arti: (1) sesuatu yang dicapai, (2) prestasi yang diperhatikan, dan (3) kemampuan
kerja. Kinerja merupakan hasil akhir atau kemampuan kerja sekelompok orang
atau suatu pekerjaan pada waktu tertentu. Bentuk kinerja ini dapat berupa hasil
keseluruhan organisasi.
atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode,
seiring dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya – biaya masa lalu
Kinerja menurut Suyadi Prawirosentono (2006:65) adalah hasil kerja yang dicapai
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi
secara legal, tidak melanggar hokum dan sesuai dengan moral dan etika.
Definisi Kinerja apabila kita simpulkan adalah suatu tingkat pencapaian dari suatu
kegiatan yang diperoleh dari sebuah proses yang berkesinambungan dalam mewujudkan
tujuan, visi dan misi yang telah direncanakan oleh suatu organisasi atau kelompok.
1
2.1.2 Penilaian Kinerja
Suatu perusahaan harus melakukan evaluasi supaya dapat berjalan dengan baik.
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengukur kinerja sehingga kinerja perusahaan dapat
organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.
cerara menyeluruh terkait dengan aktivitas yang terjadi dalam suatu perussahaan,
hasilnya dapat menyediakan umpan balik yang bisa membantu perusahaan dalam
usaha untuk melakukan perbaikan kinerja lebih lanjut. Menurut Honggren dan
Datar (1994) pengukuran kinerja secara garis besar berdasarkan kriteria dan
informasi yang dihasilkan, dapat dibagi menjadi dua yaitu: pengukuran kinerja
2
Pengukuran kinerja keuangan biasanya menjabarkan tentang kinerja dari
semua produk dan aktivitas jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Dasar
yang digunakan adalah kinerja masa lalu sehingga pencapaian kinerja dan
keunggulan bersaing yang diharapkan sangat sulit. Jadi, fokus dari pengukuran
adalah pada hasil akhir yang telah dicapai oleh perusahaan sebagai dampak dari
sudut pandang keuangan sering kali menghilangkan sudut pandang lain yang
tentu saja tidak kalah pentingnya. Masih banyak perusahaan yang masih
pentingnya menilai kinerja dari aspek non-keuangan, dimana hasil kinerja suatu
3
organisasi. Balanced Scorecard juga menunjukan bagaimana perusahaan
menyempurnakan prestasi keuangannya (Amin Widjaja Tunggal, 2002:1).
Balanced Scorecard menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton
(1997:7) merupakan suatu metode penilaian yang mencakup empat perspektif untuk
mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan , perspektif pelanggan,
persepktif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard menekankan bahwa pengukuran keuangan dan non keuangan
harus merupakan bagian dari informasi bagi seluruh pegawai dari semua tingkatan
bagi organisasi. Tujuan dan pengukuran dalam Balanced Scorecard bukan hanya
penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada,
melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bahwa (top-down) berdasarkan
misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi dan strategi tersebut harus
diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata (Teuku Mirza,
1997:14)
4
seharusnya menekankan pengukuran pada tingkat pertumbuhan penerimaan atau
penjualan dalam pasar yang ditargetkan .
5
dan ditentukan target pasarnya yang paling mungkin untuk dijadikan sasaran sesuai
dengan kemampuan sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan. Dalam
perspektif konsumen terdapat 2 kelompok perusahaan yaitu:
o Kelompok perusahaan inti konsumen (customer core measurement group)
Pangsa pasar (market share)
Menggambarkan seberapa besar penjualan yang dikuasai oleh
perusahaan dalam suatu segmen tertentu.
Kemampuan mempertahankan konsumen (customer retention)
Tingkat kemampuan perusahaan untuk mempertahankan hubungan
dengan konsumennya yang mungkin seberapa besar perusahaan berhasil
mempertahankan pelanggan lama.
Kemampuan meraih konsumen baru (customer acqusition)
Tingkat kemampuan perusahaan demi memperoleh dan menarik
konsumen baru dalam pasar.
Tingkat kepuasan konsumen (customer satiffation)
Merupakan suatu tingkat kepuasan konsumen terhadap kriteria
kinerja/nilai tertentu yang diberikan oleh perusahaan .
Tingkat protabilitas konsumen (customer proftability)
Mengukur seberapa besar keuntungan yang berhasil diperoleh
perusahaan dari penjualan kepada konsumen / segmen pasar.
