Anda di halaman 1dari 11

POKA YOKE

Krismanto Simbolon (E1G015033)

Vilela Ayu Rimbi (E1G015047)

Tio Mora Diana Adelia S (E1G015063)

Ira Rohayu Simanullang (E1G015069)

Febri Yanti (E1G015071)

Mita Maharani (E1G015079)


1. DEFINISI POKA YOKE
• Poka-yoke (diucapkan “po-ka-yo-ke”) berasal dari bahasa Jepang yokeru
yang berarti “menghindari” dan poka yang berarti “kesalahan
(diakibatkan kelalaian dan/atau ketidaksengajaan)”.

• Secara umum, Poka-Yoke didefinisikan sebagai suatu konsep manajemen


mutu guna menghindari kesalahan akibat kelalaian dan kesalahan karena
sifat manusiawi yaitu lupa, tidak tahu, dan tidak sengaja dengan cara
memberikan batasan-batasan dalam pengoperasian suatu alat atau
produk. Jadi, tujuan utama dari penerapan konsep Poka-Yoke ini adalah
untuk mencapai keadaan bebas-cacat (zero-defects).
2. TUJUAN DARI POKA YOKE

1. Mengurangi atau menghilangkan inspeksi 100%


2. Tidak ada kesempatan untuk melakukan kesalahan
3. Mencegah terjadinya kecacatan atau kerusakan dari
sumbernya
4. Mengurangi ketergantungan kepada Tenaga
Manusia untuk melakukan deteksi
5. Zero Defect (Nol Kerusakan)
3. Fungsi Dasar Penerapan Poka Yoke

A. Control, yaitu pengawasan atau pengontrolan proses untuk mencegah kesalahan


atau kerusakan mengalir ke proses berikutnya

B. Shutdown, yaitu melakukan berhenti melakukan pekerjaan jika terdeteksi


kesalahan atau kerusakan

C. Warning, yaitu memberikan peringatan jika terdapat ketidaknormalan, kesalahan


ataupun kerusakan
4. JENIS DAN KARAKTERISTIK
Slide Title

Shigeo Shingo memperkenalkan 3 jenis Poka-Yoke:

• Metode Kontak, mengidentifikasi apakah ada kontak antara alat


dan produk.
• Metode Nilai-Tetap, memastikan apakah sejumlah tertentu
gerakan telah dilakukan.
• Metode Tahap-Gerak, memastikan apakah langkah proses
tertentu telah dilakukan.
Karakteristik Poka Yoke :
 
•       Dapat digunakan oleh semua orang/karyawan
•       Mudah dipasang
•       Tidak memerlukan perhatian terus-menerus dari operator
•     Murah
•       Dapat memberikan umpan-balik dan/atau tindakan
korektif/pencegahan secara cepat
Dua pendekatan dalam konsep Poka Yoke yaitu :
1. Prevent Mistakes
Pendekatan “Prevent Mistakes” adalah pendekatan untuk mencegah terjadinya
Kesalahan sebelum kesalahan atau permasalahan kualitas terjadi. Metode yang
dipakai untuk pendekatan Prevent Mistakes adalah Metode Pengawasan
(Control Method) dan Metode Peringatan (Warning Method)
2. Detect Mistakes
Pendekatan “Detect Mistakes” adalah pendekatan yang dilakukan setelah
kesalahan atau permasalahan kualitas telah terjadi. Metode yang dipakai untuk
pendekatan Detect Mistakes adalah Contact Method, Fixed Value Method dan
Motion Step Method.
4. PENERAPAN POKE YOKE
Slide Title

Salah satu aplikasi poka yoke yang cukup baru di dunia otomotif
adalah Pre-Crash Safety System- Toyota. System ini memonitor jalanan di
depan, di belakang dan di sekitar mobil untuk melihat adanya halangan
yang bisa menyebabkan tabrakan. Sistem pendeteksi mengkombinasikan
gelombang radar dengan kamera infra merah untuk melihat benda di
siang dan malam hari sejauh 25 meter ke beberapa arah.
Berikut ini adalah contoh-contoh kasus penerapan Poka-Yoke
diberbagai kondisi lainnya;

1. Kunci kendaraan (motor dan mobil) didesain sedemikian rupa sehingga memastikan kunci tidak
akan terlepas sebelum kunci pada posisi ‘OFF’. Pada kendaraan dengan sistem transmisi otomatis
(Matic), bahkan kunci kendaraan tidak bisa dilepaskan sebelum posisi transmisi di posisi ‘PARK’

2. Disket komputer berukuran 3,5” maupun yang lebih lama 5 ¼” didesain sedemikian rupa
sehingga bisa masuk ke drivernya hanya jika posisinya benar

3. Konektor USB Komputer yang tidak dapat dimasukan terbalik

4. Breaker Listrik akan loncat jika melebihi beban listrik atau terjadi hubungan singkat listrik (Short
circuit)

5. Keping SIM card pada telepon genggam, pada salah satu ujungnya di trim sehingga posisi
letaknya tidak bisa tertukar
Berikut ini adalah contoh-contoh kasus penerapan Poka-Yoke
diberbagai kondisi lainnya;
6. Setiap mobil dilengkapi dengan Warning Light di Dashboard yang akan mengingatkan
pengemudi jika melupakan sesuatu, misalnya belum menutup pintu secara benar, rem tangan
(hand brake) masih aktif, mesin mengalami over heating, jumlah oli mesin yang kurang memadai,
dll.

7. Circuit breaker di peralatan listrik terutama di rumah tangga akan trip (mati) dengan sendirinya
untuk memutus aliran listrik atau mencegah pembebanan listrik yang tiba-tiba atau melebihi
batasan beban yang seharusnya (over loaded)

8. Wastafel dilengkapi dengan lubang over flow untuk mencegah air melimpah keluar apabila
kran (tap) air tetap terbuka

9. Setrika elektrik akan padam dengan sendirinya apabila tidak digunakan dalam waktu tertentu
atau saat dikembalikan ke holder

10. Penutup tangki bahan bakar (fuel cap) pada mobil biasanya dilengkapi dengan tali atau rantai
pengait untuk memastikan penutup tersebut tidak jatuh atau bahkan hilang. Selain itu, dilengkapi
pula dengan ratchet dengan bunyi yang khas yang memberikan tanda keketatan (tightness)
penutup yang memadai dan sekaligus mencegah over tightness

11. Colokan USB flash disk dirancang memiliki guide pin sehingga tidak mungkin terbalik arah saat
dicolokan

Anda mungkin juga menyukai