Anda di halaman 1dari 9

ISU ISU TERKINI AKUNTANSI

KEUANGAN

CREATIVE ACCOUNTING
Lecture

Dr. Amrizal , SE. Ak. MM, M.Ak, CFE, CFrA.


PROGRAM S1 AKUNTANSI
STIE Y.A.I

Amrizal- Seminar Audit 2020


CREATIVE ACCOUNTING Namun ketika perusahaan
menggunakan Creative Accounting
• Tidak dapat dipungkiri banyak perusahaan melakukan rekayasa mereka sering mendistorsi nilai
dalam praktek akuntansi yang sepintas terlihat telah sesuai informasi yang terkandung dalam
dengan aturan umum namun pada kenyataannya menyimpang
laporan keuangan yang mereka
dari Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau Standar Akutansi
Keuangan yang berlaku. Salah satunya adalah dengan
terbitkan. Karena dengan Creative
melakukan Creative Accounting atau Akuntansi Kreatif. Accounting salah satunya dapat
digunakan untuk mengatur laba atau
• Akuntansi Kreatif dapat digambarkan sebagai praktik akuntansi menysisihkan nilai utang dari neraca.
yang mungkin mengikuti atau tidak mengikuti standar dan Namun cara itu menyimpang dari
prinsip akuntansi. Hal ini terjadi karena adanya dorongan dari ide utama standar dan prinsip-
pihak manajemen kepada ahli keuangan menggunakan prinsip akuntansi keuangan.
pengetahuan dan pengalamannya tentang standar akuntansi
dengan membuat atau menafsirkan kebijakan akuntansi yang
Sejatinya Akuntansi Kreatif bukan
telah ditetapkan oleh badan akuntansi secara keliru dengan
tujuan untuk memanipulasi angka yang dilaporkan dalam
ilegal, tetapi tidak etis karena
laporan keuangan. metode creative accounting tersebut
tidak memenuhi tujuan utama
• Padahal manfaat utama dari laporan keuangan adalah sebagai pelaporan keuangan - untuk
alat investor untuk memeriksa kesehatan keuangan perusahaan menyajikan gambaran bisnis yang
yang akan diinvestasi. adil dan objektif.
2. Mengapa Perusahaan Melakukan Creative Accounting

• Makin meningkatnya persaingan dalam berusaha dan lingkungan ekonomi serta tuntutan pasar pada
perusahaan untuk senantiasa perusahaannya memberikan laba atau keuntungan sering menyebabkan
terjadinya penurunan kualitas laporan keuangan. Sedangkan perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis
tempat pertemuan dari berbagai macam kontrak kepentingan, sehingga di dalam proses akuntansi ada
dimensi politis yang terlibat didalamnya. Tak ayal tekanan ini memengaruhi manajemen untuk selalu dapat
menyajikan laporan keuangan dengan posisi laba yang baik.
• Hal inilah yang mendorong mengapa perusahaan menggunakan berbagai teknik manipulasi akuntansi, dengan
tujuan menyembunyikan kemungkinan kerugian dan menghadirkan kondisi perusahaan yang sehat. Ini tidak
selalu berarti ada pelanggaran standar akuntansi dan peraturan hukum, tetapi apa yang disebut "celah" atau
• adanya area abu-abu dalam hukum yang dapat digunakan untuk menghadirkan citra bisnis yang lebih baik.
• Dalam hal ini, perusahaan mencari-cari celah peraturan akuntansi demi keuntungan mereka, yang
memengaruhi cara pemilihan tolok ukur laporan dan pengungkapan laporan tersebut sehingga terjadi
transformasi dari aturan sebenarnya, dan membuat bagian-bagian laporan yang lebih disukai, dan
mengaturnya sedemikian rupa sehingga dihasilkan laporan keuangan keuangan yang sesuai dengan keinginan
ketimbang membuat laporan keuangan berdasarkan cara yang netral dan sesuai dengan prosedur. Adanya
celah ini menjadikan praktik creative accounting adalah bukan perbuatan illegal. Itulah sebabnya auditor
sering mengabaikannya, namun hal ini adalah prosedur yang tidak etis.
 
3. Celah untuk Melakukan Creative Accounting
Secara umum, creative accounting dimanfaatkan dalam beberapa area abu abu
sebagai berikut:
1. Fleksibilitas regulasi, di mana perubahan dalam regulasi akuntansi diizinkan oleh Standar Akuntansi Keuangan
(SAK). Sebagai contoh, IAS (Internatiobal Accounting Standard) mengizinkan nilai perolehan asset tidak lancar
dapat dipulihkan kembali baik dengan jumlah hasil relevaluasi atau dari biaya historis yang terdepresiasi.
2. Kelemahan regulasi lain, di mana beberapa perlakukan SAK mungkin tidak sepenuhnya diatur di luar beberapa
persyaratan wajib. Sedangkan Creative Accounting bisa bermain di luar persyaratan wajib tersebut.
3. Akun-akun yang bersifat diskresioner, di mana manajemen mengambil keputusan sendiri terhadap suatu akun,
seperti asumsi penilaian kredit macet.
4. Akun atau transaksi berdasarkan timing atau bersifat perpetual, misalnya dengan Creative Accounting bebas
menentukan waktu untuk menjual investasi hanya untuk menunjukkan bahwa pada periode tersebut
perusahaan bisa meraih laba yang besar. Atau manajer bisa saja mengakui beberapa nilai dalam akun
pendapatan yang masih harus diterima menjadi laba pada periode berjalan yang seharusnya diakui pada
periode berikutnya.
5. Transaksi-transaksi buatan, untuk memanipulasi jumlah pada akun-akun di neraca.
6. Pemanipulasian akun-akun dalam neraca, dengan cara reklasifikasi agar nilai rasio keuangan terlihat baik.
4. Cara melakukan Creative Accounting