6
Citra dan reputasi (image & reputation)
Dalam dimensi ini termuat faktor-faktor yang membuat konsumen
merasa tertarik pada perusahaan seperti hasil promosi baik secara personal,
maupun lewat media masa atau elektronik.
7
operasional berasal dari penerimaan pesanan dari pelangan dan berakhir dengan
pengiriman produk atau jasa pada pelanggan.
o Layanan pasca jual
Dalam tahap ini perusahaan berupaya memberikan manfaat tambahan
kepada para pelanggan yang telah membeli produk-produknya dalam bentuk
berbagai layanan pasca taransaksi.
8
daya manusia akan sia-sia apabila tidak mempertahankan karyawannya
untuk terus berada dalam perusahaan.
Produktivitas karyawan
Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh rata-rata dari
peningkatan keahlian dan semangat inovasi, perbaikan proses internal, dan
tingkat kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah menghubungkan output
yang dilakukan para pekerja terhadap jumlah keselururhan pekerja.
o System
Motivasi dan ketrampilan karyawan saja tidak cukup untuk menunjang
pencapaian tujuan proses pembelajaran dan pertumbuhan apabila mereka tidak
memiliki informasi yang memadai. Pegawai dibidang operasional memerlukan
informasi yang memadai. Pegawai dibidang operasional memerlukan informasi
yang cepat, tepat waktu dan akurat sebagai umpan timbal balik, oleh sebab itu
karyawan membutuhkan suatu system informasi yang mempunyai kualitas dan
kuantitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
o Organizational Procedure
Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perlu diperhatikan untuk
mencapai suatu kinerja yang handal. Prosedur dan perbaikan rutinitas harus
diterusakn karena karyawan yang sempurna denagan informasi yang berlimpah
tidak akan memberikan kontribusi pada keberhasilan usaha apabila memberikan
kontribusi pada keberhasilan usaha apabila mereka tidak dimotivasi untuk bertindak
selaras dengan tujuan perusahaan atau apabila mereka tidak diberikan kebebasan
untuk mengambil keputusan atau bertindak.
9
koperasi dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-
orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai
anggota dengan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya (Arifinal, 1:1984).
Definisi tersebut mengandung unsur bahwa:
o Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal, akan tetapi
persekutuan sosial.
o Sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama.
o Tujuannya mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggota-anggota dengan
kerjasama secara kekeluargaan.
Sedangkan menurut menurut UU No. 17 Tahun 2012, koperasi adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, untuk
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan usaha,
yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan
budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.
10
diajukan Kaplan dan Norton yang menempatkan kinerja keuangan sebagai tolok
ukur utama. Penempatan kepentingan anggota dan kesejahteraannya sebagai tujuan
utama sebuah koperasi juga akan bisa melaksanakan berbagai program seperti yang
selama ini terjadi (Ali Mutasowifin;2002).
a) Perspektif keanggotaan
Karakteristik utama koperasi adalah koperasi memiliki identitas ganda (dual
identity of the member) yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa
koperasi (user of oriented firm) (Ikatan Akuntansi Indonesia; 1998). Berdasarkan
karakteristik tersebut maka dalam model Balanced Scorecard untuk koperasi pada
perspektif konsumen atau pelanggan diganti dengan perspektif keanggotaan.
Perspektif keanggotaan ini lebih tepat bukan menggantikan perspektif pelanggan
namun merupakan perluasan dari perspektif pelanggan dalam bentuknya yang
lazim. Dengan demikian ukuran-ukuran yang dipergunakan harus mengakomodasi
posisi untuk anggota sebagai pemilik (Ali Mutasowifin ; 2002).
o Pangsa pasar
Untuk menggambarkan seberapa besar jumlah anggota yang dikuasai
koperasi dalam suatu segmen tertentu.
o Kemampuan mempertahankan anggota (customer retention)
Tingkat kemampuan koperasi untuk mempertahankan hubungan dengan
konsumennya yang mungkin seberapa besar koperasi berhasil
mempertahankan anggota lamanya.
o Kemampuan koperasi meraih anggota baru. (customer acquisition)
Tingkat kemampuan koperasi demi memperoleh dan menarik anggota baru
dalam Koperasi.
o Tingkat kepuasan anggota (customer satiffation)
Merupakan suatu tingkat kepuasan anggota terhadap kriteria kinerja tertentu
yang diberikan oleh koperasi.
o Tingkat kesejahteraan anggota.
