Anda di halaman 1dari 43

Penyusunan SOP Pencegahan, Pemadaman dan

Penyelamatan dalam Mendukung Optimalisasi


Pelaksanaan Sub Urusan Kebakaran dan Ketahanan Daerah
Yulianto Nugroho
Universitas Indonesia

Rapat Sosialisasi Layanan Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di Daerah


Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri,
Jakarta, 21 s.d. 23 Juni 2021

1
Peran Pemadam Kebakaran dan
Penyelamat

2
Visi Pemadam Kebakaran:

Menyelamatkan jiwa dan harta benda

(To safe life and property)

3
Misi Pemadam Kebakaran
Misi Pemadam Kebakaran adalah mewujudkan Visi menyelamatkan jiwa dan harta
benda, yang dilaksanakan melalui Tugas Pokok dan Fungsi Pemadam Kebakaran
yang disebut sebagai Panca Dharma Pemadam Kebakaran, yaitu:

1. Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran


2. Pemadaman Kebakaran
3. Penyelamatan
4. Pemberdayaan masyarakat
5. Penanganan bahan berbahaya

Pancadharma Pemadam Kebakaran 4


Pemetaan Fungsi Kerja

5
Keselamatan Petugas
Pemadam Kebakaran

6
2
Bahaya pada TKP Kebakaran
• Kondisi lokasi kebakaran yang berbahaya, gas beracun, asap
tebal, dsb.
• Bahaya Listrik, radiasi panas, keracunan gas
• Bahaya Flashover, Rollover, Backdraft, Ledakan
• Terperosok/Terjatuh
• Bangunan Runtuh
• Putus Komunikasi
• Kehilangan peralatan/kekurangan suplai SCBA
• Bahaya fisik saat mengangkat dan memindahkan objek
• Keterbatasan kemampuan APD / APK
7
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal
(akan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah)

Merupakan kewajiban bagi pemerintah Daerah untuk menjamin setiap


warga negara memperoleh kebutuhan dasarnya  Diberlakukan secara
nasional untuk seluruh Pemerintahan Daerah

Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait dengan Pelayanan Dasar

Ketenteraman,
Perumahan Ketertiban
Pekerjaan
Rakyat &
Pendidikan Kesehatan Umum &
Kawasan
Umum, & Sosial
Penataan Ruang Perlindungan
Permukiman
Masyarakat

UNTUK MENGAWAL PELAKSANAAN PROGRAM TRAMTIBUMLINMAS DI DAERAH


DITETAPKAN SPM

Sumber : UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


STANDAR PELAYANAN MINIMAL
(SPM)
UU 23 tahun 2014

 Pasal 1 ayat 17: Standar Pelayanan


Minimal adalah ketentuan mengenai
jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan
Wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal.

 Pasal 12 ayat 1: 6 Urusan


Pemerintahan Wajib terkait
Pelayanan Dasar

 Ditetapkan dalam Peraturan


Pemerintah

9
Standar Pelayanan Minimal

10
Prinsip SPM
(Kriteria)
Merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu
secara universal.

Pemenuhan kebutuhan dasar dapat dipenuhi


sendiri oleh warga negara, atau oleh pemerintah
daerah

Merupakan pelayanan dasar yang menjadi


kewenangan daerah provinsi maupun
kabupaten/kota

Merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah provinsi


maupun kabupaten/kota untuk menjamin setiap warga
negara memperoleh kebutuhan dasarnya

Berlaku secara nasional


PP Nomor 2 Tahun 2018
Pasal 2

SPM ditetapkan dan diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan,


ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran.

Pasal 3

(1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar terdiri atas:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan ralgrat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan
f. sosiai.

(2) Sebagian substansi Pelayanan Dasar pada urusan pemerintahan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai SPM.
12
13
Standar Pelayanan Minimal
(Permendagri No. 114 Tahun 2018)
Pasal 2: Jenis Pelayanan Dasar
Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran

Pasal 3: Jenis Pelayanan Dasar


1. Layanan Response Time Penanggulangan Kejadian Kebakaran 15 menit
2. Layanan Pelaksanaan Pemadaman dan Pengendalian Kebakaran
3. Layanan Pelaksanaan Penyelamatan dan Evakuasi
4. Layanan Pemberdayaan Masyarakat/Relawan Kebakaran
5. Layanan Pendataan, Inspeksi, dan Investigasi Pasca Kebakaran

