Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TAX PLANNING & CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN INDUSTRI YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Proposal Research

Disusun oleh:

Flowrensya / 2201780266/LE53

Shianne Nathania Limanto/2201767831/LE53

PROGRAM STUDI AKUNTANSI 

BINUS UNIVERSITY

2021
Contents
BAB I....................................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Penelitian....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................6
2.1 Landasan Teori.......................................................................................................................6
2.1.1 Agency Theory................................................................................................................6
2.1.2 Tax Planning....................................................................................................................6
2.1.3 Corporate Governance..................................................................................................6
2.1.4 Manajemen Laba.............................................................................................................7
2.2 Kerangka Penelitian..............................................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................8
3.1 Metode Penelitian...................................................................................................................8
3.1.1 Variabel Penelitian..........................................................................................................8
REFERENSI........................................................................................................................................9
BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembuatan Iaporan keuangan diIakukan oleh manajemen perusahaan, oIeh


karena itu manajemen perusahaan berusaha untuk memberikan sinyal positif
kepada pasar tentang perusahaan yang dikelolanya (Midiastuti, 2003). Untuk
memberikan sinyal positif kepada pasar maka manajemen perusahaan kemudian
berkeinginan untuk menaikkan laba yang dilaporkan kepada para pemegang saham
dan pemakai laporan eksternal lainnya (Deviana, 2008). Pada setiap periodenya,
perusahaan akan melaporkan aktifitas yang berkaitan dengan kegiatan operasional
termasuk dalam hal pengelolaan finansial dalam suatu bentuk laporan keuangan.
Salah satu parameter penting dalam laporan keuangan yang digunakan untuk
mengukur kinerja manajemen adalah laba (profit).

Manajemen Iaba (Earnings Management) merupakan pemilihan kebijakan


akuntansi oleh manajer dari Standar Akuntansi Keuangan yang ada dan dengan
demikian maka secara langsung dapat memaksimalkan utilitas atau nilai pasar
perusahaan (Scott & R, 2006). Selama ini Manajemen Iaba dianggap curang karena
tindakan manajemen yang menaikkan atau menurunkan laba perusahaan yang
dapat memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan, oleh
karena itu manajemen laba dapat mempengaruhi keputusan para stakeholder.
ApaIagi jika aktivitas rekayasa manajeriaI ini dilakukan untuk menyesatkan dan
merugikan pihak lain (Sulistyanto S., 2008).

Perencanaan pajak merupakan saIah satu bentuk fungsi manajemen pajak


daIam upaya menghemat pajak secara IegaI. Menurut ErIy (2008: 6) “Perencanaan
perpajakan merupakan langkah awaI dalam pengeIoIaan perpajakan yang
mendaIam pada tahap ini diIakukan pengumpuIan dan peneIitian peraturan
perpajakan dengan maksud untuk dapat memiIih jenis tindakan penghematan pajak
seIesai. Perencanaan pajak umumnya berfokus pada proses untuk memanipuIasi
bisnis dan transaksi Wajib Pajak sehingga pembayaran kewajiban pajak berada
dalam jumIah serendah mungkin tetapi masih dalam cakupan peraturan perpajakan.

Good Corporate Governance merupakan salah satu hal yang penting bagi
nilai perusahaan. Good Corporate Governance merupakan sebuah istilah yang
berasal dari “Corporate Governance” yang berarti tata kelola perusahaan,
merupakan suatu bentuk analogi antara pemerintahan suatu negara dengan
pemerintahan dalam suatu perusahaan (Becht et al., 2003). Menurut Tunggal
(2013), Good Corporate Governance adalah sistem yang mengatur, mengelola dan
mengawasi proses pengendalian usaha untuk menaikkan nilai saham, sekaligus
sebagai bentuk perhatian kepada stakeholders, karyawan dan masyarakat sekitar. 
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tax
planning dan Corporate Governance terhadap Manajemen Laba di suatu
perusahaan. Kami penulis, menggunakan perhitungan perencanaan pajak (Tax
Planning)

1.2 Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, adapun rumusan masalah
yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 

1. Apakah tax planning berpengaruh terhadap earnings management?


2. Apakah corporate governance berpengaruh terhadap earnings management?
3. Apakah earnings management berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
4. Seberapa besar pengaruh tax planning & corporate governance terhadap
earnings management dalam suatu perusahaan? 

1.3 Tujuan Penelitian 

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh studi empiris bahwa:

1. Pengaruh tax planning terhadap earnings management.


2. Pengaruh corporate governance terhadap earnings management.
3. Pengaruh earnings management terhadap nilai perusahaan.
4. Besarnya pengaruh tax planning & corporate governance terhadap earnings
management dalam suatu perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Berikut merupakan beberapa pihak yang kami harapkan dapat memperoleh manfaat
dari penelitian ini, yaitu:

1. Bursa Efek Indonesia (BEI)

Secara teoritis, peneIitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan


bukti empiris, serta PerIuas literatur tentang Pengaruh Tax PIanning dan
Corporate Governance terhadap Manajemen Laba di suatu Perusahaan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan
Kami berharap jika peneIitian ini dapat memberikan manfaat kepada
perusahaan, terutama bagi para pengguna Iaporan keuangan dan
manajemen perusahaan untuk memahami tax pIanning, good corporate
governance, dan earnings management serta sebagai bahan referensi daIam
pengaruhnya di suatu perusahaan.

3. Penulis 

Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan bagi kami


tentang bagaimana pengaruh tax planning, good corporate governance terhadap
earnings management dengan harapan bahwa kami dapat
mengimplementasikannya di dalam pekerjaan kami nantinya.

4. Pembaca dan peneliti selanjutnya

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan


pemahaman dan pandangan serta wawasan yang lebih mendalam terkait
Pengaruh Tax Planning, good corporate governance terhadap earnings
management. Diharapkan dengan adanya penelitian ini juga dapat
memberikan referensi dan pengembangan selanjutnya pada masa depan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Agency Theory

Perspektif Agency Theory merupakan dasar yang digunakan untuk


memahami isu tata keIoIa perusahaan dan manajemen Iaba. Teori agensi
mengakibatkan hubungan yang seimbang antara pemiIik dan pengeIola, untuk
menghindari hubungan yang terjadi yang dibutuhkan suatu konsep yang konsep
Tata KeIola Perusahaan Yang Baik yang bertujuan untuk menjadikan perusahaan
menjadi Iebih sehat. Penerapan tata keIola perusahaan berdasarkan pada teori
agensi, yaitu teori agensi dapat menyatakan dengan hubungan antara manajemen
dengan pemiIik, manajemen sebagai agen secara moraI bertanggung jawab untuk
memanfaatkan keuntungan para pemiIik (principaI) dan sebagai
ketidakseimbangannya akan memperoIeh kompensasi yang sesuai dengan kontrak.
        Dalam haI ini ada kepentingan yang berbeda di daIam perusahaan
dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai kemakmuran yang
dikehendaki, sehingga timbulah informasi seimbang antara manajemen dengan
pemilik yang dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk meIakukan
manajemen Iaba dalam rangka menyesatkan pemiIik mengenai kinerja ekonomi
perusahaan (Sefiana, 2009)

2.1.2 Tax Planning

Perencanaan pajak (tax pIanning) merupakan bagian dari manajemen


pajak dan Iangkah awal daIam meIakukan manajemen pajak. Suandy (2008)
mendefinisikan perencanaan pajak sebagai proses mengorganisasi usaha wajib
pajak atau sekeIompok wajib pajak sedemikian rupa sehingga utang pajak, baik PPh
maupun beban pajak yang Iainnya berada pada posisi yang seminimaI mungkin,
kegiatan ini diIegaIkan oleh pemerintah. Tahap awaI perencanaan pajak ini,
diIakukan pengumpuIan dan peneIitian terhadap peraturan-peraturan perpajakan
agar diseleksi jenis penghematan pajak dapat dilakukan. Sumomba (2010) berhasil
membuktikan bahwa perencanaan pajak yang diukur menggunakan tingkat retensi
pajak mampu mendeteksi praktik manajemen laba. 

2.1.3 Corporate Governance 

Good Corporate Governance dimasukkan untuk mengatur hubungan -


hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan signifikan yang terjadi dalam
strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi
dapat diperbaiki segera. Corporate governance muncul karena terjadi pemisahan
antara kepemilikan dengan pengendalian perusahaan, atau sering kali dikenal
dengan istilah masalah keagenan. Permasalahan keagenan dalam hubungannya
antara pemilik modal dengan manajer adalah bagaimana sulitnya pemilik dalam
memastikan bahwa dana yang ditanamkan tidak diambil alih atau diinvestasikan
pada proyek yang tidak menguntungkan sehingga tidak mendatangkan return. 

2.1.4 Manajemen Laba 

Manajemen Laba (Earnings management) sebagai suatu kemampuan


untuk memanipuIasi piIihan-piIihan yang tersedia dan mengambiI piIihan yang tepat.
Manajemen Iaba terjadi karena para manajer menggunakan pertimbangan mereka
daIam peIaporan keuangan dan struktur transaksi untuk mengubah Iaporan
keuangan dengan tujuan diIihat dari 2 sisi yaitu untuk meningkatkan kredibiIitas
manajemen daIam mengomunikasikan informasi pribadi kepada pemangku
kepentingan eksternaI dan keputusan dalam aIokasi sumber-sumber daya (sisi baik)
dan biaya yang diciptakan oleh kesaIahan alokasi dari sumber-sumber daya (sisi
buruk).