11
Merupakan suatu tingkat kesejahteraan anggota terhadap kualitas
kehidupan anggota. Dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, koperasi
tidak hanya dituntut untuk mempromosikan usaha-usaha ekonomi anggota,
tetapi juga mengembangkan sumber daya anggota melalui pendidikan dan
pelatihan yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sehinggan
anggota semakin profesional dan mengikuti perkembangan bidang
usahanya (Ali Mutasowifin; 2001).
o Profitabilitas anggota
Ukuran profitabilitas anggota dapat mengungkapkan anggota sasaran
tertentu yang tidak memberikan keuntungan. Hal ini dapat diukur dengan
menggunakan rasio anggota yang aktif dan anggota yang pasif.
b) Perspektif Keuangan
Penyusunan dan analisis laporan keuangan suatu koperasi berguna untuk
mengetahui posisi keuangan koperasi pada suatu saat tertentu dan untuk dijadikan
alat dalam pertanggung jawaban pengurus dalam Rapat Anggota Tahunan koperasi,
disamping itu untuk menetapkan dan merencanakan langkah-langkah berikutnya
agar koperasi tetap dapat bertahan (Sudarsono dan Edilius, 1994; 202).
Adapun dalam menganalisis laporan keuangan pada koperasi digunakan
analisis sebagai berikut (Mansngudi dan Victoria; 1991):
o Rasio likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan koperasi dalam membayar
segala kewajiban jangka pendek. Tolok ukur yang digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas adalah :
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Quick Rasio = x 100%
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Total pinjaman
LDR = x 100%
Total simpanan
12
o Analisis Solvabilitas
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan koperasi membayar segala
kewajibannya pada saat koperasi seandainya dilikuidasi atau dinyatakan
bangkrut.
Hutang total
Rasio Solvabilitas = x 100%
Aktiva total
o Analisis ROA (Return On Assets)
Analisis ROA digunakan untuk melihat koperasi dalam menciptakan laba
dengan menngunakan return kekayaannya.
SHU
ROA = Aktiva x 100%
13
Waktu pengolahan
MCE =
Waktu penyelesaian
14
Retensi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya untuk terus berada dalam
organisasinya.
Produktivitas Karyawan.
Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh rata-rata dari
peningkatan keahlian dan semangat inovasi, perbaikan proses internal
dan tingkat kepuasan anggota. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kompetensi karyawan dengan meningkatkan pendidikan perkoperasian.
Tolak ukur yang digunakan adalah frekuensi penyelenggaraan
pendidikan perkoperasian.
o System
Merupakan pengembangan sistem informasi strategi yang ada pada
koperasi. Ukuran pendorong kinerja yang digunakan adalah rasio
ketersediaan informasi strategis dengan rencana (Ali Mutasowifin,
2001;261).
o Organizational Procedure
Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perlu diperhatikan untuk
mencapai suatu kinerja yang handal. Prosedur memberikan kontribusi pada
keberhasilan usaha apabila mereka termotivasi untuk bertindak selaras
dengan tujuan perusahaan atau apabila mereka diberikan kebebasan untuk
mengambil keputusan atau bertindak.
o Motivasi
Merupakan kondisi yang menggerakkan karyawan untuk mencapai
motifnya. Memotivasi kerja berarti upaya pengurus koperasi dalam
mengkondisikan kebutuhan karyawan untuk mencapai tujuan koperasi.
Adanya para pekerja yang termotivasi dapat diukur dengan banyaknya saran
yang diberikan per karyawan, dan jumlah saran yang dilaksanakan per
karyawan.
2.2 Kajian Empiris
15
G. Metode Penelitian
G.1 Desain penelitian
Scorecard.
Klungkung.
lain:
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah balanced scorecard sebagai metode
pengukur kinerja.
2) Variabel terikat (dependent), yaitu variabel yang menjadi akibat dari adanya
16
bebas (independent) (Sugiyono, 2009: 59). Variabel terikat dalam penelitian
a. Data Kualitatif
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah, sejarah
berdirinya, struktur organisasi, dan bidang kegiatan Koperasi Pasar
Srinadi Klungkung.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini untuk perspektif
keuangan adalah laporan tahunan Koperasi Pasar Srinadi
17
Klungkung selama periode tahun 2012-2013. Perspektif
keanggotaan adalah jumlah anggota dalam satu tahun periode tahun
2012-2013. Perspektif poses bisnis internal adalah waktu yang
diperlukan dalam merealisasikan kredit periode tahun 2012-2013.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah jumlah pelatihan
bagi anggota dalam satu tahun periode tahun 2012-2013, serta skor
yang diberikan anggota serta karyawan dalam kuisioner pada saat
dilakukan penelitian.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
G.7.1. Populasi
18
di kabupaten Klungkung beserta 100 karyawan Koperasi Srinadi
Klungkung.
