.
BAB II. Konsep Standar Operasional Prosedur Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan ....................................................................... 11
1. Pencegahan .................................................................................................. 11
2. Penanggulangan Kebakaran ........................................................................ 12
3. Penyelamatan .............................................................................................. 13
4. Personil Terlibat Operasi dan Penyelamatan .............................................. 13
5. Prosedur Operasi dan Penyelamatan ........................................................... 14
BAB IV. Profil Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satuan Polisi
Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banggai ....................15
A Kelembagaan Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Satuan
Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kab.Banggai ......................15
B Struktur Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Satuan
Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kab.Banggai ......................15
C Pegawai / Personil ....................................................................................... 16
D Sarana dan Prasarana ................................................................................... 16
A. LATAR BELAKANG
● Terbakarya bahan bakar minyak (BBM) seperti bensin, minyak tanah, gas dan solar.
Bercermin pada kondisi tersebut, penyusunan suatu pedoman kerja bagi Bidang
Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Satuan Polisi Pamong Praja dan
Pemadam Kebakaran Kabupaten Banggai merupakan suatu kebutuhan mendasar
sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kinerjanya agar sesuai
dengan visi, misi serta sasaran yang telah dicanangkan.
C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 49 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas
Aparatur Pemadam Kebakaran
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 16 Tahun 2009 tentang standar
Kualifikasi Aparatur Pemadam Kebakaran di Daerah
7. Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pedoman Nomenklatur Dinas
Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan Provinsi Dan Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Bupati Banggai Nomor 56 Tahun 2021 tentang Kedudukan dan Sususnan
Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai
(Berita Daerah Kabupaten Banggai Tahun 2021 Nomor 2607).
D. SASARAN
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan di Wilayah Kabupaten Banggai
bagi Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Satuan Pollisi Pamong
Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banggai.
F. KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini berupa tersusunnya dokumen Standar Operasional
Prosedur Penanggulangan kebakaran dan penyelamatan di wilayah Kabupaten
Banggai yang dapat menjadi acuan kerja dan pengambilan tindakan serta
keputusan di lapangan bagi Bidang Pemadam Kebakaran dan para pemangku
kepentingan secara lebih luas dalam mencegah dan menanggulangi bahaya
kebakaran dan penyelamatan di Kabupaten Banggai.
G. MANFAAT
Bab I PENDAHULUAN
Bagian ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup
kegiatan, keluaran yang dihasilkan, manfaat kegiatan dan tahapan pekerjaan
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan di wilayah Kabupaten Banggai.
Bab IV PROFIL BIDANG PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN PADA SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN BANGGAI
Bab ini berisikan profil Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada
Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banggai serta
isu-isu strategis yang terdapat di dalamnya. Selain itu bab ini juga menjelaskan
tentang hasil inventarisasi data yang telah dikumpulkan yang berkaitan dengan
penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
Bab V PENUTUP
A. PENDEKATAN UMUM
Sebagai penguatan teknis juga melakukan koordinasi dan diskusi dengan unsur
pemadam kebakaran kabupaten/kota se Provinsi Sulawesi Tengah sebagai bentuk
penyesuaian situasi dan kondisi serta karakteristik wilayah daerah masing-masing.
Sehingga tercapai kesepakatan tentang S.O.P. yang akan diterbit masing - masing
wilayah provinsi maupun kabupaten/kota Se Provinsi Sulawesi Tengah.
Muatan SOP yang dihasilkan dari diskusi dibagi 3 (tiga) tahap yaitu :
● persiapan pegawai/personil
● persiapan peralatan
Di samping itu, prosedur teknis tersebut diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi
terhadap kondisi Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Satuan
Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banggai dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik evaluasi internal (kondisi SDM,
peralatan, dan sebagainya) maupun evaluasi eksternal (hubungan kerjasama
dengan pihak-pihak tertentu).
