TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan
perkenan-Nya, sehingga Naskah Akademik Peraturan Walikota Mojokerto Tentang
Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran/RISPK Kota Mojokerto dapat
diselesaikan dengan baik. Penyusunan Naskah Akademik ini merupakan salah satu
upaya untuk mewujudkan sinergi di pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran antara pihak pihak yang membidangi dan pihak-pihak lain yang terkait.
Besar harapan kami agar laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai
pentingnya manfaat Naskah Akademik Peraturan Walikota Mojokerto Tentang
Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran/RISPK Kota Mojokerto dalam mendorong
pemenuhan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran secara
terintegrasi dan sistematis.
Terimakasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan data dan
masukan untuk penyempurnaan laporan ini.
Tim Penyusun
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi ii
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi iii
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
BAB VI PENUTUP....................................................................................6-1
6.1. KESIMPULAN .....................................................................................6-2
6.2. SARAN ...............................................................................................6-5
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi iv
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
BAB I
PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-2
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
1.3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Merumuskan naskah akademis dari dokumen Rencana Induk Sistem
Proteksi Kebakaran(RISPK); dan
b. Merumuskan regulasi berupa Peraturan Walikotadalam
mengimplementasikan dokumen Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran (RISPK).
1.4. PENDEKATAN
Penyusunan naskah akademik menggunakan beberapa pendekatan, antara lain:
I. Pendekatan Normatif
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-3
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-4
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-5
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
solusi kreatif dan inovasi dalam pemecahan isu dan masalah, serta
memunculkan kepekaan dan rasa tanggung jawab pemangku kepentingan
dalam kelompok.
Pendekatan partisipatif dapat diaplikasikan pada proses pencarian data atau
survei sekunder dan survei primer dan diskusi untuk membahas identifikasi
potensi, masalah, hambatan, dan tantangan.
III. Pendekatan Teknis-Akademis
Pendekatan teknis-akademis dilakukan dengan menggunakan metodologi
yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, baik untuk teknik
identifikasi, analisis, penyusunan konsep, dan perumusan strategi. Lingkup
pelaksanaan pendekatan ini antara lain dengan:
1 Koordinasi, diskusi kegiatan dengan tim peneliti ataupun langsung
dengan masyarakat yang berada di sekitar wilayah perencanaan
2 Analisis kedudukan Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam
Rencana Tata Ruang
3 Penyusunan konsepsi Naskah Akademik RISPK Kota Mojokerto
4 Penyusunan Tahapan Pelaksanaan Program Pembangunan (Indikasi
Program)
IV. Pendekatan Eksploratif
Pendekatan eksploratif merupakan pendekatan di mana pencarian dilakukan
terus-menerus dan digunakan dalam proses pengumpulan data dan informasi
maupun dalam proses analisa dan evaluasi guna merumuskan konsep
strategi.
1 Eksplorasi dalam proses pengumpulan data dan informasi: sifat
pendekatan ekspolratif yang menerus akan memungkinkan terjadinya
pembaharuan data dan informasi berdasarkan hasil temuan terakhir.
Pendekatan eksploratif juga memungkinkan pengumpulan data dengan
sumber informasi yang luas, baik itu dari pendapat ahli, pemangku
kepentingan, studi literatur, dan lainnya. Dengan menggunakan
pendekatan eksploratif, mungkin ditemukan informasi yang tidak diduga
sebelumnya karena pendekatan ini dapat bersifat situasional.
