Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS


(KLHS)
RENCANA DETAIL TATA RUANG
DAN PERATURAN ZONASI
KAWASAN PERKOTAAN MERAWANG
TAHUN 2019 – 2039

DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG


DAN PERHUBUNGAN KABUPATEN BANGKA
TAHUN 2019
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)


RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI
KAWASAN PERKOTAAN MERAWANG
TAHUN 2019 – 2039

1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
integrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau
program dan berdasarkan Pasal 15 ayat (2), bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib melaksanakan KLHS kedalam penyusunan atau evaluasi : (a) Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) berserta rencana isinya, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota, dan (b) Kebijakan, rencana dan/atau program yang
berpotensi menimbulkan dan/atau resiko lingkungan hidup.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara


Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Pada Pasal 2 ayat (1) bahwa
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan
bahwa prinsip Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau Program.
Untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 telah
ditetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
P.69/MENLHK?SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis.

Kecamatan Merawang secara administratif merupakan bagian dari Pemerintahan


Kabupaten Bangka dan menjadi salah satu wilayah yang direncanakan sebagai
wilayah pengembangan sistem perkotaan dan kawasan strategis. Hal ini tertuang
dalam Pasal 9 dan Pasal 50 pada Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Nomor 1
Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Bangka 2010-
2030.
Dengan telah ditetapkannya Kecamatan Merawang sebagai wilayah pengembangan
sitem perkotaan dan kawasan strategis, maka perlu segera disusun rencana detail tata
ruang (RDTR) kawasan tersebut. Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Merawang Tahun 2019 - 2039 tersebut dimaksudkan agar dapat menjadi
pedoman bagi pemerintah daerah dalam menyusun zonasi peruntukan pemanfaatan
ruang serta mengembangkan potensi ekonomi kawasan dan menjadi pedoman dalam
pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang melalui ketentuan peraturan
zonasi (zoning regulation).

Penyusunan KLHS dokumen RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan


Merawang Tahun 2019 - 2039 sangat penting. Hal ini dilakukan untuk memastikan
bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi
dalam RDTR Kawasan Perkotaan Merawang disertai dengan upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup serta telah memenuhi prinsip saling ketergantungan
(interdependency), prinsip keseimbangan (equilibrium), dan prinsip keadilan (justice).

Prinsip saling ketergantungan meliputi saling ketergantungan antar wilayah, antar


sektor, dan antar pemangku kepentingan. Prinsip keseimbangan adalah
keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan
hidup/ekologi. Prinsip keadilan adalah keadilan dalam memperoleh manfaat
pembangunan baik antar generasi maupun antar kelompok masyarakat dalam satu
generasi. Pelaksanaan KLHS ini difokuskan untuk melakukan kajian terhadap RDTR
dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang Tahun 2019 - 2039 telah
disusun sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud penyusunan KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Merawang Tahun 2019 – 2039 adalah memenuhi kewajiban Bupati untuk melakukan
penyusunan KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang Tahun
2019 – 2039 berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : P.69/MENLHK?SETJEN/KUM.1/12/2017 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis.
Sedangkan tujuannya adalah :
a. Mengkaji pengaruh muatan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program (KRP) RDTR
Merawang terhadap kondisi lingkungan hidup dan merumuskan alternatif
penyempurnaan muatan KRP;
b. Memberikan rekomendasi perbaikan KRP untuk diintegrasikan ke dalam RDTR
Perkotaan Merawang, sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.

3. Target/Sasaran
Mengacu pada konsep dasar dan tujuan pelaksanaan KLHS, maka penyusunan KLHS
RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039
adalah sebagai berikut :
a. Tersusunnya KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang
Tahun 2019 – 2039 sebagaimana diatur Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016
tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis;
b. Rekomendasi perbaikan terhadap muatan KRP RDTR dan Peraturan Zonasi
Kawasan Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039;
c. Terintegrasinya muatan KRP ke dalam RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039 sehingga pembangunan daerah berjalan
sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

4. Ruang Lingkup Kegiatan


a. Ruang lingkup kegiatan
Proses penyusunan KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Merawang Tahun 2019 – 2039 sebagaimana diatur dalam Pemerintah Nomor 46
Tahun 2016 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis dan Kehutanan Nomor : P.69/MENLHK?SETJEN/KUM.1/12/2017
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, meliputi tahapan
kegiatan sebagai berikut :
1) Pengkajian pengaruh KRP RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Merawang Tahun 2019 – 2039 terhadap kondisi lingkungan hidup atau isu-
isu pembangunan berkelanjutan;
2) Perumusan scenario pembangunan berkelanjutan;
3) Penyusunan rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan KRP yang
mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.
b. Lokasi kegiatan
Lokasi kegiatan berada di Kecamatan Merawang meliputi 4 (empat) Desa, yaitu :
Desa Baturusa, Desa Air Anyir, Desa Balunijuk dan Desa Pagarawan.

c. Fasilitas yang disediakan


Peralatan pendukung pembuatan laporan dan ruang rapat dengan fasilitasnya.

5. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi
Kawasan Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039 selama 8 (delapan) bulan.

6. Produk yang dihasilkan


Produk yang dihasilkan adalah Dokumen KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039.

7. Tenaga Ahli yang Dibutuhkan


Tenaga ahli yang diperlukan berjumlah 1 (satu) orang yang berpengalaman dalam
menyusun KLHS dan memiliki keahlian di bidang yang termuat dalammuatan KRP.

8. Metode Kerja
Penyusunan Dokumen KLHS RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan
Merawang Tahun 2019 – 2039 dilakukan oleh Tim Kelompok Kerja (POkja) melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Pelingkungan dan penyamaan persepsi isu-isu pembangunan berkelanjutan;
b. Konsultasi public isu pembangunan berkelanjutan;
c. Identifikasi dan analisis pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program terhadap
isu pembangunan pembangunan berkelanjutan prioritas;
d. Pengkajian materi muatan kebijakan, rencana dan/atau program terhadap
kondisi lingkungan hidup;
e. Melakukan seminar hasil dengan tahapan menyampaikan informasi, menyaring
masukan dan merumuskan kesepakatan bersama;
f. Perumusan scenario pembangunan berkelanjutan dan perumusan rekomendasi
terhadap muatan KRP RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Merawang
Tahun 2019 – 2039.
Model kerangla pendekatan KLHS yang digunakan adalah metode strategis untuk
perbaikan skenario KRP, sedangkan model kerangka kerja yang digunakan adalah
model berulang mengingat muatan KRP RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan Merawang Tahun 2019 – 2039 belum terbentuk.

Sungailiat, Januari 2019

Kepala Dinas Pekerjaan Umum,


Penataan Ruang dan Perhubungan
Kabupaten Bangka,

CHAIRIL ANWAR, SR
Pembina Utama Muda
NIP. 19631004 199003 1 012

Anda mungkin juga menyukai