petugas
Pegawai/ Petugas tidak menggunakan
kostum yang sama biar untuk menggunakan seragam
seragam sesuai hari kerja
lebih rapi dan kompak sesuai hari kerja

- Puskel yang digunakan untuk Puskel tidak boleh/jangan dulu


- Petugasnya suka telat mengantar petugas sering dipakai digunakan sebelum waktu
urusan/ ke tempat lain Posyandu
PMT disesuaikan dengan jumlah Akan dilihat lagi jumlah sasaran
- snack/PMT ditambah
sasaran perbulan/ sasaran terbaru
Memberikan penjelasa/sosialisasi
Masyarakat tidak tahu kalau sarana dan kepada masyarakat bahwa sarpras
- tempat Posyandu
prasaran Posyandu merupakan posyandu merupakan tanggung
panas
tanggung jawab masyarakat jawab masyarakat karena
posyandu milik masyarakat

Memberikan penjelasa/sosialisasi
Masyarakat tidak tahu kalau sarana dan kepada masyarakat bahwa sarpras
- Ditempat Posyandu
prasaran Posyandu merupakan posyandu merupakan tanggung
ada mainan
tanggung jawab masyarakat jawab masyarakat karena
posyandu milik masyarakat

Memberikan penjelasa/sosialisasi
Masyarakat tidak tahu kalau sarana dan kepada masyarakat bahwa sarpras
- Meja sudah rusak prasaran Posyandu merupakan posyandu merupakan tanggung
tanggung jawab masyarakat jawab masyarakat karena
posyandu milik masyarakat

Memberikan penjelasa/sosialisasi
Masyarakat tidak tahu kalau sarana dan kepada masyarakat bahwa sarpras
- Tempat Posyandu
prasaran Posyandu merupakan posyandu merupakan tanggung
Panas
tanggung jawab masyarakat jawab masyarakat karena
posyandu milik masyarakat

Memberikan penjelasa/sosialisasi
Masyarakat tidak tahu kalau sarana dan kepada masyarakat bahwa sarpras
- Timbangan berdiri
prasaran Posyandu merupakan posyandu merupakan tanggung
suka error
tanggung jawab masyarakat jawab masyarakat karena
posyandu milik masyarakat
PMT disesuaikan dengan jumlah Akan dilihat lagi jumlah sasaran
Snacknya ditambah
sasaran perbulan/ sasaran terbaru
Memberikan penjelasa/sosialisasi
Masyarakat tidak tahu kalau sarana dan kepada masyarakat bahwa sarpras
- Tempat Posyandu
prasaran Posyandu merupakan posyandu merupakan tanggung
Panas
tanggung jawab masyarakat jawab masyarakat karena
posyandu milik masyarakat
12
- Agar Petugasnya - Puskel yang digunakan untuk Puskel tidak boleh/jangan dulu
cepat datang dan tidak mengantar petugas sering dipakai digunakan sebelum waktu
telat urusan/ ke tempat lain Posyandu

2.5 Pemaparan Hasil Survey Kepuasan Pelanggan Oleh Koordinator Survey : drg.
Bq. Miftahul fatia

Waktu Survey : 26 – 28 Juni 201


1. Gambaran Responden
Jumlah responden sejak tanggal 26 – 28 juni 2019 sebanyak 1621 orang.
Responden adalah seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas Selaparang.
2. Hasil Pengumpulan Data
Dari tanggal 26 – 28 juni 2019. Data yang masuk dari seluruh unit pelayanan
sebanyak 1621 orang.
1. Tingkat kepuasan pasien poli gigi:

a. Kehandalan: 81,85 %
b. Ketanggapan : 87 %
c. Keramahan : 89,16 %
d. Penampilan : 65 %

2. Tingkat kepuasan pasien poli anak:

a. Kehandalan: 74 %
b. Ketanggapan : 80.75 %
c. Keramahan : 81,25 %
d. Penampilan : 70 %

3. Tingkat kepuasan pasien IGD:

a. Kehandalan: 82 %
b. Ketanggapan : 84 %
c. Keramahan : 84,75 %
d. Penampilan : 80 %
13
4. Tingkat kepuasan pasien KIA:

a. Kehandalan: 80 %
b. Ketanggapan : 78 %
c. Keramahan : 67 %
d. Penampilan : 51,67 %