Pasal 4: Mutu Pelayanan Dasar meliputi:


a. tingkat waktu tanggap (response time) 15 menit sejak diterimanya informasi/laporan
sampai tiba di lokasi dan siap memberikan layanan penyelamatan dan evakuasi;
b. prosedur operasional penanganan kebakaran, penyelamatan dan evakuasi;
c. sarana prasarana pemadam kebakaran, penyelamatan dan evakuasi;
d. kapasitas aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan/sumber daya manusia;
e. pelayanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi bagi warga negara yang menjadi
korban kebakaran;
f. dan pelayanan penyelamatan dan evakuasi bagi warga negara yang terdampak kebakaran. 14
SPM KEBAKARAN
PENERIMA LAYANAN PERNYATAAN
NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR
DASAR STANDAR

a. tingkat waktu tanggap (response time) 15


Pemerintah Daerah
menit sejak diterimanya informasi/laporan
Kabupaten/Kota
a. layanan respon cepat (Response sampai tiba di lokasi dan siap
Kriteria penerima melalui Dinas
Time) penanggulangan kejadian memberikan layanan penyelamatan dan
pelayanan dasar sub Pemadam
kebakaran; evakuasi;
urusan kebakaran Kebakaran dan
b. layanan pelaksanaan b. prosedur operasional penanganan
yaitu setiap Warga Negara Penyelamatan/
pemadaman dan pengendalian kebakaran, penyelamatan dan evakuasi;
yang menjadi korban Perangkat
kebakaran; c. sarana prasarana pemadam kebakaran,
kebakaran Daerah adalah
c. layanan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi;
atau terdampak kebakaran 100% (seratus
penyelamatan dan evakuasi; d. kapasitas aparatur pemadam kebakaran
untuk jenis pelayanan persen) hadir
d. layanan pemberdayaan dan penyelamatan/sumber daya manusia;
penyelamatan dan memberikan
masyarakat/relawan kebakaran; e. pelayanan pemadaman, penyelamatan
evakuasi korban kebakaran layanan pada
dan dan evakuasi bagi warga negara yang
di daerah setiap kejadian
e. layanan pendataan, inspeksi dan menjadi korban kebakaran; dan
kabupaten/kota. kebakaran bagi
investigasi pasca kebakaran. f. pelayanan penyelamatan dan evakuasi
seluruh warga
bagi warga negara yang terdampak
negara.
kebakaran.

15
Pandangan masyarakat tentang
Peran dan Tanggung Jawab
Pemadam Kebakaran dan Penyelamat
A Firefighters responsibilities have changed over the years.
Firefighters can expect:

Medical Emergencies
Hazardous Materials
Fire
Automobile Accidents
Specialized Rescue (High Angle)
Water Rescue
Other emergency responses
16
Standar Pelayanan Minimal
(SPM)

dan

Standar Operasional Prosedur


(SOP)

17
Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Kebakaran
di Daerah perlu didukung oleh prosedur
operasional layanan kebakaran dan penyelamatan

Perangkat Daerah yang membidangi pemadam


kebakaran dan penyelamatan harus memberikan
kepastian, konsistensi, transparansi dan
akuntabilitas kepada penerima layanan antara lain
melalui Standar Operasional Prosedur (SOP)
18
Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya
disingkat SOP adalah serangkaian petunjuk tertulis
yang dibakukan mengenai proses penyelenggaraan
tugas-tugas Pemerintah Daerah

19
Tujuan Standar Operasional Prosedur layanan
kebakaran dan penyelamatan
a. Meningkatkan layanan kebakaran dan penyelamatan melalui
kepastian, konsistensi, transparansi dan akuntabilitas.
b. Pemerintah Daerah dapat memetakan dan menyusun SOP teknis
layanan kebakaran dan penyelamatan.
c. Mewujudkan keseragaman pelaksanaan tugas dan fungsi
perangkat daerah yang membidangi pemadam kebakaran dan
penyelamatan di daerah.
d. Sebagai pedoman bagi petugas dalam melaksanakan layanan
kepada masyarakat.

20
Manfaat Standar Operasional Prosedur
layanan kebakaran dan penyelamatan

a. Membantu daerah dalam meningkatkan capaian SPM


sub urusan kebakaran.
b. Meningkatkan ketahanan Daerah dalam menghadapi
bahaya kebakaran atau kondisi yang membahayakan
keselamatan.
c. Sebagai pedoman bagi perangkat daerah dalam
menyusun program, perencanaan, dan penganggaran.