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan
dalam penyusunan SOP agar sesuai dengan kebutuhan Bidang Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan dalam mengoptimalkan kinerjanya. Terdapat dua
metode yang digunakan dalam rangka pengumpulan data dan informasi, yaitu :
Metode analisa yang digunakan dalam kegiatan ini adalah analisis isi dari
hasil pengumpulan data dan informasi. Analisis isi adalah kegiatan mengkaji
berbagai informasi yang didapatkan dari hasil pengumpulan data (data primer
dan sekunder) sehingga dapat ditentukan bentuk atau rumusan penyelesaian
permasalahan yang sedang dihadapi secara objektif dan sistematik. Beberapa
bahan yang telah didapat disusun secara sistematis dengan menjelaskan
kecenderungan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber dan mencari
hubungan antar atribut (dalam hal ini parameter - parameter SOP) yang
diketahui sehingga didapatkan kesimpulan tentang tujuan informasi yang
disampaikan. Dalam kegiatan penyusunan SOP penanganan bencana
kebakaran ini, output analisis isi berupa :
1. Pencegahan
Langkah – langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya bencana
kebakaran sebagai berikut :
a. Listrik
Jaga lampu dan bola lampu jauh dari benda apapun yang dapat
terbakar seperti pelindung lampu, kasur, horden, dan pakainan.
Ganti kabel listrik yang rusak dan retak.
Gunakan sambugan kabel hanya untuk pengkabelan yang sifatnya
sementara.
Pertimbangkan menggunakan sirkuit tambahan yang dibuat oleh tukang
listrik yang mahir.
Hubungi segera bagian rumah tangga yang menangani pemeliharaan
gedung jika mengetahui ada masalah dengan fuse atau braker listrik
yang turun atau sesuatu yang berbau terbakar pada alat listrik Anda.
Bagian rumah tangga segera menangani masalah
b. Merokok
Jika Anda merokok, merokoklah di tempat yang telah disediakan
Kapanpun Anda merokok, gunakan asbak rokok yang dalam dan tidak
mudah terbakar.
Jangan pernah merokok di dalam gedung yang menggunakan AC
Tidak diperkenankan merokok di dalam kamar asrama
2) prioritas;
3) koordinasi dan keterpaduan
4) berdaya guna dan berhasil guna;
5) kemitraan
6) pemberdayaan;
7) non diskriminasitif
Langkah-langkah penyelamatan :
1) Jangan panik
Panik akan membuat Anda takut, kesulitan berpikir dan tidak tenang untuk
mengambil keputusan dalam menyelamatkan diri Anda sendiri.
2) Merangkak
Jarak udara bersih pada saat terjadinya kebakaran hanya ada di kisaran 20-
30cm dari atas lantai
3) Meraba
Gunakan tangan Anda sebagai sensor. Anda pasti tahu betul di mana
posisi Anda dan di mana posisi pintu, maka rabalah perlahan. Jika Anda
menyentuh dinding dengan panas yang berlebihan, maka menjauhlah
karena bisa dipastikan Anda berada di titik terdekat dengan sumber api. Jika
Anda berhadapan dengan pintu yang terbakar, tetaplah tenang lalu lihat
dan upayakan untuk menemukan beberapa media yang bisa
menyelamatkan diri Anda seperti kain, gorden dan tutupi kepala Anda
terkhusus untuk wanita, jika Anda menggunakan baju berbahan nilon, segera
lepaskan karena jika terbakar, baju tersebut akan lengket di kulit Anda. Buat
rencana penyelamatan diri bersama dengan menentukan sedikitnya dua
jalur keluar dari setiap ruangan.
4. Bila TKP kebakaran masih di wilayah Kota Luwuk dan sekitarnya, Bidang
Damkar dan Penyelamatan bertanggung jawab penanganan
pemadaman dan membek up areal kebakaran dan menyuplay air
10 - 20 menit
terhadap operasi pemadaman yang dilakukan Bidang Damkar Luwuk
dan regu Damkar dengan kekuatan semua armada unit mobil
pemadam yang ada di pos Damkar segera meluncur ke TKP kebakaran
1.