2 Eksplorasi dalam proses analisa dan evaluasi: dilakukan guna
mengelaborasi pokok permasalahan serta konsep-konsep penanganan
dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman yang ada
berikut dukungan regulasi dan kebijakannya. Dalam melakukan
pendekatan eksplorasi dalam proses analisa dan evaluasi, perlu dikaitkan
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-6
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-7
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-8
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
1.5. METODE
Kegiatan Penyusunan Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana
Induk Sistem Proteksi Kebakaran/RISPK Kota Mojokerto ini dikerjakan secara
kontraktual. Agar pelaksanaan kegiatan ini dapat memperoleh hasil optimal,
maka pelaksanaan kegiatan menggunakan metode sebagai berikut:
a. Melakukan studi literatur terkait materi dan kebijakan tata ruang,
pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman
di Kota Mojokerto;
b. Melakukan survei pengumpulan dan kompilasi data dengan instansi yang
terkait mengenai pembangunan dan pengembangan perumahan dan
kawasan permukiman di Kota Mojokerto;
c. Melakukan analisis yang berkaitan dengan pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di Kota Mojokerto;
d. Menjaring masukan pemangku kepentingan dengan melakukan FGD
dengan instansi dan lembaga terkait kasiba dan lisiba, baik di pusat
maupundaerah;
e. Menyusun Dokumen Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana
Induk Sistem Proteksi Kebakaran/RISPK Kota Mojokerto;
f. Menyusun Naskah Akademik RISPK Kota Mojokerto.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1-9
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1 - 10
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 1 - 11
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS
EMPIRIS
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-2
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-3
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-4
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-5
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Perlu diperhatikan apabila salah satu sisi dari segita tersebut di atas tidak ada,
maka tidak mungkin terjadi suatu nyala api atau kebakaran. Jadi secara sederhana
setiap kebakaran yang terjadi dapat dipadamkan dengan menghilangkan salah satu
dari ketiga unsur di atas.
Selain itu, adajuga yang membagi secara umum faktor kebakaran antara
lain:
Faktor Alam
Faktor alama adalah faktor yang disebabkan karena lingkungan-
lingkungan/alam di sekitar kita. Contohnya;
Petir atau kilat
Kalau petir atauu kilat menyambar jaringan listrik, maka alat-alat tersebut
akan terbakar dan bisa menimbulkan kebakaran yang lumayan besar.
Kemarau panjang atau teriknya matahari
Ranting-ranting yang bergesekan akan menimbulkan percikan api dan
membuat api membesar (kebakaran).
Faktor Manusia
Faktor manusia adalah faktor yang disebabkan karena ulah-ulah atau kelalaian
manusia. Contohnya;
Korsleting listrik
Persinggungan antara 2 kabel yang terkupas dapat menimbulkan kebaran,
hal ini karena manusia tidak mau peduli terhadap kabel-kabel yang telah
rusak.
Kompor
Kebocoran kompor gas atau lubernya minyak tanah di dekat kompor.
Putung rokok
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-6
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Bara api yang berada di putung rokok dapat menimbulkan kebaran bila
terkena barang-barang yang mudah terbakar atau tempat-tempat seperti
POM Bensin.
Obat nyamuk bakar
Bantal atau guling yang mengenai obat nyamuk bakar akan mudah
terbakar.
Lilin atau lampu minyak
Lilin dan lampu minyak diletakkan di temat yang mudah terbakar akan
menyebabkan kebakaran.
Membakar sampah
Api sampah tersebut bila tertiup angin yang kencang akan menyerambat ke
perumahan-perumahan disekitarnya.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-7
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
yang diakibatkan yang tersengat oleh panas sebesar 18% serta korban jiwa karena
penyebab lain sebesar 8% dari total korban. Asap yang timbul sebagai hasil reaksi
pembakaran, mengakibatkan bahaya ganda, selain meracuni pernapasan juga
menghalangi pemandangan dan orientasi orang untuk menyelamatkan diri.
Penelitian lain mengungkapakan bahwa serangan psikologis akibat bencana
kebakaran me mbuat orang panik yang akan me nghilangkan pikiran logisnya,
selain pada pernapasan yang berlebih yang akan semakin mempercepat proses
keracunan.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-8
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2-9
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 10
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 11
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 12
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 13
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
lain, sehingga informasi harus tersampaikan dan terdengar dengan jelas agar
dapat memanfaatkan waktu untuk penyelamatan yang perlu.
Pemeliharaan
Perbaikan dan peme liharaan terhadap peralatan- peralatan darurat, seperti
hidrant, bose reels, extinguisher, lampu darurat dll, adalah sangat penting. Tipe,
standar dan frekuensi pemeliharaan harus terdokumentasikan pada program
manajemen ini, dan staf yang berkepentingan perlu mengetahuinya dan selalu
menjalankannya dengan benar.