21
SOP Layanan Kebakaran dan Penyelamatan,
meliputi:
a. Layanan Pencegahan dan Pengendalian
Kebakaran;
b. Pemadaman Kebakaran;
c. Penyelamatan;
d. Pemberdayaan Masyarakat; dan
e. Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun.
22
SOP Layanan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran
1. SOP Inspeksi Sistem Proteksi Kebakaran;
2. SOP Penerbitan Sertifikat Keselamatan Kebakaran (SKK) Bangunan Gedung;
3. SOP Penyuluhan dan Pembinaan Masyarakat;
4. SOP Penyusunan Rencana Kerja Tahun;
5. SOP Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Pemadam Kebakaran;
6. SOP Koordinasi Antar Bidang / Lesson Learned.
7. SOP Koordinasi Lintas Instansi-Perangkat Daerah

23
SOP Pemadaman Kebakaran
1. SOP Komunikasi Keadaan Darurat (Command Centre)
2. SOP Penyimpanan Peralatan / Unit Operasional Damkar
3. SOP Pemeliharaan Peralatan / Unit Operasional Damkar
4. SOP Pemberangkatan Pasukan Damkar
5. SOP Pemadaman Kebakaran Pemukiman
6. SOP Pemadaman Kebakaran Pasar
7. SOP Pemadaman Kebakaran Bismen dan Bangunan Tinggi
8. SOP Penyelamatan Korban Kebakaran Bangunan Gedung
9. SOP Investigasi Kebakaran
10. SOP Penyusunan Laporan Peristiwa Kebakaran dan Operasi Penyelamatan
24
SOP Penyelamatan
1. SOP Penyelamatan dan Evakuasi korban Kebakaran Bangunan
Gedung;
2. SOP Penyelamatan Bangunan Runtuh;
3. SOP Penyelamatan di Air;
4. SOP Penyelamatan Berbeda Ketinggian;
5. SOP Penyelamatan Manusia dari Gangguan Hewan;
6. SOP Penyelamatan dan Penanganan Hewan;
7. SOP Penyelamatan Kondisi Darurat lainnya.
25
SOP Pemberdayaan Masyarakat

1. SOP Pembentukan, pelatihan, dan pembinaan


relawan pemadam kebakaran;

2. SOP Pelatihan dan pembinaan manajemen


keselamatan kebakaran gedung (MKKG).

26
SOP Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun

1. SOP Penanganan Kebocoran Hazardous Material;

2. SOP Penanganan Kebakaran Industrial dengan


Bahan Berbahaya dan Beracun.

27
Siklus PDCA

28
Tahapan
Pengembangan
dan Evaluasi
SOP

Ref:
Guide to Developing Effective Standard
Operating Procedures for Fire and EMS
Departments, Federal Emergency
Management Agency’s United States Fire
Administration, 1999.

29
Model
Asesmen
Kebutuhan SOP

Ref:
Guide to Developing Effective Standard
Operating Procedures for Fire and EMS
Departments, Federal Emergency
Management Agency’s United States Fire
Administration, 1999.

30
Tahapan Pengembangan SOP

1.Build the Development Team


2.Provide Organizational Support
3.Establish Team Procedures
4.Gather Information and Identify Alternatives
5.Analyze and Select Alternatives
6.Write the SOP
7.Review and Test the SOP Ref:
Guide to Developing Effective Standard
Operating Procedures for Fire and EMS
8.Ratify and Approve the SOP Departments, Federal Emergency
Management Agency’s United States Fire
Administration, 1999.

31
Tahapan dalam Evaluasi SOP

Ref:
Guide to Developing Effective Standard
Operating Procedures for Fire and EMS
Departments, Federal Emergency
Management Agency’s United States Fire
Proses evaluasi SOP Administration, 1999.

Evaluation is a planned process with a distinct series of steps that provide specific types of
information. The goal is to assess the results of the SOP, a task that requires asking the following types
of questions:
• What were employee behaviors and actions before the SOP was implemented?
• What administrative or operational problem was the SOP designed to address?
• Was the new SOP fully implemented, or were there unexpected barriers to full implementation?
• How did employee behaviors and actions change after introduction of the SOP?
• Were the changes in behaviors and actions what were intended? Was the purpose of the SOP
accomplished?
• Is the need for the SOP still current? Is the current SOP still the best solution? 32
Ref:
Guide to Developing Effective Standard
Operating Procedures for Fire and EMS
Departments, Federal Emergency
Management Agency’s United States Fire 33
Administration, 1999.
Ref:
Guide to Developing
Effective Standard
Operating Procedures for
Fire and EMS
Departments, Federal
Emergency Management
Agency’s United States
Fire Administration,
1999.
34
Ref:
Guide to Developing
Effective Standard
Operating Procedures for
Fire and EMS
Departments, Federal
Emergency Management
Agency’s United States
Fire Administration, 1999.

35
Ref:
Standard Operating Procedure, Cook
County Georgia Fire Department, 2018.

36
37
38
39
Contoh SOP di Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan DKI Jakarta

40
41
42
Terima kasih
Alamat korespondensi:

Prof. Yulianto S. Nugroho


Department of Mechanical Engineering
Fire Safety Engineering Research Group
Universitas Indonesia
Kampus UI Depok 16424, Indonesia
E-mail : fserc.ui@gmail.com

43

Anda mungkin juga menyukai