Anda di halaman 1dari 19

KULIAH KE 5

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

( GCG)
PENGERTIAN GCG
• GCG adalah suatu sistem pengendalian internal perusahaan
yang tujuan utamanya adalah pengendalian risiko yang
signifikan guna memenuhi tujuan bisnis melalui
pengamanan aset dan mening- katkan nilai perusahaan
dalam jangka panjang.

• Bank dunia : Merupakan sekumpulan hukum , peraturan


dan kaidah yang wajib dipenuhi dan mendorong kinerja
perusahaan agar berfungsi lebih effesien dan menghasilkan
nilai ekonomis jangka panjang yang berkesinambungan
bagi pemilikdanmasyarkat sekitarnya
Implementasi GCG
Implementasi dari prinsip-prinsip GCG :
• Pengembangan Hardware, yang bersifat teknis
atas pembentukan atau perubahan struktur
dan sistem organisasi.
• Pengembangan Software, lebih bersifat
psikososial ,mencakup perubahan paradigma,
misi, visi, nilai dan perilaku.
• Dalam dunia bisnis ternyata sebahagian
perubahan mengarah pada aspek hardware,
seperti penyusunan sistem, prosedur serta
pembentukan organisasi
• GCG menyiratkan secara implisit , perusahaan
bukanlah sekedar mesin yang mengubah input
menjadi output tetapi adalah lembaga insani
yang punya nilai , cita dan tanggung jawab
sosial.
• KonsepGCG mencerminkan pentingnya
berbagi , peduli dan melestarikan.
Latar Belakang Good Corporate Governance
(GCG)
• GCG muncul atas reaksi para pemegang saham di Amerika
Serikat pada tahun 1980-an yang terancam kepentingannya
(Budiati, 2012).
• Saat itu di Amerika terjadi gejolak ekonomi yang luar biasa
yang mengakibatkan banyak perusahaan yang melakukan
restrukturisasi dengan menjalankan segala cara untuk
merebut kendali atas perusahaan lain.
• Tindakan ini menimbulkan protes keras dari masyarakat
atau publik. Publik menilai bahwa manajemen dalam
mengelola perusahaan mengabaikan kepentingan-
kepentingan para pemegang saham sebagai pemilik modal
perusahaan
• Merger dan akuisi pada saat itu banyak merugikan para
pemegang saham akibat kesalahan manajemen dalam
pengambilan keputusan
• Untuk menjamin dan mengamankan hak-hak para
pemegang saham, muncul konsep pemberdayaan
Komisaris Independen sebagai salah satu wacana
penegakan GCG.
• Komisaris Independen adalah Anggota Dewan Komisaris
yang tidak memiliki hubungan dengan Direksi, Anggota
Dewan Komisaris lainnya dan Pemegang Saham
pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis .
• Di Indonesia, konsep GCG mulai dikenal sejak krisis
ekonomi tahun 1997 krisis yang berkepanjangan
yang dinilai karena tidak dikelolanya perusahaan–
perusahaan secara bertanggungjawab, serta
mengabaikan regulasi dan sarat dengan praktek
(korupsi, kolusi, nepotisme) KKN (Budiati, 2012).
• Pada tahun 1998 peraturan BEI emiten yang
tercatat di BEI yang mewajibkan untuk
mengangkat Komisaris Independen dan
membentuk Komite Audit dan GCG mulai di
kenalkan pada seluruh perusahaan publik di
Indonesia.
Pihak yang mendukung GCG
1. Pemerintah /Negara.
a.Dalam menyusun UU dan menyempurnakan UU
sesuai dengan kepentingan usaha,
sertamengikut sertakan dunia usaha dalam
penyusunannya.
b.Menciptakan sistem politik yang sehat dengan
penyelnggara negara yang berintegritas tinggi,
bebas KKN serta meningkatkan pelayanan
masyarakat.
2. Peran DuniaUsaha
a. Menerapkan etika bisnis serta mematuhi dan
melaksanakan aturan yang berlaku.
b. Meningkatkan kualitas struktur polakerja
perusahaan yang effisien
c. Melaksanakan fungsi Ombudsman yaitu
menampung semua informasi
penyimpangan
3. Peran Masyarakat
a.Melakukan kontrol sosial dengan memberikan
perhatian terhadap pelayanan masyarakat
yang dilakukan aparat negara atau jasa yang
dihasilkan dunia usaha melalui penyampaian
pendapat secara objeltif
b. Melakukan komunikasi dengan pemerintah
dan dunia usaha tentang keberatan
masyarakat.
c. Mematuhi Undang-undang yang berlaku.
Prinsip GCG menurut Menteri BUMN, No.
117/M/MBU/2002 tgl 31 juli 2002

1.Transparansi.
2.Akuntabilitas
3.Pertanggungjawaban
4.Kemandirian (independen)
5.Kewajaran
6.Pengungkapan
Tujuan GCG di BUMN
1. Untuk memaksimalkan nilai BUMN dengan cara :
a. Meningkatkan keterbukaan
b. Meningkatkan kepercayaan publik
c. Bertanggungjawab
d. Berlaku adil sehingga memiliki daya saing
2. Mendorongpengelolaan BUMN secara profesional,
transparan, effesien dan meningkatkan kemandirian.
3. Mendorong perusahaan dalam mengambil keputusan
dan menjalankankeputusan dilandasi oleh moral
yang tinggi dan mematuhi peraturan yang berlaku
serta menjaga kelestarian alam
4. Meningkatkan konstribusi BUMN dalam
perekonomian nasional.
5. Meningkatkan iklim investasi nasional
6. Menyukseskan program privatisasi.
Manfaat GCG di BUMN
• Meningkatnya kinerja perusahaan, karena
mengambil keputusan yanglebih baik
• Peningkataneffesiensi operasional perusahaan
• Peningkatan pelayanan kepada stakeholder
• Kemudahan memperoleh dana yang lebih
murah dari fihak luar
• Peningkatan minat investor apabilaBUMN
tersebut go public.
Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006
memberikan prinsip-prinsip GCG
Pertama transparansi (transparency)
Diartikan sebagai keterbukaan dalam menge-
mukakan informasi yang materil dan relevan
serta keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan.
Kedua, akuntabilitas (accountability) yaitu
kejelasan fungsi dan pertangungjawaban bank
sehingga pengelolaannya berjalan efektif.
Ketiga, pertanggungjawaban (responsibility) yaitu
kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip
pengelolaan bank yang sehat.
Keempat, Kemandirian (independency) yaitu
pengelolaan bank secara profesional tanpa
pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
Kelima, kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan
kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku”.
CAKUPAN PRINSIP PRINSIP GCG (OECD)
Organitation for economic cooperation and development
cakup

1. Melindungi hak-hak pemegang saham.


a. Memperoleh jaminan keamanan atas
pendaftaran kepemilikan
b. Memindahkan dan mengalihkan
kepemilikan
c. Memperoleh informasi yang relevan
tentang perusahaan secara berkala
d. Berpartisipasi dalam pemberian suara
dalam RUPS
e. Hak untuk memilih dewan komisaris
dan direksi
f. Hak untuk pembagian laba
2. Perlakuan yang setara untuk seluruh
pemegang saham
3.Pengakuan terhadap hak-hak pemangku
kepentingan, seperti lapangan kerja,
kesejahteraan.
4. Pengungkapan dan transparansi, seperti
pengungkapan mengenai kondisi keuangan.
5.Jelasnya tanggung jawab komisaris dan
direksi.
---000---

Anda mungkin juga menyukai