Anda di halaman 1dari 3

1.

2.
3.

1.

2.

3.

Soal 1
Analisis Akuntansi
Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Keterbatasan akuntansi ini mempengaruhi
kegunaan laporan keuangan dan menimbulkan setidaknya dua masalah dalam analisis.
Pertama, ketidakseragaman akuntansi menyebabkan masalah perbandingan (comparability
problem). Masalah ini muncul jika perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang
berbeda untuk transaksi atau peristiwa yang sama. Masalah ini juga muncul jika
perusahaan mengubah akuntansinya, yang berakibat pada timbulnya kesulitan perbanding
sementara.
Kedua, pilihan dan ketidaktepatan dalam akuntansi dapat mendistrosi informasi laporan
keuangan. Distorsi akuntansi (accounting distortion) merupakan penyimpangan informasi
akuntansi dari ekonomi yang mendasarinya.
Distorsi ini muncul dalam setidaknya tiga bentuk.
Estimasi manajemen dapat salah satu tidak lengkap. Kesalahan estimasi ini merupakan sebab
utama distorsi akuntansi.
Manajer dapat menggunakan pilihan dalam akuntansi untuk manipulasi atau mempercantik
laporan keuangan (window-dressing). Manajemen laba ini dapat menyebabkan distorsi
akuntansi.
Standar akuntansi dapat menyebabkan distorsi akuntansi karena gagal menangkap realitas
ekonomi.
Tiga jenis distorsi akuntansi ini menciptakan risiko akuntansi laporan keuangan. Risiko
akuntansi (accounting risk) merupakan ketidakpastian dalam analisis laporan keuangan
karena distorsi akuntansi.
Sasaran utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi resiko akuntansi serta
meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan.
Analisis akuntansi meliputi evaluasi kualitas laba perusahaan atau secara lebih luas, kualitas
akuntansinya. Analisis akuntansi juga mencakup evaluasi atas daya tahan laba (earning
persistence), yang kadang kala disebut sustainable earning power.
Analisis Keuangan
Analisis keuangan merupakan penggunaan laporan keuanganan untuk menganalisis posisis
dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan.
Analisis keuangan terdiri dari 3 bagian besar,yaitu:
Analisis Profitabilitas
merupakan evaluasi atastingkat pengemvalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus
pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi
dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas.
Analisis Resiko
merupakan evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya dengan
variasi laba. Analisis resiko penting untuk analisis ekuitas, baik untuk mengevaluasi
keandalan dabn daya tahan kinerja perusahaan untuk mengestimasi biaya modal
perusahaan.
Analisis Sumber dan Pengunaan Dana
merupakan evaluasi bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya.
Analisis ini memberikan pandangan tentang implikasi pendanaan perusahaan dimasa
depan.
Soal 2

Dengan mengingat atau memperhatikan sifat-sifat laporan keuangan tersebut diatas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan
antara lain;
1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report
( laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan
merupakan laporan yang final. Karena itu semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang
dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukan nilai likwidasi atau realisasi dimana
dalam interim report ini terdapat/ terkandung pendapat-pendapat pribadi yang telah
dilakukan oleh akuntan atau management yang bersangkutan.
2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan
tepat, tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standart nilai yang mungkin berbeda
atau berubah-ubah. Laporan keuangan dibuat berdasrkan konsep going concern atau
anggapan bahwa perusahaan akan berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasrkan
nilai-nilai historis atau harga perolehannya dan pengurangannya dilakukan terhadap aktiva
tetap tersebut sebesar akumulasi depresiasinya. Karena itu angka yang tercantum dalam
laporan keuangan hanya merupakan nilai buku yang belum tentu sama dengan harga pasar
sekarang maupun nilai gantinya.
3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai
rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli uang tersebut semakin
menurun, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume
penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukan atau mencerminkan unit
yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang
tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan tingkat harga-harga. Jadi suatu analisa
dengan memperbandingkan data beberapa tahun tanpa membuat penyesuaian terhadap
perubahan tingkat harga akan diperoleh kesimpulan yang keliru.
4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor dapat mempengaruhi posisi
atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan
dengan satuan uang.
Soal 4
ANALISIS PIUTANG
Risiko kolektibitas. Informasi penuh untuk menilai risiko kolektibitas biasanya tidak
mencakup dalam laporan keuangan. Informasi diperoleh dari sumber lain atau dari
perusahaan. Alat analisis untuk memeriksa kolektibitas mencakup:
- Membandingkan persentase piutang terhadap penjualan perusahaan pesaing dengan
perusahaan yang sedang dianalisis.
- Memeriksa konsentrasi pelanggan-risiko meningkat jika piutang terkonsentrasi pada satu
atau sedikit pelanggan.
- Menyelidiki pola umur piutang (sudah melewati jatuh tempo dan berapa lama).
- Menentukan bagian piutang yang merupakan pengalihan atau perpanjangan (renewal) dari
piutang atau wesel tagih masa lalu.
Keaslian piutang. Deskripsi piutang pada laporan keuangan atau catatan atas laporan
keuangan biasanya tidak cukup untuk memberikan tingkat keandalan mengenai apakah
piutang asli, jatuh tempo, dan dapat ditagih. Salah satu faktor yang mempengaruhi keandalan
piutang adalah kebijakan kredit perusahaan yang ketat berdampak pada kualitas yang lebih
tinggi atau risiko piutang yang lebih rendah. Faktor lainnya yaitu hak pengembalian barang,
yang liberal dapat menurunkan kualitas piutang. Piutang juga terkait dengan berbagai
kontinjensi.
Sekuritisasi Piutang. Salah satu masalah analisis penting adalah saat perusahaan menjual
semua atau sebagian piutangnya pada pihak ketiga. Praktik ini disebut anjak piutang

(factoring) atau sekuritisasi (securitization). Piutang dapat dijual dengan recourse atau tanpa
recourse kepada pembeli (recourse terkait dengan jaminan kolektibitas). Sekuritisasi piutang
sering kali dilakukan dengan menciptakan entitas bertujuan khusus-EBK (special purpose
entity-SPE).

Anda mungkin juga menyukai