G.7.2. Sampel
metode Stratified Random Sampling, karena peneliti ingin agar sampel ini
N
n=
N. d2+ 1
1.000
n= = 91 (dibulatkan)
1.000 .0,12 + 1
Keterangan:
N = populasi
n = sampel
d2 = derajat kesalahan
100
n= = 50
100 .0,12 + 1
19
Keterangan:
N = populasi
n = sampel
d2 = derajat kesalahan
Tabel 1.1
Perincian Jumlah Sampel
Koperasi Pasar Srinadi Klungkung
No Keterangan Populasi Sampel
1 Karyawan 100 50
2 Anggota 1.000 91
Jumlah 1.100 141
a. Observasi
Data yang dikumpulkan dengan metode observasi dalam
perspektif keuangan adalah laporan tahunan Koperasi Pasar Srinadi
Klungkung selama periode tahun 2012-2013. Perspektif
20
keanggotaan, data yang dikumpulkan dengan metode observasi
adalah jumlah pelanggan dalam periode tertentu. Perspektif poses
bisnis internal, data yang
b. Kuisioner
Kuisioner adalah metode mendapatkan data primer dengan
cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden dengan
memberikan beberapa pilihan jawaban. Responden yang digunakan
dalam metode kuisioner ini adalah anggota serta karyawan Koperasi
Pasar Srinadi Klungkung
21
Pengujian validitas pada taraf signifikan yang digunakan adalah (a) = 5%
yaitu apabila r-hitung > r-tabel maka kuesioner dinyatakan valid begitu pula
sebaliknya apabila r-hitung < r-tabel maka kuesioner dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam
mengukur suatu gejala atau kejadian. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui apakah hasil jawaban dari kuesioner oleh responden benar-benar benar-
benar stabil dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Semakin tinggi reliabilitas
suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut dan sebaliknya jika
reliabilitas pengukur tersebut rendah maka alat tersebut tidak stabil dalam
mengukur suatu gejala. Rumus reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Koefisien Alpha Cronbach dengan rumus (Suharsinm Arikunto, 1998 : 145)
:
k ∑S 2
rii = (1 − 2 )
(k − 1) S total
Keterangan:
r11 : koefisien reliabilitas
k : jumlah item variabel
S S2 b : jumlah semua variabel
S2 total : varian total
dengan ketentuan :
- Jika koefisien Alpha (a) < 0,6 maka butir pertanyaan dinyatakan
tidak reliabel.
- Jika koefisien Alpha (a) > 0,6 maka butir pertanyaan dinyatakan
reliabel.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Pada metode analisis data
kualitatif, peneliti akan menjelaskan mengenai gambaran umum responden yang
digunakan dalam penelitian ini. Sementara itu, dalam analisis data kuantitatif,
22
peneliti berusaha untuk menganalisis kinerja manajemen Koperasi Pasar Srinadi
Klungkung dengan perspektif – perspektif yang ada dalam balanced scorecard
dengan menggunakan perhitungan secara matematis. Hasil perhitungan atau
analisis ini nantinya akan peneliti jadikan sebagai dasar pengambilan keputusan
atau kesimpulan apakah kinerja manajemen Koperasi Pasar Srinadi Klungkung
berjalan dengan baik atau tidak apabila diukur dengan menggunakan balanced
scorecard. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table berikut:
Keterangan Ukuran Kinerja
Perspektif Keuangan 1. Rasio Likuiditas
2. Analisis ROA
3. Analisis ROE
4. Analisis Solvabilitas
5. Analisis LDR
Perspektif Anggota 1. Retensi anggota
2. Akuisisi anggota
3. Profitabilitas anggota
4. Tingkat kesejakteraan anggota
5. Tingkat kepuasan anggota
Perspektif Bisnis Internal 1. Tingkat operasi dengan
menggunakan MCE
(Manufacturing Cycle Eficiency)
2. Layanan pasca jual dengan
menggunakan tingkat partisipasi
anggota.
Perspektif Pertumbuhan dan 1. Retensi karyawan
Pembelajaran 2. Tingkat kepuasan karyawan
3. Tingkat Produktivitas karyawan
4. Sistem pencatatan informasi
dengan kriteria reliable, accuracy,
dan timely.