Pelatihan
Pelatihan pegawai yang berkepentingan terhadap penanggulangan kebakaran
ini tidak boleh luput dari perhatian. Mereka harus menerima instruksi
bagaimana menghidupkan alarm tanda bahaya bila mereka menemukan
kebakaran, serta mereka yang memberi peringatan kebakaran kepada
penghuni. Begitu pula terhadap penggunaan peralatan pemadam api, yang
harus mampu dipraktekkan. Beberapa pelatihan yang dilaksanakan antara lain
memberi pengetahuan tentang :
pencegahan kebakaran secara umum
tindakan yang diambil pada waktu mendengarkan alarm dan
menemukan api
metode yang benar dalam memanggil pasukan pemadam
lokasi, kegunaan dan penggunaan peralatan pemadam
rute penyelamatan, titik pertemuan dan jalan keluar
prosedur evakuasi
Ada lima aspek yang harus dipertimbangkan di dalam sistem manajemen ini,
yaitu :
tindakan preventif
prosedur
komunikasi
perawatan / pemeliharaan dan
pelatihan
Kelima aspek-aspek tersebut masing-masing harus selalu dievaluasi
kelengkapan dan kegunaannya.
Tindakan Pencegahan
Aspek ini adalah yang paling langsung dan efektif dalam mencegah datangnya
kebakaran. Pencegahan dan pembatasan perkembangan api, harus dimulai dari
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 14
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 15
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Memadamkan api secara dini, sistem proteksi aktif berupa pendeteksi dini
dan sistem penyemprot
Mengontrol asap, desain kompartemen, ventilasi dan jalur sirkulasi
Melakukan tindakan evakuasi, desain kompartemen, jalur evakuasi vertikal
dan horijontal
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 16
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 17
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
belum terpenuhi. Dengan demikian IPB ini bisa menjadi suatu legitimasi bahwa
suatu bangunan telah aman dan layak digunakan.
Izin Perpanjangan Penggunaan Bangunan (IPPB), yang diberikan pada proses
penggunaan/pemakaian bangunan
Izin Perpanjangan Penggunaan Bangunan (IPPB) ini adalah merupakan bentuk
kontrol pada tahap pasca pembangunan (post construction). Izin ini diberikan
secara berkala sebagai kontrol terhadap pemakaian bangunan, apakah masih
tetap baik dalam aspek teknisnya pada jangka waktu tertentu.
Dengan ketiga tahap mekanisma perizinan di atas, diharapkan dapat
memperkecil kemungkinan tarjadinnya bahaya, terutama kebakaran pada
bangunan. Dan bilapun kebakaran tidak juga dapat terhindar, minimal dapat
mengoptimalkan penyelamatan serta meminimalkan dampak kerugian pada
penghuni, pemilik maupun lingkungan.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 18
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 19
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 20
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
ditekan seringan mungkin. Berikut adalah beberapa saran sederhana yang dapat
dilakukan untuk mencegah kebakaran di permukiman padat :
WPL : waspadai sumber api, proteksi peralatan – peralatan yang berpotensi
menimbulkan kebakaran, dan lari pada saat terjadi kebakaran;
Kompartemenisasi, yaitu usaha untuk mencegah penjalaran kebakaran
dengan cara membatasi api dengan dinding, lantai, kolom, balok yang
memiliki ketahanan api baik.
