PENGERTIAN GCG
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
( Good Corporate Governance ) adalah :
GCG
Stakeholders
Pemegang Saham
Kepentingan Stakeholders
Karyawan
Gaji, kesejahteraan,
lingkungan kerja yang baik
Memberikan pinjaman.
Kreditur
Pemasok
Pelanggan
Pemerintah/Investor
Masyarakat &
Kelompok lainnya
Pesaing
Mengkonsumsi barang/
jasa
Penerimaan Pajak
Manfaat untuk daerahnya
Pengawasan atas tindakantindakan perusahaan
Bersaing secara sehat
NILAI PERUSAHAAN /
SHAREHOLDER
VALUE
ATURAN / PEDOMAN
ORGAN PENDUKUNG
GCG
Best Practices
Code of CG
Code of Conduct
Committees
Corporate Secretary
Auditor
PS/RUPS
KOMISARIS
ORGAN UTAMA
DIREKSI
Manajemen
&
Karyawan
PRINSIP-PRINSIP GCG
PERMEN BUMN No. PER-01/MBU/2011
Transparansi (Transparancy)
keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai
perusahaan
Akuntabilitas (Accountability)
kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban Organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif
Pertanggungjawaban (Responsibility)
kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat
PRINSIP-PRINSIP GCG
PERMEN BUMN NO.PER-01/MBU/2011
Kemandirian (Independence)
suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip korporasi yang sehat
Kewajaran (Fairness)
keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
2.
3.
4.
5.
WUJUD KOMITMEN
P
E
D
O
M
A
N
Shareholder
Value
G
C
G
KESEIMBANGAN
KEPENTINGAN
STAKEHOLDERS
PENGERTIAN PS / RUPS
Pemegang Saham :
Pemegang Saham adalah pemegang / pemilik surat
bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas
yang memberi hak atas dividen dan lain-lain
menurut besar kecilnya modal yang disetor
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) :
RUPS adalah organ perusahaan yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan
kepada Direksi atau Komisaris
KOMISARIS
Komisaris adalah organ perusahaan
yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan /
atau khusus, serta memberikan
nasihat kepada Direksi dalam
menjalankan perusahaan
KOMISARIS
Jumlah dan Komposisi Komisaris :
Komposisi Komisaris harus ditetapkan sedemikian rupa
GCGsesper06\23-Nov-14\Page 12
STAF KOMISARIS :
1. Ir. Suprapti Sekretaris Dewan Komisaris
2. DR. Taruna Dwidjaja Adi. MM Staf Komisaris
3. Muhamad Rosyid Ariansyah Staf Komisaris
KOMISARIS
Larangan Rangkap Jabatan :
KOMISARIS
Komite-komite Komisaris :
(Sesuai Permeneg No. PER-01/ MBU/2011)
DIREKSI
Direksi adalah organ perusahaan yang
bertanggung
jawab
penuh
atas
pengurusan / pengelolaan perusahaan
untuk kepentingan dan tujuan perusahaan,
serta mewakili perusahaan baik di dalam
maupun di luar pengadilan, sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan
DIREKSI
Kontrak Manajemen :
Kontrak Manajemen adalah kesepakatan antara Pemegang Saham dengan Direksi dan
Komisaris yang berisikan :
1.
Pernyataan bahwa RKAP tahun operasional saat menjabat telah disusun dengan
memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian dan mempertimbangkan semua risiko
secara terukur.
2.
3.
Bertanggung jawab secara penuh terhadap pencapaian target RKAP sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya, dan bersedia menerima sanksi bila target KPI
tidak terpenuhi.
4.
Direksi bersedia mematuhi arahan dan kebijakan yang disampaikan secara tertulis oleh
Pemegang Saham dengan tujuan untuk mencapai Kinerja secara keseluruhan, dan
bersedia menerima sanksi bila tidak melaksanakannya.
5.
6.
DIREKSI
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :
Mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Mengelola perusahaan dan wajib mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham.
Memastikan agar informasi mengenai perusahaan diberikan
kepada Komisaris secara tepat waktu dan lengkap.
Memastikan agar perusahaan melaksanakan tanggung jawab
sosial serta memperhatikan kepentingan dari berbagai
stakeholders.
Salah seorang Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan
GCG di perusahaan
DIREKSI
Pencalonan Direksi :
Dalam proses pencalonan dan pengangkatan Direksi
DIREKSI
Larangan mengambil keuntungan pribadi :
Para anggota Direksi dilarang melakukan transaksi
yang mempunyai benturan kepentingan dan
mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan
perusahaan yang dikelolanya selain gaji dan fasilitas
sebagai anggota Direksi, yang ditentukan oleh RUPS.
