Anda di halaman 1dari 44

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

SUB URUSAN KEBAKARAN


Disampaikan oleh :
EVAN NUR SETYA HADI, S.STP., M.AP., CRMO.
Kepala Subdirektorat Sarana Prasarana
dan Informasi Kebakaran
Direktorat Manajemen Penanggulangan
Bencana dan Kebakaran
URAIAN URUSAN WAJIB TERKAIT YANSAR
SUB URUSAN BENCANA DAN KEBAKARAN (Lampiran UU 23/2014)
SEBAGAI BAGIAN URUSAN WAJIB YANSAR,
MAKA DAMKAR MERUPAKAN KELOMPOK
URUSAN YG MEMILIKI KEKHUSUSAN

Diwadahi dalam Mengandung


Wajib Wajib
bentuk Dinas pelayanan
diprioritaskan mendapatkan
Daerah dasar/pelayanan publiK
oleh prioritas
utk memenuhi
penyelenggara pendanaan dalam
(Pasal 15 ayat (6) kebutuhan dasar warga
pemda APBD
utk provinsi & negara

(Pasal 18 ayat (1) (Pasal 9 ayat (1) Pasal 37 ayat (6) • Pasal 18 ayat (2) UU 23/2014;
UU 23/2014) UU 23/2014 utk kab/kota – PP • Pasal 3 ayat (2) PP No 2/2018
18/2016) • Permendagri No 114/2018

PENYELENGGARAAN
URUSAN
PENDANAAN BENTUK SUBTANSI URUSAN
KELEMBAGAN
DASAR HUKUM
1. UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2. PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
3. Permendagri Nomor 114 Tahun 2018 tentang Standar
Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Sub Urusan Kebakaran DaerahKabupaten/Kota
Jenis pelayanan dasar SPM Kebakaran adalah pelayanan penyelamatan dan evakuasi
korban kebakaran, yang dilaksanakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan,
bagi warga negara yang menjadi korban dan/atau terdampak kebakaran.

Pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran paling sedikit memuat langkah
kegiatan:
Layanan respon cepat (response time) penanggulangan kejadian kebakaran;
Layanan pelaksanaan pemadaman dan pengendalian kebakaran;
Layanan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi;
Layanan pemberdayaan masyarakat/relawan kebakaran; dan
Layanan pendataan, inspeksi dan investigasi pasca kebakaran.
Masing-masing layanan tersebut telah diformulasikan perhitungan biaya
pemenuhannya yang tertuang dalam lampiran Permendagri 114 Tahun
2018 (Tabel Terlampir).

Dalam rangka pemenuhan jenis pelayanan dasar, ditetapkan mutu


pelayanan meliputi:
1.Tingkat waktu tanggap (response time) 15 menit sejak diterima
informasi/laporan sampai tiba di lokasi dan siap memberikan layanan
penyelamatan dan evakuasi
2.Prosedur operasional penanganan kebakaran, penyelamatan dan
evakuasi;
3.Sarana prasarana pemadam kebakaran, penyelamatan dan evakuasi;
4.Kapasitas aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan/sumber
daya manusia;
5.Pelayanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi bagi warga
negara yang menjadi korban kebakaran; dan
6.Pelayanan penyelamatan dan evakuasi bagi warga negara yang
terdampak kebakaran.
Dalam pencapaian jenis dan mutu layanan, ditetapkan beberapa standar diantaranya:
1. Standar jumlah dan kualitas barang, meliputi:
a.Di setiap kantor kecamatan terdapat pos sektor damkar yang dilengkapi sarana prasarana
damkar, sarana prasarana penyelamatan dan evakuasi serta ketersediaan aparatur selama
24 (dua puluh empat) jam yang dilaksanakan secara bergantian (shift);
b.Setiap kelurahan/desa dan/atau gabungan beberapa kelurahan/desa dapat didirikan pos
damkar yang dilengkapi dengan sarana prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan
dan evakuasi, serta ketersediaan aparatur; dan
c.Ketersediaan sarana prasarana pemadaman, penyelamatan dan evakuasi.
2. Standar jumlah dan kualitas aparatur/sumber daya manusia, meliputi:
a.Aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi pemadam
sebagaimana dimaksud Permendagri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi
Aparatur Pemadam Kebakaran;
b.Setiap 1 (satu) unit kendaraan pemadam kebakaran (mobil pemadam kebakaran)
dioperasionalkan oleh 6 (enam) petugas damkar dengan pembagian tugas 1 (satu) orang
sebagai Komandan Regu, 1 (satu) orang sebagai pengemudi sekaligus operator pompa,
dan 4 (empat) orang anggota petugas damkar yang dilengkapi dengan alat pelindung diri
aparatur;
c.Masyarakat dan relawan kebakaran (REDKAR) dibawah binaan Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah yang menyelenggarakan sub urusan
kebakaran; dan
d.Setiap aparatur pemadam kebakaran dan penyelamatan wajib memiliki kompetensi
dengan mengikuti berbagai kegiatan peningkatan kapasitas baik pelatihan maupun bentuk
lainnya.
Langkah-langkah Penerapan SPM Kebakaran
Dalam rangka penerapan SPM Kebakaran di daerah, terdapat langkah-langkah
yang diambil oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau
PerangkatDaerah Yang menyelenggarakan Sub Urusan Kebakaran diantaranya:

1. Pengumpulan Data, yang meliputi:


a. Pendataan jumlah penduduk dan luas wilayah kabupaten/kota;
b. Pendataan jumlah sarana dan prasarana pemadam kebakaran;
c. Pendataan jumlah petugas;
d. Pendataan jumlah APBD dan alokasi APBD dalam rangka pemadam
kebakaran dan penyelamatan;
e. Pendataan Relawan KEbakaran (REDKAR);
f. Pendataan warga negara yang menjadi korban kebakaran di
kabupaten/kota.
2. Perhitungan Pemenuhan Kebutuhan Pelayanan Dasar yang meliputi:
a.Perhitungan biaya layanan response time oenanggulangan kejadian
kebakaran 15 menit, diantaranya pengadaan alat komunikasi, penyediaan
sistem pelaporan masyarakat;
b.Perhitungan biaya layanan pelaksanaan pemadam dan pengendalian
kebakaran, diantaranya: penyediaan mobil damkar/kapal damkar/unit
operasional damkar lainnya, penyediaan peralatan dan perlengkapan
pemadam kebakaran, penyediaan tandon air/foam untuk pemadaman serta
biaya kesiapsiagaan petugas pemadam kebakaran.
c. Perhitungan biaya layanan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi
diantaranya penyediaan mobil penyelamatan, penyediaan peralatan dan
perlengkapan penyelamatan serta biaya kesiapsiagaan petugas
penyelamatan.
d.Perhitungan biaya layanan pemberdayaan masyarakat/relawan kebakaran
diantaranya sosialisasi masyarakat tanggap kebakaran, pelatihan/simulasi
dan penyuluhan masyarakat dan pembentukan sistem ketahanan kebakaran.
e.Perhitungan biaya pendataan, inspeksi dan investigasi pasca kebakaran.
3. Penyusunan Rencana Pemenuhan Pelayanan Dasar yang meliputi:
a. Rencana pengadaan pos pemadam kebakaran yang berisikan sarana
prasarana pemadam kebakaran serta aparatur yang sesua dengan
ketentuan;
b. Rencana pembentukan relawan kebakaran di kabupaten/kota.

4. Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar yang meliputi:


a. Total Persentasi capaian SPM yang dilaksanakan oleh petugas dinas
pemadam kebakaran dan penyelamatan dan relawan pemadam kebakaran;
b. Jumlah operasi penyelamatan non kebakaran yang dilaksanakan oleh
petugas dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan dan relawan
pemadam kebakaran
Teknis Penghitungan Indikator SPM Damkar

1. Layanan Pemadaman, Penyelamatan dan Evakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam
waktu tanggap (Response Time)

➢ Rumus :

Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran di
kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap (response time) Oleh Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat daerah
X 100%
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X
➢ Pembilang:
Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran di kabupaten/kota
pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap (response time) Oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan/Perangkat daerah

