KEPROFESIAN
“Pemadam Kebakaran & Penanggulangan Bencana”
Disusun Oleh:
LILI SEPTIANI
(041601503125171)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang tidak dapat diduga kapan akan
datang. Aktivitas-aktivitas penghuni bangunan dan berbagai peralatan yang
digunakan dapat menjadi penyebab kebakaran. Bangunan perlu dilengkapi proteksi
kebakaran, sarana penanggulangan kebakaran dan fasilitas penyelamatan jiwa,
seperti alat pemadam kebakaran, sistem alarm kebakaran, sprinkler otomatis,
tangga darurat yang kedap asap, pintu darurat yang tahan api serta tempat evakuasi.
Fasilitas tersebut tidak hanya harus disiapkan, tetapi juga perlu diperhatikan
persyaratan teknis dan standar mutu serta perawatannya. Sarana tersebut apabila
tidak dirawat dapat tidak berfungsi sama sekali apabila terjadi kebakaran.
Untuk itu, perlu bagi masyarakat dari semua kalangan, baik pelajar,
mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, dan masyarakat umum, untuk mengikuti
Seminar Pengenalan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana yang
secara rutin diadakan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan
Bencana Provinsi DKI Jakarta.
B. TUJUAN
Dilihat dari beberapa poin penting yang akan dibahas, maka tujuan
penulisan makalah ini secara rinci adalah sebagai berikut:
• Untuk mengetahui penjelasan umum mengenai api dan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR).
• Untuk mengetahui kendala apa saja yang biasa dialami oleh petugas
pemadam kebakaran.
• Untuk mengetahui potensi ancaman bahaya kebakaran di berbagai
kawasan/lingkungan di wilayah DKI Jakarta
BAB II
PEMBAHASAN
1. Struktur Organisasi
Sekretariat Dinas
Sekretariat merupakan unit kerja lini staf yang mendukung fungsi dinas dalam
bidang administrasi yang meliputi kepegawaian, logistik dan keuangan.
Bidang pencegahan Kebakaran merupakan unit kerja lini staf dalam pelaksanaan
upaya pencegahan kebakaran dan keselamatan jiwa pada bangunan. Tugas pokok
Bidang pencegahan Kebakaran adalah melakukan upaya pengendalian bahaya
kebakaran pada setiap tahapan penyelenggaraan bangunan, dari mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan bangunan.
Bidang Operasi
Bidang operasi merupakan unsur unit kerja lini staf sebagai pendukung bagi
keberhasilan suatu operasi pemadaman kebakaran dan penyelamatan. Tugas pokok
bidang operasi meliputi penyiapan data pendukung operasi, membantu pimpinan
dinas dalam fungsi pengendalian operasi , penyiapan rancana operasi dan penyiapan
bantuan tenaga atau personil untuk mendukung operasi pemadaman kebakaran dan
penyelamatan jiwa.
Bidang Sarana
Bidang sarana merupakan unsur unit kerja lini staf yang mempunyai tugas pokok
menyiapkan dan mengelola sarana untuk mendukung operasi pemadaman
kebakaran dan penanggulangan bencana. Kegiatan Bidang Sarana ini mulai dari
proses penyusunan rencana pengadaan, distribusi dan pengendalian sarana operasi.
Bidang Partimas merupakan unsur unit kerja lini yang disiapkan untuk
melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta penanggulangan bencana. Selain
itu, Bidang Partimas juga berperan dalam upaya mempublikasikan kebijakan
pemerintah serta hal-hal terkait dengan penyelenggaraan pelayanan dalam bidang
kebakaran dan penanggulangan bencana.
Tugas:
Fungsi:
1. Definisi Api
Api adalah suatu reaksi kimia berupa oksidasi dari benda – benda yang
mudah terbakar, yang diikuti oleh suatu pelepasan energi didalam bentuk panas dan
cahaya.
a. Oksigen
b. Panas
c. Bahan
b. Menghilangkan Oksigen
c. Menurunkan Temperatur
3. Klasifikasi Pembakaran
b. Api kelas B: Yaitu kebakaran bahan cair atau gas yang mudah
terbakar, misalnya, bensin, minyak tanah, solar, gas.
a. Kategori A - APAR jenis ini berisi air bertekanan. Efektif apabila digunakan
untuk memadamkan api pada benda-benda sejenis kayu, kertas, dan kain.
Jangan menggunakannya untuk Kebakaran bahan cair mudah terbakar
karena kebakaran bisa meluas, dan jangan menggunakannya untuk
memadamkan kebakaran peralatan listrik karena air adalah penghantar arus
listrik yang baik.
b. Kategori B – APAR jenis ini diisi dengan gas CO2 bertekanan tinggi. Lebih
efektif apabila digunakan untuk memadamkan api pada minyak dan cairan
lain yang mudah terbakar. CO2 tidak Efektif untuk Mematikan Kebakaran
Kelas A Karena Tidak Mampu Menggeser Keberadaan Oksigen untuk
Mematikan Kebakaran sehingga Kebakaran dapat Kembali Membara dan
Menyala.
d. Kategori D - Untuk memadamkan api karena bahan metal. Tapi kelas ini
jarang digunakan.
c. Sumber Air
Sulitnya mencari sumber air di wilayah Jakarta. Mungkin kita semua sudah
paham tentang keadaan fisik di wilayah jakarta ini. Semua permukaan tanah
sudah banyak yang tertutup dari pada yang terbuka, sehingga penyerapan
air dalam tanah itu sangat sulit. Yang ada hanyalah kali, empang dan laut
saja. Padahal hampir semua kali di Jakarta berisikan air berkualitas buruk.
Sering terjadi adanya penelpon gelap yang membuat bingung petugas untuk
menanggapinya apakah benar terjadi kebakaran diwilayah tersebut.
e. Kekurangan karyawan
c. Sumber air
• Dengan cara STATIS, yaitu pencarian sumber air dengan cara roling
atau bergantian.
d. Penelpon gelap
Pengantisipasinya hanya perlu bukti lebih banyak lagi dengan landasan jika
benar-benar terjadi kebakaran minimal ada 8-10 penelpon dengan nama dan
alamat TKP yang sama.
e. Kekurangan karyawan
KESIMPULAN
2. Api adalah suatu reaksi kimia berupa oksidasi dari benda – benda yang
mudah terbakar, yang diikuti oleh suatu pelepasan energi didalam bentuk
panas dan cahaya. Unsur – unsur Segitiga Api terdiri dari Oksigen, Panas,
dan Bahan. Alat pemadam api ringan (APAR) biasanya berbentuk tabung
berwarna merah berukuran sedang dan memiliki selang yang tidak terlalu
panjang. Sejalan dengan klasifikasi pembakaran maka Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) diklasifikasikan sebagai berikut: