Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

BAB 21
PERTEMUAN KE-21
CREATIVE ACCOUNTING VS TAX PLANNING

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari BAB 21 mengenai Creative Accounting dan Tax Planning,
mahasiswa diharapkan mampu memahami, menjelaskan dan menganalisis mengenai
Creative Accounting dan Tax Planning.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai Creative Accounting
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai Tax Planning
3. Mahasiswa mampu menganalisis Prinsip dan Kriteria Creative Accounting vs Tax
Planning..

C. PETUNJUK PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan sudah membaca modul ini sebelum mengikuti pembelajaran
tatap muka. Mulailah dengan membaca capaian belajar lalu pelajari setiap isi modul
dengan seksama dan kerjakan latihan soal yang terdapat pada akhir pembelajaran
guna mengukur tingkat penguasaan mahasiswa.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


1
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

D. URAIAN MATERI
Creative Accounting
Creative Accounting adalah tindakanpenyusunan laporan keuangan dengan
memanfaatkan teknikdan prinsip akuntansi yang bervariasi, dalampenerapan
kebijakanakuntansi perusahaangunamendapatkanhasilyang diinginkan. Creative
Accounting merupaka bagian .
dari akuntansi, tetapijuga dapat menjadi bagian dari skandal akuntansi. Motivasi dan
prilaku manusianlah yang membuat creative accounting jadii legal atau legal, etis atau
tidak etis, dan baikat auburuk.

Creative Accounting adalah semua proses dimana beberapa pihak menggunakan


kemampuan pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar,
interpretasi, teknik, dan sebagainya) kemudian menggunakannya untuk memanipulasi
pelaporan keuangan guna mengubah laporan keuangan dalam perencanaan pajak. Di
sisi lain, terdapat pula pihak yang melangkah lebih jauh dengan melakukan fraud
(penipuan, kecurangan, atau penggelapan) dalam pelaporan keuangan dan pajak.

Dalam pandangan orang awam creative accounting dianggap tidak etis, bahkan
merupakan bentuk dari manipulasi informasi sehingga menyesatkan perhatiannya.

Tetapi dalam pandangan teori akuntansi positif, sepanjang creative accounting tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum, tidak ada masalah
yang harus dipersoalkan. Asalkan tidak ada asimetri informasi antara pelaku creative
accounting dan pengguna informasi keuangan

Dalam hal ini investor, analis, dan pengguna laporan keuangan lainnya perlu
mendeteksi praktik-praktik creative accounting yang disalahgunakan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab sedini mungkin agar terhindar dari negative earning
surprises dan potential share-price declines

Istilah Creative adalah kepiawaian akuntan untuk menciptakan ide baru yang efektif ,
namun culas dalam bidang akuntansi.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


2
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Creative accounting dilakukan karena adanya motivasi diantaranya untuk


mendapatkan bonus atau insentif, menarik kreditor dan investor agar mau
menginvestasikan dananya pada perusahaan, dan mendapat respon positif atas
penjualan saham perusahaan. Oleh karena itu, menurut Alit, (2017)manajemen
berupaya melakukan creative accounting dengan cara memanfaatkan celah yang ada
dalam standar penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan sudut pandang agency
theory, manajemen akan semaksimal mungkin mengoptimalkan laba supaya nilai
perusahaan menjadi baik di mata pemilik modal dan investor. Sehingga kinerja
manajemen akan dinilai baik pula oleh pemilik perusahaan. Menurut Hardinto, (2014),
pemilihan metode akuntansi yang dilakukan pihak manajemen merupakan salah satu
cara yang dilakukan sebagai bentuk maksimalisasi nilai perusahaan sesuai dengan
sudut pandang masing-masing asalkan masih sesuai dengan SAK.Akan tetapi, agency
theory mengganggap bahwa manajemen akanmemanfaatkan opportunis yang
dimilikinya melalui creative accounting untuk kepentingannya sendiri sehingga
informasi yang disajikan terdistorsi dan berakibat pada menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Sehingga akan berpengaruh negatif terhadap
nilai perusahaan.

