BAB 21
PERTEMUAN KE-21
CREATIVE ACCOUNTING VS TAX PLANNING
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari BAB 21 mengenai Creative Accounting dan Tax Planning,
mahasiswa diharapkan mampu memahami, menjelaskan dan menganalisis mengenai
Creative Accounting dan Tax Planning.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai Creative Accounting
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai Tax Planning
3. Mahasiswa mampu menganalisis Prinsip dan Kriteria Creative Accounting vs Tax
Planning..
C. PETUNJUK PEMBELAJARAN
Mahasiswa diharapkan sudah membaca modul ini sebelum mengikuti pembelajaran
tatap muka. Mulailah dengan membaca capaian belajar lalu pelajari setiap isi modul
dengan seksama dan kerjakan latihan soal yang terdapat pada akhir pembelajaran
guna mengukur tingkat penguasaan mahasiswa.
D. URAIAN MATERI
Creative Accounting
Creative Accounting adalah tindakanpenyusunan laporan keuangan dengan
memanfaatkan teknikdan prinsip akuntansi yang bervariasi, dalampenerapan
kebijakanakuntansi perusahaangunamendapatkanhasilyang diinginkan. Creative
Accounting merupaka bagian .
dari akuntansi, tetapijuga dapat menjadi bagian dari skandal akuntansi. Motivasi dan
prilaku manusianlah yang membuat creative accounting jadii legal atau legal, etis atau
tidak etis, dan baikat auburuk.
Dalam pandangan orang awam creative accounting dianggap tidak etis, bahkan
merupakan bentuk dari manipulasi informasi sehingga menyesatkan perhatiannya.
Tetapi dalam pandangan teori akuntansi positif, sepanjang creative accounting tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum, tidak ada masalah
yang harus dipersoalkan. Asalkan tidak ada asimetri informasi antara pelaku creative
accounting dan pengguna informasi keuangan
Dalam hal ini investor, analis, dan pengguna laporan keuangan lainnya perlu
mendeteksi praktik-praktik creative accounting yang disalahgunakan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab sedini mungkin agar terhindar dari negative earning
surprises dan potential share-price declines
Istilah Creative adalah kepiawaian akuntan untuk menciptakan ide baru yang efektif ,
namun culas dalam bidang akuntansi.
Creative accounting dapat dikatakan sebagai sebuah praktek akuntansi yang buruk,
karena cenderung mereduksi reliabilitas informasi keuangan. Karena manajer
memiliki asimetri informasi, yang bagi pihak di luar perusahaan sangat sulit diketahui,
maka memaksimalkan keuntungan dengan creative accounting akan selalu ada
Masalah sebenarnya adalah tidak diberikannya pengungkapan yang transparan secara
menyeluruh tentang proses pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan kebijakan
akuntansi (accounting policy). Akibatnya, laporan keuangan dianggap masih memiliki
keterbatasan mendasar sehingga belum memadai untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Para pemegangsahamdan reaksi pasar terkait semakin banyak Tindakan dan direktur
manajer semakin dinilai berdasarkan profit, pertumbuhandan EPS dan memiliki bonus
NB. Untuk mendistorsi dalam satu tahun sering meningkatkan kebutuhan untuk
mendistorsi tahun depanjuga.
Saat ada tekanan organisasional, misal saat pergantian manajemen baru, saat keadaan
buruk yg tak bisa dihindari pada periode berjalan. Manajemen lalu melakukan
pembersihan diri‟ dengan membebankan biaya mendatang ke sekarang. Akibatnya
laba periode yad akan lebih tinggi dari seharusnya (Matching concept tak jalan).
2) Income Minimization
Dilakukan saat profitabilitas sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapatkan
perhatian oleh pihak-pihak yang berkepentingan (aspek political-cost).
Caranya berupa write-off atas barang modal dan aktiva tak berwujud, pembebanan
biaya iklan,
barang modal dan aktiva tak berwujud, biaya RND (metode successfull-efforts untuk
perusahaan minyak bumi). Cara tsb dilakukan agar masih menunjukkan hasil operasi
yang kelihatannya masih menarik minat pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuannya
adalah untuk mencapai suatu tingkat return on assets (ROA) yang dikehendaki.
3) Income Maximization
4) Income Smoothing
Income smoothing (Perataan laba) merupakan cara paling popular dan sering
dilakukan. Perusahaan-perusahaan melakukannya untuk mengurangi volatilitas laba
bersih. Perusahaan mungkin juga meratakan laba bersihnya untuk pelaporan eksternal
dengan maksud sebagai penyampaian informasi internal perusahaan kepada pasar
dalam meramalkan pertumbuhan laba jangka panjang perusahaan.
Jenis pola ini biasanya dilakukan oleh perusahaan pada saat terjadinya pengakuan
pendapatan (revenue recognition) dan pengakuan biaya (expense recognition).
Pengakuan biaya (expense recognition) adalah metode pencatatan biaya dalam laporan
neraca laba-rugi yang terkait dengan kenyataan bahwa biaya harus diakui pada periode
yang sama dengan pendapatan terkait.
1. Fleksibilitas regulasi
di mana beberapa perlakuan SAK mungkin tidak sepenuhnya diatur di luar beberapa
persyaratan wajib.
6. Pemanipulasian akun-akun dalam neraca dengan cara reklasifikasi agar nilai rasio
keuangan terlihat baik.
Manfaat utama dari laporan keuangan adalah sebagai alat investor untuk memeriksa
kesehatan keuangan perusahaan yang diinvest.
AKUNTANSI PERPAJAKAN Page
6
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUNTANSI
Creative Accounting salah satunya dapat digunakan untuk mengatur laba atau
menyisihkan nilai utang dari neraca.
