Anda di halaman 1dari 31

GOOD CORPORATE

GOVERNANCE
malu, takut salah, gampang marah, tidak percaya diri, tidak sabar, pesimis,
tidak konsisten, tdk mandiri, tdk jujur, tdk bertanggungjawab, sombong, tdk
ada komitmen, tdk disiplin, malas belajar, boros, konsumtif, play boy, egois,
mudah iri, takut mengambil resiko, masih suka disuapi, putus asa, manja,
fasilitas sedikit, relasi sedikit, peraturan/uu, kebijakan, teroris, bencana
alam, hukum, etika,
Latar belakang
• Krisis ekonomi 1997 – 1998
• Banyak perusahaan yang bangkrut:
a. Bank pemerintah : Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo), Bank Dagang Negara
(BDN), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Export
Import (Bank Eksim),
b. PT Indorayon: pabrik kertas
c. PT Lapindo Brantas – eksplorasi gas dan minyak
di Sidoarjo
Penyebab
• Krisis ekonomi disebabkan oleh tata kelola
yang buruk baik perusahaan maupun
pemerintah shg memberi peluang besar
timbulnya praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme
• Contoh:
a. Para spekulan valuta asing bisa
mempermainkan pasar valuta asing
• Para kongglomerat mudah mendapat pinjaman dari
bank
• Banyak direksi tidak independen
• Komisaris BUMN tidak profesional krn para
pensiunan
• Profesi akuntan tidak profesional krn mau diajak
kerjasama
• Bank Indonesia mengucurkan dana bantuan
likuiditas bank indonesia (BLBI) yg tidak tetap sasaran
Pengetian GCG
• GCG: suatu sistem yg mengatur hubungan
peran Dewan Komisaris, peran Direksi,
pemegang saham, dan pemangku kepentingan
lainnya
• Suatu proses yg transparan atas penentuan
tujuan perusahaan, pencapaiannya, dan
penilaiannya
Konsep GCG
Wadah Organisasi ( perusahaan, sosial, pemerintahan)
Model Suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan, termasuk
prinsip-prinsip, serta nilai-nilai yg melandasi praktik bisnis yg
sehat
Tujuan . Meningkatkan keinerja organisasi
. Menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan
. Mencegah dan mengurangi manipulasi serta kesalahan yg
signifikan dalam pengelolaan organisasi
. Meningkatkan upaya para pemangku kepentingan tidak
dirugikan
Mekanisme Mengatur dan mempertegas kembali hubungan, peran,
wewenang, dan tanggung jawab
. Dlm arti sempit: antar pemilik/ pemegangsaham, dewan
komisaris, dan dewan direksi
. Dlm arti luas: antar seluruh pemangku kepentingan
Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD)
• Prinsip GCG:
a. Perlakuan yg setara antar pemangku
kepentingan (fairness)
b. Transparansi (transparency)
c. Akuntabilitas (accountability)
d. Responsibilitas (Responsibility)
GCG utk BUMN
Menteri Negara BUMN mengeluarkan
Keputusan Nomor Kep-117/M-MBU/2002
tentang Penerapan GCG:
a. Kewajaran (fairness)
b. Transparansi
c. Akuntabilitas
d. Pertanggungjawaban
e. Kemandirian
National Committee on Governance (NCG,
2006)
NCG mengemukakan 5 prinsip GCG:
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Responsibilitas
d. Independensi
e. Kesetaraan
Manfaat penerapan GCG
1. Perusahaan lebih dipercaya
2. Memperkuat tata kelola perusahaan
3. Syarat utk internasionalisasi pasar
4. Munculnya nilai-nilai baru
5. Meningkatkan nilai perusahaan
6. Mempermudah mendapatkan investasi
7. Melindungi direksi dan komisaris dari
tuntutan hukum
GCG dlm UU PT No. 40 Tahun 2007
• UU tidak mengatur secara eksplesit
• Organ yg ada dlm PT yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan
Komisaris
RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris
• RUPS: organ Perseroan yang mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Dreksi
atau Dewan Komisaris dalam batas yang
ditentukan dalam Undang-Undang ini dan/atau
anggaran dasar
• Dewan Komisaris: Organ Perseroan yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum
dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasr
serta memberi nasehat kepda Direksi
RUPS, Direksi dan Dewan Komisaris
• Direksi: Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggungjawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan Perseroan,
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di dalam
maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar
Tugas dan tanggungjawab RUPS
1. menenkan tujuan dan menetapkan perubahan
Anggaran Dasar Perusahaan
2. Menyetujui pembelian kembali dan pengalihan
saham Perseroan
3. Menyetujui penambahan dan pengurangan
modal Perseroan
4. Menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan
termasuk laporan keuangan Direksi serta laporan
tugas pengawasan Komisaris
Tugas dan tanggungjawab RUPS
5. menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih,
penyisihan cadangan dan dividen serta dividen interim
6. Menyetujui penggabungan, peleburan,
pengambilalihan atau pemisahan, pengajuan pailit,
perpanjangan jangka waktu berdirinya dan pembubaran
perseroan
7. Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian
anggota Direksi dan Komisaris
8. Menetapkan gaji dan tunjuangan direksi - komisaris
Tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris

1. melakukan tugas dan tanggungjawab


pengawasan atas kebijakan pengurusan,
jalannya pengurusan pd umumnya dan
memberikan nasehat kepada Direksi
2. Bertanggung jawab renteng secara pribadi
atas kerugian perseroan bila yang bersangkutan
bersalah atau lalai dalam penjalankan tugasnya
Tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris

3. bertanggungjawab renteng secara pribadi


atas kepailitan perseroan bila disebabkan oleh
kesalahan dan kelalaian dalam menjalankan
tugas pengawasan dan pemberian nasehat
4. Diberi wewenang untuk membentuk komite
yang diperlukan untuk mendukung tugas Dewan
Komisaris
Tugas dan tanggungjawab Direksi
1. menjalankan pengurusan perseroan untuk
kepentingan perseroan sesuai dengan kebijakan
yang dianggap tepat dalam batas yang
ditetapkan Undang-Undang dan Anggaran Dasar
Perseroan
2. Bertanggung jawab renteng dan penuh secara
pribadi atas kerugian Perseroan bila yang
bersangkutan bersalah atau lalai dalam
menjalankan tugasnya
Tugas dan tanggungjawab Direksi
3. mewakili Perseroan baik di dalam maupun di
luar pengadilan
4. Wajib membuat daftar pemegang saham,
risalah RUPS dan risalah rapat Direksi
5. Wajib membuat laporan tahunan
6. Wajib memelihara seluruh daftar, risalah,
dokumen keuangan, dan dokumen Perseroan
lainnya di tempat kedudukan Perseroan
Tugas dan tanggungjawab Direksi
7. wajib meminta persetujuan RUPS untuk
mengalihkan kekayaan Perseroan, atau
menjadikan jaminan utang Perseroan
Organ Khusus yg GCG
• Untuk penerapan GCG diperlukan:
1. Komisaris Independen
2. Direktur Independen
3. Komite Audit
4. Sekretaris Perusahaan
Syarat menjadi direktur independen

1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan


pemegang saham pengendali perusahaan
tercatat, yang bersangkutan kurang 6 bulan
sebelum penunjukkan sebagai direktur tidak
terafiliasi
2. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
Komisaris dan Direktur lainnya dari
Perusahaan Tercatat
Syarat menjadi direktur independen

3. Tidak bekerja rangkap sebagai Direksi pada


perusahaan lain
4. Tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga
atau profesi penunjang pasar modal yang
jasanya digunakan oleh Perusahaan Tercatat
selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukkan
sebagai Direktur
Tugas, tanggungjawab, dan wewenang
Komite Audit
1. Mendorong terbentuknya struktur
pengendalian intern yang memadai
2. Meningkatkan kualitas keterbukan
3. Mengkaji ruang lingkup dan ketepatan audit
eksternal, kewajaran biaya audit eksternal,
serta kemandirian dan objektivitas audit
eksternal
Syarat menjadi anggota Komite Audit
1. Komite Audit bertanggungjawab kpd Dewan
Komisaris
2. Terdiri atas sekurang-kurangnya 1 orang komisaris
independen dan sekurang-kurangnya 2 orang
anggota berasal dari luar Emiten atau perusahaan
publik
3. Memiliki integritas tinggi, kemampuan,
pengetahuan, dan pengalaman yg memadai sesuai
latar belakang pendidikannya serta mampu
berkomunikasi dengan baik
Syarat menjadi anggota Komite Audit

4. Salah satu dari anggota Komite Audit memiliki


latar belakang pendidikan keuangan dan
akuntansi
5. Memiliki pengetahuan yg cukup untuk
membaca dan memahami laporan keuangan
6. Bukan orang dalam KAP yg memberikan jasa
audit dan/atau non-audit pd Emiten atau
Perusahaan Publik yg bersangkutan dalam 1
tahun terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris
Syarat menjadi anggota Komite Audit

7. Bukan merupakan karyawan kunci Emiten atau


Perusahaan Publik dalam 1 tahun terakhir
sebelum diangkat Komisaris
8. Tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pd Emiten atau
Perusahaan Publik
9. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
Emiten, Komisaris, Direktur, atau Pemegang
Saham Utama
Syarat menjadi anggota Komite Audit

10. Tidak mempunyai hubungan usaha baik


langsung maupun tidak langsung yg berkaitan
dengan kegiatan usaha emiten
11. Tidak merangkap sebagai anggota Komite
Audit pd Emiten atau Perusahaan Publik lain pd
periode yang sama
12. Sekretaris Perusahaan harus bertindak
sebagai Sekretaris Komite Audit
Prinsip-prinsip GCG dlm BUMN
1. Transparansi: keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan
2. Kemandirian: suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak
manapun yg tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yg berlaku dan prinsip
perusahaan yang sehat
Prinsip-prinsip GCG dlm BUMN
3. Akuntabilitas : kejelasan fungsi, pelaksanaan,
dan pertanggungjawaban organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara
efektif
4. Pertangjawaban : kesesuaian dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perudang-undangan yg berlaku dan prinsip-
prinsip perusahaan yang sehat
Syarat menjadi anggota Komite Audit

5. Kewajaran (fairness): keadilan dan kesetaraan


dalam memenuhi hak-hak para pemangku
kepentingan yg timbul berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku

Anda mungkin juga menyukai