➢ Penyebut:
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X

➢ Satuan Indikator: Persentase


2. Layanan Pemadaman yang dilakukan oleh relawan kebakaran (Balakar, Satlakar, dan atau
komunitas masyarakat lainnya) yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah

➢ Rumus :
Jumlah layanan pemadaman di kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap(response time) Oleh
Relawan Kebakaran yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan/Perangkat Daerah
X 100%
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X

➢ Pembilang:
Jumlah layanan pemadaman di kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap(response
time) Oleh Relawan Kebakaran yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah

➢ Penyebut:
Jumlah kejadian kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X

➢ Satuan Indikator: Persentase


capaian indikator

Sehingga,
Capaian Indikator SPM adalah hasil
perhitungan layanan 1 ditambah dengan
hasil perhitungan layanan 2
II. Indikator Layanan Penunjang Capaian SPM

1. Layanan Penyelamatan dan Evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi darurat non
kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah

➢ Rumus :

Jumlah dan Jenis layanan penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi darurat
non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di kabupaten/kota dalam tahun X

➢ Satuan Indikator: Jumlah dan Jenis


Contoh Perhitungan
Selama Tahun 2018, pada Kabupaten/Kota X terjadi 600 kali kebakaran. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan
Kabupaten/Kota X memberikan layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran dalam rentang waktu
tanggap (response time) 15 menit sejumlah 300 kejadian kebakaran. Selain itu, terdapat 100 kejadian kebakaran yang
ditangani pertama kali oleh relawan kebakaran (Balakar dan/atau lainnya) yang dibentuk dan dibawah pembinaan Pemda
dalam rentang waktu tanggap (response time) 15 menit sebelum Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat
Daerah tiba di lokasi. Sedangkan, pada 200 kejadian kebakaran lainnya dilayani oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan dan/atau relawan kebakaran lebih dari rentang waktu tanggap (response time) 15 menit.

Jumlah keseluruhan korban jiwa kebakaran dan terdampak kebakaran adalah 1000 orang. Petugas pemadam kebakaran
berhasil melakukan pertolongan dan penyelamatan terhadap 900 orang. Selebihnya terdapat 5 orang yang meninggal dunia
dan 95 orang lainnya mengalami luka bakar dan/atau luka fisik lainnya.

Berdasarkan analisa dari kejadian kebakaran (assessment) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, maka
diperoleh data taksiran kerugian harta benda akibat kebakaran adalah Rp 4 Milyar. Adapun data taksiran aset yang bisa
diselamatkan sebagai akibat tidak menjalarnya kejadian kebakaran adalah senilai Rp 15 Milyar.

Selain kejadian kebakaran, selama Tahun 2018 juga terdapat layanan penyelamatan dan evakuasi terhadap keadaan yang
membahayakan kondisi manusia (operasi darurat non kebakaran)sejumlah 132 kali, terdiri dari evakuasi sarang tawon 30
kali, penanganan pohon tumbang 50 kali, penanganan kecelakaan lalu lintas 20 kali, penanganan percobaan bunuh diri 10
kali, evakuasi korban terjatuh di sumur 10 kali, evakuasi korban hanyut 12 kali.
Contoh Perhitungan

Maka, perhitungan capaian SPM Sub Urusan Kebakaran di Kabupaten/Kota X sebagai berikut:

Diketahui:
➢ Jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten/Kota (X) = 600 kejadian
➢Jumlah kejadian kebakaran yang ditangani oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah dalam waktu
tanggap = 300 kejadian
➢ Jumlah kejadian kebakaran yang ditangani oleh relawan kebakaran yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Pemda
dalam waktu tanggap = 100 kejadian
➢ Jumlah kejadian kebakaran yang ditangani diluar waktu tanggap oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dan/atau
relawan kebakaran = 200 kejadian
➢ Jumlah kejadian yang membahayakan kondisi manusia (operasi darurat non kebakaran)sejumlah 132 kali, terdiri dari evakuasi
sarang tawon 30 kali, penanganan pohon tumbang 50 kali, penanganan kecelakaan lalu lintas 20 kali, penanganan percobaan
bunuh diri 10 kali, evakuasi korban terjatuh di sumur 10 kali, evakuasi korban hanyut 12 kali.
Teknis Penghitungan
I. Indikator Layanan SPM Kebakaran

1. Layanan Pemadaman, Penyelamatan dan Evakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan dalam waktu tanggap (Response Time)

➢ Rumus :
Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban dan terdampak kebakaran di kabupaten/kota pada Tahun
X dalam tingkat waktu tanggap(response time) Oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat daerah

X 100%
=
Jumlah kasus kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X

300
= X 100% = 50%
600
2. Layanan Pemadaman yang dilakukan oleh kelompok relawan (Balakar, Satlakar, dan atau sebutan
lainnya) yang dibentuk dan dilatih oleh Dinas Damkar dan Penyelamatan dalam waktu tanggap

➢ Rumus :

Jumlah layanan pemadaman di kabupaten/kota pada Tahun X dalam tingkat waktu tanggap(response time) Oleh Relawan
Kebakaran yang dibentuk dan/atau dibawah pembinaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan/Perangkat Daerah

X 100%
Jumlah kasus kebakaran di Kab/Kota pada Tahun X

100
= X 100% = 16,67%
600
Maka, Capaian Layanan SPM Kebakaran di
Kabupaten/Kota X adalah:

= 50% + 16,67% = 66,67%


II. Indikator Layanan Penunjang Capaian SPM

1. Layanan Penyelamatan dan Evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi non
kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam waktu tanggap (Response
Time)

➢ Rumus :
Jumlah dan Jenis layanan penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi darurat
non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di kabupaten/kota dalam tahun X

= Maka capaian indikator layanan penunjang capaian SPM adalah:


132 kali layanan yang terdiri dari:
❖ evakuasi sarang tawon 30 kali;
❖ penanganan pohon tumbang 50 kali;
❖ penanganan kecelakaan lalu lintas 20 kali;
❖ penanganan percobaan bunuh diri 10 kali;
❖ evakuasi korban terjatuh di sumur 10 kali
❖ evakuasi korban hanyut 12 kali
Dari data diatas, maka penulisan pelaporan pencapaian SPM Sub Urusan Kebakaran adalah:

1. Capaian SPM Layanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Kebakaran di Kabupaten/Kota X Pada Tahun 2018
adalah 66,67%.

2. Layanan penunjang berupa penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi
darurat non kebakaran) sejumlah 132 kali terdiri dari:
➢ evakuasi sarang tawon 30 kali;
➢ penanganan pohon tumbang 50 kali;
➢ penanganan kecelakaan lalu lintas 20 kali;
➢ penanganan percobaan bunuh diri 10 kali;
➢ evakuasi korban terjatuh di sumur 10 kali;
➢ evakuasi korban hanyut 12 kali.

3. Jumlah korban jiwa yang berhasil diselamatkan adalah 900 orang, terdapat 5 orang meninggal dunia, serta 95
orang mengalami luka bakar dan luka fisik lainnya.

4. Jumlah aset yang berhasil diselamatkan sebesar Rp 15 Milyar.


Renja Kemendagri Sub Urusan Kebakaran
Hasil Rakorterenbang
Hasil Rakorterenbang
DIPA Tahun Anggaran Tahun 2021
(Alokasi Penerapan SPM Sub Urusan Kebakaran)
DIPA Tahun Anggaran Tahun 2021
(Alokasi Penerapan SPM Sub Urusan Kebakaran)
DIPA Tahun Anggaran Tahun 2021
(Alokasi Penerapan SPM Sub Urusan Kebakaran)
Isu Strategis dan Tantangan Dalam Penerapan SPM
Beberapa isu strategis saat ini yang dapat menjadi fokus perhatian dalam penerapan SPM
diantaranya:
1. Penerapan SPM merupakan pedoman penyelenggaraan urusan wajib yang berkaitan
dengan pelayanan dasar, yang diatur dan ditetapkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, dan PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.
2. Pencapaian target SPM merupakan bagian dari Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD), sebagai kinerja dan prestasi kepala daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan.
3. Prioritas alokasi APBD dalam penyelenggaraan SPM Kebakaran di daerah.
4. Nomenklatur program dan anggaran untuk penyelenggaraan urusan kebakaran di
daerah sudah terakomodasi seiring dengan pemutakhiran Permendagri Nomor 90 Tahun
2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan
Keuangan Daerah.
5. Sosialisasi bagi seluruh pemangku kepentingan di daerah (tidak hanya Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan) serta masyarakat.
Tantangan/kendala di daerah dalam penerapan SPM Kebakaran dapat
diidentifikasi diantaranya:

1. Alokasi anggaran dalam APBD bagi penerapan SPM Kebakaran.


Secara keseluruhan alokasi APBD bagi penyelenggaraan sub urusan kebakaran
masih mendapatkan porsi yang minimal dibandingkan dengan penyelenggaraan
urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar lainnya. Posisi kebakaran
sebagai salah satu urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar dapat
dikatakan belum mendapat prioritas sebagaimana digariskan oleh UU No 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah, diantaranya prioritas penyelenggaraan di daerah,
prioritas anggaran, dan prioritas perencanaan.

2.Kelembagaan penyelenggara urusan kebakaran di daerah masih bervariasi.


Belum seluruh daerah (provinsi dan kabupaten/kota) sampai dengan akhir tahun
2020 membentuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. Secara
keseluruhan penyelenggaran urusan kebakaran di daerah masih terbagi dalam tiga
variasi, yaitu dinas mandiri, bergabung dengan BPBD, dan bergabung dengan
Satpol PP. Bagi daerah yang belum membentuk Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan sebagai dinas yang mandiri, prioritas penyelenggaraan urusan
kebakaran mendapatkan porsi minimal dan fokus pada penyelenggaraan urusan
perangkat daerah induk.
3. Ketersediaan sumber daya aparatur pemadam kebakaran dan
penyelamatan.
Ketersediaan sumber daya aparatur pemadam kebakaran dan
penyelamatan baik secara kualitas maupun kuantitas masih terdapat
keterbatasan. Secara kualitas, belum seluruh aparatur memiliki
kualifikasi dan kompetensi sebagaimana ditetapkan dalam Permendagri
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur Pemadam
Kebakaran, diantaranya keterbatasan untuk mengikuti berbagai diklat
dan pelatihan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi aparatur
pemadam kebakaran dan penyelamatan.

4. Ketersediaan sarana prasarana pemadam kebakaran dan


penyelamatan.
Secara keseluruhan terdapat dua kondisi terkait ketersediaan sarana
prasarana dan alat pelindung diri petugas, yaitu kekurangan sarana
prasarana di seluruh daerah, serta perbedaan/disparitas ketersediaan
sarana prasarana yang dimiliki antar daerah. dari sisi standardisasi,
sarana prasarana pemadam kebakaran dan alat pelindung diri petugas
belum seluruhnya memenuhi standar yang telah ditetapkan.
LAMPIRAN
Lampiran Permendagri 114 Tahun 2018
2.1 Layanan Response Time Penanggulangan kejadian Kebakaran 15 menit Kabupaten/Kota:
Tahun :

Jumlah/Biaya
No Langkah kegiatan Variabel Komponen Rumus
Satuan
1 2 3 4 5 6
a. Jumlah komandan lapangan
1.Belanja alat komunikasi
(A*C)+(B*C)
HT b.jumlah kendaraan unit pemadam kebakaran
c.harga unit per jenis
1. Pengadaan Alat
Komunikasi a. Jumlah rig di pusdalops
2. Kesiapan Sarana (A*D)+(B*D)
b. Jumlah perangkat komputer
Pusdalops Damkar +(C*D)
c. Jumlah sound system/sirine toa
d. harga unit per jenis

2. Penyediaan
a. jumlah server
sistem pelaporan 1. nomor tunggal dan
masyarakat/panic aplikasi smartphone (A*C)+(B*C)
button b. Jumlah perangkat komputer
c. harga unit per jenis
2.2 L a ya n a n P e l a k s a n a a n P e m a d a m a n d a n P e n g e n d a l i a n K e b a k a r a n K a b u p a t e n / K o t a :

T a h u n :

L a n g k a h J u m l a h / Bi a ya
N o Variabel K o m p o n e n R u m u s
k e g i a t a n S a t u a n
1 2 3 4 5 6

a. j um l ah
1.Penyediaan M o b i l
1 . P e n y e d i a a n sektor/pos
D a m k a r / K a p a l Mobil D a m k a r /
Dam k ar/ unit K a p a l D a m k a r / A * B * C
operasional unit
operasional
d a m k a r b. j um l ah unit
lainnya d a m k a r lainnya
m obil per p o s
sektor/pos
d a m k a r
c. h a r g a s at u
unit

a. j um l ah unit
m obil
dam kar/unit
operasional
d a m k a r lainnya

2. b. j um l ah
P e m e l i h a r a a n pem el i haraan
Rutin Mobil rutin m obil
D a m k a r / K a p a l dam k ar/kapal A * B * C
Dam k ar/ Uni t dam kar/unit
operasional operasional
d a m k a r lainnya d a m k a r lainnya
c. h a r g a biaya
pem el i haraan
rutin per unit
m obil
dam k ar/kapal
dam kar/unit
operasional
d a m k a r lainnya
a. j u m l a h unit
mobil
damkar/unit
operasional
d a m k a r lainnya

3. P e m b e l i a n
B a h a n mobil b. jumlah
damkar/kapal kebutuhan
damkar/unit bahan bakar (A*B)*C
operasional setiap unit m o b i l
d a m k a r lainnya damkar/kapal
damkar/unit
operasional
d a m k a r lainnya

c . h a r g a p e r liter
bahan bakar

a. jumlah
4. Pendidikan
petugas
dan Pelatihan
Petugas (A*B)*C
Pemadam b. jumlah
Kebakaran pelatihan
c. biaya per
pelatihan
a.
jumlah/jenis/set/
paket/unit
1. P e n y e di a a n
peralatan dan
Peralatan d an
perlengkapan
Perlengkapan A*B
p e m a d a m a n
P e m a d a m a n
kebakaran
2. P e n y e di a a n Kebakaran
b. harga per
Peralatan d an jumlah/jenis/set/
Perlengkapan paket/unit
P e m a d a m a n a.
Kebakaran jumlah/jenis/set/
2. Penye di a a n paket/unit alat
Alat perlindungan
Perlindungan D i r i A*B
diri p e t u g a s
Petugas b. harga per
jumlah/jenis/set/
paket/unit
2.3 L a ya n a n P e l a k s a n a a n P e n ye l a m a t a n d a n E v a k u a s i K a b u p a t e n / Ko t a :
Tahun :

J u m l a h / Bi a ya
No Langkah kegiatan Variabel Komponen Rumus
Satuan
1 2 3 4 5 6

1.Penyediaan
a.jumlah pos sektor/pos dam kar
Mobil
Penyelamatan A*B*C
(Rescue) b. j u m l a h unit m o b i l p e n y e l a m a t a n ( r e s c u e )
c . h a r g a s a t u unit

2. P em eliharaan
a.jum lah unit m o b i l p e n y e l a m a t a n ( r e s c u e )
1. P enyedi aan Mobil Rut i n Mobil
Penyelamatan (A*B)*C
Penyelamatan
(Rescue) (Rescue) b. j u m l a h p e m e l i h a r a a n rutin m o b i l p e n y e l a m a t a n ( r e s c u e )
c . h a r g a biaya p e m e l i h a r a a n rutin per unit m o b i l p e n y e l a m a t a n ( r e s c u e )

3. P em bel i an
Bahan Bakar a. j u m l a h unit m o b i l p e n y e l a m a t a n ( r e s c u e )
Mobil (A*B)*C
Penyelamatan
(Rescue ) b. j u m l a h k e b u t u h a n b a h a n bak ar s etiap unit m o b i l p e n y e l a m a t a n ( r e s c u e )
c . h a r g a p e r l i t er b a h a n b a k a r
2. Penyediaan Penyediaan
Peralatan dan Peralatan dan a. j u m l a h /jenis/set/paket/unit peralatan d a n perlengk ap an p e n y e l a m a t a n ( r e s c u e )
A*B
Perlengkapan Perlengkapan
Penyelamatan Penyelamatan
b. harga per jumlah/jenis/set/paket/unit
1.
Kesiapsiagaan
Petugas a. jum lah petugas penyelam atan ( res c ue )
A*B
Penyelamatan
(Rescue )
b. h o n o r a r i u m piket jaga

3. K e s i a p a n P e t u g a s 2. P el ak sanaan
Penyelamatan a. jum lah petugas penyelam atan ( res c ue )
Penyelamatan A*B
(Rescue ) (Rescue)
b. honorarium per kegiatan penyelam atan

3. Pendidikan
a. jum lah petugas
dan Pelatihan
Petugas (A*B)*C
Penyalamatan b. jum lah pelatihan
c. biaya per pelatihan
2 . 4 L a y a n a n P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t / R e l a w a n K e b a k a r a n K a b u p a t e n / K o t a :
T a h u n :

L a n g k a h J u m l a h / B i a y a
N o V a r i a b e l K o m p o n e n R u m u s
k e g i a t a n S a t u a n
1 2 3 4 5 6

a . f r e k u e n s i k e g i a t a n
1 . S o s i a l i s a s i
s o s i a l i s a s i
m a s y a r a k a t S o s i a l i s a s i
A * B
t a n g g a p Masyarakat
b . b i a y a
kebakaran
p e n y e l a n g g a r a a n p e r
s o s i a l i s a s i

a . f r e k u e n s i
2 . p e l a t i h a n / s i m u l a s i
Pelatihan/simulasi d a n Pelatihan/simulasi d a n s o s i a l i s a s i d a n
p e n y u l u h a n p e n y u l u h a n p e n y u l u h a n
m a s y a r a k a t A * B
m a s y a r a k a t
r e l a w a n r e l a w a n k e b a k a r a n
b . b i a y a
kebakaran
p e n y e l a n g g a r a a n p e r
p e l a t i h a n / s i m u l a s i d a n
p e n y u l u h a n

1 . P e m b e n t u k a n a . j u m l a h s a t l a k a r
S a t u a n R e l a w a n A * B
K e b a k a r a n
b . b i a y a p a k e t
3 . P e m b e n t u k a n p e l a t i h a n / s i m u l a s i
S i s t e m K e t a h a n a n a . j u m l a h s a t l a k a r
K e b a k a r a n b .
Lingkungan 2 . P e n y e d i a a n j u m l a h / u n i t / j e n i s / p a k e t
s a r a n a s a t l a k a r ( A * B ) * C
( S K K L ) S a r a n a s a t l a k a r
c . h a r g a p e r
j u m l a h / u n i t / j e n i s / p a k e t

3 . P e m b i n a a n a . j u m l a h s a t l a k a r
Operasionalisasi S a t l a k a r A * B
b . b i a y a p e r k e g i a t a n
s a t l a k a r
2 . 5 L a y a n a n P e n d a t a a n , I n s p e k s i , d a n I n v e s t i g a s i P a s c a K e b a k a r a n K a b u p a t e n / K o t a :
T a h u n :

J u m la h /B ia y a
N o L a n g k a h k e g i a t a n V a r i a b e l K o m p o n e n R u m u s
S a t u a n
1 2 3 4 5 6

a . j e n i s t e n a g a a h l i
1 . P e n y e d i a a n t e n a g a a h l i
y a n g k o m p e t e n d a l a m ( ( A * B * C * D ) + ( E *
1 . P e n d a t a a n b . j e n i s p o t e n s i r i s i k o
p e n y u s u n a n K a j i a n P o t e n s i F ) )
c . j u m l a h o r a n g
R i s i k o B a h a y a K e b a k a r a n
d . j u m l a h b u l a n k e r j a
e . j u m l a h p e r t e m u a n
f . a t k d a n p e n g g a n d a a n l a p o r a n

2 . P e n y e d i a a n t e n a g a a h l i a . j e n i s t e n a g a a h l i
y a n g k o m p e t e n d a l a m
p e n y u s u n a n d o k u m e n ( ( A * B * C ) + ( D * E ) )
R e n c a n a I n d u k S i s t e m b . j u m l a h o r a n g
P r o t e k s i K e b a k a r a n c . j u m l a h b u l a n k e r j a
d . j u m l a h p e r t e m u a n
e . a t k d a n p e n g g a n d a a n l a p o r a n

3 .P e n y e d i a a n t e n a g a a h l i
a . j e n i s t e n a g a a h l i
y a n g k o m p e t e n d a l a m
p e n y u s u n a n d o k u m e n ( ( A * B * C ) + ( D * E )
R e n c a n a O p e r a s i )
P e n a n g g u l a n g a n K e b a k a r a n b . j u m l a h o r a n g
d a n P e n y e l a m a t a n
c . j u m l a h b u l a n k e r j a
d . j u m l a h p e r t e m u a n
e . a t k d a n p e n g g a n d a a n l a p o r a n

a . p e n y e d i a a n t e m p a t d a n m e j a , k u r s i s e r t a s o u n d s y s t e m
4 . D i s k u s i p u b l i k t e r h a d a p
d o k u m e n R e n c a n a I n d u k
S i s t e m P r o t e k s i K e b a k a r a n ( ( A + B + C ) + ( ( D +
y a n g s u d a h d i s u s u n u n t u k b . p e n y e d i a a n p e r a l a t a n p e n d u k u n g ( i n f o c u s , l a y a r , c o m p u t e r s e t ) E ) * F + ( ( D + G ) * H )
d i s e m p u r n a k a n d a n c . p e n g g a n d a a n m a t e r i / a t k / d o k u m e n t a s i + I )
d i t e t a p k a n m e n j a d i d o k u m e n d . a k o m o d a s i d a n k o n s u m s i
y a n g s a h / l e g a l e . t r a n s p o r t p e s e r t a
f . j u m l a h p e s e r t a
g . h o n o r t e n a g a a h l i
h . j u m l a h t e n a g a a h l i l a p o r a n
i. l a p o r a n
a . f r e k u e n s i p e n d a t a a n k e j a d i a n k e b a k a r a n
5 . P e l a p o r a n K e j a d i a n
b . j u m l a h p e t u g a s p e n d a t a a n ( A * B * C ) + D
K e b a k a r a n
c . h o n o r a r i u m p e t u g a s p e n d a t a a n
d . b i a y a b e l a n j a b a h a n / a t k p e n y u s u n a n l a p o r a n

1 . I n v e n t a r i s a s i S a r a n a a . j u m l a h b a n g u n a n g e d u n g
P r o t e k s i K e b a k a r a n ( A * B ) * C
B a n g u n a n G e d u n g b . j u m l a h p e t u g a s
c . b i a y a p e r k e g i a t a n

a . j u m l a h b a n g u n a n g e d u n g
2 . I n s p e k s i 2 . I n s p e k s i s a r a n a p r o t e k s i
( A * B ) * C
k e b a k a r a n b a n g u n a n g e d u n g
b . j u m l a h p e t u g a s
c . b i a y a p e r k e g i a t a n
a . j u m l a h p e t u g a s
3 . P e n d i d i k a n d a n P e l a t i h a n
( A * B ) * C
P e t u g a s I n s p e k s i b . j u m l a h p e l a t i h a n
c . b i a y a p e r p e l a t i h a n
a . j u m l a h p e t u g a s
1 . I n v e n t a r i s a s i k e j a d i a n
( A * B ) * C
k e b a k a r a n b . j u m l a h s a r a n a d a n p r a s a r a n a p e n d u k u n g
c . b i a y a k e g i a t a n
3 . I n v e s t i g a s i p a s c a
k e b a k a r a n a . j u m l a h p e t u g a s
2 . I n v e s t i g a s i P e n y e b a b
b . f r e k u e n s i i n v e s t i g a s i A * B * C * D
K e b a k a r a n
c . j u m l a h s a r a n a p e n d u k u n g
Kepmendagri Nomor 050-3078 Tahun 2020
Nomenklatur Urusan Provinsi
Kepmendagri Nomor 050-3078 Tahun 2020
Nomenklatur Urusan Kabupaten/Kota
Kepmendagri Nomor 050-3078 Tahun 2020
Nomenklatur Urusan Kabupaten/Kota
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai