1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
integrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau
program dan berdasarkan Pasal 15 ayat (2), bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib melaksanakan KLHS kedalam penyusunan atau evaluasi : (a) Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) berserta rencana isinya, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota, dan (b) Kebijakan, rencana dan/atau program yang
berpotensi menimbulkan dan/atau resiko lingkungan hidup.
3. Target/Sasaran
Mengacu pada konsep dasar dan tujuan pelaksanaan KLHS, maka penyusunan KLHS
RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039
adalah sebagai berikut :
a. Tersusunnya KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang
Tahun 2019 – 2039 sebagaimana diatur Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
b. Rekomendasi perbaikan terhadap muatan KRP RDTR dan Peraturan Zonasi
Kawasan Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039;
c. Terintegrasinya muatan KRP ke dalam RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039 sehingga pembangunan daerah berjalan
sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.
8. Metode Kerja
Penyusunan Dokumen KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Merawang Tahun 2019 – 2039 dilakukan oleh Tim Kelompok Kerja (POkja) melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Pelingkungan dan penyamaan persepsi isu-isu pembangunan berkelanjutan;
b. Konsultasi public isu pembangunan berkelanjutan;
c. Identifikasi dan analisis pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program terhadap
isu pembangunan pembangunan berkelanjutan prioritas;
d. Pengkajian materi muatan kebijakan, rencana dan/atau program terhadap
kondisi lingkungan hidup;
e. Melakukan seminar hasil dengan tahapan menyampaikan informasi, menyaring
masukan dan merumuskan kesepakatan bersama;
f. Perumusan scenario pembangunan berkelanjutan dan perumusan rekomendasi
terhadap muatan KRP RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang
Tahun 2019 – 2039.
Model kerangla pendekatan KLHS yang digunakan adalah metode strategis untuk
perbaikan skenario KRP, sedangkan model kerangka kerja yang digunakan adalah
model berulang mengingat muatan KRP RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039 belum terbentuk.
CHAIRIL ANWAR, SR
Pembina Utama Muda
NIP. 19631004 199003 1 012