DIREKSI
Rangkap Jabatan Direksi :
Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap
sebagai :
Anggota Direksi pada BUMN lain, BUMD dan BUM Swasta
KOMITE AUDIT
Komite Audit adalah komite yang bertugas
membantu
Komisaris
dalam
memastikan
efektifitas sistem pengendalian intern dan
efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor
(Komite : sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu
maksimal 2 orang anggota)
KOMITE AUDIT
Peran dan Tanggung Jawab :
Pengendalian Internal
Audit Internal
Audit Eksternal
Kepatuhan terhadap hukum dan perundangundangan
Tanggung jawab lainnya
merangkap Anggota
3. DR. Ir. Suwandi, Msi - Anggota
Sekretaris
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko adalah serangkaian
metodologi dan prosedur yang digunakan untuk
mengelola risiko, meliputi proses identifikasi
risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko
dan pemantauan risiko yang ada dan / atau yang
akan timbul dari setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh unit kerja
MANAJEMEN RISIKO
Profil Risiko PT Petrokimia Gresik
Risiko Produksi
Risiko Pemasaran
Risiko Keuangan
Risiko Pengadaan
Risiko Sumber Daya Manusia ( SDM )
Risiko Pengembangan dan diversifikasi usaha
Risiko Hukum dan Reputasi
Risiko Sistem Informasi
Risiko Pengawasan
MANAJEMEN RISIKO
Tahapan Dalam Manajemen Risiko
Proses Identifikasi Risiko (Risk Identification)
Proses Pengukuran Risiko (Risk Measurement)
Proses Pengendalian Risiko (Risk Treatment)
Proses Pemantauan Risiko (Risk Monitoring and
Control)
EKSTERNAL AUDITOR
Auditor Eksternal adalah institusi independen yang
ditunjuk oleh RUPS untuk melaksanakan fungsi audit
terhadap semua catatan akuntansi dan data penunjang
perusahaan, yang akan memberikan pendapatnya
tentang kewajaran, ketaat-azasan, dan kesesuaian
laporan keuangan perusahaan dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK).
EKSTERNAL AUDITOR
Tugas dan Tanggung Jawab Eksternal Auditor :
Melaksanakan audit umum atas laporan keuangan perusahaan akhir tahun buku,
yang meliputi :
Melakukan audit umum atas laporan keuangan perusahaan dan laporan konsolidasi
perusahaan
Melaksanakan audit tentang kepatuhan (compliance) perusahaan terhadap berbagai
kewajiban perusahaan, sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan
Publik, Pernyataan Standar Auditing (PSA) 62 dan Standar Audit Pemerintah
Melaksanakan evaluasi kinerja perusahaan, sesuai dengan pedoman penilaian
tingkat kesehatan BUMN
Memberikan opini atau pendapat atas kewajaran penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasi perusahaan
Memberikan pertimbangan-pertimbangan, komentar, serta saran-saran perbaikan
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan adalah pejabat / petugas perusahaan yang
diangkat oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris, yang
bertindak sebagai :
Pejabat Penghubung ( Liaison Officer )
yang bertugas menata-usahakan serta menyimpan dokumen
perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada daftar Pemegang
Saham, daftar khusus dan risalah rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris
dan RUPS.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Fungsi Pokok Sekretaris Perusahaan.
STAKEHOLDERS
ELEMEN PERUSAHAAN
ANTI KORUPSI
GCGsesper06\23-Nov-14\Page 40
BENTURAN KEPENTINGAN
Benturan
Kepentingan
adalah perbedaan antara
kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan
ekonomis pribadi Direktur, Komisaris, atau Pemegang
Saham.
Apabila
BENTURAN KEPENTINGAN
Ruang Lingkup
II
III
Penerapan GCG
A. Komisaris
B. Komite Komisaris
C. Direksi
D. SPI
E. Sekretaris Perusahaan
IV
V
Pengungkapan
Informasi (Disclosure
Komitmen
Jumlah
BPKP Score
Card
(Parameter)
9
(31)
8
(14)
66
(101)
27
(36)
6
(14)
27
(36)
3
(9)
3
(6)
7
(5)
10
(9)
100
2009
2010
2011
Capaian
Prosentase
Capaian
6,12
68,00 %
6,60
73,33 %
7,45
82,78 %
7,85
98,13 %
7,31
91,41 %
7,47
93,38 %
57,25
86,74 %
57,41
86,98 %
59,53
90,20%
23,15
85,74 %
23,25
86,12 %
24,70
91,48%
5,11
85,17 %
5,17
5,08
84,67 %
23,80
88,15 %
23,80
24,40
90,37%
2,69
89,67 %
2,66
88,67 %
2,44
81,33 %
Prosentase
86,15 %
88,13 %
2,56
85,48 %
Capaian
Prosentase
2,75
91,67 %
2,63
87,50 %
6,20
88,57 %
6,18
88,32 %
6,45
90,20%
8,69
86,90 %
8,89
88,89 %
8,91
92,14 %
89,81
89,81 %
86,11
86,11 %
86,39
INDIKATOR
50
PARAMETER
160
86,39 %
Warahmatulahi Wabarakatuh
SEKILAS GCG
Benarkah Corporate Governance di Indonesia hanya
sebatas konsep dan wacana belaka ?
Apakah penerapan Corporate Governance di Indonesia masih
rendah ?
Kajian awal
DIREKSI
ESELON
ESELON II && II
II
Sosialisasi
ESELON III
Sekretaris Perusahaan
Tahun 2006-2007
ESELON IV
kebawah
POSITIONING
PERATURAN PEMERINTAH NO. 28 TAHUN 1997 tentang
PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA RI KEDALAM MODAL
SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT PUPUK SRIWIDJAJA
RENDAHNYA PENERAPAN
CORPORATE GOVERNANCE DI INDONESIA
MENYATAKAN BAHWA
REGULASI MENGHENDAKI HAL TERSEBUT
65 % RESPONDEN
MENYATAKAN BAHWA
SUDAH MENERAPKAN SEBAGAI BAGIAN
DARI BUDAYA PERUSAHAAN
35 % RESPONDEN
bahwa : Tingkat perlindungan Investor di Indonesia merupakan yang terendah di Asia Tenggara
Hasil penelitian terhadap penerapan standar Corporate Governance di beberapa Negara :
Australia
Jepang
Singapura
Korea
Thailand
Malaysia
Indonesia
Taiwan
Hongkong
Paling Baik
India
Philipina
China
Paling Buruk