Pengaturan jarak-jarak antar bangunan;
Sistem proteksi pasif pada bangunan, contohnya pembuatan gunungan pada
dinding penutup atap, dan teritis dengan jarak-jarak tertentu agar penjalaran
api terhambat;
Pemeriksaan berkala terhadap sistem utilitas pada bangunan, contohnya
memeriksa umur kabel – kabel listrik. Banyak kasus perumahan padat yang
telah mendapat suplai listrik (dengan 220 V) namun tidak menggunakan
kabel berkualitas baik, sehingga rawan korsleting.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 2 - 21
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
BAB III
EVALUASI DAN ANALISIS
PERATURAN PERUNDANGAN
TERKAIT
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-2
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-3
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-4
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-5
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-6
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-7
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Izin Mendirikan Bangunan dan juga perda lain yang mengatur tentang Izin
Mendirikan Bangunan. Menurut Permendagri tersebut IMB merupakan instrumen
yang dapat dimanfaatkan untuk:
pengawasan, pengendalian, dan penertiban bangunan;
mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan yang menjamin keandalan
bangunan dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;
mewujudkan bangunan yang fungsional sesuai dengan tata bangunan dan
serasi dengan lingkungannya; dan
syarat penerbitan sertifikasi laik fungsi bangunan.
Berdasarkan Pasal 4 Permendagri tersebut, pemberian IMB didasarkan pada
peraturan daerah tentang izin mendirikan bangunan dan RDTRK, RTBL, dan/atau
RTRK. Dengan demikian, maka Perda Bangunan Gedung juga akan berkaitan
dengan Perda lain yang mengatur tentang Izin Mendirikan Bangunan.
Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi persyaratan tata bangunan
dan persyaratan keandalan bangunan gedung. Persyaratan tata bangunan menurut
UU Bangunan Gedung meliputi persyaratan peruntukan dan intensitas bangunan
gedung,arsitektur bangunan gedung, dan persyaratan pengendalian dampak
lingkungan. Ketentuan lebih lanjut tentang persyaratan teknis bangunan gedung
diatur dalamPeraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung jo.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/Prt/M/2006 Tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
Perda Bangunan Gedung juga harus memperhatikan secara khusus
terhadap bangunan gedung eksisting yang ditetapkan sebagai cagar budaya. Hal ini
karena menurut Pasal 38 (1) UU Bangunan Gedung, bangunan gedung dan
lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya dilindungi dan dilestarikan.
Terkait dengan apa yang dimaksud dengan cagar budaya, maka perlu dirujuk
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya (UU Cagar Budaya).
Menurut Pasal 5 UU Cagar Budaya, benda, bangunan, atau struktur dapat
diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur
Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria:
berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;
mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun;
memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,
dan/atau kebudayaan; dan
memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-8
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3-9
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian-
bersama, benda-bersama dan tanah bersama.
Penyelenggaraan pembangunan rumah susun wajib memisahkan rumah
susun atas satuan dan bagian-bersama dalam bentuk gambar dan uraian yang
disahkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang memberi kejelasan atas:
batas satuan yang dapat dipergunakan-secara terpisah untuk perseorangan;
batas dan uraian atas bagian-bersama dan benda-bersama yang menjadi
haknya masing-masing satuan;
batas dan uraian tanah-bersama dan besarnya bagian yang menjadi haknya
masing-masing satuan.
Bangunan gedung yang merupakan wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi
tidak dapat dipisahkan dari ruang di mana bangunan gedung itu berada, karena
dalam konteks Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UU
Penataan Ruang), pembangunan gedung merupakan salah satu tahapan aktivitas
pemanfaatan ruang.
Keberadaan bangunan gedung dalam ruang tertentu bukan hanya sebatas
beradanya, tetapi juga saling berpengaruh secara bertimbal balik dengan ruang dan
lingkungan di mana bangunan gedung itu berada. Karena itu, pembangunan sebuah
bangunan gedung tidak dapat dilepaskan dari tujuan membangunan tata ruang
yang selaras, serasi dan seimbang dengan lingkungan hidup. Artinya, pembangunan
sebuah bangunan gedung harus sejalan dengan perencanaan ruang yang telah
ditetapkan. Sejalan dengan itu, UU Penataan Ruang menegaskan dalam Pasal 3
bahwa penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang
wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan:
terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber
daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Agar penyelenggaraan bangunan gedung dalam ruang tertentu dapat
mewujudkan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dengan lingkungan alam,
maka aktivitas pembangunan sebuah bangunan gedung sejak awal perencanaannya
harus dilakukan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung
lingkungan agar kelestarian fungsi lingkungan dapat terpelihara. Sehubungan
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 10
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 11
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 12
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 13
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 14
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Plester berserat yang diperkuat kawat anyam besi galvanis yang dipasang
tidak lebih dari 6 mm dari permukaan.
Secara fisik, WMK dibentuk dengan mengelompokkan hunian yang memiliki
kesamaan kebutuhan proteksi kebakaran dalam batas wilayah yang ditentukan
secara alamiah maupun buatan. Konsep WMK dirancang untuk mendukung
tercapainya sistem penanggulangan kebakaran yang efektif yang ditentukan melalui
waktu tanggap (respond time) dan bobot serangan (weight of attack). Waktu tanggap
terhadap pemberitahuan kebakaran adalah total waktu dari saat menerima berita –
pengiriman pasukan dan sarana pemadaman kebakaran ke lokasi kebakaran
sampai dengan kondisi siap untuk melaksanakan pemadaman kebakaran. Waktu
tanggap terdiri atas waktu pengiriman pasukan dan sarana pemadam kebakaran
(dispatch time), waktu perjalanan menuju lokasi kebakaran, dan waktu menggelar
sarana pemadam kebakaran sampai siap untuk melaksanakan pemadaman (lihat
Peraturan Menteri PU No. 25/PRT/M/2008 sebagai referensi). Untuk kondisi di
Indonesia, waktu tanggap tidak lebih dari 15 (lima belas) menit. Faktor-faktor yang
mempengaruhi waktu tanggap adalah :
Sistem pemberitahuan kejadian kebakaran untuk menjamin respon yang
tepat;
Tipe layanan yang dilakukan oleh instansi penanggulangan kebakaran;
Ukuran atau luasan wilayah yang dilayani termasuk potensi bahaya di lokasi
WMK dan kapasitas kemampuan yang ada;
Perjalanan petugas & kendaraan pemadam menuju ke lokasi kebakaran.
Untuk menjamin kualitas bobot serangan dan respond time yang tepat
termasuk unsur jarak atau aksesibilitas maka ditentukan pos-pos pemadam
kebakaran dalam setiap WMK. Secara kuantitas disebutkan bahwa daerah layanan
dalam setiap WMK tidak melebihi radius 7,5 km, di luar daerah tersebut
dikategorikan sebagai daerah yang tidak terlindung (unprotected area). Daerah yang
sudah terbangun harus mendapatkan perlindungan dari mobil pemadam kebakaran
yang pos terdekatnya berada dalam jarak 2,5 km dan berjarak 3,5 km dari sektor.
Berdasarkan unsur-unsur di atas, maka selanjutnya dibuat peta jangkauan
layanan penanggulangan kebakaran secara rinci yang menunjukkan lokasi dari
setiap pos pemadam di wilayah tersebut. Peta jangkauan layanan penanggulangan
kebakaran secara geografis bisa kurang tepat dengan mengingat adanya jalan atau
infrastruktur lainnya, sungai, bukit-bukit dan batas-batas fisik lainnya. Penerapan
WMK memiliki peran strategis dalam penentuan persyaratan sumber air untuk
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 15
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 16
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 17
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 3 - 18
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
4 BAB IV
LANDASAN FISIOLOGIS,
SOSIOLOGIS DAN YURIDIS
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 4-2
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 4-3
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
yang diatur dengan subyek-subyek pengaturan lain yang terkait. Kebijakan RISPK
harus selaras dengan kebijakan-kebijakan lain yang terkait seperti Rencana Tata
Ruang, Rencana Jangka Panjang, Rencana Jangka Menengah serta rencana-
rencana sektor lain terkait dengan pengaturan pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran di Kota Mojokerto.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mojokerto yang mengatur tentang
pemanfaatan ruang khususnya peruntukan pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran menjadi pedoman RISPK dalam pengalokasian pembangunan
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran. Pengaturan pencegahan dan
penanggulangan bahaya kebakaran di RISPK juga harus memperhatikan
pengaturan kawasan lindung dalam RTRW agar tetap menjaga keseimbangan
lingkungan dan mengurangi resiko dampak kerusakan lingkungan disekitar lokasi
perumahan dan pemukiman RISPK.