Sebagai contoh sederhana, tekanan untuk memenuhi ekspektasi jangka pendek bursa
saham atau target keuangan akhir tahun mungkin menjadi penyebab terjadinya
aktivitas Creative Accounting oleh perusahaan.
CFO dari perusahaan dapat mengambil sebagian dari nilai pendapatan yang masih
harus diterima sebagai kewajiban pada neraca dan mengakuinya sebagai pendapatan
yang diperoleh dalam periode saat ini untuk mencapai target pendapatan tertentu.
Contoh lainnya, CFO suatu perusahaan manufaktur dapat menunda pencatatan biaya
periode berjalan ke periode berikutnya untuk membuat penghasilan periode berjalan
terlihat lebih baik.
Jika terdapat area “abu-abu”, seperti akun pendapatan yang masih harus diterima dan
biaya yang masih harus dibayar dalam akuntansi, hal itu dapat dieksploitasi melalui
metode Creative Accounting.
1. Over-estimasidalambiayarestrukturisasiperusahaan
2. MemainkanTingkat ProsentasePenyelesaianPekerjaan
TAX PLANNING
Perencanaan pajak(tax planning ) adalah salah satu cara yang dapat dimanfaatkan
oleh wajib pajak dalam Melakukan manjemen perpajakan usaha atau
penghasilannya, namun perlu diperhatikan bahwa perencaan pajak yang dimaksud
adalah perencanaan pajak tanpa melakukan pelanggaran konstitusi atau Udang-
Undang Perpajakan yang berlaku.
Tax Planning adalah suatu kapasitas yang dimiliki oleh wajib pajak (WP) untuk
Menyusun aktivitas keuangan guna menmdapat pengeluaran(beban) pajak yang
minimal.
Secarateoritis, tax planning dikena lsebagai effective tax planning, yaitu seorang
wajib pajak berusaha mendapat penghematan pajak (tax saving) melalui prosedurp
enghindaran pajak(tax avoidance) secara sistematis sesuai ketentuan UU
Perpajakan.
lain:
• Dalam Melakukan tax planning harus dipahami karakter dari usaha WP dan
harus Sesuai dengan realita di bisnis. Jika tidak,perencanaan perpajakan
justru menjadi kelemahan bagi perencanaannya sendiri.
• Tidak melewati Batasan aturan pajak yang berlaku, hal ini demi terhindar
dari risiko sanksi atau denda perpajakan.
• Tidak memanipulasi bukti yang mendukung pembayaran pajak atau data serta
dokumen lainnya.
Jumlah pajak terutang yang semakin besar akibat kekeliruan dan kesalahan
penghitungan, perhitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak Dapat dihindari.
Perencanaan pajak diperluka nuntuk menghindari sanksi pajak yang berisiko berat
dari segi material dan moral, dengan cara memahami peraturan perpajakan yang
berlaku secara bulat dan utuh, dan menghindari salah tafsir.
1. Rate Of Tax
Tarif pajak dipilih sebagai alat perencanaan pajak, karena semakin tinggi tarif yang
dikenakan, semakin besar beban pajak yang harus dibayar. Marginal rates of tax
merupakan hal yang harus dihindari dan bukan rata-rata tarif pajak yang ditanggung.
2. Base of Tax
WP yang menggunakan base of tax akan dibebani pajak dari pendapatan tabungan,
investasi, atau dari sumber lainnya. WP Dapat memilih pajak yang paling
menguntungkan dengan membuat table beberapa tarif pajak atas masing-masing
penghasilan dikaitkan dengan tingkat pengembalian (yield required) dari investasi.
3. Loopholes
4. Tax Shelter
5. Tax Heavens
Pertama-tama, mari kaji ulang setiap komponen pajak yang dilibatkan di setiap
proyek perusahaan, kemudian menghitung kembali dengan akurat beban
tanggungan pajak.
Jika melihat dari sudut pandang pajak, proses perencanaan perpajakan tidak
dapat berada di luar tahapan dari pilihan transaksi, operasi, maupun hubungan
paling menguntungkan.
Ketika sebuah model perencanaan pajak telah dijalankan atau proyek sedang
dilakukan, setiap perubahan yang terjadi seperti perusahaan Undang Undang
tetap harus diperhatikan dan diperhitungkan kembali. Hal ini akan berpengaruh
pada komponen perjanjian proyek tersebut. Anda juga dapat melakukan
tahapan dan strategi perencanaan pajak dengan menggunakan jasa konsultan
pajak.
1) Tax Saving
Contoh: perusahaan yang memiliki penghasilan kena pajak lebih dari Rp.
100 juta dapat mengubah pemberian natura menjadi tunjangan dalam
bentuk uang.
2) Penghindaran Pajak
Contoh lain: tidak membeli bahan bakar minyak (BBM) premium, diganti
dengan
Lebih bayar akibat salah tulis dan salah hitung akan mengakibatkan risiko
pemeriksaan pajak dan berdampak kepada penyisihan waktu kantor untuk
melayani pemeriksa pajak.
LATIHAN SOAL
1. Buat Creative Accounting vs Tax Planning dalam Perbandingan
F. DAFTAR PUSTAKA
1. UU No.28 Tahun 2007 jo UU No.7 Tahun 2021
2. UU No.36 Tahun 2008 jo UU No.7 Tahun 2021
3. UU No.42 Tahun 2009 jo UU No.7 Tahun 2021
4. https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-metode-creative-accounting-dalam-
praktik-akuntansi/
5. https://www.youtube.com/watch?v=TEyZuWEz4s0