Creative accounting dapat dikatakan sebagai sebuah praktek akuntansi yang buruk,
karena cenderung mereduksi reliabilitas informasi keuangan. Karena manajer
memiliki asimetri informasi, yang bagi pihak di luar perusahaan sangat sulit diketahui,
maka memaksimalkan keuntungan dengan creative accounting akan selalu ada
Masalah sebenarnya adalah tidak diberikannya pengungkapan yang transparan secara
menyeluruh tentang proses pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan kebijakan
akuntansi (accounting policy). Akibatnya, laporan keuangan dianggap masih memiliki
keterbatasan mendasar sehingga belum memadai untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.

Mengapa Menggunakan Creative Accounting?

Para pemegangsahamdan reaksi pasar terkait semakin banyak Tindakan dan direktur
manajer semakin dinilai berdasarkan profit, pertumbuhandan EPS dan memiliki bonus

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


3
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

besar yang dipertaruhkan.

Jadi perusahaan(dan direktur) ingin menggunakan laporan untuk menyajikan pesan


yang mereka inginkan investor untuk melihat, dan kadang-kadang ini membutuhkan
akuntansi kreatif.

Creative Accounting Dapat Digunakan Untuk:

• Sembunyikan tahun yang sangat buruk bagiperusahaan


• Paksa tahun yang sangat baik
• Lanjutkan tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik
• Menghaluskan hasil untuk memberi kesan stabilitas atau peningkatan berkelanjutan
• Meningkatkan asset untuk menghindari pengambilalihan

NB. Untuk mendistorsi dalam satu tahun sering meningkatkan kebutuhan untuk
mendistorsi tahun depanjuga.

Bagaimana Perusahaan Melakukan Creative Accounting?

Creative accounting diterapkan oleh perusahaan karen abeberapa kondisi, seperti


bervariasinya prinsip akuntansi, dalam rangka penerapan prinsip akuntansi yang
agresif, dalam rangka earnings management, pelaporan keuangan yang benar-benar
menyimpang(outright fraudulent financial reporting).

Metode Creative Accounting

1) Taking Bath/Big Bath

Saat ada tekanan organisasional, misal saat pergantian manajemen baru, saat keadaan
buruk yg tak bisa dihindari pada periode berjalan. Manajemen lalu melakukan
pembersihan diri‟ dengan membebankan biaya mendatang ke sekarang. Akibatnya
laba periode yad akan lebih tinggi dari seharusnya (Matching concept tak jalan).

2) Income Minimization

Dilakukan saat profitabilitas sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapatkan
perhatian oleh pihak-pihak yang berkepentingan (aspek political-cost).

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


4
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Caranya berupa write-off atas barang modal dan aktiva tak berwujud, pembebanan
biaya iklan,

barang modal dan aktiva tak berwujud, biaya RND (metode successfull-efforts untuk
perusahaan minyak bumi). Cara tsb dilakukan agar masih menunjukkan hasil operasi
yang kelihatannya masih menarik minat pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuannya
adalah untuk mencapai suatu tingkat return on assets (ROA) yang dikehendaki.

Perusahaan melakukannya untuk mengurangi volatilitas laba bersih. Perusahaan


mungkin juga meratakan laba bersihnya untuk pelaporan eksternal dengan maksud
sebagai penyampaian informasi internal perusahaan kepada pasar dalam meramalkan
pertumbuhan laba jangka panjang perusahaan.

3) Income Maximization

Income maximization (Maksimalisasi laba) dimaksudkan untuk memperoleh bonus


yang lebih besar, dimana laba yang dilaporkan tetap dibawah batas atas yang
ditetapkan.

4) Income Smoothing

Income smoothing (Perataan laba) merupakan cara paling popular dan sering
dilakukan. Perusahaan-perusahaan melakukannya untuk mengurangi volatilitas laba
bersih. Perusahaan mungkin juga meratakan laba bersihnya untuk pelaporan eksternal
dengan maksud sebagai penyampaian informasi internal perusahaan kepada pasar
dalam meramalkan pertumbuhan laba jangka panjang perusahaan.

5) Timing Revenue and Expense Recognition

Jenis pola ini biasanya dilakukan oleh perusahaan pada saat terjadinya pengakuan
pendapatan (revenue recognition) dan pengakuan biaya (expense recognition).

Pengakuan biaya (expense recognition) adalah metode pencatatan biaya dalam laporan
neraca laba-rugi yang terkait dengan kenyataan bahwa biaya harus diakui pada periode
yang sama dengan pendapatan terkait.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


5
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Pengakuan pendapatan (revenue recognition) adalah pedoman untuk pengakuan


pendapatan sangat luas. Prinsip pengakuan pendapatan memberikan perusahaan
pengetahuan bahwa mereka harus mengakui pendapatan (1) Pada saat pendapatan
tersebut telah direalisasikan (2) Pada saat telah diterima/didapatkan.

6 Area “Abu-Abu” yang Sering Dijadikan Celah Bagi Creative Accounting

1. Fleksibilitas regulasi

di mana perubahan dalam regulasi akuntansi diizinkan oleh Standar Akuntansi


Keuangan (SAK) .

2. Kelemahan regulasi lain

di mana beberapa perlakuan SAK mungkin tidak sepenuhnya diatur di luar beberapa
persyaratan wajib.

3. Akun-akun yang bersifat diskresioner

di mana manajemen mengambil keputusan sendiri terhadap suatu akun, seperti


asumsi dalam penilaian kredit macet (Bad Debt Provision).

4. Akun atau transaksi berdasarkan “timing” atau yang bersifat perpetual

Misalnya, dengan Creative Accounting, manajer bebas menentukan waktu untuk


menjual investasi hanya untuk menunjukkan bahwa pada periode tersebut
perusahaan bisa meraih laba yang besar.

5. Transaksi-transaksi buatan untuk memanipulasi jumlah pada akun-akun di neraca.

6. Pemanipulasian akun-akun dalam neraca dengan cara reklasifikasi agar nilai rasio
keuangan terlihat baik.

Motivasi dalam Melakukan Creative Accounting

Manfaat utama dari laporan keuangan adalah sebagai alat investor untuk memeriksa
kesehatan keuangan perusahaan yang diinvest.
AKUNTANSI PERPAJAKAN Page
6
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Namun ketika perusahaan menggunakan Creative Accounting, mereka sering


mendistorsi nilai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan yang mereka
terbitkan.

Creative Accounting salah satunya dapat digunakan untuk mengatur laba atau
menyisihkan nilai utang dari neraca.

Sebagai contoh sederhana, tekanan untuk memenuhi ekspektasi jangka pendek bursa
saham atau target keuangan akhir tahun mungkin menjadi penyebab terjadinya
aktivitas Creative Accounting oleh perusahaan.

CFO dari perusahaan dapat mengambil sebagian dari nilai pendapatan yang masih
harus diterima sebagai kewajiban pada neraca dan mengakuinya sebagai pendapatan
yang diperoleh dalam periode saat ini untuk mencapai target pendapatan tertentu.

Contoh lainnya, CFO suatu perusahaan manufaktur dapat menunda pencatatan biaya
periode berjalan ke periode berikutnya untuk membuat penghasilan periode berjalan
terlihat lebih baik.

Jika terdapat area “abu-abu”, seperti akun pendapatan yang masih harus diterima dan
biaya yang masih harus dibayar dalam akuntansi, hal itu dapat dieksploitasi melalui
metode Creative Accounting.

Seringkali, Creative Accounting berkaitan erat dengan Fraud Accounting atau


kecurangan dalam praktik akuntansi yang menyebabkan musibah bagi perusahaan
secara keseluruhan.

Kasus Enron Corporation adalah contoh nyatanya. Creative Accounting kebanyakan


dirancang untuk memanipulasi angka yang tujuannya memperkaya suatu individu di
perusahaan dan tentunya menyebabkan conflict of interest antara investor dengan
manajemen perusahaan.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


7
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Penerapan Prinsip Akuntansi yang Agresif

Terkadang, bukannya menggunakan GAAP yang fleksibel untuk menyajikan laporan


keuangan yang wajar, bahkan perusahaan menerapkan GAAP secara agresif agar
kinerja laporan keuangannya terlihat lebih menarik dan bagus. Berikut ini beberapa
contohnya:

1. Over-estimasidalambiayarestrukturisasiperusahaan

2. MemainkanTingkat ProsentasePenyelesaianPekerjaan

3. MenangguhkanBiayaProyekdan MenghapusUtang Usaha

TAX PLANNING

Perencanaan pajak(tax planning ) adalah salah satu cara yang dapat dimanfaatkan
oleh wajib pajak dalam Melakukan manjemen perpajakan usaha atau
penghasilannya, namun perlu diperhatikan bahwa perencaan pajak yang dimaksud
adalah perencanaan pajak tanpa melakukan pelanggaran konstitusi atau Udang-
Undang Perpajakan yang berlaku.