5. Tingkat kepuasan pasien poli Umum:

a. Kehandalan: 82.3 %
b. Ketanggapan : 80.67 %
c. Keramahan : 43,25 %
d. Penampilan : 63 %

6. Tingkat kepuasan pasien tentang pelayanan loket adalah 72 % menyatakan puas


dengan pelayanan loket.
.
2.6 2018 Oleh:
Erika widiastuti, SKM
Paparan Hasil Survey Mawas Diri Tahun

HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD) TAHUN 2018


( KELURAHAN SAYANG - SAYANG )
(268 responden)

Indikator Hasil

AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN 10,06 %


1. Status kesertaan JKN keluarga
(belum memiliki semua )
GIZI
1. Jenis mak?min yg telah diberikan 16,67 %
(sufor,bubur instan,mak/min kemasan)
29,41 %
2. Umur mulai diberikan makan (- / + 6 bulan ) 13,3 %

3. Jenis sajian dalam piring tiap kali makan


( bukan menu 4 bintang
14
KIA
1. Alat kontrasepsi yang digunakan
(Alamiah, tidak menggunakan KB ) 3,97 %
2. Alasan tidak menggunakan KB
( tidak cocok/ takut efek samping ) 8,33 %

SURVEILANS
Sakit yang diderita anggota keluarga dalam
3 bulan terakhir
1. Batuk, pilek demam 5,3 %
2. Diare 4,5 %

RUMAH DAN LINGKUNGAN


1. Sarana pembuangan kotoran ( ada tp tdk 12,5 %
memenuhi syarat, tidak ada )
2. Pembuangan sampah `8,14 %
(ada tapi tidak tertutup, tidak ada sarana )
3. Ruang tidur ( ada, tidak terang dan lembab ) 11,54 %

PERILAKU ANGGOTA KELUARGA


1. Perokok di rumah (merokok di dalam rumah) 10,78 %
2. Mencuci tangan sebelum makan ( dengan air
saja ) 13,57 %
3. Frekuensi olah raga dalam seminggu
( < 3 kali, tidak olahraga ) 28,18 %
PENYAKIT TIDAK MENULAR 8,82 %
1. Anggota keluarga usia 15-59 tahun periksa
BB,TB,dan lingkar perut dalam 6 bulan terakhir
( tidak ) 9,71 %
2. Anggota keluarga usia 15-59 tahun periksa
gula darah, Asam urat, kolesterol dalam 6
bulan terokhir ( tidak ) 18,5 %
3. Anggota keluarga wanita usia 30-59 tahun
pernah periksa payudara dan deteksi dini
kanker rahin 5 tahun terakhir ( tidak )

LANSIA
1. Penyakit yang diderita lansia
- Hypertensi,tulang dan sendi 11,12 %
2. Lansia memiliki jaminan kesehatan ( tidak ) 3,8 %
TBC
1. Penderita batuk lama sudah periksa dahak ke 44,4 %
faskes ( tidak )
2. Pengobatan sudah tuntas dan dinyatakan 60,00 %
sembuh ( tidak )

15
3. Jika ada bayi/anak-anak tinggal serumah
dengan penderita sudah mendapat 88,9 %
pengobatan dan pencegahan ( tidak )

HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD) TAHUN 2018


KELURAHAN REMBIGA
(268 responden)

Indikator Hasil

AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN 39,55 %


2. Status kesertaan JKN keluarga
(belum memiliki semua )
GIZI
1. Umur mulai diberikan makan (- / + 6 bulan ) 52,94 %
2. Jenis Bahan dalam MP-ASI
( Bubur instan, menu rumah kurang 4 bintang ) 68,18 %
3. Jenis garam yang digunakan ( bukan Yodium ) 42,6 %

KIA
3. Alat kontrasepsi yang digunakan
(Alamiah, tidak menggunakan KB ) 23,18 %
4. Alasan tidak menggunakan KB
( tidak cocok/ takut efek samping ) 29,17 %

SURVEILANS
Sakit yang diderita anggota keluarga dalam
3 bulan terakhir
3. Batuk, pilek demam 75,2 %
4. Diare 18,8 %

