Anda di halaman 1dari 18

ETIKA KORPORASI

(Mewujudkan Good Corporate


Governance (GCG) sebagai Budaya
Indonesia di masa depan)

Oleh: M. Max Jufri S. SE., M.Si


No. HP: 085237918252
Email: novitamere17@gmail.com
Good Corporate Governance (GCG)
• Suatu bentuk keputusan dengan memposisikan perusahaan scr jauh lebih tertata dan
terstruktur, dgn mekanisme pekerjaan yg bersifat mematuhi aturan2 bisnis yg telah
digariskan dan siap menerima sanksi jika aturan2 tersebut dilanggar;
GCG...diperlukan dalam rangka
• Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang
didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta
kesetaraan dan kewajaran;
• Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan,
yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham;
• Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi agar
dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral
yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;
• Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan;
• Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan
pemangku kepentingan lainnya;
• Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional, sehingga
meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan
pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
Good Corporate Governance

FAIRNESS ACCOUNTABILITY

GCG

RESPONSIBILITY TRANSPARENCY
FAIRNESS
• Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa
memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan;
ACCOUNTABILITY

• Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan


kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu
perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dengan tetap
memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepentingan lain;
• Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk
mencapai kinerja yang berkesinambungan
TRANSPARENCY
• Transparansi, dibangun berdasarkan atas arus informasi yang bebas dan dapat diakses
oleh pihak-pihak yang berkepentingan serta informasi harus memadai agar dapat
dimengerti dan dipantau;
• Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses
dan dipahami oleh pemangku kepentingan;
• Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah
yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting
untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku
kepentingan lainnya;
RESPONSIBILITY

• Responsiv atau peduli pada stakeholder, bahwa harus berusaha melayani semua pihak
yang berkepentingan;
• Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan
tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good
corporate citizen.
INDEPENDENCY

• Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG,


perusahaan harus dikelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan
tidak saling mendominasi dan tidak dapat
diintervensi oleh pihak lain;
KEPATUHAN (tanggung jawab manajemen)

• Kepatuhan terhadap seluruh persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku


termasuk hukum, peraturan pajak dan peraturan akuntansi, adalah salah satu tanggung
jawab utama manajemen;
Eksekutif/ direktur PERUSAHAAN

• Chief Executive Officer/ CEO;


• Chief Financial Officer/ CFO;
• Direktur pengembangan perusahaan/ CDO;
• Direktur resiko perusahaan/ CRO;
• Direktur tata kelola/ CGO;
• Direktur etika dan kepatuhan/ CECO;
Direktur etika dan kepatuhan/ CECO

• CECO bertanggung jawab dalam memastikan


pematuhan pada semua hukum, peraturan, standar, kode
etik, kebijakan dan prosedur serta yang mengawasi semua
fungsi kepatuhan;
• CECO harus melaporkan langsung kepada dewan komisaris
dan harus menjaga hubungan kerja yang baik dengan
dewan perusahaan untuk membantu pembentukan strategi
kepatuhan, pembentukan program kepatuhan, kebijakan
dan prosedur kepatuhan dan secara terus menerus
mengamati dan mendorong efektifitas kebijakan dan
prosedur kepatuhan;
Etika Korporasi
1. Etika Korporasi Terhadap Pelanggan;
➢Selain dibutuhkan oleh masyarakat, produk yang dijual perusahaan ini juga
memuaskan dan menambah nilai bagi masyarakat→ harga sesuai barang;
2. Etika Korporasi Terhadap Pemasok;
➢Perusahaan harus mampu untuk memberikan kesempatan yang sama kepada para
pemasok;
3. Etika Korporasi Terhadap Karyawan;
➢Karyawan tidak hanya dianggap sebagai alat atau sarana produksi, melainkan
merupakan mitra yang sangat menentukan keberhasilan dan kelangsungan bisnis
suatu perusahaan
Etika Korporasi

4. Etika Korporasi Terhadap Pemegang Saham;


➢Perusahaan selalu mengedepankan pada prinsip keterbukaan dimana setiap
informasi dalam perusahaan pasti akan diketahui oleh seluruh pemegang saham;
5. Etika Korporasi Terhadap Pemerintah;
➢Dalam melakukan suatu bisnis, perusahaan perlu memperhatikan setiap tindakan
perusahaan agar tetap sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah;
6. Etika Korporasi Terhadap Masyarakat dan Lingkungan;
➢Perusahaan berusaha untuk selalu bisa meminimalkan penggunaan energi yang
tidak dapat diperbaharui dan pembuangan limbah yang terorganisir dengan baik;
Good Governance menjadi tuntutan jaman

❑ Tuntutan GG baik disektor corporate (GCG) maupun pd sektor publik (GPG), dimulai dgn adanya
tuntutan audit sosial.
❑ Upaya sistematis yg dilakukan scr sadar utk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan menilai
kinerja suatu unit bisnis;
❑ Audit sosial meliputi 3 tahap:
1. Pd dekade 1940-an, dipelopori oleh Theodore J. Kreps terkait dgn kinerja sosial perush serta
ukuran kemampuan perush utk menyelesaikan isu2 ekonomi dgn menyoroti permasalahan
lapangan kerja, produksi, upah dan gaji, deviden, serta suku bunga (kesulitan2 ekonomi sosial
akibat krisis ekonomi tahun 1930-an);
2. Tahap kedua lebih jelas keterkaitannya dgn tanggung jawab sosial perush, yg kinerjanya
diaudit oleh auditor independen;
3. Tahap ketiga dimulai pd tahun 1970-an yg berlanjut sampai skrg, yg umumnya diberi label
audit modern;
4. Pd tahap ini audit sosial sdh diterima sbg fungsi manajerial yg mutlak diperlukan demi
memperoleh kepercayaan masyarakat;
Good Governance menjadi tuntutan jaman

❑ Untuk mewujudkan GCG, diperlukan prasyarat yg kondusif (internal perush dan kondisi
makro ekonomi);
❑ Sistem internal perush yg menjadi syarat GCG ialah:
1. Budaya perush yg berdasarkan komponen dasar GCG;
2. Kode perush yg berdasarkan niai2 GCG;
3. Human capital yg kompeten yg menghayati dan bervisi GCG;
4. Keyakinan bahwa GCG harus dimulai dr diri sendiri dan perush di mana kita berada;
❑ Sedangkan di sektor makro yg kondusif utk terwujudnya GCG, meliputi:
1. pemerintah yg bersih dan berwibawa;
2. Law enforcement;
3. Regulasi yg sehat, jelas dan wajar;
Bagaimana keadaan makro di Indonesia
Apakah ketiga prasyarat tsb sudah ada
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai