JUDUL :
Masyarakat Indonesia
Oleh :
Hanny Hafiar
1
MENGEJAR KETERTINGGALAN PENANGANAN ANAK GIFTED :
Masyarakat Indonesia1
Pada rubrik konsultasi di suatu media yang diasuh oleh sebuah rumah
sakit, terdapat pertanyaan yang menarik tentang Anak Gifted. Pertanyaan tersebut
diajukan oleh ibu Wijaya yang berdomisili di Bekasi. Isi pertanyaannya adalah :
perspektif masyarakat umum, jika seorang anak diketahui ber-IQ tinggi maka
seharusnya ia adalah anak pintar serta memiliki prestasi akademik yang baik.
Namun jika berkaca pada kasus di atas, maka kenyataan yang dihadapi orang tua
dari anak ber-IQ tinggi ternyata tidak selalu sesuai dengan harapan atau teori.
Kasus unik di atas tidak hanya dialami oleh Ibu Wijaya karena kasus anak
ber-IQ tinggi namun memiliki prestasi akademik yang tidak memuaskan juga
dialami oleh banyak orang tua yang membawa anak-anak “cerdas”nya ke biro
1
Disampaikan pada seminar Antar Bangsa Universitas Padjadjaran Indonesia - Universiti
Teknologi Mara Malaysia pada tanggal 4-5 Februari 2008
2
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/01/4/kes02.html
2
konsultasi ataupun terapi di berbagai klinik tumbuh kembang anak di kota-kota
besar.
Sesungguhnya, anak Ibu Wijaya adalah Anak ber-IQ tinggi yang memiliki
kesulitan ganda) (Baum, 2004). Hal ini lah yang belum banyak diketahui oleh
Gifted.
Anak cerdas yang diharapkan para orang tua di Indonesia adalah jenis
umumnya), atau Talented Children (anak-anak yang IQ-nya normal tidak berada
tertentu), melainkan Gifted Children (anak yang memang memiliki IQ, motivasi
dan kreativitas yang tinggi sehingga dianggap mampu membuat sebuah prestasi)3,
balita.
Artinya pada saat balita, anak tersebut mengalami seluruh proses tumbuh
kembang yang sesuai dengan tahapan perkembangan yang seharusnya dan sesuai
merangkak, atau sudah tidak mengeluarkan air liur saat telah diperkenalkan
3
http://gifted-disinkroni.blogspot.com/2004/09/antara-anak-berbakat-gifted-talented.html
3
Sesungguhnya, peluang orang tua di Indonesia untuk memiliki anak ber IQ
tinggi cukup besar mengingat sebanyak 2 persen dari anak yang lahir adalah anak
mencapai angka 250 juta jiwa maka dapat diasumsikan Bangsa Indonesia
memiliki kurang lebih 5 juta penduduk yang terdiri dari orang-orang jenius baik
Indonesia dapat disejajarkan dengan negara maju mengingat potensi sumber daya
alam dan sumber daya manusianya yang luar biasa memadai. Pertanyaan
Jawabannya tidak terlepas dari manajemen sumber daya yang masih belum
optimal terutama manajemen sumber daya manusia yang acap kali mengalami
2002 : 30).
4
media massa sebagai alat pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan partisipasi
semestinya dilakukan sebab pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang
dipersyaratkan agar sebuah negara dapat bergerak maju ke arah modern, karena
cara berpikir ilmiah yang melembaga dalam kelas penguasa maupun masyarakat
iklim pendidikan di Indonesia terasa tidak kondusif. Apalagi jika harus ditambah
parlemen beberapa negara maju, tampaknya tidak terlalu dini jika kita membahas
disesuaikan dengan haknya sebagai anak dan sebagai manusia yang terlahir
5
Sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pendidikan Masyarakat Indonesia
yang pluralistik maka pemahaman Masyarakat Indonesia tentang Anak Gifted pun
beragam. Hal ini dapat disebabkan kurangnya informasi dari media massa
mengenai Anak Gifted yang kalah populer dengan berita seputar keartisan.
dalam bidang ilmiah di Indonesia yang terekspos media massa pun sangat terbatas
dibandingkan dengan ajang kompetisi untuk mencari bibit selebriti yang mampu
atau sebaliknya. Sehingga jika pembahasan Anak Gifted jarang tersorot maka
pun relatif minim. Sehingga proses deteksi dini dan penanganan Anak Gifted ini
seolah-olah bukan hal yang krusial. Apalagi sebagian besar Masyarakat Indonesia
berpersepsi bahwa anak Gifted adalah anak ber-IQ tinggi yang tidak
6
Dengan demikian, tidak mengherankan jika potensi Anak Gifted di
akibat salah penanganan. Namun hal tersebut tidak patut untuk disesali mengingat
memang belum terlihat adanya upaya yang cukup signifikan dari pemerintah,
media massa dan Masyarakat Indonesia untuk memberikan hak yang seharusnya
diperoleh oleh Anak Gifted, yang sekarang ini kepentingannya dapat dikatakan
masih terabaikan.
terpadu bagi Anak Gifted adalah Belanda. Menurut Julia Van Tiel seorang
pembina kelompok orang tua anak berbakat, negara ini telah melakukan upaya
Belanda melakukan skrining pada semua bayi pada usia 1,2, dan 3 tahun untuk
7
memastikan ada atau tidaknya gangguan pendengaran, perkembangan bicara dan
Belanda (4-16 tahun), maka anak yang terdeteksi memiliki Giftedness ini tetap
khusus) dengan syarat tertentu, sehingga tidak pelu dimasukan ke sekolah luar
biasa. Untuk itu, kepada para guru di sekolah yang membuka kelas inklusif ini,
berdiferensiasi dan metoda yang sesuai dengan karakteristik setiap anak didik.
adaptif) dengan nama WSNS atau We zijn samen weer naar school.
dinas bimbingan pedagogi, speech patolog, dan ahli gerak, yang dibantu oleh guru
dan konselor yang semuanya berdinas dalam tingkatan kecamatan. Jika terdapat
rumah sakit, atau pusat diagnosa yang lebih khusus untuk menangani masalah ini.
8
Semua data akan terekam dalam portofolio anak, baik hasil diagnosis dari
dokter keluarga, dokter anak, dokter tumbuh kembang, dokter sekolah maupun
para ahli lainnya yang berkaitan dengan perkembangan anak. Portofolio ini dapat
nasional yang berfungsi untuk memberikan informasi kepada guru, orang tua,
masalah yang dihadapi seputar Anak Gifted. Upaya lain yang dilakukan adalah
dalam kelompok bidang ilmu sosial dan bahasa serta bidang ilmu alam, biologi,
dan matematika.
yang bersangkutan saja namun juga bagi orang tuanya. Para orang tua dari Anak
kelompok atau organisasi orang tua Anak Gifted yang dibina oleh pemerintah atau
kelompok atau organisasi ini antara lain : penerbitan media informasi seperti
majalah, mengadakan pertemuan antar orang tua, pertemuan sesama Anak Gifted,
service dll.
9
pemeriksaan yang berkaitan dengan pengembangan giftedness-nya. Selain itu bagi
ibu dari Balita Gifted yang bekerja dianjurkan untuk berhenti bekerja dan
rencana pemberian santunan dan asuransi jika orang tua membutuhkan pelatihan-
Untuk itu perlu dilakukan beberapa tindak lanjut untuk mengurai benang
kompleksitas masalah Anak Gifted di Indonesia agar tidak semakin kusut. Upaya
tersebut dapat dilakukan oleh beberapa pihak, antara lain : pemerintah, media
massa, masyarakat dan lain-lain. Adapun upaya yang dapat dilakukan, antara lain:
mengenai disinkronitas Anak Gifted. Dalam hal ini media massa dapat
10
intensif keunggulan potensi sekaligus resiko Anak Gifted yang harus
diminimalisasi
Untuk masalah ini tentu pemerintah lah yang memiliki kewenangan dalam
pengajaran bagi Anak Gifted agar hak Anak Gifted sebagai manusia yang
4. Perlu adanya peraturan khusus yang mengharuskan para ahli seperti dokter
diagnosis dan upaya pencegahan yang harus dilakukan, kepada orang tua
dari Anak Gifted agar alasan dan manfaat dari rangkaian proses tes dan
11
sekedar pendengar yang pasif dan terima jadi, karena jika hal ini terjadi
bukan mustahil, akibatnya orang tua akan merasa terabaikan dan malas
6. Perlu adanya pembinaan khusus bagi orang tua dari Anak Gifted agar
5. Penutup.
pendekatan pendidikan bagi Anak Gifted. Namun tidak ada salahnya apabila
inovasi yang dilakukan negara lain, diadopsi untuk penanganan masalah sosial
tantangan yang menarik bagi kaum akademisi yang memiliki bidang kajian yang
12
berkaitan dengan penanganan Anak Gifted. Salah satunya adalah bidang
komunikasi.
Ilmu komunikasi adalah ilmu yang memiliki objek formal berupa manusia
yang bersifat dinamis dan unik (Bungin, 2006 :38). Dan ilmu Komunikasi adalah
ilmu yang memiliki objek material berupa pernyataan manusia. Untuk itu para
memikirkan siapa?, apa?, kepada siapa?, melalui apa? dan dengan cara
mendapatkan penanganan dan pendidikan yang lebih baik sudah semakin tak
terhitung.
Untuk itu marilah kita bersama-sama mulai memikirkan dan ambil bagian
dalam penanganan anak potensial ini mulai dari detik ini, mulai dari diri kita dan
mulai dari hal yang kecil seperti mendeteksi kemungkinan giftedness yang ada di
dalam anak kita masing-masing sebagai salah satu tanggung jawab sosial kita
sebagai warga negara, sebagai akademisi, sebagai orang tua dan sebagai individu
yang peduli.
13
DAFTAR PUSTAKA
Van Tiel, Julia. 2007. Pengalaman pengasuhan dan pendidikan anak gifted
dengan disinkronitas perkembangan di Belanda. Makalah Seminar Trend
Perubahan Dunia Pendidikan Khusus : Deteksi dan Pendidikan gifted and
talented children. Tanggal 3 Maret 2007 di Jakarta.
14