Dengan demikian, RISPK sebagai salah satu kebijakan pembangunan dan
pengembangan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran harus memiliki
kedudukan yang jelas dalam suatu sistem pembangunan Daerah Kota Mojokerto.
Sehingga pengaturan pembangunan di Kota Mojokerto terhindar dari tumpang
tindih atau ketidak selarasan untuk mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan.
Sejalan dengan asas kepastian hukum sebelumnya, maka asas keterpaduan
yang berlaku juga harus mampu menjadi acuan sinergis bagi sasaran program
pelaksanaan RISPK yang kesejahteraan, keadilan dan pemerataan, kearifan lokal,
efisiensi dan kebermanfaatan, keterjangkauan dan kemudahan, kemandirian dan
kebersamaan, kemitraan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, kesehatan,
kelestarian dan keberlanjutan, serta keselamatan, keamanan, ketertiban, dan
keteraturan. Artinya, keterpaduan yang terjalin bukan hanya bersifat parsial,
namun lebih menyeluruh dan memenuhi segala aspek yang nantinya berkaitan
dengan keberhasilan pelaksanaan program.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 4-4
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 4-5
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
BAB V 5
JANGKAUAN, ARAH
PENGATURAN DAN LINGKUP
RENCANA INDUK SISTEM
PROTEKSI KEBAKARAN KOTA
MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-1
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-2
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-4
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-5
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
bagian bangunan sehingga ruangan mencapai sampai batas aman huni pada
saat kebakaran terjadi.
28. Bencana Lain adalah kejadian yang dapat merugikan jiwa dan atau harta
benda, selain kebakaran, antara lain bangunan runtuh, gempa bumi, banjir,
genangan air, gangguan instalasi, keadaan darurat medis, kecelakaan
transportasi dan kebocoran/polusi bahan berbahaya.
29. Uji Mutu Bahan adalah uji sifat bahan bangunan termasuk interior
bangunan terhadap api guna mengetahui perilaku dari bahan tersebut seperti
sukar/mudahnya terbakar atau tersulut, sukar/mudahnya menjalarkan api,
serta tingkat produksi asap yang terjadi, saat terkena paparan panas akibat
kebakaran.
30. Uji Ketahanan Api (fire resistance test) adalah uji yang dikenakan terhadap
komponen struktur bangunan guna mengetahui sejauh mana tingkat
ketahanan api komponen struktur tersebut, yang dinyatakan dalam ukuran
menit/jam, saat dibakar sesuai kurva temperatur-waktu standar.
31. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari
pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.
32. Kawasan Khusus adalah suatu kawasan yang memiliki kewenangan tersendiri
untuk mengatur wilayahnya, contoh kawasan industry, kawasan militer,
kawasan bandara, dll.
33. Pembinaan penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatan pengaturan,
pemberdayaan, dan pengawasan dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan
yang baik sehingga setiap penyelenggaraan bangunan gedung dapat
berlangsung tertib dan tercapai keandalan bangunan gedung yang sesuai
dengan fungsinya, serta terwujudnya kepastian hukum.
34. Pengaturan adalah penyusunan dan pelembagaan peraturan perundang-
undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung sampai
di daerah dan operasionalisasinya di masyarakat.
35. Pemberdayaan adalah kegiatan untuk menumbuhkembangkan kesadaran
akan hak, kewajiban, dan peran para penyelenggara bangunan gedung dan
aparat pemerintah daerah dalam penyelenggaraan bangunan gedung.
36. Pengawasan adalah pemantauan terhadap pelaksanaan penerapan
peraturan perundang- undangan bidang bangunan gedung dan upaya
penegakan hukum.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-6
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Pasal 1
(1) RISPK meliputi ketentuan mengenai:
a. Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran; dan
b. Rencana Sistem Penanggulangan Kebakaran.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-7
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-8
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5-9
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 10
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 11
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 12
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
5000 m2, atau jumlah penghuni lebih dari 200 (dua ratus orang) orang,
wajib membentuk Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung.
