10. Bila seorang awak kapal menemukan adanya kebakaran, maka tindakan awal yang
dilakukan adalah……….
A. Berteriak kebakaran
B. Membunyikan alarm yang berada terdekat dengan kebakaran
C. Memadamkan kebakaran dengan alat yang sesuai
D. Menyelamatkan diri terlebih dahulu
E. Diam dan berlari lapor ke Kapten
11. Perawatan APAR sebaiknya dilakukan pengecekan secara berkala setiap …..
A. 2 Bulan
B. 3 Bulan
C. 4 Bulan
D. 5 Bulan
E. 6 Bulan
13. Dalam pemadaman kebakaran air adalah media pemadam yang paling banyak
dipergunakan, hal ini dikarenakan air mempunyai beberapa keuntungan antara lain,
kecuali
A. Mudah didapat dalam jumlah yang banyak
B. Harganya murah
C. Mudah disimpan, diangkut dan dialirkan
D. Dapat dipancarkan dalam bentuk Jet Stream
E. Harganya mahal
14. Pasir, tanah, selimut api (fire blanket), tepung kimia (dry chemical) merupakan media
pemadam jenis….
A. Padat
B. Cair
C. Gas
D. Gas asam arang
E. Molekuler
15. Mengurangi panas sampai bahan bakar mencapai suhu di bawah titik nyala disebut…..
A. Smothering
B. Cooling
C. Cut Chain Reaction
D. Starvation
E. Konvensional
16. Menghilangkan atau mengurangi bahan bakar sampai di bawah batas bisa terbakar =
low flammable limit)
A. Smothering
B. Cooling
C. Cut Chain Reaction
D. Starvation
E. Konvensional
17. Media Pemadam Kebakaran jenis Dry Chemical terbuat dari sodium bikarbonat atau
natrium bikarbonat dalam keadaan kering, media ini cocok untuk memadamkan
api……
A. Kelas A, B, C dan D
B. Kelas A
C. Kelas B
D. Kelas C
E. Kelas D
19. Pemadam kebakaran jenis foam sangat cocok untuk memadamkan api yang berasal
dari….
A. Kebkaran yang berasal dari benda padat
B. Kebakaran yang berasal dari benda cair
C. Kebakaran yang berasal dari logam
D. Kebakaran yang berasal dari gas
E. Kebakaran yang berasal dari logam
20. Prosedur memadamkan api
Tindakan jika mengetahui kebakaran
1 ……………
2. Nyalakan alarm
3.Putuskan salah satu segitiga api
4. Ambil APAR
5. Padamkan api
Langkah yang pertama adalah…..
A. Lapor kapten
B. Berteriak
C. Bunyikan isyarat bunyi
D. Nyalakan lampu dek
E. Lari ke anjungan
1. B 6. B
2. D 7. A
3. A 8. D
4. B 9. B
5. A 10. B
11. B/E 16. B
12. D 17. A
13. E 18. A
14. A 19. B
15. B 20. B
1. A.Titik nyala (flash point) ialah temperatur terendah dari suatu bahan untuk dapat
diubah bentuk menjadi uap, dan akan menyala bila tersentuh api (menyala
sekejap). Makin rendah titik nyala suatu bahan, maka bahan tersebut akan makin
mudah terbakar; sebaliknya makin tinggi titik nyalanya, maka bahan tersebut
akan makin sulit terbakar. Bahan yang titik nyalanya rendah digolongkan
sebagai bahan yang mudah terbakar.
B. Titik bakar (fire point) ialah temperatur terendah dimana suatu zat atau bahan
cukup mengeluarkan uap dan terbakar (menyala terus-menerus) bila diberi
sumber panas. Suatu bahan akan terbakar apabila telah mencapai titik bakar
(fire point). Titik nyala antara suatu zat dengan zat lain berbeda-beda.
C. Suhu penyalaan sendiri (auto ignition temperature) yaitu temperatur dimana
suatu zat dapat menyala dengan sendirinya tanpa adanya sumber panas dari luar.
2. bahwa api terjadi karena adanya reaksi kimia antara bahan bakar, panas dan
oksigen. Dengan demikian keberadaan dan keseimbangan ketiga unsur tersebut
merupakan syarat mutlak untuk menghasilkan api. Karena api terbentuk dari
reaksi ketiga unsur tersebut, maka hubungan ketigaunsur tersebut dapat
digambarkan secara berantai membentuk sebuah segitiga yang disebut dengan
istilah Segitiga Api (Fire Triangle).
3. Disebabkan karena Penemuan dan pemakaian jenis bahan pemadam baru
4. Apabila terjadi kebakaran di atas kapal maka setia orang di atas kapal yang
pertama kali melihat adanya kebakaran wajib melaporkan kejadian tersebut
pada mualim jaga di anjungan. Mualim jaga akan terus memantau
perkembangan upaya pemadaman kebakaran dan apabila kebakaran tersebut
tidak dapat di atasi dengan alat-alat pemadam portable dan dipandang perlu
untuk menggunakan peralatan pemadam kebakaran tetap serta membutuhkan
peran seluruh anak buah kapal, maka atas keputusan dan perintah Nakhoda
isyarat kebakaran wajib dibunyikan dengan kode suling atau bel satu pendek
dan satu panjang secara terus menerus seperti berikut:
. _____________ . ___________ . _________ . __________
5. Cek label pengisian ulang APAR, kapankah APAR terakhir kali di isi ulang
Cek tekanan (pressure gauge) dari APAR, apakah masih menunjukan
posisi hijau
Cek safety pin, apakah masih terpasang dengan benar
Cek handle, apakah ada kerusakan sehingga tidak dapat digunakan
Cek selang (nozzle), apakah terdapat kebocoran atau tekukan, sehingga
tidak bisa digunakan
Untuk APAR Dry chemical, angkat APAR kemudian balikan dan
dengarkan; apakah terdengar suara dry chemical terjatuh (seperti suara
pasir jatuh) ketika APAR dibalikan
Isi kartu periksa APAR dan gantungkan pada APAR tersebut
6. Adapun pembagian dari klasifikasi menurut NFPA ini sebagai berikut:
Kelas A : bahan bakarnya bila terbakar akan meninggalkan arang dan abu
Kelas B : bahan bakar cair
Kelas C : kebakaran listrik
Kelas D : kebakaran logam
7. Prinsip-prinsip pemadaman kebakaran adalah sebagai berikut:
- Menghilangkan bahan bakar
- Memisahkan uap bahan bakar dengan udara
- Mendinginkan
- Memutus rantai reaksi pembakaran
- Sedapat mungkin di dalam memadamkan kebakaran, salah satu unsur dari segi
api (bahan bakar - panas - udara), dihilangkan.
8. Di dalam teknik pemadaman kebakaran dikenal dengan apa yang disebut
sebagai berikut:
- Starvation (menghilangkan atau mengurangi bahan bakar sampai di bawah
batas bisa terbakar/low flammable limit)
- Smothering (menyelimuti atau menghilangkan atau memisahkan udara dengan
bahan bakar), sedangkan Dilution (mengurangi atau memisahkan kadar zat
asam)
- Cooling (mengurangi panas sampai bahan bakar mencapai suhu di bawah titik
nyala atau mendinginkan)
- Cut chain reaction (memutuskan rantai reaksi pembakaran baik secara kimiawi
maupun mekanis)
9. Media pemadam menurut fasenya dibagi menjadi 3 (tiga) macam:
• Jenis padat : pasir, tanah, selimut api (fire blanket), tepung kimia (dry
chemical)
• Jenis cair : air, busa (foam), cairan mudah menguap
• Jenis gas : gas asam arang (CO2), gas zat lemas (N2), gas argon serta gas-gas
inert yang lain.
10. Prosedur memadamkan api dengan APAR
• Ambil APAR yang sesuai dengan jenis kebakaran, perhatikan petunjuk pemakaian
• Jika ragu, lihat petunjuk pemakaian
• Putuskan kawat dan tarik pin pengaman APAR
• Ambil posisi aman kurang lebih 1,5 meter dari sumber api
• Arahkan corong/lubang pengeluaran APAR ke sumber api (bagian bawah)
• Pegang bagian corong
• Perhatikan: Jangan memegang bagian selang APAR nitrogen karena akan membuat
tangan merekat pada selang karena beku.
KRITERIA PENILAIAN
1. Setiap nomer Pilihan Ganda dan dijawab dengan benar memperoleh skor 1 X 20 =
20
2. Setiap nomer soal Essay yang dijawab dengan benar memperoleh skor 5 X 10
Soal = 50
3. Nilai = Total Skor : 7