1. Ada banyak cara untuk melakukannya. yang paling populer adalah untuk memanipulasi angka-angka laba
untuk menyingkirkan pajak yang berlebihan di masa depan, sering kali pembukuan melalui mana angka-angka
pajak ini ditemukan pada umumnya tidak benar manipulasi dilakukan dari tingkat yang sangat primer.
penyesuaian utama mengenai akun yang ingin dimanipulasi manajemen dilakukan dengan menyesuaikan
angka-angka yang terkait dengan manfaat atau insentif karyawan. beberapa perusahaan mempraktikkan
akuntansi kreatif untuk berpura-pura bahwa kondisi keuangan perusahaan mereka baik dan orang dapat
berinvestasi di perusahaan yang mereka miliki.

2. Disamping itu ada juga dilakukan dengan cara :melaporkan nilai aset berlebihan, stok tinggi, penurunan
biaya, perubahan metode penyusutan, atau menyajikan provisi sebagai aset. Teknik akuntansi kreatif
mengikuti perubahan standar akuntansi, yang dimodifikasi untuk mengurangi informasi keuangan manipulasi.
Namun, perubahan dalam standar akuntansi tersebut sering menghasilkan peluang baru untuk manipulasi
akuntansi. Meskipun entitas mengikuti standar akuntansi, mereka juga menggunakan "celah" untuk
meningkatkan rasio keuangan utama.
5. Type Creative Accounting
Ada beberapa type dalam melakukaj creative accounting, yaitu:
1. Estimasi persediaan yang salah
2. Kegagalan untuk membuat kewajiban kontinjensi yang tepat
3. Membukukan biaya lebih rendah
4. Dengan sengaja mencoba memanipulasi angka dan metode
penyusutan
5. Menurunkan kewajiban pribadi perusahaan
6. Memanipulasi pendapatan dan angka penjualan
6. Keuntungan dalam melakukan Creative
Accounting
1. Perusahaan dapat menunjukkan grafik pertumbuhan perusahaan secara halus dan baik.
Manajemen mengadopsi teknik ini untuk menunjukkan keuntungan tetap dan pendapatan
yang baik untuk menarik investor mereka.
2. Akuntansi kreatif membantu perusahaan untuk menetapkan parameter yang diperlukan
bagi mereka yang secara praktis tidak mungkin
3. Perusahaan yang membuat kerugian dapat diuntungkan dari jenis akuntansi kreatif ini, para
investor dapat berharap dengan melihat keuntungan di masa depan dalam akun yang
dianggarkan perusahaan dan berkali-kali perusahaan dapat mengatasi situasi yang diberikan
4. Perusahaan dengan mengadopsi metode ini dapat menyembunyikan risiko finansial yang
cenderung mereka derita
7. Kekurangan atau kelemahan menggunakan
Creative Accounting
1. Meskipun akuntansi kreatif kadang-kadang merupakan praktik etis, namun mungkin
diperlakukan sebagai ilegal. Ketika nilai-nilai dari pembukuan secara tidak etis atau tidak logis
salah diartikan
2. Perusahaan akan selalu beresiko tinggi kehilangan investornya karena jika investor memahami
manipulasi itu tidak akan baik bagi perusahaan. Interes investor mungkin terhambat
3. Kerugian terbesar adalah bahwa jika manipulasi dilakukan oleh seorang ahli maka itu baik-baik
saja tetapi jika tidak demikian direktur keuangan CEO memutuskan untuk membuat perubahan
itu akan menjadi masalah, oleh karena itu, ini dapat menambah biaya mereka mempekerjakan
ahli keuangan.
4. Dalam jangka panjang, jika ini diungkapkan bahwa perusahaan melakukan praktik akuntansi
kreatif maka harapan dari perusahaan oleh klien mereka juga akan menjadi risiko sehingga
perusahaan dapat kehilangan bisnisnya
8. Cara menanggulangi Creative Accounting

1. Menggurangi dan mengevaluasi metode akuntansi yang digunakan


2. Beberapa aturan harus digalakkan
3. Pengimplementasian formular-formular
4. Untuk membatasi pemanfaatan timing transaksi
5. Selain perubahan dalam regulasi akuntansi, standar kode etik akuntansi dan tata kelola
harus dilaksanakan dengan benar dan bertanggungjawab untuk mencegah individu dari
melakukan Creative Accounting.
6. Sebagai akuntan yang professional, sudah seharusnya bekerja sesuai kode etik yang
berlaku. Sebisa mungkin hindari penyalahgunaan dari Creative Accounting untuk
menghindari conflict of interest yang berpotensi terjadi dan berimbas kepada bangkrutnya
perusahaan.
7. Sistem akuntansi yang terintegrasi dan pencatatan sekaligus pelaporan keuangan yang
andal wajib diterapkan dalam bisnis

Anda mungkin juga menyukai