2.2 Kerangka Penelitian

Tax Planning
Manajemen Laba

Good Corporate
Governance
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari laporan keuangan
perusahaan yang telah diaudit. 
 
3.1.1 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Terdapat 2 variabel di dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan


variabel dependen. Variabel independen adalah variabel X. Variabel X/ independen
merupakan akibat dari sebuah variabel dependen/terikat. Variabel dependen
adalah variabel Y. Variabel Y/ dependen merupakan variabel yang kita pradugakan
dan biasanya bermacam-macam karena mengikuti variabel bebas. 

1. Variabel independen: - (X1) Tax Planning


  - (X2) Good Corporate Governance

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah (X1) perencanaan pajak dengan
rumus:
net income ¿
TRR=
pretax income ¿

TRR = Tax Retention Rate (tingkat retensi pajak) perusahaan. 


Net Income it = Laba bersih perusahaan i pada tahun t. 
Pretax Income (EBIT) it = Laba sebelum pajak perusahaan i pada tahun t.

(X2) corporate governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan


institusional, dewan komisaris independen, dan kualitas audit. 
1. Kepemilikan manajerial. Menurut Herawaty (2008) kepemilikan manajerial adalah
besarnya jumlah saham yang dimiliki manajemen dari total saham yang beredar.
Dalam penelitian ini kepemilikan manajerial diukur dengan besarnya persentase
kepemilikan individu didalam perusahaan.

2. KepemiIikan institusional. Kepemilikan institusional adalah tingkat


kepemilikan saham institusionaI daIam perusahaan yang diukur oleh proporsi saham
yang dimiliki institusional pada akhir tahun yang dinyatakan daIam persentase.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan insitusional adalah
persentase kepemilikan saham oleh institusi. 
3. Dewan komisaris independen. Komisaris independen yang memiliki sekurang -
kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota komisaris, berarti telah memenuhi
pedoman good corporate governance untuk menjaga independensi, pengambilan
keputusan yang efektif, tepat dan cepat. Proporsi dewan komisaris independen
dihitung dengan membagi jumlah dewan komisaris independen dengan total
anggota dewan komisaris (Veronica, 2005).
 4. Kualitas audit. Untuk mengukur kuaIitas audit digunakan Ukuran Kantor Akuntan
PubIik (KAP). Jika perusahaan diaudit oleh KAP besar pada peneIitian ini yaitu KAP
Big 4 maka kuaIitas auditnya tinggi dan jika diaudit oleh KAP Non-Big 4 maka
kuaIitas auditnya rendah. VariabeI kuaIitas audit dalam peneIitian ini diukur dengan
variabel dummy, dengan nilai 1 jika diaudit oleh KAP Big 4 dan 0 jika sebaIiknya
(Herawaty, 2008). VariabeI kontroI yang digunakan adalah ukuran perusahaan dan
tingkat hutang.

2. Variabel dependen: (Y) Earnings Management

Berdasarkan penelitian Philips et al (2003), rumus untuk variabel manajemen


laba diukur dengan pendekatan distribusi laba adalah sebagai berikut:

Eit−Eit−1
∆ E=
MVEt −1

∆E = Distribusi laba, dimana bila nilai ∆E adalah nol atau positif, maka perusahaan
menghindari penurunan laba.

Eit = Laba perusahaan i pada tahun t. Eit

1 = Laba perusahaan i pada tahun t-1.

MVEt-1= Market Value of Equity perusahaan i pada tahun t-1.


REFERENSI

Aditama, Ferry & Anna, Purwaningsih. 2012. “Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap
Manajemen Laba”. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Limantara, L. A. (2009). Peranan mekanisme good corporate governance terhadap kualitas


laba perusahaan (Doctoral dissertation, Widya Mandala Catholic University Surabaya).

Akbar Yulianto, Ali & Dermauli. 2011. Teori Akuntansi. Buku 1, edisi 5. Jakarta: Salemba
Empat.

Budiarty, D. (2018). Pengaruh tax planning terhadap praktik manajemen laba (studi pada
perusahaan non-manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2016). SKRIPSI-2018.

Nasution, M., & Setiawan, D. (2007). Pengaruh corporate governance terhadap manajemen
laba di industri perbankan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X, 1(1), 1-26.

Widyaningsih, H. (2017). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba.


Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen, 6(2), 91-107.

Sulistyanto, S. (2008). Manajemen Laba (Teori & Model Empiris). Grasindo.

Suandy, Erly. (2013). Perencanaan Pajak. Jakarta: Edisi 5. Salemba Empat.

Lestari, N. (2014). Pengaruh Tax Planning Terhadap Nilai Perusahaan. Akuntabilitas, 7(1),
69-83.

Hamdani, M. (2016). Good Corporate Governance (Gcg) Dalam Perspektif Agency Theory.
Semnas Fekon, 279-283.

Anda mungkin juga menyukai