Tax Planning adalah suatu kapasitas yang dimiliki oleh wajib pajak (WP) untuk
Menyusun aktivitas keuangan guna menmdapat pengeluaran(beban) pajak yang
minimal.

Secarateoritis, tax planning dikena lsebagai effective tax planning, yaitu seorang
wajib pajak berusaha mendapat penghematan pajak (tax saving) melalui prosedurp
enghindaran pajak(tax avoidance) secara sistematis sesuai ketentuan UU
Perpajakan.

Tujuan Tax Planning

a) Menghitung dan mengupayakan untuk membayar pajak sesuai regulasi


sehingga tidak menimbulkan denda atau sanksi yang pada akhirnya
menambah beban pajak.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


8
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

b) Mengatur pembayaran pajak agar jumlah yang dibayarkan tidak melebihi


pembayaran yang sebenarnya.

c) Mengurangi anggaran pengeluaran dalam pembayaran pajak sehingga


anggaran menjadi efisien.

National Tax Planning

National tax planning mengacu pada perundang-undangan domestik. Tax


planning badan yang hanya mempunyai usaha di Indonesia atau hanya
bertransaksi dalam negeri. Aturan yang perlu diperhatikan antara

lain:

• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 jo UU No.7 Tahun 2021

Tentang KUP dan peraturan pelaksanaannya.

• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 jo UU No.7 Tahun 2021

Tentang PPh dan peraturan

• Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 jo UU No.7 Tahun 2021

Tentang PPN dan PPnBM serta peraturan pelaksanaannya.

International Tax Planning

International tax planning dijalankan oleh badan usaha yang memiliki


aktivitas usaha di dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, perlu memerhatikan
perundangan-undangan pajak di negara yang juga dilibatkan dalam transaksi.

Aturan yang perlu dipelajari antara lain:

• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 jo UU No.7 Tahun 2021Tentang KUP dan


peraturan pelaksanaannya.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


9
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 jo UU No.7 Tahun 2021

Tentang PPh dan peraturan pelaksanaannya.

• Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 jo UU No.7 Tahun 2021

Tentang PPN dan PPnBM serta peraturan pelaksanaannya)

• Tax Treaty atau P3B (Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda).

Persyaratan Pokok Tax Planning

• Mengerti peraturan perpajakan atau peraturan lainnya yang terkait.

• Menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam tax planning.

• Dalam Melakukan tax planning harus dipahami karakter dari usaha WP dan
harus Sesuai dengan realita di bisnis. Jika tidak,perencanaan perpajakan
justru menjadi kelemahan bagi perencanaannya sendiri.

• Memahami tingkat kewajaran atas transaksi-transaksi yang diatu rdalam tax


planning,

• Tidak melewati Batasan aturan pajak yang berlaku, hal ini demi terhindar
dari risiko sanksi atau denda perpajakan.

• Tidak memanipulasi bukti yang mendukung pembayaran pajak atau data serta
dokumen lainnya.

• Tax planning haru sdidukung oleh kebijakan akuntansi (accounting


treatment) dan didukung dengan bukti-bukti yang memadai, seperti adanya
faktur perjanjian, dan lain sebagainya

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


10
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Alasanyang Mendasari Pemberlakuan Perencanaan Pajak

1. Kerumitan Peraturan Per UU Perpajakan

Peraturan per UU Perpajakan yang semakin rumit meningkatkan biaya untuk


mematuhinya (compliance cost), sehingga suatu perencanaan—antara lain dengan
merekrut tenaga ahli—diperlukan untuk mendapatkan biaya murah.

2. Pajak Terutang Semakin Besar Jumlahnya

Jumlah pajak terutang yang semakin besar akibat kekeliruan dan kesalahan
penghitungan, perhitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak Dapat dihindari.

3. Biaya Negosiasi yang Tinggi

WP kadang-kadang perlu bernegosiasi untuk mengurangi jumlah pajak terutang


akibat beberapa kekeliruan. Biaya negosiasi ini umumnya relative tinggi, sehingga
tax litigation—penyelesaian perselisihan perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku,
antara lain dengan mengajukan keberatan, banding, dan peninjauan kembali—perlu
dilakukan.

4. Risiko Pembinaan Otoritas Pajak

Perencanaan pajak diperlukan agar pelaksanaan kewajiban pajak sesuai dengan


ketentuan yang berlaku, sehingga tidak mengundang pemeriksaan dari otoritas pajak.
Upayayang Dapat dilaksanakan antara lain adalah penelitian pajak/tax research.

5. Sanksi Perpajakan dan Moral Hazard

Perencanaan pajak diperluka nuntuk menghindari sanksi pajak yang berisiko berat
dari segi material dan moral, dengan cara memahami peraturan perpajakan yang
berlaku secara bulat dan utuh, dan menghindari salah tafsir.

Faktor Pendorong Utama WP Untuk Melakukan Perencanaan Pajak

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


11
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

1. Rate Of Tax

Tarif pajak dipilih sebagai alat perencanaan pajak, karena semakin tinggi tarif yang
dikenakan, semakin besar beban pajak yang harus dibayar. Marginal rates of tax
merupakan hal yang harus dihindari dan bukan rata-rata tarif pajak yang ditanggung.

2. Base of Tax

WP yang menggunakan base of tax akan dibebani pajak dari pendapatan tabungan,
investasi, atau dari sumber lainnya. WP Dapat memilih pajak yang paling
menguntungkan dengan membuat table beberapa tarif pajak atas masing-masing
penghasilan dikaitkan dengan tingkat pengembalian (yield required) dari investasi.

3. Loopholes

Keadaanyang mungkin terjadi karena UU Perpajakan memiliki celah. WP Dapat


membayar pajak lebih sedikit atau bahkan tidak membayar, misalnya membeli
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) lewat bank di luar negeri akan terhindardari pajak
penghasilan(PPh).

4. Tax Shelter

WP memanfaatkan kesempatan pengurangan pajak yang difasilitasi oleh pemerintah,


seperti penyusutan dipercepat di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu
(KAPET).

5. Tax Heavens

WP memanfaatkan kesempatan pengurangan pajak, karena negara tertentu menganut


paham no-tax heavens untuk income tax di Cayman Island, hanya mengenakan pajak
pada pendapatan lokal(taxing only local income) di Liberia, special privileges atas
penghasilan international business companies di Luxemburg, dan low tax heavens
with treaty benefits bagi negara yang Melakukan tax treaties.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


12
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

Tahapan Menjalankan Tax Planning

1. Mengkaji Informasi yang Tersedia

Pertama-tama, mari kaji ulang setiap komponen pajak yang dilibatkan di setiap
proyek perusahaan, kemudian menghitung kembali dengan akurat beban
tanggungan pajak.

Pengkajian ulang dapat dijalankan dengan mempertimbangkan setia elemen


perpajakan, baik secara satuan maupun secara keseluruhan atau total pajak. Hal
ini akan memunculkan perencanaan perpajakan yang efisien.

2. Membuat Sebuah Model Perencanaan Pajak

Anda dapat memilih bentuk hubungan internasional atau transaksi operasi.


Perlu diketahui, hamper keseluruhan sistem pajak merupakan internasional.
Jadi tentukan setidaknya dua negara terlebih dahulu.

Jika melihat dari sudut pandang pajak, proses perencanaan perpajakan tidak
dapat berada di luar tahapan dari pilihan transaksi, operasi, maupun hubungan
paling menguntungkan.

3. Mengevaluasi Tax Planning

Tax planning menjadi rencana kecil dari keseluruhan rencana strategis


perusahaan. Maka dari itu, evaluasi kembali perencanaan pajak yang sudah
dibuat agar mengetahui keefektifan dan ketepatan pelaksanaanperencanaan
perpajakan terhadap laba kotor, beban pajak. dan anggaran perpajakan
perusahaan.

4. Menggali Kelemahan dan Memperbaiki Perencanaan Pajak

Agar hasil perencanaan perpajakan diketahui, maka lakukan perubahan


ataupembaruan pada perencanaan pajak selanjutnya, meskipun ada tambahan
biaya atau keberhasilannya tidak begitu besar.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


13
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

5. Memperbarui Rencana Pajak

Ketika sebuah model perencanaan pajak telah dijalankan atau proyek sedang
dilakukan, setiap perubahan yang terjadi seperti perusahaan Undang Undang
tetap harus diperhatikan dan diperhitungkan kembali. Hal ini akan berpengaruh
pada komponen perjanjian proyek tersebut. Anda juga dapat melakukan
tahapan dan strategi perencanaan pajak dengan menggunakan jasa konsultan
pajak.