RUMAH DAN LINGKUNGAN


1. Pembuangan sampah 94,12 %
(ada tapi tidak tertutup, tidak ada sarana )
2. Pembuangan limbah dapur 71,14 %
( tidak ada sarana/dibuang terbuka )
3. Jendela ( ada hanya pada sebagian ruang, 88,89 %
16
Tidak ada jendela )

PERILAKU ANGGOTA KELUARGA


4. Perokok di rumah (merokok di dalam rumah) 15,57 %
5. Mencuci tangan sebelum makan ( dengan air
saja ) 35,66 %
6. Frekuensi olah raga dalam seminggu
59,84 %
( < 3 kali, tidak olahraga )

PENYAKIT TIDAK MENULAR


4. Anggota keluarga usia 15-59 tahun periksa
BB,TB,dan lingkar perut dalam 6 bulan terakhir
( tidak ) 62,14 %
5. Anggota keluarga usia 15-59 tahun periksa
gula darah, Asam urat, kolesterol dalam 6
bulan terokhir ( tidak ) 75,49 %
6.
7. Anggota keluarga wanita usia 30-59 tahun
pernah periksa payudara dan deteksi dini 94 %
kanker rahin 5 tahun terakhir ( tidak )

LANSIA
3. Penyakit yang diderita lansia
- Hypertensi 31,48 %
- Diabetus mellitus 11,11 %
4. Lansia memiliki jaminan kesehatan ( tidak ) 15,38 %
TBC
4. Penderita batuk lama sudah periksa dahak ke 44,4 %
faskes ( tidak )
5. Pengobatan sudah tuntas dan dinyatakan 60,00 %
sembuh ( tidak )
6. Jika ada bayi/anak-anak tinggal serumah
dengan penderita sudah mendapat 88,9 %
pengobatan dan pencegahan ( tidak )
HYPERTENSI
1. Terdapat anggota keluarga yang menderita
Hypertensi ( ya ) 26,7 %
2. Penderita Hypertensi minum obat secara
teratur (tidak) 18,2 %
1. Anggota keluarga penderita hypertensi
menderita penyakit lain ( gagal jantung,stroke) 14,89 %
KESEHATAN KERJA
1. Anggota keluarga yang bekerja di sektor
17
industri menggunakan APD saat bekerja (tidak) 42,86 %
2. Anggota keluarga yang bekerja disektor
industri memiliki Jaminan Kesehatan Kerja (
tidak ) 54,55 %

HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD) TAHUN 2018


KELURAHAN KARANG BARU
(268 responden)

indikator Hasi l
AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
1. Status kesertaan JKN keluarga
(belum memiliki semua ) 33,2 %
GIZI

1. Jenis Bahan dalam MP-ASI


( Bubur instan, menu rumah kurang 4 bintang ) 75.4 %
2. Jenis sajian dalam piring tiap kali makan
( bukan menu 4 bintang ) 60,6 %
3. Jenis garam yang digunakan ( bukan Yodium ) 49,6 %

KIA
1. Alat kontrasepsi yang digunakan
( tidak menggunakan KB ) 23,4 %
2. Alasan tidak menggunakan KB
( tidak cocok/ takut efek samping ) 44,8 %

SURVEILANS
Sakit yang diderita anggota keluarga dalam
3 bulan terakhir
1. Batuk, pilek demam 80,9 %
2. Diare 10,7 %
3. Cacar air 3 ,9 %

RUMAH DAN LINGKUNGAN


1. Jarak resapan pembuangan kotoran dengan SAB (
< 10 meter ) 56,4 %
2. Pembuangan sampah
18
(ada tapi tidak tertutup, tidak ada sarana 88,9 %
3. Pembuangan limbah dapur
( tidak ada sarana/dibuang terbuka ) 77,1 %