5. Sesampainya di TKP kebakaran Regu Damkar Luwuk dengan
memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
1) Pembukaan jalan menuju di lokasi TKP kebakaran yang biasanya terjadi
kemacetan agar di koordinasikan dengan aparat terkait. 5-10 Menit
2) masyarakat yang melakukan menyelamatkan barang-barang korban
pada saat di TKP biasanya menempatkan barang tidak beraturan,
sehingga mengganggu operasi pemadaman.
a. Operasi pemadaman yang dilakukan oleh regu damkar luwuk di TKP
6.
kebakaran bersifat mendudukung operasi pemadaman dan menyuplay
air atau bersama - sama regu damkar yang tidak piket berada di TKP
kebakaran melakukan pemadaman dengan menyemprot water
cannon maupun stik spoit yg disambung melalui selang sesuai 15 - 30 Menit
jangkauan sasaran sekeliling areal yang belum terbakar sehingga api
tidak meluas dan selanjutnya pada api yang membakar areal yang
sudah terbakar hingga padam serta tdak ada tanda - tanda muncul
api lagi maupun asap tebal
7. Setelah api padam dan tidak berasap, maka regu damkar dapat 30 menit s/d
meningggalkan lokasi TKP kebakaran. selesai
C. Pegawai / Personil
Jumlah pegawai / personil Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banggai,
sebagai berikut :
a. Pegawai Negeri Sipil 16 orang dengan rincian :
1) Golongan IV : 2 orang
2) Golongan III : 1 orang
3) Golongan II : -
SUWITNO ABUSAMA, SH
Pembina Utama Muda / IV,C
NIP. 19671208 199803 1 005
TERIMA BERITA
SIZE UP
SIAP BERANGKAT
TIBA DI LOKASI
SIZE UP
PENEMPATAN UNIT
TERIMA BERITA
SIZE UP
SIAP BERANGKAT
TIBA DI LOKASI
SIZE UP
PENEMPATAN UNIT
Keterangan :
Pengertian SIZE UP (Penilaian Kondisi)
4. Api Padam
Kebakaran dinyatakan padam apabila sudah tidak timbul asap lagi.
Tidak terlihat sinar dari bara - bara api.
5. Overhoul
Apabila kobaran api telah dapat dipadamkan, perlu dilakukan tindakan
overhoul, yakni penyisiran pada ruang - ruang tersembunyi untuk menemukan
kobaran - kobaran api yang mungkin masih menyala.
Tempat atau ruang - ruang tersembunyi yang perlu diwaspadai, misalnya ruang
atas langit - langit, lemari dinding, di balik tembok dan lain - lain.
Lampiran 2
PENGERTIAN :
LOKASI TERBAKAR :
Lokasi terbakar adalah lokasi atau lantai tempat terjadinya suatu kebakaran.
Pada lokasi terbakar ditugaskan regu - regu pemadaman, regu- regu penyelamatan
korban dan regu - regu penyelamatan barang.
Operasi pemadaman dan penyelamatan pada lantai terbakar dipimpin oleh Komandan
operasi / Peleton.
B. KEBAKARAN LAHAN/HUTAN
Kebakaran lahan/hutan adalah kebakaran yang terjadi di areal lahan/hutan
disebabkan karena musim kemarau, perambahan hutan dan pembukaan lahan
untuk perkebunan maupun alih fungsi lahan.
Adapun yang terlibat dalam operasi pemadaman dan penyelamatan meliputi :
1) Kepala Daerah
2) Pimpinan Instansi Teknis Terkait
3) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran
4) Kepala Bidang Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan
5) Kepala Seksi Pencegan dan Peningkatan SDM
6) Kepala Seksi Operasi dan Penyelamatan
7) Komandan Peleton / Komandan Operasi
8) Komandan Regu
2. STANDAR - STANDAR
Standar Peralatan Pelindung Perorangan :
Pelindung/Penutup Kepala (Helm)
Fire Jacket
Breathing Apparatus
Sepatu Safety
Masker
Sarung Tangan Safety (Safety Glove)
Kacamata (Safety Google)
Standar peralatan kerja dan pelindung perorangan regu unit mobil yang lainnya
sama dengan regu unit pompa atau disesuaikan dengan bidang penugasannya.
3. STANDAR REGU
PERSIAPAN
Teknik
2 Pemadaman Petugas bPiket
Pemadaman/Penyiraman
Nama pemilik, material yang
Pendataan Tempat Kejadian terbakar, korban ringan, korban
3 DanTon
Kebakaran berat, luka ringan, luka berat,
taksiran kerugian
Koordinasi bila ada korban
4 Ambulance, Kantong Jenazah Polisi
kebakaran