Strategi Umum Tax Planning

1) Tax Saving

Tax saving merupakan pengefisienan melalui pemilihan pajak alternatif


dengan tarif yang lebih rendah; misalnya dengan mengubah imbalan natura
bagi karyawan yang tidak boleh dimasukkan ke dalam tunjangan sebagai
objek PPh pasal 21.

Contoh: perusahaan yang memiliki penghasilan kena pajak lebih dari Rp.
100 juta dapat mengubah pemberian natura menjadi tunjangan dalam
bentuk uang.

Penghematan pajak atas perubahan ini berkisar antara 5-25% untuk


penghasilan sampai dengan Rp. 200 juta.

2) Penghindaran Pajak

Penghindaran pajak merupakan pengefisienan melalui transaksi yang


bukan objek pajak. Misalnya perusahaan yang masih mengalami kerugian
dapat mengubah tunjangan dalam bentuk uang menjadi pemberian natura
yang bukan merupakan objek pajak PPh pasal 21, sehingga dapat
menghemat pajak 5-35%.

Contoh lain: tidak membeli bahan bakar minyak (BBM) premium, diganti
dengan

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


14
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

batubara yang diambil dari sumbernya (bebas pajak pertambahan


nilai/PPN) dan tidak terkena PPh pasal 22.

3) Penghindaran Pelanggaran terhadap Peraturan Perpajakan yang Berlaku

Dengan menguasai peraturan yang berlaku, perusahaan dapat menghindari


sanksi, yaitu:

1. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan.

2. Sanksi pidana, berupa pidana atau kurungan.

4) Penundaan Pembayaran Kewajiban Pajak

Menunda kewajiban dapat dilakukan dengan menunda pembayaran PPN;


misalnya menunda penerbitan faktur pajak keluaran sampai dengan batas
waktu yang diperkenankan, khususnya untuk penjualan kredit. Contoh:
penjual dapat menerbitkan faktur pajak pada akhir bulan berikutnya setelah
bulan penyerahan barang.

5) Pengoptimalan Kredit Pajak yang Diperkenankan

WP tidak mendapat informasi pembayaran pajak yang dapat


dikreditkan.Sebetulnya pembayaran tersebut merupakan pajak yang
dibayar di muka; misalnya kredit pembelian solar dan/atau impor dan fiskal
luar negeri atas perjalanan dinas pegawai.

Dalam hal kredit PPN (pajak masukan), PKP cukup menggunakan


dokumen lain yang fungsinya sama dengan faktur pajak standar, seperti
delivery order/Surat Perintah Pengiriman Barang (SPPB) yang dikeluarkan
oleh Bulog dalam penyaluran tepung terigu, Paktur Nota Bon Penyerahan
(PNBP) yang dikeluarkan oleh Pertamina dalam penyerahan BBM dan/atau
bukan BBM, dan tanda pembayaran atau kuintasi telepon.

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


15
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI

6) Penghindaran Lebih Bayar Akibat Salah Tulis dan Salah Hitung

Lebih bayar akibat salah tulis dan salah hitung akan mengakibatkan risiko
pemeriksaan pajak dan berdampak kepada penyisihan waktu kantor untuk
melayani pemeriksa pajak.

7) Penghindaran Pelanggaran terhadap Peraturan Perpajakan

Pelanggaran terhadap peraturan perpajakan dapat dihindari dengan cara


menguasai peraturan yang berlaku.

LATIHAN SOAL
1. Buat Creative Accounting vs Tax Planning dalam Perbandingan

E. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT


Melakukan pengecekan terhadap jawaban mahasiswa untuk mengetahui tingkat
penguasaan mahasiswa dalam memahami konsep dasar Akuntansi Pajak lalu
mendiskusikannya didalam kelas.

F. DAFTAR PUSTAKA
1. UU No.28 Tahun 2007 jo UU No.7 Tahun 2021
2. UU No.36 Tahun 2008 jo UU No.7 Tahun 2021
3. UU No.42 Tahun 2009 jo UU No.7 Tahun 2021
4. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-metode-creative-accounting-dalam-
praktik-akuntansi/
5. https://www.youtube.com/watch?v=TEyZuWEz4s0

AKUNTANSI PERPAJAKAN Page


16

Anda mungkin juga menyukai