(2) Manajemen keselamatan kebakaran gedung dipimpin oleh kepala dan
wakil kepala manajemen keselamatan kebakaran gedung dengan
persyaratan berikut:
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 15
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 16
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 17
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 18
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 19
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 20
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 21
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 22
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 23
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 24
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
pemeriksaan perkara;
g. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk bahwa
tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan
tindak pidana dan selanjutnya memberitahukan hal tersebut kepada
penuntut umum, tersangka atau keluarganya;
h. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat di pertanggung
jawabkan.
(3) Dalam melakukan tugasnya, PPNS tidak berwenang melakukan penangkapan,
penahanan dan/atau penahanan.
(4) PPNS membuat berita acara setiap tindakan tentang :
a. pemeriksaan tersangka;
b. pemasukan rumah;
c. penyitaan barang.
d. pemeriksaan surat;
e. pemeriksaan saksi;
f. pemeriksaan di tempat kejadian; dan
g. mengirimkan berkasnya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik POLRI
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 5 - 25
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
6BAB VI
PENUTUP
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
6.1. KESIMPULAN
Kesimpulan didapatkan berdasarkan pembahasan bab-bab terkait Rencana
induk sistem proteksi kebakaran/ RISPK Kota Mojokerto, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
A. Rencana Sistem Pencegahan Kebakaran
I. Layanan Tentang Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung Dan
Lingkungan Terhadap Kebakaran
(1) Perencanaan bangunan baru perlu dilakukan upaya pemeriksaan
keandalan bangunan yang meliputi :
a. Kesiapan bangunan dan lingkungannya terhadap kebakaran
dilakukan dengan melengkapi peralatan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran (peralatan proteksi) yang sudah
disiapkan sejak awal perencanaan dan perancangan bangunan
dan lingkungan;
b. Dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan bangunan,
kecuali bangunan rumah tinggal tidak bertingkat, harus mendapat
rekomendasi dari instansi pemadam kebakaran, khususnya
menyangkut akses mobil dan ambulance sesuai dengan standar
prosedur penyelamatan;
c. Dalam perencanaan bangunan dan lingkungan harus mengikuti
ketentuan persyaratan teknis tata bangunan dan lingkungan
(urban guide lines, sekurang-kurangnya berisi rencana darurat
pemadam kebakaran (fire emergency plan);
d. Prasarana dan sarana kebakaran yang disediakan harus dirawat
termasuk penggantian secara berkala komponennya (apparatus
replecement schedule).
(2) Penempatan Alat Pemadam Api Ringan (apar) disediakan pada tempat-
tempat strategis yang disesuaikan dengan peraturan Instansi
Pemadam Kebakaran antara lain :
a. Untuk setiap 200 m2 ruang terbuka disediakan 1 unit alat
pemadam api ringan (apar) type a dengan jarak antara setiap unit
maksimum 20 meter;
b. Untuk ruang yang dilengkapi dengan pembagi / pembatas ruang,
disediakan 1 unit alat pemadam api ringan (apar) type a tanpa
memperhatikan luas ruang;
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 6-2
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 6-3
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 6-4
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto
PENYUSUNAN PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO TENTANG RENCANA
N AS K A H AK A D E M I K INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN/RISPK KOTA MOJOKERTO
6.2. SARAN
1. Pembentukan Rancangan Peraturan Wali Kota Mojokerto tentang Rencana
induk sistem proteksi kebakaran/ RISPK diharapkan dapat menjadi sebuah
dasar peraturan dalam pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
di Kota Mojokerto; dan
2. Agar pelaksanaan pembentukan Rancangan Peraturan Daerah Kota
Mojokerto tentang Rencana induk sistem proteksi kebakaran/ RISPK dapat
dilaksanakan secara baik, maka diperlukan mekanisme dan prosedur yang
transparan serta dukungan pada segala aspek.
Tim Penyusun Peraturan Walikota Mojokerto Tentang Rencana Induk Sistem Proteksi 6-5
Kebakaran/Rispk Kota Mojokerto