- Akuntansi akrual = salah satu ciri mendasar dari pelaporan keuangan perusahaan adalah penggunaan
basis akrual. berbeda dengan akuntansi berbasis kas. akuntansi akrual membedakan antara pencatatan
atas biaya dan manfaat yang terkait dengan aktivitas ekonomi, dan pencatatan atas biaya dan manfaat
yang terkait dengan aktivitas ekonomi. akuntansi akrual dipilih untuk diterapkan karena dinyatakan
memberikan informasi yang bersifat lebih relevan dibandingkan dengan informasi yang dihasilkan dari
akuntansi yang berbasis kas.
- Prinsip atau standar akuntansi = tiga hal tentang prinsip atau standar akuntasi, yaitu yang pertama,
standar akuntansi keuangan itu sendiri lahir dari proses politik karena penetapan standar akuntansi
keuangan yang melibatkan pihak pihak yang mungkin memiliki konflik antara lain investor, kreditor,
analis, penyusun laporan keuangan (manajemen) dan regulator. kedua, prinsip akuntansi tertentu
menyebabkan distorsi akuntansi. prinsip tersebut antara lain adalah prinsip harga perolehan historis
(historical cost), dan prinsip pengakuan goodwill. ketiga adalah penetapan konsep konservatisme.
dengan prinsip ini, perusahaan diharuskan melakukan write down atas aktiva yang mengalami
penurunan manfaat, tetapi tidak diperbolehkan melakukan writeup atas aktiva tersebut.
Audit diartikan sebagai proses verifikasi dari integritas laporan keuangan oleh pihak independen di luar
manajemen perusahaan. Proses ini diharapkan bias memastikan manajemen perusahaan menggunakan
metode akuntansi yang konsesten dari waktu ke waktu. Dan juga memastikan perusahaan menetapkan
estimasi yang logis dan rasional.
- Motivasi politik
Dari kelima motivasi yang mendasari Manajemen Laba di atas saya simpulkan pentingnya peran
Manajemen Laba mempengaruhi tingkat pendapatan, adanya pencapaian target, mempertahankan
kinerja perusahaan di pasar modal yang artinya peran dari Manajemen Laba sangat mempengaruhi
proses penentuan laba untuk mencapai tujuan tertentu yang biasanya bersifat menguntungkan.
Beberapa hal tersebut merupaka tanda bahaya yang kemungkinan menunjukan rendahnya
kualitas akuntansi yang dilaporkan perusahaan. Namun, sebelumnya kita perlu melakukan
analisis lebih lanjut dengan cara mengumpulkan data-data tambahan sebelum menyimpulkan
hal tersebut. Hal ini harus dilakukan karena tanda bahaya tersebut sebenarnya memiliki dual
interpretation. Bisa jadi tanda bahaya tersebut memang menunjukan tingkat kualitas akuntansi
yang rendah, atau tanda bahaya tersebut malah memberikan informasi tentang kinerja
perusahaan apa adanya.