23
5. Penyelenggaraan pendidikan
koperasi dilihat dari frekuensi
penyelenggaraan pendidikan.
Aktiva lancar
Acid test rasio = x 100%
Hutang Jangka Pendek Total
SHU
ROA = x 100%
Total Aktiva
24
c) Analisis ROE
Analisis ROE digunakan untuk melihat Koperasi Pasar
Srinadi Klungkung dalam mengembalikan modal sendiri yang
diinvestasikan yaitu dengan membandingkan keuntungan dengan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio ROE maka semakin baik.
SHU
ROE = x 100%
Modal Sendiri
d) Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Koperasi Pasar
Srinadi Klungkung membayar segala kewajibannya pada saat
Koperasi Pasar Srinadi Klungkung seandainya dilikuidasi atau
dinyatakan bangkrut. Rasio ini dihitung dengan membandingkan
antara total hutang dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio
solvabilitis maka semakin baik.
Hutang Total
Solvabilitas rasio = x 100%
Aktva Total
e) Analisis LDR
Analisis Loan to Deposit Ratio adalah perbandingan jumlah
pinjaman yang disalurkan dengan simpanan-simpanan yang berhasil
dihimpun oleh Koperasi Pasar Srinadi Klungkung. Semakin besar
rasio solvabilitasnya maka akan semakin baik karena menunjukkan
kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan piutang yang dimiliki.
25
Total pinjaman
LDR = x 100%
Total simpanan
Pinjaman = piutang
2. Perspektif Anggota
a) Retensi anggota
Kemampuan Koperasi Pasar Srinadi Klungkung dalam
mempertahankan anggotanya.
b) Akuisisi anggota
Mengukur tingkat kemampuan koperasi dalam mendapatkan
anggota baru ( Kaplan & Norton, 2000 ; 61)
c) Profitabilitas anggota
Mengukur sebera besar keuntungan yang berhasil diraih
perusahaan dari peran serta anggota dalam kegiatan koperasi (Ali
Mutasowifin, 2002; 260)
Anggota pasif
Rumus = x 100%
Total jumlah anggota
Anggota aktif
Rumus = Total jumlah anggota x 100%
26
Mengukur seberapa besar tingkat kesejahteraan anggota atas
keikutsertaan anggota dalam koperasi (Ali Mutasowifin, 2002;
260).
1) Presentase SHU yang dibagikan:
27
1-1,79 Sangat tidak puas
1,8-2,59 Tidak puas
2,6-3,39 Ragu-ragu
3,4-4,91 Puas
4,2-5 Sangat puas
Jumlah skor
Rata − rata kepuasan =
Jumlah pertanyaan
28
3. Perspektif Bisnis Internal
a) Operasi
Tolak ukur yang peneliti gunakan dalam mengukur operasi
adalah dengan mengukur rasio operasi persetujuan kredit dan
simpanan dengan menggunakan MCE.
Semakin rasio MCE mendekati angka 1, maka semakin baik
pula operasinya, karena waktu yang terbuang untuk memeriksa dan
memproses berkurang dan kemampuan koperasi menanggapi
permintaan anggota koperasi dengan segera dapat terselesaikan
(Kaplan dan Norton, 2000; 101).
29
Menghitung rata-rata kepuasan karyawan dengan member
nilai pada jawaban kuesioner sesuai tingkat kepuasan yang
dirasakan.
Nilai yang diberikan adalah:
Sangat puas diberi skor 4
Puas diberi skor 3
Tidak puas diberi skor 2
Sangat tidak puas diberi skor 1
Pengukuran rata – rata tingkat kepuasan menggunakan rumus:
Jumlah skor
Rata − rata kepuasan =
Jumlah pertanyaan
c) System
Menganalisis kepatuhan informasi pencatatan pada Koperasi
Pasar Srinadi Klungkung dengan kriteria-kriteria reliable, accuracy,
dan timely (Ali Mutasowifin, 2001; 261).
30
Daftar Rujukan
Kaplan, S Robert dan David. P Norton, 1996, The Balanced Scorecard: Translating
Strategi Into Action. Harvard Business School Press; Boston Massachussets
31
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabet.
Visitra, Irene Indah. 2013, Perbandingan Kinerja KSU Kuta Mimba dan PUSKUD
Bali Dwipa Menggunakan Balanced Scorecard, Bali, E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 3.2: 229-247 ISSN: 2302-8556.
32