PERILAKU ANGGOTA KELUARGA


1. Perokok di rumah (merokok di dalam rumah) 14,9 %
2. Mencuci tangan sebelum makan ( dengan air saja ) 27,1 %
3. Frekuensi olah raga dalam seminggu
( < 3 kali, tidak olahraga ) 68,9 %
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Anggota keluarga usia 15-59 tahun periksa gula 83,2 %
darah, Asam urat, kolesterol dalam 6 bulan terokhir
( tidak ) 41,9 %
2. Anggota keluarga usia 15-59 tahun periksa tekanan
darah pada 6 bulan terakhir ( tidak )
1. Anggota keluarga usia 15-59 tahun menderita 20,1 %
penyakit Hypertensi/tekanan darah tinggi, diabetes
mellitus dan stroke )
LANSIA
1. Penyakit yang diderita lansia
- Hypertensi 35,1 %
- Diabetus mellitus 8,1 %
2. Lansia memiliki jaminan kesehatan ( tidak ) 11,1 %

TBC 40,0 %
1. Positif TB namun tidak berobat teratur 33,3 %
2. Pengobatan sudah tuntas dan dinyatakan sembuh (
tidak )
3. Jika ada bayi/anak-anak tinggal serumah dengan 88,9 %
penderita sudah mendapat pengobatan dan
pencegahan ( tidak )
HYPERTENSI
1. Terdapat anggota keluarga yang menderita
Hypertensi ( ya ) 28,7 %
2. Penderita Hypertensi minum obat secara teratur
(tidak) 82,7 %
3. Anggota keluarga penderita hypertensi menderita
penyakit lain ( gagal jantung,stroke) 7,7 %
KESEHATAN JIWA
1. Anggota keluarga mengalami gangguan jiwa (ya) 3,4 %
2. ODGJ berobat teratur (tidak) 44,4 %
3. ODGJ melakukan kegiatan sehari2 secara mandiri
( tidak ) 22,2 %
19
KESEHATAN KERJA
1. Anggota keluarga yang bekerja di sektor industri
menggunakan APD saat bekerja (tidak) 63,6 %
2. Anggota keluarga yang bekerja disektor industri
memiliki Jaminan Kesehatan Kerja ( tidak ) 81,8 %

2.9. TINJAUAN TINDAK LANJUT SEBELUMNYA-


-Tidak ada.
2.10. RENCANA PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
Tahapan Puskesmas Selaparang menuju sertifikasi Akreditasi maka perbaikan system
manajemen mutu diterapkan secara berkelanjutan . Hasil audit internal , survey termasuk
kotak saran , sms dan telepon selalu ditindaklanjuti dan diumpan balik kepada lintas
program , lintas sektor , maupun masyarakat untuk mendapat kan masukan yang sesuai
dengan kondisi di wilayah kerjaPuskesmas Selaparang.
Rencana perbaikan system manajemen mutu untuk persiapana kreditasi Puskesmas
adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman tentang konsep akteditasi pada semuaja jaran secara intergratif.
b. Dokumen pengelolaan dan pengendaliannya.
c. Materi telusur.
d. Implementasi berkelanjutan pada semua Pokja sesuai konsep yang telah dipahami
bersama sehingga system manajemen mutu sesuai konsep akreditasi dapat
dijalankan.
e. Evaluasi setiap Indikator Mutu baik Admen,UKM,UKP perlu dilakukan setiap 3
bulan sekali, Audit Internal dan Rapat Tinjauan Manajemen harus dilaksanakan
sesuai agenda setiap 6 bulan sekali atau sesuai kebutuhan.

20
BAB III
PENUTUP

Melalui pertemuan tinjauan manajemen berbagai permasalahan yang terkait dengan


mutu dan kinerja, serta operasional sistim manajemen mutu dan system pelayanan dalam
memberikan pelayanan dan produk kepada pelanggan / pengguna dibahas dan ditindaklanjuti
dalam upaya-upaya untuk melakukan perbaikan.
Keberhasilan pertemuan tinjauan manajemen ini tergantung pada komitmen untuk
melakukan perubahan – perubahan dan perbaikan sesuai dengan apa yang direkomendasikan
dan kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan.

21
Lampiran IV

Dokumentasi Kegiatan Rapat Tinjauan Managemen


Pembukaan Rapat Tinjauan Managemen

22
23
Pemaparan Hasil Survey Hasil Kepuasan Pelanggan
Oleh : drg. Baiq Miftahul Fatia

Pemaparan hasil SMD Oleh :Erika Widiastuti, SKM

24

Anda mungkin juga menyukai